Materi dakwah yang pertama kali dilakukan Nabi Muhammad SAW selama periode Makkah adalah

MUHAMMAD NATSIR - NIM. 97212326 , (2010) DAKWAH RASULULAH SAW PADA PERIODE MAKKAH DAN MADINAH. Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Materi dakwah yang pertama kali dilakukan Nabi Muhammad SAW selama periode Makkah adalah

Materi dakwah yang pertama kali dilakukan Nabi Muhammad SAW selama periode Makkah adalah

Preview

Text (DAKWAH RASULULAH SAW PADA PERIODE MAKKAH DAN MADINAH )
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (519kB) | Preview
Materi dakwah yang pertama kali dilakukan Nabi Muhammad SAW selama periode Makkah adalah
Text (DAKWAH RASULULAH SAW PADA PERIODE MAKKAH DAN MADINAH )
BAB II, III, IV.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Berbicara mengenai dakwah, Nabi Muhammad saw. Dikenal sangat piawai dalam hal ini, karena hanya dalam waktu relative singkat + 23 th beliau berhasil menanamkan nilai-nilai keTuhanan dan moral Islam pada ummatyang sudah sangat jauh dari Tuhannya. Beliau telah berhasil melaksanakan missi-missi dakwah dengan sempurna,dengan perjuangan, ketabahan dan semangat keras beliau melaksanakan amanah yang diberikan Allah SWT. Adapun proses dakwah yang dilakukan Nabi saw. Dapat dibagi menjadi dua periode, yaitu periode Makkah dan Madinah. Pada periode Makkah Rasulullah saw. Lebih focus pada penanaman nilai-nilai aqidah (tauhid, sedang periode Madinah lebih banyak menyampaikan hal-hal berkaitan dengan mu'amalat (urusan dunia dan ibadah). Dari penelitian tersebut akan disimpulkan rumusan masalah nya yaitu bagaimana kegiatan yang dilakukan Rasulullah saw. Mengajak masyarakat Makkah dan Madinah agar beriman kepada Allah SWT dan RasulNya. Dan dimana perbedaan kegiatan dakwah Rasulullah saw. antara periode Makkah dan Madinah, serta pertimbangan apa sehingga harus berbeda. Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research), yaitu proses umum yang telah dilalui untuk mendapatkan teori yang meliputi pengidentifikasian secara sistematis, penemuan, analisis dokumen-dokumen yang membuat informasi-informasi yang berkaitan dengan masalah penelitian. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah merumuskan masalah yang akan diteliti dan pengumpulan sumber atau heuristic, pengolahan data, dan analisa data, kemudian penyajian hasil analisa dalam bentuk laporan sebagai wujud rekonstruksi peneliti atas hasil yang diperoleh secara deskriptif analitik yaitu uraian menyeluruh tentang suatu keadaan yang diteliti. Dari penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa Rasulullah saw. Dalam berdakwah tidak hanya sebagai pembuat rencana dakwah, namun ikut menjadi pelaksana rencana dakwah tersebut, maka aplikasinya dapat diketahui kelemahan dan kekurangannya, sehingga dakwah cultural, structural dan mobilitas social dapat diterapkan Rasulullah saw. selama periode Makkah dan Madinah, dengan melihat kondisi dan prioritasnya masing-masing. Strategi dakwah Nabi Muhammad saw. pada periode Makkah berbeda dengan periode Madinah, pada periode Makkah lebih dominan strategi cultural dan mobilitas yang dilakukan adalah mobilitas horizontal, sedang periode Madinah lebih dominan strategi cultural dan mobilitas diaplikasikan dalam mobilitas vertical. Nabi membedakan dakwah beliau dengan pertimbangan melihat kondisi (realitas) yang berbeda dari masyarakat masing-masing periode yang dihadapi beliau. div

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

Materi dakwah yang pertama kali dilakukan Nabi Muhammad SAW selama periode Makkah adalah
View Item

Minggu, 06 Desember 2020 ~ Oleh Administrator ~ Dilihat 1708 Kali

Materi dakwah yang pertama kali dilakukan Nabi Muhammad SAW selama periode Makkah adalah

Imam Tarmiji, M.Pd. *)


Kilas Singkat sirah Nabawiyah

Nabi Muhammad SAW adalah Nabi akhir zaman, penutup para Nabi. Lahir tanggal 12 Rabiul Awwal tahun Gajah atau 13 April tahun 571 M. Sedangkan menurut ahli sejarah bernama Mahmud Basya al-Falaki, Nabi Muhammad lahir bertepatan pada tanggal 9 Rabiul Awwal tanggal 20 April tahun 571 M. Beliau diutus menjadi Rasul setelah bertahannuf atau bertahanus di Gua Hira selama 6 bulan lamanya, bertepatan dengan tanggal 17 Ramadhan turunlah wahyu yang pertama sebagai penegas diutusnya Nabi sebagai Rasul yaitu QS. Al Alaq ayat 1-5. 

Dengan badan menggigil dan demam, Nabi pulang ke rumah dengan disambut tergopoh-gopoh oleh Khadijah R.A yang segera menyelimuti beliau.

Nabi menceritakan segala keadaan yang dialaminya kepada Khadijah. Kejadian ini segera dilaporkan kepada paman Khadijah yang bernama Waraqah bin Naufal, ia adalah orang yang masih memegang teguh dan Taurat. Ia menjelaskan bahwa tanda dan keadaan tersebut menguatkan bahwa yang dialami Muhammad adalah tanda kenabian. Hal ini dipertegas lagi dengan turunnya wahyu kedua yaitu QS. Al Mudassir: 1-7 yang menyatakan bahwa beliau bukan hanya seorang Nabi tetapi seorang Rasul.

Beliau diangkat menjadi Rasul pada umurnya yang mendekati separuh abad, tepatnya pada umur 40 tahun. Beliau mengahabiskan sisa hidupnya untuk berdakwah menegakkan Tauhid dan syariat Islam. Beliau berdakwah dengan seluruh jiwa raganya, dengan begitu banyak halangan dan rintangan yang beliau hadapi, beliau berhasil melaksanakan misi dakwahnya dengan sukses dan penuh dengan hikmah ketauladanan. Dakwah Nabi Muhammad dibagi atas dua priode, yakni priode Makkah dan priode Madinah, beliau berdakwah pertama kali di Makkah selama hampir 10 tahun lamanya. Di periode Makkah ini, dakwah Nabi Muhammad kepada masyarakat Makkah lebih terfokus pada peningkatan kualias aqidah atau ketauhidan, dan mengajak mereka untuk meninggalakan segala bentuk peribadatan yang menyembah selain Tuhan yang Maha Esa sahaja yaitu Allah.

Berikut ini prioritas dakwah Nabi Muhammad pada masyarakat Makkah, yaitu:

  • Ketauhidan
  • menjelaskan adanya kehidupan setelah mati
  • Merubah perilaku jahiliyah masyarakat Makkah
  • Menegakkan HAM dan menghapus kasta

Dakwah Nabi SAW. Priode Makkah

Lebih lanjut lagi, dalam perjalanan dakwah Nabi Muhammad SAW. Di Makkah, beliau melakukannya dengan tahapan-tahapan sesuai dengan wahyu yang diturunkan kepada beliau. Adapun tahapan-tahapan tersebut membentuk sebuah pola dakwah yang dapat digambarkan sebagai berikut:

Materi dakwah yang pertama kali dilakukan Nabi Muhammad SAW selama periode Makkah adalah

Adapun yang dimaksud dengan dakwah siriyah adalah dakwah Nabi Muhammad yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi, dakwah ini hanya dilakukan kepada sasaran yang mencakup keluarga terdekat, sahabat, dan orang-orang yang dianggap bisa dipercaya oleh beliau. Orang-orang yang pertama masuk islam disebut juga assabiqunal awwalun Dakwah siriyah dilakukan Nabi dalam jangka waktu 3 tahun setelah turunnya QS. Al-Mudassir: 1-7.

Adapun ayat tersebut mengandung perintah-perintah Allah SWT. Kepada Nabi Muhammad dalam surat Al-mudassir: 1-7 yaitu 1.) Segera bergegas melaksanakan perjuangan membela agama Allah serta meninggalkan berleha leha 2.) Tugas untuk berdakwah dan mengajak manusia kedalam islam 3.) Perintah menegakkan tauhid 4.) Senantiasa berakhlak mulia dan berbudi luhur 5.)Bersabar dan tabah.

Adapun alasan Nabi Muhamad melakukan dakwah secara siriyah adalah; 1.) menghindari konfrontasi fisik secara langsung 2.) mereka yang megikuti Nabi pada waktu itu masih dalam fase pendasaran pembangunan kualitas keimanan 3.) masyarakat makkah yang masih berperilaku jahiliyah  dan beragama paganism. Untuk menghindari hal-hal tersebut Nabi sangat hati-hati dalam melaksanakan dakwahnya. Metode yang beliau pakai untuk berdakwah fokus terhadap pendekatan personal, dengan bertatap muka secara langsung materi dakwah yang disampaikan langsung diterima dengan baik selaras dengan tutur kata dan perilaku beliau yang agung.

Kemudian, turunlah QS Al Hijr: 94 dan 95 serta Asy Syuara: 214 -215, maka dimulailah dakwah beliau secara jahriyah atau terang-terangan.

Cakupan sasaran dakwah nabi dalam tahapan jahriyah ini lebih luas daripada sebelumnya. Beliau mengumpulkan keuarga besar Bani Hasyim untuk jamuan makan, dan mengumpulka seluruh penduduk Makkah dengan menyeru mereka di atas bukit shafa. Adapun respon masyarakat dan keluarga besar terhadap Nabi Muhammad berbeda-beda. Adapun sikap-sikap tersebut diantaranya:

  1. Langsung menerima seruan.Hal ini terdapat dalam sirah, diceritakan ketika itu Nabi Muhammad sengaja mengajak seluruh keluarga besar menikmati jamuan makan dirumah beliau. Beliau mengajak dan menyeru untuk menyembah Allah SWT, semua orang mencela beliau dan menghina beliau. Namun disaat itu ada yang langsung menerima dan membela beliau yaitu Ali bin Abi Thalib dengan mengatakan “Rasulullah, saya akan membantu anda. Saya adalah lawan bagi siapa saja yang kau tentang”.
  2. Menolak tanpa kekerasan.Hal ini dilakukan oleh masyarakat Makkah yng mengenal nabi dengan sosok yang santun dan terkenal dengan pribadi yang jujur. Golongan ini berasal dari mereka yang termasuk pedagang-pedang yang berada di kelas menengah.
  3. Bimbang terhadap Nabi SAW.Hal ini dikarenakan Nabi terkenal dengan sosok yang jujur dan Amanah. Ia telah dikenal oleh masyarakat dengan baik, dan tidak pernah melakukan kebiasaan-kebiasaan masyarakat jahiliyah. Golongan ini di dominasi oleh masyarakat miskin dan golonga bawah. Mereka ragu dikarenakan masih kentalnya kepercayaan mengenai agama nenek moyang mereka yang menyembah berhala.
  4. Menolak dengan permusuhan hingga intimidasiHal ini dilakukan oleh mereka yang benci terhadap Nabi SAW. Mereka benci karena menganggap ajarannya menghalau mereka berdagang dan beribadah sesuai dengan kepercayaannya yang lampau. Golongan ini di dominasi oleh kaum saudagar kaya, para bangsawan dan orang-orang yang memegang peranan penting di kota Makkah. Adapun mereka yang paling menonjol tidak lain adalah paman Nabi SAW. Sendirj yaitu Abu Lahab.

