Manusia pada hari kiamat seperti anai-anai yang berterbangan hal itu disebut pada surah

Allah SWT dalam Alquran menjelaskan sedikit gambaran tentang hari kiamat.

pulsk.com

Hari Kiamat (ilustrasi)

Rep: Fuji Eka Permana Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID,Allah SWT dalam Alquran menjelaskan sedikit gambaran tentang hari kiamat. Hari kiamat juga disebut Al Qari'ah karena ia menggetarkan hati setiap orang akibat kedahsyatannya.

Baca Juga

يَوْمَ يَكُوْنُ النَّاسُ كَالْفَرَاشِ الْمَبْثُوْثِۙ

Pada hari itu manusia seperti laron yang beterbangan. (QS Al Qari'ah: 4)

Mengutip Tafsir Kementerian Agama, maksud ayat tersebut adalah "Allah menggambarkan dahsyatnya hari kiamat melalui dua hal, yaitu keadaan manusia dan gunung-gunung. Pada hari kiamat itu manusia seperti laron yang beterbangan. Mereka berlarian tidak tentu arah, kacau balau, dan tidak lagi menghiraukan sekelilingnya." 

Karena sangat sulit mengetahui hakikat Al Qari'ah, maka dalam ayat ini Allah menjelaskan waktu kedatangannya. Ketika itu, keadaan manusia bagaikan laron yang beterbangan di sekeliling lampu pada malam hari. Penyerupaan ini adalah untuk menggambarkan keadaan manusia yang kebingungan dan tidak menentu arah tujuannya.

Manusia pada hari yang dahsyat itu bertebaran di mana-mana, bingung, dan tidak tahu ke mana akan dituju, apa yang akan dikerjakan, dan untuk apa mereka dikumpulkan di sana. Kondisi ini tidak ubahnya seperti anai-anai yang tidak berketentuan arahnya. Dalam ayat lain, Allah berfirman: Seakan-akan mereka belalang yang beterbangan. (QS Al Qamar: 7)

وَتَكُوْنُ الْجِبَالُ كَالْعِهْنِ الْمَنْفُوْشِۗ

Dan gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan. (QS Al-Qari'ah: 5)

Pada hari kiamat itu pula gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan. Gunung yang demikian kekar dihempaskan sehingga menjadi abu, kemudian disapu oleh angin dahsyat hingga beterbangan, menjadikan bumi terhampar rata.

Dalam ayat ini, Allah mengungkapkan bahwa gunung-gunung yang telah hancur itu beterbangan dari tempatnya seperti bulu halus yang diterbangkan angin. Lalu bagaimanakah keadaan manusia yang mempunyai tubuh yang lemah itu bila mengalami Al-Qari'ah itu.

Banyak terdapat dalam Alquran ayat-ayat tentang keadaan gunung-gunung pada hari Kiamat, di antaranya Allah berfirman: Dan engkau akan melihat gunung-gunung, yang engkau kira tetap di tempatnya, padahal ia berjalan (seperti) awan berjalan. (QS An Naml : 88)

Dan menjadilah gunung-gunung itu seperti onggokan pasir yang dicurahkan. (QS Al-Muzzammil: 14). Dan gunung-gunung pun dijalankan sehingga menjadi fatamorgana. (QS An Naba': 20). 

Semua keterangan tersebut untuk menjelaskan bahwa gunung-gunung yang besar dan kuat seharusnya tetap tidak dapat digerakkan. Tetapi Al Qari'ah dapat menghancurkannya, apalagi manusia makhluk yang lemah.

Manusia pada hari kiamat seperti anai-anai yang berterbangan hal itu disebut pada surah

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
الْقَارِعَةُ، مَا الْقَارِعَةُ، وَمَا أَدْرَاكَ مَا الْقَارِعَةُ، يَوْمَ يَكُونُ النَّاسُ كَالْفَرَاشِ الْمَبْثُوثِ، وَتَكُونُ الْجِبَالُ كَالْعِهْنِ الْمَنْفُوشِ، فَأَمَّا مَنْ ثَقُلَتْ مَوَازِينُهُ، فَهُوَ فِي عِيشَةٍ رَاضِيَةٍ، وَأَمَّا مَنْ خَفَّتْ مَوَازِينُهُ، فَأُمُّهُ هَاوِيَةٌ، وَمَا أَدْرَاكَ  ا هِيَهْ، نَارٌ حَامِيَةٌ .

  1. Hari Al-Qaari’ah
  2. Apakah hari Al-Qaari’ah itu ?
  3. Tahukah kamu apakah hari Al Qaari’ah itu ?
  4. Pada hari itu manusia adalah seperti anai-anai yang bertebaran
  5. Dan gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan
  6. Dan adapun orang-orang yang berat timbangan(kebaikan)nya.
  7. Maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan.
  8. Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya.
  9. Maka kembalinya adalah naar Hawiyah.
  10. Dan tahukah kamu apakah naar Hawiyah itu ?
  11.  (Yaitu) api yang sangat panas.

(Qs. Al Qariah)

Tafsir Surat Al Qaari’ah

Al Qaari’ah adalah salah satu nama Hari Kiamat. Al Qaari’ah berasal dari kata qara’a yang artinya mengetuk. Hari kiamat disebut al-Qariah, karena hari kiamat mengetuk dan mengejutkan seluruh manusia dengan berbagai kejadian yang mengerikan. Oleh karena itu kejadian tersebut dikolosalkan dan ditampakkan keagungannya oleh Allah ‘azza wa jalla melalui firmannya:

الْقَارِعَةُ، مَا الْقَارِعَةُ، وَمَا أَدْرَاكَ مَا الْقَارِعَةُ، يَوْمَ يَكُونُ النَّاسُ …

“Hari Al Qaari’ah. Apakah hari Al Qaari’ah itu? Tahukah kamu apakah hari Al Qaari’ah itu? Pada hari itu manusia…” (Qs. Al Qaari’ah: 1-4)

karena sangat takut dan kagetnya,

كَالْفَرَاشِ الْمَبْثُوثِ ….

“…seperti anai-anai yang bertebaran” (Qs. Al Qaari’ah: 4)

Layaknya belalang yang bertebaran, sebagian menabrak yang lain.

Anai-anai sendiri adalah sejenis hewan yang ada di waktu malam, beterbangan saling bertabrakan, tidak tahu kemana mau pergi. Kalau dinyalakan api, binatang-bnatang itu akan saling menubrukkan diri ke dalamnya karena tidak mampu melihat dengan jelas. Demikianlah kondisi umat manusia yang sudah kehilangan akal.

Adapun gunung yang memang bisu dan membatu di sebutkan :

كَالْعِهْنِ الْمَنْفُوشِ …

“…seperti bulu yang dihambur-hamburkan” (Qs. Al Qaari’ah: 5)

Seperti bulu wol yang tercukur bersih sehingga menjadi lemah sekali, bisa beterbangan karena angin yang lembut saja.

Allah berfirman dalam surat An Naml,

وَتَرَى الْجِبَالَ تَحْسَبُهَا جَامِدَةً وَهِيَ تَمُرُّ مَرَّ السَّحَابِ

“Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal ia berjalan seperti jalannya awan.” (Qs. An-Naml: 88)

Setelah itu menjadi debu yang beterbangan lalu musnah tanpa tersisa sedikitpun yang bisa disaksikan. Saat itulah mizan terhadap amal perbuatan ditegakkan. Umat manusia terbagi dua kelompok, yaitu kaum yang bahagia dan kaum yang sengsara.

فَأَمَّا مَنْ ثَقُلَتْ مَوَازِينُهُ

“Dan adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan)nya. (Qs. Al Qaari’ah: 6)

Yakni orang yang lebih banyak amal kebajikannya dibanding amal keburukannya

فَهُوَ فِي عِيشَةٍ رَاضِيَةٍ،

“maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan.”(Qs. Al Qaari’ah: 7)

Artinya dalam Jannah yang penuh kenikmatan.

Sebaliknya,

وَأَمَّا مَنْ خَفَّتْ مَوَازِينُهُ،

“Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan(kebaikan)nya” (Qs. Al Qaari’ah: 8)

Yakni amal kebajikannya tidak mampu mengimbangi amal keburukannya

فَأُمُّهُ هَاوِيَةٌ

“maka tempat kembalinya adalah Naar Haawiyah” (Qs. Al Qaari’ah: 9)

Yakni tempat tinggal dan kediamannya. Salah satu nama neraka (naar) adalah Haawiyah. Naar sebagai tempat tinggal itu bisa diibaratkan seperti ibu terhadap anaknya (ummuhu).

Allah berfirman dalam surat Al Furqaan ayat 65

إِنَّ عَذَابَهَا كَانَ غَرَامًا

“Sesungguhnya adzabnya itu adalah kebinasaan yang kekal”

Ada yang menafsirkan bahwa artinya adalah ‘induk otaknya’ (ubun-ubun) dicampakkan ke dalam naar (neraka), yakni penghuninya akan dilemparkan ke dalam naar dengan kepala di bawah.

وَمَا أَدْرَاكَ مَا هِيَه

“Dan tahukah kamu apakah Naar Haawiyah itu?” (Qs. Al Qaari’ah: 10)

Pertanyaan retorik ini untuk menunjukkan kehebatan peristiwa tersebut. Ini dijelaskan melalui  firman-Nya:

نَارٌ حَامِيَةٌ

“Yaitu api yang sangat panas” (Qs. Al Qaari’ah: 11)

Neraka yang sangat panas. Dibandingkan dengan api dunia, panasnya mencapai tujuh puluh kali lipat.

Kita memohon perlindungan kepada Allah subhaanahu wa ta’aala agar dijauhkan dari adzab neraka.

***

Artikel Muslimah.Or.Id
Disusun dari: Tafsir Juz ‘Amma Karimirrahman karya Asy Syaikh Abdurrahman bin Nashir As Sa’diy Oleh: Ummu Afifah

Murajaah: Ustadz Ammi Nur Baits

Karena sangat sulit mengetahui hakikat al-qari'ah, maka dalam ayat ini Allah menjelaskan waktu kedatangannya. Ketika itu, keadaan manusia bagaikan laron yang beterbangan di sekeliling lampu pada malam hari. Penyerupaan ini adalah untuk menggambarkan keadaan manusia yang kebingungan dan tidak menentu arah tujuannya. Manusia pada hari yang dahsyat itu bertebaran di mana-mana, bingung, dan tidak tahu ke mana akan dituju, apa yang akan dikerjakan, dan untuk apa mereka dikumpulkan di sana. Kondisi ini tidak ubahnya seperti anai-anai yang tidak berketentuan arahnya. Dalam ayat lain, Allah berfirman:

Seakan-akan mereka belalang yang beterbangan. (al-Qamar/54 : 7)

Mengkaji surat Al Qariah dan artinya. Foto: dok. https://www.pexels.com/

Surat Al Qariah dan artinya yang terkandung dalam Alquran menjadi salah satu surat yang perlu kita kaji karena kandungannya yang menceritakan tentang gambaran hari kiamat. Bagaimana gambaran hari kiamat dalam surat ini? Anda dapat mengetahuinya dalam ulasan singkat berikut ini.

Surat Al Qariah dan Artinya yang Perlu Dipahami Umat Muslim

Iman kepada hari kiamat atau hari akhir merupakan salah satu rukun iman yang wajib dimiliki tiap umat Islam. Hari kiamat ini disebutkan dalam berbagai surat dan ayat Alquran yang setiap hari kita kaji. Pembahasan tentang kiamat ini secara khusus dipaparkan dalam surat Al Qariah yang juga dikenal sebagai salah satu nama lain hari kiamat.

Pemaparan tersebut juga dijelaskan dalam buku berjudul The Meaning and Explanation of the Glorious Qur'an yang disusun oleh Muhammad Saed Abdul-Rahman (2008:628) menyebutkan dalam tafsir Ibnu Katsir, Al Qariah adalah salah satu nama hari Kiamat dalam Alquran seperti Al Haqqah, At Tammah, As-Sakhkhah, Al-Ghasiyah dan masih banyak lagi nama Hari Kiamat lainnya yang disebutkan di dalam Alquran.

Mengkaji surat Al Qariah dan artinya. Foto: dok. https://www.pexels.com/

Kandungan surat Al Qariah ini disebutkan dalam buku berjudul Tafsir Al-Lubab Jilid 4: Makna, Tujuan & Pelajaran dari Surah-Surah Al-Quran yang ditulis oleh M Quraish Shihab (2020:723) tentang penjelasan bagaimana dahsyatnya kejadian hari akhir dan juga apa saja yang akan dihadapi manusia saat hari kiamat tersebut.

Untuk memahaminya secara keseluruhan, berikut ini surat Al Qariah dan artinya:

الْقَارِعَةُ. مَا الْقَارِعَةُ . وَمَا أَدْرَاكَ مَا الْقَارِعَةُ . يَوْمَ يَكُونُ النَّاسُ كَالْفَرَاشِ الْمَبْثُوثِ . وَتَكُونُ الْجِبَالُ كَالْعِهْنِ الْمَنْفُوشِ . فَأَمَّا مَنْ ثَقُلَتْ مَوَازِينُهُ . فَهُوَ فِي عِيشَةٍ رَاضِيَةٍ . وَأَمَّا مَنْ خَفَّتْ مَوَازِينُهُ . فَأُمُّهُ هَاوِيَةٌ . وَمَا أَدْرَاكَ مَا هِيَهْ . نَارٌ حَامِيَةٌ

Artinya: Hari Kiamat, apakah hari Kiamat itu? Tahukah kamu apakah hari Kiamat itu? Pada hari itu manusia adalah seperti anai-anai yang bertebaran, dan gunung-gunung adalah seperti bulu yang dihambur-hamburkan. Dan adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan)nya, maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan. Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya, maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah. Tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu? (Yaitu) api yang sangat panas. (QS. Al Qariah:1-11)

Dari surat Al Qariah dan artinya tersebut kita dapat mengetahui bagaimana gambaran hari kiamat yang sangat berat untuk dilalui manusia. Dalam surat tersebut dijelaskan bahwa manusia layaknya anai-anai yang berterbangan dengan gunung yang berhamburan.

Keadaan kiamat dalam surat ini juga dijelaskan dalam buku 114 Al-Qur'an Stories yang ditulis oleh Vanda Arie (2019:161) yang menjelaskan bahwa surat Al Qariah Dalam surat ini dijelaskan bagaimana kondisi hari kiamat seperti manusia bertebaran dan kebingungan tak tentu arah ke mana akan menyelamatkan diri.

Penjelasan mengenai kandungan surat Al Qariah dan artinya ini dapat Anda jadikan pengingat untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi kehidupan akhirat yang akan kita lalui setelah kehidupan dunia yang hanya sementara ini. Semoga kita dapat terus istiqomah beramal sholih dalam keseharian. (DAP)