Langkah pertama yang hendaknya dilakukan ketika akan melakukan wawancara adalah

Ilustrasi.

 Saya sering memperhatikan bagaimana pembawa acara di stasiun TV di Jerman melakukan wawancara kepada para narasumbernya. Ini menarik untuk dipelajari.

Wawancara adalah bagian yang tak terpisahkan saat saya bertugas bila ingin menulis laporan/berita atau saat saya sedang bertugas sebagai Peneliti Sosial. Wawancara bisa dilakukan sebagai primer data artinya wawancara akan langsung digunakan sebagai sumber utama dari penulisan atau pengumpulan data sehingga pertanyaan dari wawancara ini pastinya akan lebih dalam [depth interview], dengan pertanyaan lebih detil dan durasi waktu yang lama. Sedangkan jika wawancara dilakukan sebagai sekunder data maka tujuan wawancara sebagai pelengkap dari data yang sudah ada. Biasanya wawancara ini akan berlangsung tak lama, dengan pertanyaan-pertanyaan untuk memastikan/mericek data primer.

Apa pun tujuan wawancara yang anda maksudkan. Berikut langkah-langkah yang sebaiknya dilakukan berdasarkan pengalaman:

Sebelum Wawancara

1. Kuasai dulu tujuan dan hasil yang diharapkan dari wawancara tersebut.
Apa tujuan wawancara anda? Mengapa perlu dilakukan wawancara? Apa hasil yang diharapkan dari wawancara? Ini semua diperlukan agar anda tidak salah dalam mengambil data, sehingga terbuang percuma. Pahami maksud semula dari tujuan agar wawancara anda bisa terstruktur dan sistematis sehingga membantu anda, terutama bila anda adalah pemula.

2. Susun pertanyaan dan kuasai pertanyaan wawancara.
Kembali lagi soal tujuan wawancara, silahkan anda tentukan pertanyaan- pertanyaan secara terstruktur dan sistematis. Buatlah pertanyaan terbuka yang membantu anda menggali jawaban lebih dalam lagi. Dengan pertanyaan terbuka, bisa jadi anda sudah menemukan kunci-kunci dari permasalahan atau jawaban atas pertanyaan lain yang tidak perlu anda tanyakan lagi. Contoh pertanyaan terbuka, “Apa pendapat bapak/ibu tentang kebijakan Pemerintah menaikkan harga BBM?” dibandingkan anda bertanya, “Apakah bapak/ibu setuju Pemerintah menaikkan harga BBM?” Jika kita sudah menguasai pertanyaan, untuk wawancara selanjutnya anda seperti sudah mengalir begitu saja dan hafal dengan pertanyaan.

3. Tentukan pelaksanaan wawancara [waktu dan tepat] yang disepakati antara Interviewer dengan Interviewee.
Buatlah kesepakatan bersama dengan orang yang akan diwawancarai tersebut mengenai waktu dan tempat wawancara. Jika anda akan mewawancarai Public Figure atau Pejabat Penting, sebaiknya anda bisa tentukan waktu jauh-jauh hari sehingga mereka dapat mengatur jadwal dengan lowong. Perkenalkan diri anda, maksud dan durasi wawancara. Tanyakan pula prosedur melakukan wawancara dengan beliau, apakah perlu birokrasi surat menyurat atau cukup secara personal?

4. Siapkan keperluan teknis wawancara.
Hal ini bisa menyangkut peralatan yang akan anda gunakan agar jangan sampai saat pelaksanaan berlangsung, peralatan anda tak bisa digunakan hingga keperluan surat menyurat untuk meminta kesediaan wawancara bagi Interviewee. Biasanya surat menyurat terjadi bila wawancara dilakukan kepada pejabat tinggi sesuai aturan dinas yang berlaku.

5. Lengkapi diri anda dengan identitas dan surat tugas.
Sebelum pelaksanaan wawancara, siapkan surat tugas yang akan anda bawa dan tunjukkan saat diperlukan dalam melaksanakan wawancara. Isi surat tugas meliputi: profil lembaga yang memperkerjakan interviewer, profil anda sebagai interviewer, maksud/tujuan wawancara dan ucapan terimakasih atas kesediaan waktu wawancara.

Selama Wawancara

1. Datanglah tepat waktu sesuai waktu yang disetujui!

2. Perkenalkan diri dan tunjukkan surat tugas anda. Bukalah dengan pertanyaan informal sehingga tidak terkesan kaku dan gugup.