Kekejamannya dan bentuk intimidasi yang dilakukan Abu lahab sangatlah serius, sampai-sampai Allah melaknatnya di Al-Quran. Tidak hanya pamannya tapi saudara-saudaranya sendiri pun memusuhi beliau. Adapun mereka yang menolak denga prmusuhan dan intimidasi selain daripada yang disebutkan diatas diantaranya; Ummu Jumail (istri Abu Lahab), Abu Jahal, Umayyah bin Khalaf, Al Walid bin al Mughirah, Abdullah bin Abu Umayyah dsb.

Hijrah merupakan salah satu perintah Allah SWT dan strategi Nabi untuk menghindari siksaan dan tekanan bagi pengikutnya. Bagi kaum muslimin yang masih tergolong minoritas, tekanan dan intimidasi yng dilakukan oleh Masyarakat kafir Makkah sudah diluar batas kewajaran. Sehingga pada fase konfrontasi fisik maupun psikis yang sangat parah, nabi memerintahkan kepada kaumnya untuk berhijarah ke Habasyah.

Perjalanan Hijrah yang dilakukan kaum mukminin dibagi atas dua fase.

Hijrah ke Habasyah yang pertama terjadi pada bulan Rajab tahun ke 5 kenabian, dilakuakn secara sembunyi-sembunyi berjumlah 10 laki-laki dan 5 perempuan. Pada hijrah yang pertama ini dipimpin langsung oleh Ustman bin Affan, kaum Kafir Quraisy Makkah sempat melakukan pengejaran namun kaum muslimin berhasil berhijrah menuju Habasyah.

Hijrah ke Habasyah yang kedua dilakukan setelah beberapa bulan setelahnya. dengan metode yang sama, namun dengan jumlah orang yang semakin banyak yaitu 83 laki-laki dan 18 perempuan. Pada fase hijrah yang kedua kaum muslimin yang hijrah dipimpin oleh Ja’far bin Abu Thalin yang berhasil sampai pula di Habasyah. Pada fase yang kedua ini kaum Kafir Quraisy Makkah mengirim utusan untuk bernegosiasi dan menghasut Raja Najasyi untuk menolak kedatangan mereka.


Peristiwa penting selama Dakwah Nabi Muhammad di Makkah

Dalam perjalanan dakwah Nabi Muhammad yang sangat pelik dan berat ada beberapa peristiwa penting yang penting yang terjadi pada saat itu pula, yaitu:

  1. Hijrah pertama kaum muslim ke Habsyah
  2. Bani Hasyim di Boikot selama 3 tahun
  3. Tahun kesedihan (Amul Huzni)
  4. Hijrah Nabi SAW. ke thaif
  5. Peritiwa luar biasa Isra wa Mi’roj Nabi SAW. Dan perintah Sholat
  6. Perjanjian Aqabah (Bait Al Aqabah) 1 dan 2


Teladan Nabi Muhammad selama Dakwah beliau di Makkah

Sudah bisa dipastikan, bahwa salah satu kunci kesuksesan dakwah Nabi Muhammad SAW adalah kesabaran dan ketabahannya. Beliau adalah sosok teladan bagi alam semesta, kesabaran dan ketabahannya membuat beliau termasuk dalam nabi-nabi yang tinggi derajatnya di sisi Allah SWT. Beliau termasuk nabi yang mendapat gelar Ulul Azmi

Beberapa kisah berikut adalah contoh keteladanan beliau dalam melaksanakan dakwah di priode Makkah:

  1. Nabi Muhammad selalu dihina dan diganggu dalam setiap tindakan dakwahnya. Abu Lahab paman Nabi SAW, mengambil segenggam debu tanah lalu ia semburkan ke kepala Rasulullah SAW seraya berkata “Berhati-hatilah, wahai orang-orang Arab, dari si tukang sihir ini. Berhati-hatilah kalian dari si penyair ini!” apabila malam tiba, ketika Nabi SAW berada di Masjidil Haram, Abu Lahab menyuruh istrinya Ummu Jumail untuk menebar duri di jalan yang dilewati Nabi SAW. Sehingga ketika beliau berjalan melewati jalan tersebut kaki beliau terkena duri, sembari beliau membersikan darah dari duri yang mnancap dikaki beliau, beliau berdoa “Ya Allah, ampunilah kaumku. Sesungguhnya mereka tidak mengetahui (kebenaran dakwahku)”
  2. Ketika Allah menurunkan wahyunya yang memerintahkan Nabi Muhammad saw untuk dakwah secara terang-terangan. Maka beliau kemudian naik kebukit shafa mengumpulkan masyarakat dan kaum Quraisy, beliau menyeru kepada semua orang yang hadir untuk bertauhid dan hanya menyembah Allah SWT, akan tetapi semua orang mengina beliau bahkan pamannya sendiri Abu Lahab. Abu Lahab dengan sombongnya menyumpahi Nabi SAW dengan berkata “celakalah engkau Muhammad hanya untuk inikah kau mengumpulkan kami.” Namun, dengan hinaan dan cercaan yang sedemikian hingga beliau tetap sabar dan tabah.
  3. Setelah hijrahnya kaum muslimin ke Habasyah, Nabi SAW pun berusaha berhijrah ke wilayah lain, yakni Thaif. Dengan harapan yang besar nantinya Nabi Muhammad SAW diterima baik disana, Karena masyarakat Thaif terkenal ramah. Akan tetapi, beliau malah dilempari batu oleh penduduk Thaif, dibantu Zaid bin Haritsah yang menutpi badan beliau walaupun tetap saja semua menerima luka. Beliau berdarah-darah dan akhirnya berteduh di kebun kurma. Seketika itu, datanglah malaikat penjaga gunung yang berkata “Ya Rasulullah, jika engkau menghendaki, Allah telah mengijinkanku menghukum mereka dengan menjungkir baikkan gunung ini ke mereka” Nabi bersabda “Jangan, sesungguhnya aku memohon kepada Allah untuk mengeluarkan dari keturunan-keturunan mereka orang-orang yang menyembah Allah da tidak menyekutukanNya.”

Sungguh ketabahan beliau tiada banding, suri teladan bagi seluruh alam. Beliaulah Nabi akhir zaman, Nabi Muhammad SAW, dengan kesabaran dan ketabahannya yang luar biasa, Nabi Muhammad menyelsaikan dakwahnya priode Makkah dengan gemilang dan menuai meraka orang-orang yang imannya kokoh dan tanpa goyah menegakkan panji-panji Allah. 

wallahu'alam

*) Penulis adalah :

  • Kepala SMA Muhammadiyah Puraseda Periode 2017 - 2019
  • Pendidik di SMA Muhammadiyah Puraseda, Pengampu Mapel Pendidikan Agama Islam.

----------------------
Bibliografi 

  • Abdullah al-Qarni, ‘A’id, (2005) Al-Quran Berjalan Potret Keagungan Manusia Agung Jakarta: Sahara publisher 
  • Al-Mubarakfury, S.R. "Sirah Nabawiyah, terj." Kathur Suhardi, cet. IV, Jakarta: Pustaka Al-Kautsar (2005).
  • Haekal, M.H, dan Audah, Ali. (2009) Sejarah Hidup Muhammad. Ed. Khusus Cet. 2 Jakarta: Pustaka Litera antarnusa. 
  • Mahdi rizqullah, Ahmad (2006) Biografi Rasulullah: Sebuah Studi Analitis Berdasarkan Sumber-Sumber Yang Otentik Jakarta: Qisti Press Mubasyaroh,
  • Mubasyaroh. (2015) Karakteristik Dan Strategi Dakwah Rasulullah Muhammad Saw Pada Periode Makkah. AT-TABSYIR STAIN Kudus Vol.3 No.2