Mana sajakah yang termasuk dalam kategori kuman yang menyebabkan penyakit

Musim pancaroba serta era new normal di tengah kemelut pandemi COVID-19 yang masih berlangsung membuat Anda harus ekstra keras dalam menjaga kesehatan tubuh. Jangan sampai penyesuaian diri Anda dengan pengaturan lingkungan yang baru dan kembalinya aktivitas sebagaimana sebelum terjadi pandemi membuat Anda kelelahan dan alpa dengan kesehatan diri sendiri sehingga mudah terserang penyakit. Termasuk penyakit yang disebabkan oleh bakteri.

Ragam Jenis Penyakit yang Disebabkan Oleh Bakteri

Penyakit bisa bersumber dari mana saja, termasuk bakteri. Bakteri penyebab penyakit dapat bersarang dalam tubuh Anda melalui banyak cara, ada yang melalui makanan dan minuman, kontak dengan cairan tubuh orang yang terinfeksi bakteri, menghirup udara dekat orang yang terinfeksi, hingga kontak secara tidak langsung. Beberapa penyakit karena bakteri membutuhkan penanganan serius dari ahli medis, sebagian bisa sembuh dengan sendirinya. Sehingga bakteri adalah penyebab penyakit yang tidak bisa dianggap sepele. Penyakit-penyakit yang disebabkan bakteri adalah:

1. Diare

Penyakit ini merupakan penyakit yang dapat disebabkan oleh virus maupun bakteri. Jika disebabkan oleh bakteri, penyakit ini disebabkan oleh beberapa jenis bakteri. Beberapa contoh bakteri yang menyebabkan penyakit ini adalah E. coli, Campylobacter, Clostridium difficile, Salmonella, atau Shigella ini sering dialami manusia dan menyebabkan terjadinya infeksi pada sistem pencernaan. Penyakit ini ditandai dengan nyeri perut, feses lebih lunak atau encer, dan BAB yang lebih sering. Akibatnya Anda kehilangan banyak cairan tubuh dan dehidrasi. Sebagai pertolongan pertama, Anda bisa menggunakan daun jambu biji atau meminum obat diare. Jika kondisi Anda belum juga membaik pasca minum obat, segera ke dokter untuk memperoleh penanganan.

Anda dapat mengonsumsi obat diare seperti entrostop atau DIAPET 10 KAPSUL – Obat Diare, Pencernaan, Buang Air Besar – LIFEPACK [Rp6.800]. Diapet NR [Nyerap Racun] merupakan obat untuk menyerap racun dan mengobati diare yang disebabkan oleh infeksi dan keracunan makanan. Sedangkan Entrostop bermanfaat untuk mengatasi diare.

2. Kolera

Penyakit ini menyebabkan penderitanya mengalami diare secara tiba-tiba dan sering, dehidrasi, mual dan muntah, serta kram perut. Penyebabnya karena infeksi bakteri Vibrio cholerae yang memproduksi racun CTX sehingga menyebabkan tubuh sulit menyerap air dan dikeluarkan dalam bentuk diare. Penularan bakteri ini bisa berasal dari makanan laut dari perairan yang terkontaminasi dan tidak dimasak hingga matang. Jika mengalami gejala tersebut, segera dapatkan pertolongan medis.

3. Disentri

Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Shigella yang menginfeksi usus sehingga menyebabkan diare yang disertai darah dan lendir. Disertai pula dengan gejala kram perut, mual, dan muntah. Bakteri Shigella berasal dari makanan atau minuman yang kurang bersih. Segera dapatkan bantuan medis jika mengalami gejala penyakit ini.

4. Difteri

Penyakit ini disebabkan karena Corynebacterium diphtheria yang terhirup melalui udara dan menyerang selaput lendir pada tenggorokan, hidung, hingga kulit. Gejalanya pilek yang awalnya cair kemudian jadi kental dan berdarah, terbentuk lapisan abu-abu menutupi tenggorokan, suara serak, pembengkakan kelenjar limfa, demam dan menggigil. Segera dapatkan perawatan medis sehingga kecil kemungkinan penyakit menular dan berakibat fatal mengancam jiwa.

5. Tipes

Penyakit ini ditandai dengan demam tinggi hingga 40 derajat celcius, sakit perut, sembelit, atau diare. Penyebabnya adalah bakteri Salmonella typhi yang menyerang sistem pencernaan dan berasal dari makanan yang terkontaminasi. Segera dapatkan penanganan medis jika mengalami gejala penyakit tipes.

6. Tuberkulosis

Penyakit ini disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis yang menyerang paru-paru, atau juga menyerang tulang, otak, ginjal, dan kulit. Penyakit ini dapat menular melalui percikan air liur dari penderita saat batuk dan terhirup orang lain. Pengobatannya dengan minum obat anti tuberkulosis [OAT] selama minimal 6 bulan tanpa putus obat.

7. Kusta

Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium leprae pada kulit, sistem saraf, selaput lendir, otot, hingga mata. Akibatnya penderita akan mati rasa, tidak merasakan sakit, kelumpuhan otot kaki dan tangan, hingga kehilangan jari-jari tangan. Penularannya melalui cairan hidung penderita ketika batuk atau bersin, serta ditularkan melalui hewan armadillo dan simpanse.

8. Tetanus

Penyakit ini ditandai dengan gejala kejang, kekakuan otot rahang, kesulitan menelan, hingga rahang terkunci. Penyebabnya berasal dari paparan spora bakteri Clostridium tetani pada luka kulit [luka bakar, terkena paku berkarat, atau gigitan hewan]. Untuk menghindari paparan bakteri ini, usahakan untuk memperoleh vaksinasi tetanus secara rutin.

9. Pneumonia

Penyakit ini disebabkan karena infeksi bakteri Streptococcus pneumoniae yang menyerang paru-paru dan menyebabkan terjadinya pembengkakan pada kantung udara paru-paru [alveoli], sehingga berisi cairan nanah yang menyebabkan batuk berdahak, kesulitan napas, dan demam. Oleh karena itu, penyakit ini juga disebut paru-paru basah. 

10. Meningitis

Penyakit ini bisa disebabkan karena bakteri maupun virus. Terdapat beberapa jenis bakteri yang menyebabkan penyakit ini. Beberapa contoh bakteri tersebut adalah Streptococcus pneumoniae, Neisseria meningitidis, Haemophilus influenzae, Listeria monocytogenes, dan Staphylococcus aureus yang menyerang selaput pelindung otak dan tulang belakang. Penyakit ini berpotensi merusak sistem saraf otak hingga berujung kematian.

Pengobatan dan Pencegahan Penyakit yang Disebabkan Oleh Bakteri

Penyakit yang disebabkan oleh bakteri dapat disembuhkan dengan antibiotik atau vaksin. Untuk menghindari terserang penyakit akibat bakteri, sebaiknya Anda memperoleh vaksinasi secara rutin. Namun, penggunaan antibiotik yang berlebihan akan membuat banyak bakteri yang resisten terhadap antibiotik tersebut, sehingga tidak mempan mengobati penyakit. Cara pencegahan yang paling tepat adalah dengan menjaga pola hidup sehat dan kebersihan lingkungan. 

dr. Irma Lidia, salah satu dokter Lifepack juga menambahkan agar tidak mudah sakit terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti cukup gizi [makanan bergizi dan berimbang cukup sayur buah sehingga semua kebutuhan nutrisi baik makro maupun mikro terpenuhi], aktivitas fisik rutin [olahraga/aktif secara fisik], menjaga kebersihan dengan penggunaan air bersih, penggunaan jamban yang sehat,  dan kebiasaan cuci tangan yang baik [sebelum makan, selama dan setelah menyiapkan makanan, sebelum dan setelah merawat orang sakit/luka, setelah menggunakan toilet, setelah mengganti popok dan membersihkan si kecil, setelah bersin dan batuk, Setelah menyentuh sampah, dan setelah membersihkan kotoran hewan].

