Manusia dan hewan memerlukan apa untuk bisa beraktivitas

Manusia tidak bisa hidup sendiri. Selain membutuhkan manusia lainnya, kita juga membutuhkan makhluk hidup yang lain. Tumbuhan tentu saja dibutuhkan untuk menghasilkan makanan. Namun selain itu ada beberapa hewan yang juga diperlukan, bukan karena dagingnya, namun karena perannya dalam ekosistem. Manusia sangat tergantung dengan hewan-hewan tersebut. Jika mereka punah, selesai pulalah kehidupan manusia di dunia ini? Hewan apa sajakah itu? Ternyata hewan-hewan tersebut bukanlah hewan yang besar, melainkan hewan-hewan kecil yang kadang tidak terpikirkan oleh kita.

Lebah

Foto ini mungkin mengganggumu, apakah tetap ingin melihat?

Lihat
Lebah. Sumber gambar: Wikimedia Commons.

Peran lebah ternyata bukan hanya sekedar menghasilkan madu yang lezat. Hewan ini memiliki peran yang lebih besar bagi bumi dari yang sekedar kamu tau. Serangga pekerja keras ini membawa pollen dari bunga ke bunga ketika mereka beraktivitas. Kegiatan ini disebut dengan penyerbukan yang tidak sengaja.

Penyerbukan adalah hal mendasar yang membuat tumbuhan di dunia ini dapat berkembang biak. Tanpa adanya lebah, maka tanaman, bunga, pohon, dan buah tidak akan ada di dunia ini. Sayangnya, populasi lebah di dunia telah berkurang hingga 80% dikarenakan interaksi manusia, perubahan iklim, penyakit, dan penggunaan pestisida.

Plankton

Foto ini mungkin mengganggumu, apakah tetap ingin melihat?

Lihat
Plankton. Sumber gambar: Wikimedia Commons.

Ukurannya yang kecil membuat kita sulit membayangkan peran plankton bagi dunia ini. Tapi ternyata, plankton menopang kehidupan jutaan hewan dengan cara menyediakan makanan. Bukan hanya untuk ikan laut, tapi juga lumba-lumba, paus biru yang besar, dan burung-burung di udara. Namun fungsi plankton bukan hanya sebagai penyedia makanan, plankton juga menjadi alasan mengapa kita semua bisa bernapas.

Fitoplankton menyerap energi matahari dan nutrien dari air, dua komponen yang dibutuhkan untuk proses fotosintesis. Hasil fotosintesis dari plankton merupakan sumber dari setengah oksigen di dunia ini. Sementara yang setengahnya lagi berasal dari tumbuhan di darat.

Semut

Foto ini mungkin mengganggumu, apakah tetap ingin melihat?

Lihat
Semut. Sumber gambar: Wikimedia Commons.

Sejauh ini manusia telah mengetahui lebih dari 12 ribu spesies semut yang ada di seluruh dunia. Semut bisa ditemukan di hampir semua ekosistem yang ada. Makhluk kecil ini membantu untuk menciptakan tanah yang sehat agar tanaman bisa tumbuh. Hal tersebut terjadi ketika semut menggali tanah, membangun terowongan, dan mengalirkan udara masuk ke dalam tanah. Kegiatan tersebut mebantu dekomposisi dengan cara mendaur ulang nutrien yang ada di dalam tanah.

Kelelawar

Foto ini mungkin mengganggumu, apakah tetap ingin melihat?

Lihat
Kelelawar. Sumber gambar: Wikimedia Commons.

Hewan ini sering diidentikan sebagai hewan seram penghisap darah dan dekat dengan vampir. Namun berbeda dengan kepercayaan yang beredar di masyarakat, hewan ini sebenarnya lebih banyak membawa kebaikan daripada kejahatan. Dengan lebih dari 1200 spesies kelelawar yang ada, hewan tersebut menjadi mamalia dengan jumlah terbanyak kedua di dunia ini. Jika dibandingkan kira-kira satu dari lima mamalia yang ada di dunia ini adalah kelelawar.

Selain itu, kelelawar juga merupakan satu-satunya mamalia yang bisa terbang. Mereka memiliki peran yang sangat penting dalam mengontrol populasi serangga di bumi. Kelelawar mengonsumsi jutaan serangga yang berpotensi sebagai hama. Artinya kita manusia tidak perlu susah-susah berurusan dengan serangga-serangga tersebut.

Di banyak negara, nyamuk menjadi momok yang mematikan karena membawa penyakit yang berbahaya seperti malaria dan demam berdarah. Kelelawar dapat memakan sekitar 1000 nyamuk dalam waktu satu jam. Namun sayangnya, populasi kelelawar juga menurun dikarenakan penebangan hutan dan kegiatan manusia lainnya.

Kodok

Foto ini mungkin mengganggumu, apakah tetap ingin melihat?

Lihat
Kodok. Sumber gambar: Wikimedia Commons.

Bagi beberapa orang, kodok mungkin menggelikan. Tampilannya yang tidak elok, suaranya yang mengganggu, dan mungkin racun yang dibawanya membuat kita berhati-hati dengan makhluk yang satu ini. Tapi jika kita mencari seekor hewan yang mungkin dapat mendeteksi kesehatan ekosistem secara efektif dan dapat diandalkan agar manusia dapat berjaga-jaga, maka kodoklah jawabannya.

Kodok berfungsi sebagai bio-indikator karena kulit mereka yang mampu menyerap zat-zat yang ada di sekitar mereka. Artinya, perubahan pada warna kulit mereka dapat dijadikan sebagai indikator polusi dan kontaminasi yang terjadi di daerah tersebut. Kodok dapat hidup di air dan di darat, hal tersebut membuat hewan ini menjadi makhluk pertama yang beraksi terhadap bahaya.

Video

Bài mới nhất

Chủ Đề