3. Mintalah kesediaan interviewee untuk menggunakan alat perekam dan dokumentasi foto bilamana diperlukan.

4. Siapkan peralatan penunjang seperti voice recorder, buku catatan, bolpen dan panduan pertanyaan. Pengalaman saya, saya gunakan laptop yang tersedia voice recorder sambil sesekali melihat pertanyaan panduan di monitor dan mengetik catatan yang diperlukan. Semua gaya dan teknis Pewawancara dapat dilakukan oleh anda sendiri agar terampil menguasai wawancara.

5. Ajukan pertanyaan terbuka yang ringkas dan jelas sehingga membiarkan interviewee lebih banyak berbicara. Anda juga bisa mengklarifikasi jawaban bila dirasa tak jelas.

Setelah Wawancara

1. Anda menyampaikan benang merah dari catatan yang anda buat selama wawancara dan meminta interviewee mengkoreksi jika salah.

2. Anda bisa juga menyatakan bahwa hasil wawancara ini masih akan diproses dan meminta kesediaan interviewee bilamana diperlukan respon lebih dalam atau klarifikasi untuk ditelpon/ditanya kembali. Ini tidak harus dilakukan bilamana anda percaya diri dengan hasil wawancara.

3. Akhiri wawancara dengan apresiasi atas waktu dan kesediaan interviewee menjadi narasumber.

4. Dokumentasikan interviewee bilamana diperlukan dengan kamera.

5. Bilamana ada reward atau kelengkapan administrasi yang perlu dilakukan dapat diberikan di tahap paling akhir wawancara.

Semoga sukes wawancaranya!

Berbeda dengan percakapan biasa, wawancara bertujuan untuk menggali informasi sedalam mungkin dari narasumber. Sebagai seorang jurnalis, terdapat langkah-langkah wawancara yang perlu kamu ikuti agar tujuan wawancara tercapai.

Seperti apa wawancara yang ideal dan efektif?


Wawancara adalah percakapan satu lawan satu yang terstruktur - Unsplash

Wawancara pada dasarnya adalah percakapan terstruktur di mana seseorang mengajukan pertanyaan dan yang lainnya memberikan jawaban. Dalam bahasa umum, kata "wawancara" mengacu pada percakapan satu lawan satu antara pewawancara dengan orang yang diwawancarai.

Wawancara yang ideal dan efektif dirancang untuk memungkinkan narasumber memberikan berbagai macam jawaban. Kamu dapat memberikan pertanyaan wawancara yang dimulai dengan kata ganti tanya, seperti; apa, siapa, di mana, kapan, mengapa, dan bagaimana. Jenis pertanyaan ini memungkinkan narasumber untuk menjawab dalam berbagai cara. Metode ini juga mendorong narasumber untuk menjelaskan jawaban mereka dan memberikanmu data yang lebih mendetail.

Panduan langkah wawancara yang proporsional 


Wawancara yang efektif memungkinkan narasumber memberikan berbagai macam jawaban - Unsplash

Beberapa orang mungkin berbakat dalam melakukan wawancara. Namun, tidak sedikit jurnalis yang masih menghadapi kesulitan. Langkah-langkah wawancara bertujuan agar jurnalis dengan pengalaman paling minim sekalipun mampu melakukan wawancara sesuai standar. Berikut ini adalah langkah-langkah yang perlu kamu lakukan.

1. Menyusun daftar pertanyaan berdasarkan riset


Buat daftar pertanyaan berdasarkan hasil riset - EKRUT

Hal pertama yang harus dilakukan sebelum wawancara adalah riset. Carilah sebanyak-banyaknya informasi mengenai narasumber sebagai bahan rujukan untuk membuat daftar pertanyaan. Setelah itu, bacalah semua hasil pencarianmu dan susunlah sebuah daftar pertanyaan. Buatlah minimal 15 pertanyaan dengan tipe jawaban terbuka, artinya jawaban dari pertanyaan tersebut bukan sekadar ‘ya’ atau ‘tidak’.

