Maha pengasih lagi maha penyayang. adalah bunyi ayat ke ….

Kita berlanjut lagi dengan tafsir surat Al-Fatihah. Sekarang masuk ayat ketiga yaitu Ar-Rahman dan Ar-Rahiim.

Baca pembahasan sebelumnya: Tafsir Jalalain: Alhamdulillah dalam Surah Al-Fatihah

Ayat ketiga: Memahami Ar-Rahman dan Ar-Rahiim

Ayat ketiga,

الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

“Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.”

Jalaluddin Al-Mahalli mengatakan,

الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ أَيْ ذِي الرَّحْمَةِ وَهِيَ إِرَادَةُ الخَيْرِ لِأَهْلِهِ .

“Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang”, yaitu yang mempunyai rahmat. Rahmat ialah menghendaki kebaikan bagi orang yang menerimanya.” (Tafsir Al-Jalalain, hlm. 10)

Apakah ada perbedaan antara Ar-Rahman dan Ar-Rahiim?

Sebagian ulama menyatakan bahwa Ar-Rahman dan Ar-Rahiim bermakna sama. Sedangkan jumhur (kebanyakan ulama) menyatakan ada perbedaan.

Jika dianggap berbeda, istilah para ulama untuk kedua nama ini yaitu:

الرَّحْمَنُ خَاصُ الاِسْمِ عَامُ الفِعْلِ وَالرَّحِيْمُ عَامُ الاِسْمِ خَاصُ الفِعْلِ

“Ar-Rahman adalah nama yang khusus bagi Allah, menunjukkan umumnya rahmat Allah. Sedangkan Ar-Rahiim adalah nama yang umum (manusia pun diperkenankan bernama dengannya), dan menunjukkan perbuatan khususnya rahmat Allah.” (Lihat At-Tashiil li Ta’wil At-Tanziil Tafsir Surah Al-Baqarah fii Sual wa Jawab, hlm. 20-21)

Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin menyatakan bahwa Ar-Rahman adalah Allah itu memiliki rahmat waasi’ah (yang luas). Sedangkan Ar-Rahiim adalah Allah memiliki rahmat waashilah (yang bersambung). Ar-Rahman menunjukkan sifat rahmat, sedangkan Ar-Rahiim menunjukkan perbuatan. Kedua nama ini masuk dalam istilah “idzaj-tama’a iftaroqo wa idzaftaroqo ijtama’a” (jika disebut berbarengan, maknanya berbeda; jika disebut berbeda tempat, maknanya sama). Lihat Tafsir Al-Qur’an Al-Karim Juz ‘Amma, hlm. 13.

Faedah dari ayat

Pertama: Allah memilik nama Ar-Rahman dan Ar-Rahiim. Kita menetapkan kedua nama ini dan makna yang terkandung di dalamnya yaitu Allah memiliki rahmat dilihat dari sifat dan perbuatan-Nya.

Kedua: Bentuk rububiyyah Allah adalah Allah memberikan rahmat bagi hamba. Ayat ini terkait dengan ayat sebelumnya yang menyebutkan Rabbul ‘Aalamiin.

Lihat Tafsir Al-Qur’an Al-Karim Juz ‘Amma, hlm. 13.

Ketiga: Kaedah yang disepakati oleh para ulama yaitu beriman kepada nama dan sifat Allah, begitu pula dengan hukum yang terkait dengan sifat. Misalnya kita beriman bahwa Allah itu Ar-Rahman Ar-Rahiim, berarti Allah memiliki rahmat yang bersifat dengannya yang ini terkait dengan marhum (yang diberi rahmat). Segala nikmat adalah dampak dari kasih sayang (rahmat) Allah. Begitu pula untuk nama Allah lainnya. Nama Allah Al-‘Aliim menunjukkan bahwa Allah itu memiliki ilmu, mengetahui segala sesuatu. Allah itu Qadiir berarti Allah punya qudrah (kuasa, kemampuan), mampu mewujudkan segala sesuatu. Lihat Tafsir As-Sa’di, hlm. 25.

Referensi:

  1. At-Tashiil li Ta’wil At-Tanziil Tafsir Surah Al-Baqarah fii Sual wa Jawab. Syaikh Musthafa Al-‘Adawi. Penerbit Maktabah Makkah.
  2. Tafsir Al-Jalalain.Cetakan kedua, Tahun 1422 H.Jalaluddin Muhammad bin Ahmad bin Muhammad Al-Mahalli dan Jalaluddin ‘Abdurrahman bin Abu Bakar As-Suyuthi. Ta’liq: Syaikh Shafiyyurrahman Al-Mubarakfury. Penerbit Darus Salam.
  3. Tafsir Jalalain. Penerbit Pustaka Al-Kautsar
  4. Tafsir Al-Qur’an Al-Karim Juz ‘Amma. Cetakan ketiga, Tahun 1424 H. Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin. Penerbit Dar Ats-Tsuraya.
  5. Tafsir As-Sa’di. Cetakan kedua, Tahun 1433 H. Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di. Penerbit Muassasah Ar-Risalah.

Baca Juga:

Oleh: Muhammad Abduh Tuasikal

Artikel Rumasyho.Com

Ilustrasi Bacaan Surat Allquran, sumber: https://unsplash.com/

Surat yang temasuk rukun shalat, sering kita dengar ketika mengirimkan doa pada sesama umat dan merupakan surat pembuka dalam kitab suci Alquran yakni Al–Fatihah. Rupanya selain memiliki banyak fadilah serta keutamaan bagi pembacanya, surat ini memiliki kandungan berbagai nilai pendidikan di dalam surat tersebut.

Menurut Ibrahim Hasan (2017: 71) dalam surah Al–Fatihah terkandung 4 jenis nilai pendidikan yang berbeda, yaitu

  1. nilai pendidikan keimanan

  2. dan nilai pendidikan kisah.

Berikut ini ulasan dari arti surat Al-Fatihah lengkap agar memudahkan untuk menggali nilai pendidikan yang telah dipaparkan oleh Ibrahim Hasan, berikut ulasannya.

Surat Al-Fatihah Ayat 1 – 10

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ - ١

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ - ٢

Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam,

الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِۙ - ٣

Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang,

مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِۗ - ٤

اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ - ٥

Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan.

اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ ۙ - ٦

Tunjukilah kami jalan yang lurus,

صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ ࣖ - ٧

(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.

Nilai pendidikan keimanan terdapat pada ayat pada ayat 1 sampai 4. Pada ayat-ayat tersebut mengingatkan kita agar beriman kepada Allah.

Kedua, nilai pendidikan ibadah terkandung di ayat 5, yakni setiap perbuatan terpuji semata-mata hanya ditunjukkan untuk Allah.

Ketiga, nilai pendidikan syari’ah berada pada ayat ke 6. Pada ayat ini menyebutkan sebagai hamba Allah yang membutuhkan hukum atau jalan yang lurus mengenai lika dan liku kehidupan di dunia. Jalan yang lurus disini dimaknai syar’iah.

Terakhir ayat ke 7, nilai pendidikan kisah. Pada ayat tersebut dijelaskan kisah antara orang-orang yang mendapat nikmat, orang-orang yang dimurkai dan orang-orang yang tersesat sehingga dari kisah itu kita bisa memetik pembelajaran. (KPS)