Makalah model-model penelitian tindakan kelas pdf

                   A.    Latar Belakang Masalah

Untuk melakukan Penelitian Tindak Kelas (PTK),  terlebih dahulu dikemukakan model-model penelitian tindakan kelas beserta siklus pelaksanaannya, yang selama ini digunakan. Hal ini dimaksudkan agar wawasan kita menjadi lebih luas  dan dengan mengetahui berbagai design model penelitian tindakan kelas, design yang dikebangkan akan menjadi lebih jelas dan terarah.

Pada prinsipnya diterapkan PTK  dimaksudkan untuk mengatasi suatu permasalahan yang terdapat didalam kelas. Ada  beberapa model atau design yang dapat diterapkan. diantaranya : 1). Model Kurt Lewin, 2). Model Kemmis  dan Mc Taggart, 3). Model John Elliot, 4). Model Dave Ebbutt, 5). Model Siklus

                  B.     Rumusan Masalah

1.      Apa itu model-model penelitian tindakan kelas ?

2.      Bagaimana siklus pelaksanaan penelitian tindakan kelas ?

                  C.     Tujuan Penulisan

1.      Mengetahui apa itu model-model penelitian tindakan kelas.

2.      Mengetahui Bagaimana siklus pelaksanaan penelitian tindakan kelas.

BAB II

PEMBAHASAN

                  A.    Model-Model Penelitian Tindakan Kelas

1.      Definisi Model

Menurut KBBI model adalah pola (contoh, acuan, ragam, dan sebagainya) dari sesuatu yang akan dibuat atau dihasilkan. (http://kbbi.web.id). Sedangkan menurut Wina Sanjaya (2009 : 48) Model merupakan abstraksi atau representasi suatu peristiwa yang kompleks dari suatu sistem dalam bentuk naratif, matematis, grafis dan lambang-lambang lainnya.

2.      Definisi Penelitian Tindakan Kelas

Berdasakan berbagai sumber seperti Mettetal (2003) ; Kardi (2000), dan Nur (2001), Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau classroom action research (CAR) didefinisikan sebagai penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat. Hakikat Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah proses pengkajian masalah pembelajaran di dalam kelas melalui refleksi diri dan upaya untuk memecahkannya dengan cara melakukan berbagai tindakan yang terencana dalam situasi nyata serta menganalisis setiap pengaruh dan tindakan tersebut. (Wina Sanjaya, 2013 : 151).

Terdapat tiga tujuan utama dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas, yaitu :

a.       Penelitian Tinda kan Kelas diarahkan untuk memperbaiki kinerja guru

b.      Menumbuhkan sikap profesional guru, dan

c.       Peningkatan situasi tempat praktik berlangsung.

3.      Ragam Model-Model Penelitian Tindakan Kelas

Banyak model yang dapat di gunakan dalam penelitian tindakan kelas, diantaranya sebagai berikut :

a.       Model Kurt Lewin

Model ini adalah model yang mendassari model yang lain yang berawal dari action research. Kurt Lewin menjelaskan bahwa ada empat hal yang harus di lakukan dalam proses penelitian tindakan kelas. Yaitu : perencanaan, tindakan,observasi, dan refleksi. Pelaksanaan tindakan kelas yaitu proses yang terjadi dalam suatu lingkaran yang terus menerus.

Tindakan adalah perlakuan yang di laksanakan oleh peneliti sesuai dengan perencanaan yang telah di susun oleh peneliti. Observasi Yaitu pengamaan yang di lakukan untuk mengetahui efektifitas tindakan atau mengumpulkan informasi tentang berbagai kelemahan (kekurangan) tindakan yang telah dilakukan dan refleksi adalah kegiatan analisis tentang hasil observasi sehingga memunculkan program atau perencanaan baru.

b.      Model John Elliot

Model penelitian yang di kembangkan oleh John Elliot ini yaitu model yang menekankan kepada proses untuk mencobakan hal-hal baru dalam proses pmbelajaran. Langkah yang pertama yaitu menentukan dan mengembangkan gagasan umum yang di lannjutkan dengan melakukan eksplorasi yakni studi untuk mempertajam gagasan atau ide. Selanjtnya, yaitu melakukan rencana secara menyeluruh dan berdasarkan rencana tersebut selanjutnya melaksanakan tindakan pertama yang selama pelaksanaannya dilakukan monitoring atau eksplorasi. Hasil dari monitoring dan eksplorasi dapat melakukan tindakan kedua atau kembali merevisi rencana.

c.       Model Dave Ebbut

Penelitian tindakan ini dikatakan model Ebbut sebab di kembangkan oleh Ebbut pada tahun 1985. Ebbut beranggapan bahwa suatu penelitian tindakan harus dimulai dengan adanya gagasan awal. Gagasan awala adalah didorong oleh keinginan peneliti untuk melakukan perbaikan proses untuk menghasilkan sesuatu yang lebih optmal. Berdarkan gagasan awal itu, kemudian penelii berupaya menemukan berbagai tindakan apa saja yang harus di lakukan untuk menyelesaikannya.

d.      Model Kemmis dan  Mc Taggart

Penelitian tindakan ini dikembangkan oleh Stephen Kemmis dan Robin Mc. Taggart  tidak terlalu berbeda dengan model Kurt Lewin. Dikatakan demikian karena di dalam satu siklus atau putaran terdiri atas empat komponen seperti yang dilaksanakan Lewin.

Sesudah satu siklus selesai diimplementasikan, khususnya sesudah ada refleksi, diikuti dengan adanya perencanaan ulang yang dilaksanakan dalam bentuk siklus tersendiri. Demikian seterusnya atau dengan beberapa kali siklus.

e.       Model Siklus

Dalam model ini lebih menonjolkan kegiatan yag harus di laksanakan oleh setiap peneliti misalnya guru dalam setiap kali putaran.

Prosedur penelitian berdasarkan model PTK dalam bentuk siklus  diatas adalah sebagai berikut :

·         Penelitian Tindakan Kelas dimulai dengan melakukan refleksi awal, yaitu proses kegiatan menganilisis pembelajaran yang berlangsung. Hasil dari refleksi awal adalah peneliti merasakan adanya masalah mendesak yang harus di cari jalan keluarnya. Refleksi bukan hanya dilakukan dengan berpikir saja, akan tetapi dilakukan dengan cara menganalisis kejadian yang di dasarkan pada secara empiris, sehingga hasil refleksi awal inilah yang selanjutnya di jadikan dasar perlunya dilakukan Penelitian Tindakan Kelas.

·         Melakukan studi pendahuluan dengan mengkaji literatur dan melakukan konsultasi dengan orang yang di anggap memiliki keahlian dalam proses pembelajaran. Studi pedahuluan tersebut dilakukan untuk :

1)        Lebih menajamkan permasalahan.

2)        Mengkaji berbagai tindakan yang dapat dilakukan sesuai dengan permasalahan.

3)        Merumuskan hipotesis tindakan.

·         Menyususn perencanaan awal tentang tindakan sesuai dengan hasil studi pendahuluan, yang menyangkut :

1)        Tahapan kegiatan, berbagai alat, media, dan sumber belajara yang dapat digunakan, termasuk waktu yang di perlukan.

2)        Instrumen , khususnya observasi sebagai alat, pengumpul data untuk mengumpulkan informasi tentang efek yang di timbulkan dari perlakuan atau tindakan yang dilakukan oleh guru.

·         Melakukan tindakan pada putaran pertama sesuai dengan perencanaan awal. Pada putaran pertama sesuai dengan perencanaan awal. Pada putaran ini dilakukan tiga kegiatan yakni :

1)        Mengimplimentasikan tindakan sesuai perencanaan awal.

2)        Melakukan observasi selama selama tindakan berlangsung sesuai dengan instrumen penelitian.

3)        Melakukan refleksi, yakni kegiatan diskusi dengan observer untuk mengkaji dan menganalisis proses kegiatan hingga ditemukannya berbagaai kelemahan tindakan serta mengkaji informasi tentang efek yang ditimbulkannnya dari adanya tindkan.

·         Menyusun rencana tahap dua, yakni rencana hasil refleksi pada putaran pertama.

·         Melakukan tindakan putaran kedua sesuai dengan rencana tahap dua, seperti yang dilakukan pada tahap satu.

                  B.     Siklus Pelaksanaan PTK

1.      Definisi Siklus

Menurut KBBI Siklus adalah putaran waktu yang di dalamnya terdapat rangkaian kejadian yang berulang-ulang secara tetap dan teratur. (http://kbbi.web.id). Siklus atau Putaran dalam PTK adalah satu kali proses pembelajaran sesuai dengan perencanaan yang telah disusun. (Wina Sanjaya, 2009 : 48).

2.      Definisi Pelaksanaan

Menurut KBBI pelaksanaan adalah proses, cara, perbuatan melaksanakan (rancangan, keputusan, dan sebagainya. (http://kbbi.web.id).

Pengertian pelaksanaan menurut Westa (1985 : 17) kegiatan yang dilaksanakan oleh suatu badan atau wadah secara berencana, teratur dan terarah guna mencapai tujuan yang diharapkan.

3.      Definisi Pelaksanaan PTK

Pelaksanaan PTK adalah berbagai tindakkan atau perlakuan yang dikerjakan guru dalam upaya memecahkan masalah yang disusun dalam perencanaan.  (Wina Sanjaya 2009 : 174).

4.      Kegiatan dalam Siklus Pelaksanaan PTK

Seperti yang telah diuraikan dalam model PTK, secara umum siklus pelaksanaan PTK dilakukan melalui empat kegiatan pokok, yakni perencanaan PTK, tindakkan, observasi, dan refleksi.

a.       Perencanaan PTK

Perencanaan dalam setiap siklus disusun perencanaan pembelajaran untuk perbaikan pembelajaran. Dengan demikian dalam perencanaan bukan hanya berisi tentang tujuan atau kompetensi yang harus dicapai akan tetapi juga harus lebih ditonjolkan perlakuan-perlakuan khususnya oleh guru dalam proses pembelajaran, ini berarti perencanaan yang disusun oleh peneliti, yakni perencanaan awal dan perencanaan lanjutan. Perencanaan awal diturunkan dari berbagai asumsi perbaikan hasil dari kajian studi pendahuluan, sedangkan perencanaan lanjutan disusun berdasarkan hasil refleksi setelah peneliti mempelajari berbagai kelemahan yang harus diperbaiki.

b.      Melaksanakan tindakan

Pelaksanaan tindakan adalah perlakuan yang dilaksanakan guru berdasarkan perencanaan yang telah disusun.

c.       Observasi atau pemantauan

Observasi, dilakukan untuk mengumpulkan informasi tentang proses pembelajaran yang dilakukan guru sesuai dengan tindakan yang telah disusun. Melalui pengumpulan informasi, observer dapat mencatat berbagai kelemahan dan kekuatan yang dilakukan guru dalam melaksanakan tindakan, sehingga hasilnya dapat dijadikan masukan ketika guru melakukan refleksi untuk penyusunan rencana ulang memasuki siklus berikutnya.

d.      Refleksi

Refleksi adalah aktivitas melihat berbagai kekurangan yang dilaksanakan guru selama tindakan. Refleksi dilakukan dengan observer yang biasanya dilakukan oleh teman sejawat atau mitra dari LPTK. Dari hasil refleksi, guru dapat mencatat berbagai kekurangan yang perlu diperbaiki, sehingga dapat dijadikan dasar dalam penyusunan rencana ulang.

 Adapun bagan siklus pelaksanaan secara terperinci sesuai dengan model-model PTK yang telah dipaparkan di awal adalah sebagai berikut :

BAGAN 1

Model Lewin yang ditafsirkan oleh Kemmis
Dapat di lihat di http://www.ishaqmadeamin.com/2012/11/model-ptk-1-model-lewin-tafsiran-kemmis.html

BAGAN 2

Revisi Model Lewin Menurut Elliott
Dapat di lihat di http://www.ishaqmadeamin.com/2012/11/model-ptk-2-model-lewin-menurut-elliot.html

BAGAN 3
Model Ebbut
Dapat di lihat di http://www.ishaqmadeamin.com/2012/11/model-ptk-4-model-ebbut.html

BAGAN 4 
Model Kemmis dan Taggart
Dapat di lihat di http://2.bp.blogspot.com/-l2rHl1P7czA/VP28L3JIN9I/AAAAAAAAAKs/fL3u6zjKsIk/s1600/kemmis.png

BAB III PENUTUP 

Kesimpulan

Model penelitian tindakan kelas adalah bentuk atau cara-cara yang dapat digunakan dalam penelitian tindakan kelas.

Macam-macam model penelitian tindakan kelas, yaitu:

1.      Model Kurt Lewin

2.      Model Ebbut

3.      Model Elliot

4.      Model Kemmis dan Taggart


5.      Model Siklus

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi; Suhardjono; Supardi. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT Bumi Aksara

Sanjaya,Wina. 2013. Penelitian Pendidikan. Jakarta : Kencana

Wiriatmadja, Rochiati. 2014. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Remaja Rosdakarya

http://kbbi.web.id