2. Mempersiapkan diri sebelum wawancara


Persiapkan alat perekam sebelum wawancara - EKRUT

Selain daftar pertanyaan, peralatan yang perlu kamu persiapkan sebelum wawancara adalah buku, pensil, serta alat perekam. Sebagai catatan, kamu harus meminta izin terlebih dulu kepada narasumber bila hendak merekam wawancara. Datanglah lebih awal ke lokasi wawancara agar kamu memiliki waktu untuk mempersiapkan diri. Manfaatkan waktu yang ada dengan mengamati dan mencatat kondisi sekitar. Hasil pengamatanmu nantinya dicantumkan untuk menggambarkan situasi ketika wawancara berlangsung.

Baca juga: Ini 8 skill yang dibutuhkan untuk menjadi content writer handal

3. Menggunakan gaya yang berbeda untuk berbagai wawancara


Cobalah untuk menggunakan gaya berbeda, tapi tetap sesuai panduan saat melakukan wawancara - EKRUT

Seperti halnya gaya tulisan, gaya berkomunikasi dalam wawancara juga bervariasi. Seorang jurnalis harus mampu menemukan gaya dan nada bicara yang sesuai dengan latar belakang narasumber. Misalnya, wawancara dengan orang-orang yang lewat di jalan dilakukan dengan gaya yang santai karena mereka biasanya merasa gugup saat dihampiri oleh wartawan. Sebaliknya, wawancara dengan pebisnis atau petinggi negara dilakukan dengan gaya yang lebih formal.

4. Melakukan wawancara sesuai panduan


Jagalah kontak mata saat melakukan wawancara - EKRUT

Setelah memastikan semua kebutuhan untuk wawancara telah siap, kamu bisa langsung memulainya. Berikut adalah beberapa hal yang harus kamu perhatikan dalam melakukan wawancara:

  • Bersikap sopan terhadap narasumber
  • Membuat kontak mata ketika mengajukan pertanyaan
  • Bertanya ketika terdapat ucapan narasumber yang tidak dimengerti 
  • Mendengarkan jawaban narasumber dengan saksama
  • Memberikan jeda bagi narasumber untuk memikirkan jawabannya

Biasanya, satu pertanyaan yang kamu ajukan saat wawancara dapat merembet ke pertanyaan lain. Ini tidak menjadi masalah, yang terpenting kamu mencatat inti jawaban narasumber sehingga kamu tidak perlu menanyakan hal yang sama lagi.

5. Pertahankan alur wawancara


Menjaga alur antara percakapan dan pertanyaan akan membantu narasumbe nyaman - EKRUT

Menjaga flow atau alur wawancara adalah hal lain yang menantang seorang reporter. Kamu ingin menciptakan keseimbangan antara percakapan dengan narasumber dan mengajukan pertanyaan. Hal ini tidak hanya agar narasumber merasa nyaman namun juga semakin terbuka dengan pertanyaan yang akan kamu ajukan. Karena itu saat narasumber menjawab pertanyaanmu pikirkan lah apa yang akan kamu tanyakan selanjutnya dan mengapa. Buatlah alur pertanyaan tampak alami dan pikirkan transisi. 

6. Bertanya atau meminta secara spesifik


Berikan pertanyaan yang spesifik agar narasumber mengetahui maksud dengan jelas - EKRUT

Beberapa orang yang menjadi narasumber terkadang tidak memberikan jawaban yang kamu harapkan. Meski demikian, kesalahan ini tidak selalu berasal dari mereka. Mereka mungkin tidak mengetahui jawaban seperti apa yang sebenarnya kamu inginkan. Jadi, cobalah bertanya atau meminta secara spesifik. Misalnya, kamu dapat berkata, “Tolong jelaskan seperti apa kronologi kejadiannya,” atau “Apa pesan Anda kepada masyarakat terkait peristiwa ini?”

Baca juga: Copywriter dan Content Writer, apa bedanya?

7. Mencatat poin penting dalam jawaban narasumber


Cobalah untuk mencatat poin penting saat melakukan wawancara - EKRUT

Meski menggunakan alat perekam sekalipun, kamu tetap harus membuat catatan. Kamu tidak perlu mencoba menulis setiap kalimat yang diucapkan karena hal ini akan memperlambat proses wawancara. Cukup tuliskan poin-poin penting dalam jawaban narasumber. Usai wawancara, tuliskan semua detail tersebut dalam bentuk narasi sesegera mungkin. Sertakan detail berupa suasana dan peristiwa yang terjadi selama wawancara.

5 Tips komunikasi saat wawancara dari tokoh terkenal


Mencari tahu latar belakang narasumber akan meningkatkan rasa percaya dirimu - Pexels

Sebagai seorang jurnalis, terdapat lima tips komunikasi yang bisa kamu terapkan agar tujuan wawancara tercapai. Berikut petunjuk singkatnya seperti dilansir dari buffer.com.

1. Siapkan catatan dan nikmati percakapan yang terjadi

Pewawancara yang baik selalu mempelajari latar belakang narasumber mereka – banyak yang bahkan memiliki staf yang bertugas untuk mengumpulkan data-data tersebut. Jika kamu dapat melakukannya, cari tahu terlebih dahulu orang yang akan diwawancarai karena suasana familier akan meningkatkan rasa percaya diri dan membuat narasumber lebih terbuka kepadamu. Namun, saat wawancara terjadi, beberapa pewawancara profesional jarang mengikuti naskah yang telah disiapkan atau merujuk pada catatan. Pendekatan yang lebih baik adalah dengan membiarkan pembicaraan mengalir secara alami. 

2. Sesuaikan energi, suasana hati, dan gestur dengan narasumber

Pewawancara yang baik juga tahu bagaimana membuat narasumber nyaman untuk mengungkapkan sesuatu yang terjadi pada diri mereka. Salah satunya dengan menyesuaikan energi, suasana hati, gaya bahasa, bahkan bahasa tubuh mereka. Dengan cara tersebut, pewawancara dapat menciptakan suasana yang seimbang dan menghadirkan rasa aman bagi narasumber. Bahasa tubuh juga dapat menunjukkan isyarat bahwa kamu hadir dan terlibat sepenuhnya dalam percakapan tersebut.

3. Menjadi pendengar yang aktif dan fleksibel

Pewawancara yang terampil tidak hanya mampu mendengarkan kata-kata yang diucapkan narasumber, tetapi juga nada di mana kata-kata itu diucapkan, jeda dan nuansa jawaban, serta hal-hal tersirat yang tidak dikatakan. Menjadi pendengar yang aktif dan fleksibel memungkinkan pewawancara mengetahui kapan saat yang tepat untuk beralih ke topik baru dan kapan saat untuk menyelidiki lebih dalam dengan pertanyaan lanjutan. Pertanyaan spontan sering kali menghasilkan jawaban terbaik, tetapi peluang tersebut hanya muncul dari mendengarkan secara mendalam dan terlibat dalam percakapan. 

4. Tumbuhkan rasa ingin tahu

Wawancara tidak akan berjalan sempurna tanpa rasa ingin tahu yang ditunjukkan oleh pewawancara. Keinginan mempelajari lebih jauh mengenai orang-orang di sekitarmu merupakan salah satu trik komunikasi yang efektif untuk digunakan. Kamu dapat menumbuhkan rasa ingin tahu dalam kehidupan sehari-hari dengan memperhatikan lebih banyak detail, menggali secara mendalam ide-ide yang menarik minatmu, dan mempelajari hal-hal yang melatarbelakangi orang lain melakukan sesuatu.

5. Berlatih untuk menurunkan ego

Membicarakan diri sendiri memang menjadi hal yang menyenangkan karena perhatian audiens terpusat kepada kita. Namun, ketika mewawancarai narasumber, kamu harus ingat untuk memposisikan narasumber sebagai fokus. Menurunkan ego juga sangat penting untuk menumbuhkan rasa ingin tahu yang akan mendukung jalannya pembicaraan. 

Setelah melakukan langkah-langkah wawancara beserta tips di atas, tugasmu belum selesai. Kamu perlu meninjau kembali hasil wawancara untuk memastikan semua pertanyaan terjawab dan kutipan penting telah tercatat. Setelah itu, kamu bisa mengubah hasil wawancara tersebut menjadi sebuah artikel. Gunakan gaya penulisan yang sama dengan wawancara untuk menunjukkan konsistensi dalam liputan.

Kemampuan public speaking yang baik juga akan mendukungmu untuk melakukan wawancara yang ideal dan efektif. Simak cara meningkatkan kemampuan public speaking melalui video di bawah ini.


Last update: 3 September 2021

Sumber: 

  • scholastic.com
  • matadornetwork.com
  • thoughtco.com
  • contentmarketinginstitute.com
  • courses.lumenlearning.com
  • buffer.com 

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề