Langkah terakhir dari penelitian sejarah adalah historiografi adapun arti dari historiografi adalah

Hai, Quipperian!

Ilmu pengetahuan memiliki beberapa ciri. Ilmu pengetahuan harus merupakan seperangkat pengetahuan yang sistematis, memiliki metode yang efektif, memiliki objek, memiliki rumusan kebenaran-kebenaran umum, bersifat objektif, dan dapat memberikan perkiraan.

Lalu, bagaimana cara menyusun sebuah pengetahuan secara sistematis? Dengan metode di dalamnya! Metode sendiri adalah langkah-langkah yang wajib ditempuh agar dapat menjelaskan objek yang dikajinya.

Bicara tentang sejarah, objek yang diteliti adalah manusia. Hmm, bagaimana ya metode penelitian sejarah yang digunakan dalam ranah ilmu pengetahuan? Quipper Blog punya ulasannya di bawah ini.

1. Pemilihan Topik

Langkah terakhir dari penelitian sejarah adalah historiografi adapun arti dari historiografi adalah

Foto: unsplash.com

Topik tentu saja adalah hal paling penting yang harus ditentukan sebelum melakukan penelitian itu sendiri. Eits, tapi topik tidak bisa ditentukan dengan asal, lho!

Topik yang diteliti harus layak untuk dijadikan penelitian, bukan pengulangan atau duplikasi dari penelitian yang sudah ada. Untuk mengukur kelayakan topik yang dipilih, kamu dapat melihat ketersediaan sumber penelitian.

Menurut Gray dalam buku Metodologi Sejarah karya Helius Sjamsudin, ada empat kriteria yang harus kamu perhatikan saat memilih topik penelitian, yaitu:

  • Nilai (Value)

Apakah kajian yang akan diangkat memiliki nilai yang berarti bagi masyarakat pada umumnya?

Langkah terakhir dari penelitian sejarah adalah historiografi adapun arti dari historiografi adalah
  • Keaslian (Originality)

Apakah topik, kajian, atau subjek penelitian belum diteliti sebelumnya? Jika sudah pernah diteliti sebelumnya, apakah ada fakta-fakta baru yang substansial dan signifikan? Apakah ada interpretasi baru dari fakta-fakta yang akurat dan dapat dibuktikan?

  • Kepraktisan (Practicality)

Apakah penelitian menunjang sumber-sumber yang diperoleh tanpa adanya kesulitan yang tidak rasional? Latar belakang pendidikan peneliti dan ruang lingkup penelitian juga jadi poin penting.

  • Kesatuan (Unity)

Apakah subjek penelitian memiliki elemen-elemen dengan kesatuan ide?

2. Heuristik atau Pengumpulan Sumber

Langkah terakhir dari penelitian sejarah adalah historiografi adapun arti dari historiografi adalah

Foto: unsplash.com

Jika kamu sudah menetapkan topik dalam penelitianmu, langkah selanjutnya adalah mengumpulkan sumber. Dalam tahapan langkah penelitian sejarah, heuristik berperan penting karena merupakan tahap pengumpulan fakta-fakta baru. Ada dua jenis sumber, yaitu:

  • Sumber tertulis

Sumber yang dapat diperoleh di perpustakaan, kantor arsip, kantor pemerintah, dan tempat lainnya. Misalnya, gedung Arsip Nasional di Jakarta yang menyimpan begitu banyak arsip yang dikumpulkan sejak zaman kolonial! Sumber seperti ini dapat kita sebut sebagai sumber primer. Sementara itu, data yang bersumber dari perpustakaan biasa disebut sebagai sumber sekunder.

  • Sumber lisan

Sumber yang dapat diperoleh dengan cara wawancara.

3. Verifikasi atau Kritik Sumber

Langkah terakhir dari penelitian sejarah adalah historiografi adapun arti dari historiografi adalah

Foto: unsplash.com

Metode penelitian sejarah selanjutnya ialah verifikasi atau kritik sumber. Verifikasi adalah tahap yang memiliki tujuan untuk menyeleksi sumber-sumber yang telah dikumpulkan pada tahap sebelumnya. Dalam tahap ini, kamu harus memastikan bahwa setiap sumber yang telah terkumpul sifatnya valid dan sesuai dengan subjek yang dikaji. Ada dua kritik sumber, yaitu:

  • Kritik eksternal

Kritik yang menguji keaslian sumber dengan merujuk pada bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan sumber. Ada tiga pertanyaan yang harus diungkap dalam kritik eksternal:

      • Autentitas: apakah sumber tersebut sesuai?
      • Orisinalitas: apakah sumber tersebut asli atau turunan?
      • Integritas: apakah sumber tersebut masih utuh atau sudah berubah?
  • Kritik internal

Kritik yang menguji keaslian sumber dengan merujuk pada isinya. Ada tiga pertanyaan yang harus diungkap dalam kritik internal:

    • Sifat sumber: apakah sumber tersebut resmi atau tidak resmi?
    • Latar belakang penulis/pengarang sumber: apakah penulis berperan dalam peristiwa yang diteliti?
    • Membandingkan: apakah isi sumber tersebut memiliki fakta yang sejajar dan objektif bila dibandingkan dengan sumber lainnya?

4. Interpretasi atau Penafsiran Fakta Sejarah

Langkah terakhir dari penelitian sejarah adalah historiografi adapun arti dari historiografi adalah

Foto: unsplash.com

Penafsiran fakta sejarah dalam tahap ini diperoleh dari analisis terhadap data-data, fakta-fakta, serta sumber-sumber yang telah dihimpun. Proses melakukan interpretasi harus bersifat objektif, deskriptif, dan selektif. Ada dua jenis interpretasi sejarah, yaitu:

  • Interpretasi analisis

Berkaitan dengan upaya menjelaskan sumber-sumber yang dihimpun untuk menyusun fakta sejarah.

  • Interpretasi sintesis

Menyatukan analisis-analisis terhadap sumber yang dihimpun untuk memperoleh penulisan karya sejarah.

5. Historiografi atau Penulisan Sejarah

Langkah terakhir dari penelitian sejarah adalah historiografi adapun arti dari historiografi adalah

Foto: unsplash.com

Tahap terakhir dalam metode penelitian sejarah ialah historiografi atau penulisan sejarah. Paul Veyne dalam buku Metodologi Sejarah menjelaskan bahwa menulis sejarah merupakan suatu kegiatan intelektual. Historiografi adalah cara utama untuk memahami sejarah.

Peneliti tidak hanya menuliskan laporan semata, melainkan bekerja keras dengan hasil pemikirannya. Sehingga, hasil akhir yang diperoleh adalah buah pemikiran kritis peneliti yang didapatkannya dari analisis sumber.

Ada cukup banyak hal yang harus diperhatikan untuk melakukan sebuah penelitian, ya, Quipperian! Semoga artikel ini dapat membantumu dalam memahami metode penelitian sejarah!

[spoiler title=SUMBER]

  • https://learn.quipper.com/
  • https://bsd.pendidikan.id/[/spoiler]

Penulis: Evita