Ingin tebus obat tanpa ribet? Unduh aplikasi Lifepack yang tersedia di Google Play Store dan App Store dan dapatkan solusi tebus obat dari rumah sekarang juga!

nyaMendengar kata kuman, sebagian dari kita mungkin akan langsung tertuju pada sesuatu yang negatif, atau merugikan. Kuman sendiri sebenarnya tidak selamanya membahayakan manusia. Bahkan beberapa jenis bakteri, seperti yang ada pada sistem pencernaan, berguna bagi manusia. Meski begitu, tak sedikit pula kuman yang bisa menyebabkan penyakit dan infeksi bila mereka masuk ke dalam tubuh. Nah, kenapa kuman berbahaya?

Kuman pada dasarnya merupakan istilah awam yang identik dengan bakteri, yaitu organisme bersel satu yang hanya bisa dilihat dengan bantuan mikroskop. Ketika bakteri menular memasuki tubuh, jumlahnya akan bertambah dan berpotensi memproduksi sejumlah zat kimia yang kuat, yang biasa disebut toksin. Ini bisa menghancurkan sel-sel tertentu pada jaringan yang diserangnya sehingga membuat kita sakit.

Berkaitan dengan kuman yang dapat menyebabkan penyakit ini, kita lantas mengenal adanya teori kuman penyakit. Ini adalah teori ilmiah yang saat ini digunakan untuk menjelaskan keberadaan penyakit, dengan menyatakan bahwa mikroorganisme yang dikenal sebagai patogen atau “kuman” dapat menyebabkan penyakit. Berbagai organisme kecil yang tidak kasatmata ini menyerang manusia, binatang, dan makhluk hidup lainnya.

Perkembangan dan reproduksinya di dalam inang [organisme yang terinfeksi] dapat menyebabkan penyakit. Dalam hal ini, kata “kuman” tidak hanya merujuk pada bakteri, tetapi juga pada jenis mikroorganisme apa pun maupun patogen tidak hidup yang dapat menyebabkan penyakit, seperti protista, fungi [jamur], virus, prion, atau viroid.

[Baca juga: Selain Corona, Ini dia 6 Virus Paling Mematikan di Dunia]

Penyakit yang disebabkan oleh patogen disebut penyakit menular. Meskipun patogen dapat menjadi penyebab utama seseorang terkena penyakit, tetapi banyak pula faktor lain yang menentukan keparahan penyakit tersebut mau pun potensi seseorang terinfeksi, seperti faktor lingkungan serta genetika.

Adapun beberapa penyakit yang disebabkan oleh kuman – termasuk bakteri, virus dan lainnya, adalah tipes, radang pernafasan, flu dan batuk, cacingan, dan sebagainya.

Lantas, apakah kuman ini bisa dihindari?

Sifat kuman yang kasatmata ini tak dimungkiri menjadikannya berbahaya bagi manusia dan makhluk lainnya. Meski begitu, bukan berarti kuman tak bisa dihindari.

Seperti saat ini, kita bisa menjaga diri dari kuman dengan cara mencuci tangan secara teratur. Meski tampak sepele, tapi jika kita telaten cuci tangan, kita akan terhindar dari berbagai penyakit yang disebabkan oleh kuman, bakteri, dan virus. Ini dikarenakan tangan merupakan media utama penularan penyakit, mengingat tangan kerap digunakan untuk kontak langsung dengan benda kotor atau tangan orang lain yang mengandung kuman, bakteri, dan virus penyebab penyakit.

Jika kita abai, maka kita berisiko terkena banyak masalah kesehatan. Misalnya, kita bisa dengan mudah terkena flu, diare, keracunan makanan, terinfeksi bakteri e.coli dan bakteri salmonella, dan banyak lagi. Nah, pastinya nggak mau dong? So, ayo kita rajin-rajin cuci tangan.

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề