Manakah yang merupakan proses finishing pada usaha kerajinan?

Jelaskan tahap produksi pada pembuatan produk kerajinan!

Pada tahap produksi terdiri dari persiapan bahan/ pembahanan, pembentukan, dan penyelesaian (finishing).


  1. Persiapan Bahan: Tahap pembahanan adalah mempersiapkan bahan atau material agar siap dibentuk.
  2. Tahap Pembentukan: Pembentukan bahan baku bergantung pada jenis material, bentuk dasar material dan bentuk produk yang akan dibuat. Material kertas dibentuk cara dipotong atau dipahat. Pemotongan bahan dibuat sesuai dengan bentuk yang direncanakan. Pemotongan dan pemahatan juga biasanya digunakan untuk membuat sambungan bahan, seperti menyambungkan bilah-bilah papan atau dua batang bambu. Pembentukan besi dan rotan, selain dengan pemotongan, dapat menggunakan teknik pembengkokan. Pembentukan besi juga dapat menggunakan teknik las. Logam lempengan dapat dibentuk dengan cara pengetokan.
  3. Tahap Finishing: Finishing dilakukan sebagai tahap terakhir sebelum produk tersebut dimasukkan ke dalam kemasan. Finishing dapat berupa penghalusan dan/atau pelapisan permukaan. Penghalusan yang dilakukan di antaranya penghalusan permukaan kayu dengan ampelas atau menghilangkan lem yang tersisa pada permukaan produk. Finishing dapat juga berupa pelapisan permukaan atau pewarnaan agar produk yang dibuat lebih awet dan lebih menarik.

----------------#----------------

Jangan lupa komentar & sarannya

Email:

Kunjungi terus: masdayat.net OK! :)

Newer Posts Older Posts

Produksi adalah upaya yang dilakukan dalam rangka menambah nilai pada suatu barang kerajinan. Produksi barang kerajinan memiliki proses yang disebut dengan tahapan produksi. Tahapan produksi adalah urutan proses produksi dari awal sampai akhir.

Tahapan produksi secara umum terbagi atas tahap perbahanan, tahap pembentukan, tahap perakitan, finishing. Berikut pembahasannya.

1. Tahap Perbahanan

Tahap perbahanan adalah mempersiapkan bahan baku agar siap diproduksi.

Bahan yang digunakan dalam pembentukan kerajinan sangat beragam. Oleh karena itu, perlakuan terhadap bahan produksi pun beragam.

2. Tahap Pembentukan

Tahap pembentukan adalah tahap yang dilakukan setelah proses perbahanan selesai.

Pembentukan bahan baku tergantung pada jenis material, bentuk dasar material, dan bentuk produksi yang akan dibuat.

Bahan berupa surat atau lembaran dapat dibentuk dengan cara digunting sesuai bentuk yang diinginkan, dianyam, dirangkai, atau direkatkan dengan lem.

3. Tahap Perakitan

Perakitan adalah proses penggabungan dari beberapa bagian komponen untuk membentuk suatu konstruksi kerajinan hiasan yang diinginkan.

Perakitan dilakukan apabila produk hiasan yang dibuat terdiri atas beberapa bagian. Setiap jenis bahan mempunyai sifat khusus dari bahan lainnya sehingga sebelum dilakukan perakitan harus mengetahui sifat-sifat bahan tersebut.

Perakitan dapat memanfaatkan bahan pendukung, seperti lem, paku, benang tali atau teknik sambungan tertentu.

4. Tahap Finishing

Finishing atau pekerjaan akhir merupakan bagian yang sangat penting dalam proses pembuatan kerajinan hias. Finishing akan memberikan tampilan terhadap nilai jual produk.

Finishing dilakukan sebelum produk tersebut dimasukkan ke dalam kemasan.

Finishing dapat berupa penghapusan atau pelapisan permukaan.
Setiap jenis kerajinan hias biasanya memiliki jenis finishing antara satu dan lainnya.

Manakah yang merupakan proses finishing pada usaha kerajinan?

Manakah yang merupakan proses finishing pada usaha kerajinan?
Lihat Foto

www.shutterstock.com

Ilustrasi furnitur.

KOMPAS.com - Perancangan dan pengembangan produk menjadi salah satu penentu keberhasilan sebuah produk yang dibuat.

Dengan adanya perancangan dan pengembangan produk, akan tercipat suatu pemikiran dalam menciptakan atau memperbarui produk yang sudah ada.

Dalam buku Strategi Pengembangan Sentra Industri Kecil Menengah Kerajinan Batik (2019) karya Adhi Prasnowo dan teman-teman, obyek budaya lokal serta teknik khas menjadi potensi yang perlu dikembangkan agar menjadi manfaat dan lestari.

Setiap daerah di Indonesia memiliki obyek budaya lokal yang berbeda. Di mana setiap pengembangannya akan menjadi kekayaan luar biasa dan memberikan warna baru.

Obyek budaya lokal yang dapat dijadikan sebagai wirausaha atau produk usaha dapat berupa dua dimensi maupun tiga dimensi.

Beberapa contoh kerajinan yang diambil dari budaya lokal dapat berbentuk miniatur obyek bangunan, aksesori, atau produk kerajinan dengan beragam fungsi.

Baca juga: Wirausaha Kerajinan dengan Obyek Budaya Lokal

Proses perancangan kerajinan

Tahap-tahap proses perancangan kerajinan untuk dijadikan produk, yaitu:

Untuk dapat memunculkan ide, biasanya seseorang akan mencari tahu obyek budaya lokal yang ada di sekitarnya untuk dijadikan inspirasi.

Setelah memilih dan memilah obyek kerajinan lokal yang ada di lingkungan sekitar, kemudian mulai memikirkan hal-hal berikut:

  1. Produk kerajinan yang relevan dengan budaya lokal
  2. Matrial yang akan digunakan dan sumbernya dari mana
  3. Warna atau motif yang diusung
  4. Proses pembuatan produk
  5. ALat yang digunakan
  6. Menentukan pangsa pasar, bagaimana potensi dari budaya lokal tersebut

Ide produk yang sudah direncanakan, kemudian dituangkan dalam bentuk sketsa atau gambar. Sketsa yang dibuat boleh lebih satu atau dua, bisa berupa variasi produk, satu produk dengan fungsi sama, bentuk yang berbeda, dan lain sebagainya.

Baca juga: Pengertian Kewirausahaan dan Ciri-Cirinya

istilah properti

Finishing adalah proses penyempurnaan akhir ataupun penyelesaian dari suatu benda maupun bangunan dengan proses pelapisan material.

Apa Itu Finishing?

Manakah yang merupakan proses finishing pada usaha kerajinan?
(pexels.com/Max Vakhtbovych)

Finishing adalah proses akhir dari penyelesaian suatu material yang berasal dari kata finish yang bila diterjemahkan memiliki arti akhir. Biasa dipakai dalam istilah bangunan, finishing menjadi proses penyelesaian akhir dari suatu bangunan dengan cara melapisi material. Dalam singkat kata dapat didefinisikan sebagai penyempurnaan sebuah karya yang pada umumnya sudah selesai.

Fungsi Finishing

  • Meningkatkan nilai estetik dari suatu material
  • Memberi perlindungan terhadap material
  • Menaikan nilai komersial dari suatu material

Jenis-Jenis Ketahanan dalam Finishing

Manakah yang merupakan proses finishing pada usaha kerajinan?
(Tour Wizard)

  • Ketahanan Terhadap Goresan
  • Ketahanan Terhadap Cuaca
  • Ketahanan Terhadap Bahan Kimia
  • Ketahanan Terhadap Jamur dan Serangga

Untuk anda yang mencari finishing dengan bahan premium yang tahan terhadap cuaca panas maupun hujan, Pins dapat menggunakan polyurethane (PU).

Bahan satu ini memang tergolong mahal, tetapi memiliki kualitas yang sebanding pada proses finishing. Menghasilkan hasil akhir yang sempurna menyerupai plastik yang tebal, cocok untuk finishing pada eksterior gedung.

HPL (High Pressure Laminate)

Selanjutnya ada HPL. Ini bukan kepanjangan dari hari perkiraan lahir lho Pins! HPL (high pressure laminate) dalam istilah bangunan merupakan material finishing yang sudah terkenal kuat dengan elastisitas yang cukup tinggi. Dengan harga yang relatif terjangkau, HPL menjadi pilihan masyarakat untuk proses finishing pada furniture.

Melamik

Dalam istilah finishing kayu, melamik menjadi salah satu cairan yang dapat melapisi kayu dalam perabot rumah tangga agar kian indah dalam segi estetika.

Cairan melanin ini disemprotkan pada kayu untuk menimbulkan kesan mengkilap (glossy) maupun kesan tidak mengkilap (doff) pada perabot.

Akrilik

Bila anda menginginkan desain warna cerah pada tampilan dapur, finishing akrilik cocok digunakan. Dapur minimalis yang elegan dapat anda miliki dengan teknik finishing akrilik yang menimbulkan efek kaca pada perabot.

Walau proses pelapisannya lebih lama dibandingkan HPL, akrilik dapat membuat perabot lebih terlihat rapi dan mewah. Hal yang paling penting selalu merawatnya agar lapisan tidak cepat buram.

Cat Duco

Penggunaan cat duco dalam proses finishing adalah menyerupai melamik. Walau durasi pengerjaannya cenderung lebih lama, tetapi cat duco dapat menghasilkan finishing yang lebih baik karena serat pada furniture akan tertutup dengan rapi. Maka, tampilan yang dihasilkan pun minimalis, mewah dan terlihat bersih.

Lacquer

Lacquer finishing telah digunakan dari zaman dahulu sebagai pelapis material berbahan kayu yang tahan air dan membuat material tahan lama. Tersedia dalam bentuk semprot dan kuas, lacquer finishing masuk dalam jenis coating yang berfungsi membuat tampilan visual akhir suatu material terlihat berwarna dan berkilau.

Banyak digunakan oleh penduduk Eropa, finishing ini membutuhkan bahan kimia yang tidak sedikit karena cocok untuk segala furniture premium yang sangat mementingkan bahan dan juga keindahan.

Veneer

Untuk pengaplikasian finishing yang perlu ketelitian, ada bahan veneer yang dapat dijadikan pilihan. Material finishing yang terbuat dari bahan serat kayu asli ini memiliki motif yang sesuai dengan jenis kayu yang digunakan. Pengaplikasiannya pun tidak mudah, harus secara perlahan agar tampilan akhir bagus dan alami pada furniture. 

Decosheet

Terakhir ada finishing decosheet. Umum dikatakan decosit, karakteristik bahan yang digunakan sangat tipis dikarenakan terbuat dari plastik.

Dengan harga yang relatif murah, decosit berbentuk berupa lembaran yang diaplikasikan pada finishing material. Walau tidak tahan lama, finishing satu ini menjadi andalan bagi material temporary yang membutuhkan finishing. Selain itu, corak dan motifnya pun sangat beragam lho!

Tipe Finishing

Manakah yang merupakan proses finishing pada usaha kerajinan?
(Financial Times)

Proses finishing sendiri dilakukan sesuai dengan kebutuhan dari material yang digunakan. Setiap material dapat menunjukan proses finishing yang berbeda-beda, maka dari itu tipe finishing dalam bangunan dapat dibagi menjadi beberapa tipe berdasarkan hal-hal di bawah ini.

Berdasarkan Tampilan Warna

Warna merupakan hasil akhir yang dilihat oleh mata yang menjadikan suatu material terlihat estetikanya. Hasil akhir atau finishing yang dibuat berdasarkan warna pun mempunyai tampilan yang berbeda. Mulai dari hasil yang menimbulkan warna natural, warna antik hingga solid.

Warna Natural

Untuk warna natural sendiri, anda dapat melihat contohnya pada bahan kayu. Material kayu dapat digunakan baik untuk interior maupun eksterior hunian tanpa mengandalkan pengecatan. Ini yang dinamakan warna natural pada kayu. Proses finishing nya hanya mengandalkan amplas atau wax polish.  

Warna Antik

Selanjutnya untuk proses finishing yang menghasilkan warna antik pada material, anda dapat pula mengamplasnya secara perlahan pada pinggir-pinggir kayu untuk menghasilkan warna washed, efek goresan maupun hasil yang tidak sempurna. Selain itu Pins pun dapat menggunakan metode penaburan kerikil pada material, dan menaruh dengan material keras di atasnya untuk dapat anda gerakan ke atas ke bawah. Ini akan menimbulkan goresan natural pada kayu.

Warna Solid

Terakhir adalah menimbulkan warna solid yang pekat. Ini tentunya merupakan salah satu proses finishing yang banyak diketahui oleh masyarakat. Penggunaan cat duco pada pelapisan material akan menimbulkan warna solid sesuai dengan keinginan. 

Berdasarkan Kilau

Top coat yang digunakan dalam pengecatan hasil finishing adalah fleksibel atau dapat dipilih sesuai kebutuhan. Hasil akhir yang menimbulkan kilau pada material pun ada banyak. Mulai dari menimbulkan kesan glossy, doff, semi glossy, matt, death matt, sampai menimbulkan pencahayaan kaca (mirroring). Selalu sesuaikan dengan jenis cat yang digunakan ya Pins! Hal tersebut dikarenakan setiap merek cat mempunyai efek pewarnaan sendiri untuk setiap catnya.

Berdasarkan Pori-Pori

Ternyata permukaan kasar dan halus dalam material juga tergantung terhadap proses finishing yang digunakan. Contohnya adalah suatu permukaan sebuah perabot rumah tangga berbahan kayu, ada yang halus dan kasar. Ini yang menandakan bahwa proses finishing berdasarkan pori-pori dapat memunculkan efek tersendiri saat disentuh pada material. Istilah close pore finishing menjadi istilah penyelesaian hasil akhir material berbahan halus dengan menutup semua pori-pori. Sedangkan open pore finishing memiliki hasil akhir permukaan kasar.

Koordinator: Salsa

Editor: Achlisia