Lafal berikut ini yang diucapkan di antara Takbir 7 kali atau 5 kali dalam salat hari raya adalah

Lafal berikut ini yang diucapkan di antara Takbir 7 kali atau 5 kali dalam salat hari raya adalah
ilustrasi sholat. mvslim.com

JABAR | 25 April 2022 19:01 Reporter : Novi Fuji Astuti

Merdeka.com - Hari raya Idul Fitri merupakan hari yang dinanti umat Islam setelah sebulan penuh berpuasa. Hari raya Idul Fitri kerap disebut hari kemenangan, hari saling memaafkan kesalahan satu sama lain.

Selain mempersiapkan baju lebaran dan hidangan lebaran adalah hal yang tak kalah penting yakni mempersiapkan peralatan ibadah yang terbaik dan tentu saja ibadah sholat Idul Fitri yang khusyuk.

Salah satu kunci ibadah khusyuk adalah memahami tata cara pelaksanaannya. Jika kita memahami tata cara pelaksanaan sholat Idul Fitri dengan baik, maka kemungkinan kita menjalaninya dengan khusyuk terbuka lebar.

Maka dari itu sebelum melaksanakan sholat Idul Fitri penting untuk memahami bacaan sholat Idul Fitri salah satunya adalah bacaan takbir 7x sholat Idul Fitri. Berikut informasinya telah dirangkum merdeka.com melalui NU Online dan berbagai sumber lainnya.

2 dari 4 halaman


سُبْحَانَ اللهِ وَالحَمْدُ لِلهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إلَّا بِاَللَّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيمِ

Subhânallâh, walhamdulillâh, walâ ilâha illallâh, wallâhu akbar, wa lâ haula walâ quwwata illâ billâhil ‘aliyyil azhîm.

Artinya : Maha suci Allah, segala puji bagi-Nya, tiada tuhan selain Dia, Allah maha besar, dan tiada daya serta upaya selain berkat pertolongan Allah yang maha tinggi lagi maha agung.

3 dari 4 halaman

1. Membaca Niat

أُصَلِّي سُنَّةً لعِيْدِ اْلفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ (مَأْمُوْمًا/إِمَامًا) لِلّٰهِ تَعَــالَى

Artinya: “Aku berniat shalat sunnah Idul Fitri dua rakaat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta’ala.”

2. Takbiratul Ihram Sebagaimana Sholat Biasa

Setelah membaca doa iftitah, disunnahkan takbir lagi hingga tujuh kali untuk rakaat pertama. Di sela-sela tiap takbir itu dianjurkan membaca:

اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا

Artinya: “Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, Maha Suci Allah, baik waktu pagi dan petang.”

Atau boleh juga membaca berikut ini:

سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ وَلاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ

Artinya: “Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah maha besar.”

3. Selanjutnya, membaca Surah Al-Fatihah. Setelah rukun dianjurkan membaca Surah Al-Alar, kemudian ke ruku, sujud, duduk di antara dua sujud, dan seterusnya hingga berdiri kembali selayaknya sholat seperti biasa.

4. Setelah berdiri kembali, pada rakaat kedua, takbir lagi sebanyak 5 kali dengan dibarengi mengangkat tangan dan melafalkan "Allahu akbar" seperti sebelumnya. Selanjutnya masih seperti sebelumnya lafalkan kembali bacaan sebagaimana dijelaskan pada poin kedua. Baca kembali surah Al-Fatihah, kemudian surah Al-Ghasyiyah dan berlanjut ruku, sujud dan seterusnya hingga salam.

4 dari 4 halaman


Selanjutnya, hukum takbir tambahan yakni sejumlah lima kali pada pada rakaat kedua atau tujuh kali pada rakaat pertama saat sholat Idul Fitri ini bersifat sunnah, sehingga apabila terjadi kelupaan mengerjakannya, tidak sampai menggugurkan keabsahan shalat Idul Fitri.

Waktu Pelaksanaan Sholat Idul Fitri

Para ahli fiqih sepakat bahwa waktu pelaksanaan sholat hari raya adalah setelah terbitnya matahari seukuran satu atau dua tombak atau kira- kira setelah setengah jam setelah terbit sampai sesaat sebelum tergelincirnya matahari, yaitu sebelum masuk waktu zhuhur. Sama dengan waktu sholat dhuha. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW yang memiliki arti berikut:

“Dari Yazid bin Humair ar-Rahabi, “Abdullah bin Busr RA, sahabat Rasulullah SAW pernah keluar bersama orang banyak untuk shalat Idul Fitri atau Idul Adha. Beliau tidak membenarkan keterlambatan imam, lalu berkata, ‘sesungguhnya kami biasanya pada saat ini telah selesai. Saat itu adalah waktu Dhuha”

Yang paling utama adalah melaksanakan shalat Idul Adha adalah di awal waktu, agar kaum Muslimin bisa memanfaatkan waktu setelah shalat untuk menyembelih hewan kurban mereka, sedangkan shalat Idul Fitri di sunnahkan untuk sedikit mengakhirkan waktunya, agar orang-orang masih sempat mengeluarkan zakat fitrah.

(mdk/nof)

Baca juga:
Bacaan Niat Sholat Idul Fitri Makmum, Lengkap Disertai Tata Caranya
Bacaan Doa Setelah Takbiratul Ihram, Pelajari Selengkapnya
Doa Duduk Tahiyat Akhir Lengkap Latin dan Artinya
Bacaan Yasin dan Tahlil Latin Lengkap Beserta Artinya
Doa Masuk Kuburan dan Artinya, Perlu Diketahui

Lafal berikut ini yang diucapkan di antara Takbir 7 kali atau 5 kali dalam salat hari raya adalah
Sholat IED di Sunda Kelapa. ©2012 Merdeka.com/arie basuki

JABAR | 11 Mei 2021 18:15 Reporter : Andre Kurniawan

Merdeka.com - Usai Ramadan, kaum muslimin akan merayakan hari raya Idul Fitri. Takbir akan terus menggema sampai waktu salat Id dimulai. Salat Id sendiri adalah salat sunah dua rakaat yang dianjurkan, yang dikerjakan di pagi hari saat hari raya Idul Fitri.

Untuk tempat pelaksanaannya, salat Id dinilai lebih afdhol dilakukan di tanah lapang, kecuali jika ada halangan, seperti hujan. Anjuran ini sesuai dengan hadis Abu Sa'id Al Khudri berikut,

“Rasulullah shallalahu ‘alaihi wa sallam biasa keluar pada hari raya ‘Idul Fithri dan ‘Idul Adha menuju tanah lapang.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Salat Id juga berbeda dengan salat pada umumnya, karena terdapat takbir tambahan atau yang dikenal juga dengan takbir zawaid. Takbir tambahan ini juga berbeda jumlahnya di setiap rakaat, di mana pada rakaat pertama terdapat 7 takbir zawaid, dan 5 takbir zawaid di rakaat kedua.

Kemudian yang perlu diketahui juga bahwa terdapat bacaan doa di antara takbir saat salat Id. Dalam artikel kali ini, kami akan membahas mengenai bacaan doa di antara takbir saat salat Id disertai dengan penjelasan bacaan iftitah saat salat Id, yang terkadang masih membuat bingung umat Islam.

2 dari 3 halaman

Lafal berikut ini yang diucapkan di antara Takbir 7 kali atau 5 kali dalam salat hari raya adalah

©2012 Merdeka.com/arie basuki

Ketika salat Id, kita dianjurkan untuk bertakbir sebanyak tujuh kali pada rakaat pertama, dan lima kali pada rakaat kedua. Kita juga dianjurkan untuk melafalkan bacaan doa di antara takbir saat salat Id. Bacaan doa di antara takbir saat sholat Id ini berisi dzikir atau pujian untuk Allah SWT.

Namun, mungkin masih ada sebagian orang yang bingung dengan apa yang harus dibaca ketika jeda di antara takbir saat salat Id. Adapun bacaan doa di antara takbir saat salat Id, bisa dengan membaca doa yang kami lansir dari islam.nu.or.id berikut ini,

سُبْحَانَ اللهِ وَالحَمْدُ لِلهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إلَّا بِاَللَّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيمِ

Subhânallâh, walhamdulillâh, walâ ilâha illallâh, wallâhu akbar, wa lâ haula walâ quwwata illâ billâhil ‘aliyyil azhîm

Artinya:

"Mahasuci Allah, segala puji bagi-Nya, tiada tuhan selain Dia, Allah mahabesar, dan tiada daya serta upaya selain berkat pertolongan Allah yang mahatinggi lagi mahaagung."

3 dari 3 halaman

Setelah mengetahui bacaan doa di antara takbir saat salat Id, Anda juga harus tahu kapan doa iftitah dibaca saat melaksanakan salat Id, apakah dibaca setelah takbir zawaid, atau sebelum takbir zawaid?

Dilansir dari rumaysho.com, mayoritas ulama berpendapat bahwa doa istiftah saat salat Id dibaca setelah takbiratul ihram, sebelum takbir zawaid. Tapi, ada pula yang mengatakan bahwa doa iftitah dibaca setelah melakukan takbir zawaid.

Dalam Al Mawsu’ah Al Fiqhiyyah disebutkan,

“Menurut madzhab Hanafiyah, Syafi’iyah, pendapat terdahulu dari Hanabilah bahwa iftitah pada sholat Id dibaca setelah takbiratul ihram dan sebelum takbir yang lainnya (takbir zawaid atau tambahan) yaitu dilakukan pada rakaat pertama. Seseorang yang salat Id memulai dengan takbiratul ihram, lalu memuji Allah dalam doa iftitah, lalu melakukan takbir beberapa kali (takbir zawaid), kemudian membaca Al Fatihah. Sedangkan pendapat lain dari Imam Ahmad, doa iftitah dibaca setelah takbir zawaid, yaitu doa iftitah dilakukan sebelum membaca Al Fatihah. Demikian pendapat yang dinukil dari Al Kasaniy dari Ibnu Abi Laila.”

Kemudian pendapat dari Imam Ahmad menyatakan bahwa doa iftitah dibaca setelah membaca beberapa kali takbir (takbir zawaid). Inilah yang menjadi pendapat Al Khollal dan muridnya, begitu menjadi pendapat Al Auza’i karena setelah iftitah langsung dibaca isti’adzah (ta’awudz) dan itu dilakukan sebelum membaca Al Fatihah.

Namun, dalam pendapat mahzab Syafi'I, yang juga menjadi pendapat mayoritas ulama, menyatakan bahwa setelah takbiratul ihram, lalu diikuti dengan membaca doa iftitah, kemudian melakukan takbir zawaid, diikuti dengan ta’awudz dan membaca surat.

(mdk/ank)