Masalah apa yang pernah anda hadapi dan bagaimana cara mengatasinya brainly

Stres dan rasa cemas adalah hal yang terkadang lekat dengan kehidupan sehari-hari. Memang benar, hal ini tergolong wajar. Akan tetapi, jika Anda tidak memiliki kemampuan untuk melakukan mekanisme koping, lama-kelamaan stres dapat menyebabkan gangguan mental dan berdampak buruk pada keseharian. Lalu, apa yang dimaksud dengan mekanisme koping dan bagaimana melakukannya?

Apa itu mekanisme koping?

Setiap orang, termasuk Anda, pasti pernah merasa stres akibat berbagai hal yang terjadi dalam hidup. Tidak hanya kejadian seperti perceraian, keguguran, atau meninggalnya orang tersayang saja yang dapat menjadi penyebab stres.

Bahkan, kejadian yang sering kali dianggap sebagai hal yang positif, seperti menikah, memiliki anak, atau membeli rumah baru, juga dapat menjadi pemicu Anda merasa stres.

Nah, menurut Good Therapy, coping mechanism atau mekanisme koping adalah strategi yang bisa Anda lakukan dalam menghadapi situasi yang menyebabkan stres atau trauma psikologis.

Strategi tersebut bermanfaat untuk membantu Anda mengatur perasaan emosional yang muncul akibat situasi penyebab stres tersebut. Sebagai contoh amarah, rasa sedih, kesepian, rasa cemas, hingga depresi.

Dengan begitu, menggunakan strategi ini, Anda bisa mengontrol, hati, pikiran, dan perasaan agar tidak mengalami gangguan psikologis yang lebih parah lagi.

Hal ini termasuk kemampuan dalam memegang teguh nilai atau kepercayaan, kemampuan mengatasi masalah, bersosialisasi, menjaga kesehatan, dan juga kemampuan dalam menjaga komitmen.

Mekanisme koping juga dapat Anda lihat sebagai suatu kemampuan menghadapi stres untuk tetap terus maju mencapai tujuan hidup.

Mengapa mekanisme koping itu penting?

Kondisi kesehatan mental seseorang pada umumnya terpengaruh oleh tiga faktor utama: genetik, pemicu stres dari lingkungan sekitar, dan kemampuan melakukan mekanisme koping dalam menghadapi stres.

Kedua faktor pertama, yaitu genetik dan pemicu stres, termasuk hal yang cenderung tidak bisa Anda kendalikan. Akan tetapi, mekanisme koping merupakan suatu kemampuan yang dapat Anda pelajari dan terapkan.

Tujuannya? Tentu saja untuk menjaga kesehatan mental. Mekanisme koping bisa Anda lakukan dengan mengurangi stres terlebih dahulu. Sebagai contoh, mengalihkan perhatian sejenak dengan bersantai atau melakukan aktivitas yang lain.

Saat stres telah berkurang, Anda menjadi lebih mudah untuk berpikir jernih, sehingga mampu mengatasi masalah dengan lebih efektif. Selain itu, banyak masalah mental yang akhirnya berdampak pada kesehatan fisik dan sosial.

Dengan demikian, memiliki kemampuan mengatasi masalah juga sangat bermanfaat untuk mencegah gangguan kesehatan akibat stres.

Menerapkan mekanisme koping dalam kehidupan sehari-hari

Strategi coping setiap orang dapat berbeda-beda, tergantung kepribadian masing-masing serta jenis dan sumber stress yang Anda. Namun pada umumnya ahli psikologi membedakan strategi coping skill ke dalam kedua kategori utama, yaitu Emotion-focused Coping dan Problem-focused Coping.

Emotion-focused coping

Ini merupakan salah satu jenis mekanisme koping yang fokus pada kondisi emosional Anda. Caranya adalah dengan mengurangi respons emosi negatif dari suatu kondisi penyebab stres, misalnya merasa malu, cemas, takut, berduka, dan frustasi.

Strategi yang satu ini merupakan satu-satunya cara menerapkan kemampuan koping ketika sumber stres tak bisa Anda kendalikan.

Emotion-focused coping bisa Anda lakukan dengan cara mengalihkan fokus dan perhatian dari sumber masalah. Sebagai contoh curhat atau menuliskan tentang masalah yang dihadapinya, meditasi, ataupun dengan berdoa.

Namun terkadang, strategi emotion-focused coping justru membuat Anda cenderung menunda-nunda mengatasi sumber masalahnya.

Inilah yang membuat strategi ini cara yang kurang efektif dalam menyelesaikan masalah jangka panjang. Strategi ini juga justru berbahaya ketika masalah yang Anda hadapi memerlukan penanganan segera.

Sebagai contoh, seperti pengobatan dini penyakit kronis dan masalah finansial. Selain itu, strategi emotion-focused coping juga dapat bersifat destruktif atau justru menambah masalah dan stress.

Ini bisa terjadi ketika Anda jadi mengalami ketergantungan terhadap teknik pengalihan yang tidak sehat seperti menggunakan obat-obatan terlarang, konsumsi alkohol berlebih, merokok karena alasan stres, binge-eating, hingga menghabiskan waktu terlalu lama untuk bermain game atau menonton televisi.

Problem-focused coping

Daripada mekanisme koping sebelumnya, yang satu ini merupakan strategi koping terbaik. Metode ini tidak hanya fokus pada tingkat stres, tetapi juga akar masalah dari stres tersebut.

Ini artinya, Anda bisa mengatasi stres sekaligus pemicunya menggunakan mekanisme koping yang satu ini. Hanya saja, strategi ini belum tentu dapat Anda terapkan untuk setiap situasi.

Ya, cara ini sebenarnya paling efektif untuk mengatasi sumber stres yang berasal dari pekerjaan atau tekanan saat sedang mencapai suatu tujuan.

Sementara itu, stres karena kehilangan seseorang yang Anda sayangi, atau depresi karena suatu hal yang tak bisa diubah, hanya bisa Anda atasi dengan emotion-focused coping.

Dalam menerapkan mekanisme koping yang satu ini, ada tiga hal penting yang harus Anda perhatikan: kemampuan pemecahan masalah, manajemen waktu yang baik, dan adanya dukungan sosial dari orang sekitar.

Meskipun strategi yang satu ini sangat efektif, tidak semua orang dapat menerapkan metode ini sehingga membutuhkan latihan dalam penerapannya.

Kepribadian optimis juga menjadi faktor penting dalam menerapkan metode ini. Pasalnya, dalam mengatasi masalah perlu keyakinan diri sendiri untuk menilai dan menimbang apakah situasi tersebut dapat Anda kendalikan.

Ini artinya, dalam memilih strategi koping, Anda harus tahu terlebih dahulu masalah apa yang sedang terjadi dan strategi mana yang lebih baik dalam mengatasi pemicu stres tersebut.

Tips dalam melatih kemampuan menerapkan mekanisme koping

Efektivitas suatu mekanisme koping dipengaruhi oleh jenis masalah yang sedang Anda hadapi, tetapi ada sejumlah cara agar Anda dapat mengatasi masalah dengan efisien, yaitu:

  • Berpikir lebih positif, misalnya dengan memandang suatu masalah sebagai kesempatan untuk belajar dan menambah pengalaman baru.
  • Berusaha tenang dalam menghadapi berbagai masalah, misalnya dengan menarik napas dan menenangkan diri sebelum membuat keputusan.
  • Belajar menerima diri sendiri dan orang lain, karena tidak ada orang yang sempurna.
  • Pelajari kesalahan Anda, agar tidak mengulanginya lagi dan menjadi orang yang lebih baik.
  • Berusaha objektif terhadap masalah yang sedang terjadi.
  • Jalin hubungan baik dengan orang lain untuk mendapatkan dukungan sosial saat memecahkan masalah atau mencapai tujuan.

Video

Bài mới nhất

Chủ Đề