Medical check up untuk kerja apa saja

Setiap pekerja berhadapan dengan berbagai bahaya potensial di tempat kerja. Hal ini dikarenakan tidak ada lingkungan kerja yang benar-benar aman dan terbebas dari potensi bahaya yang mengancam, baik terhadap kesehatan maupun terhadap keselamatan pekerja. Sebagai akibatnya, pekerja rentan terhadap penyakit akibat kerja dan berbagai gangguan kesehatan lainnya. Penyakit akibat kerja dan gangguan kesehatan lainnya mempunyai implikasi tidak hanya pada pekerja yang terkena, tetapi juga akan berpengaruh pada kehidupan keluarga, komunitas, dan produktivitas kerjanya bagi perusahaan.

Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa pekerja adalah aset terbesar dari perusahaan dan kesehatan pekerja harus terjamin dan terpelihara dengan baik untuk menunjang kinerja perusahaan dengan memberikan layanan medical check up untuk kerja atau pemeriksaan kesehatan kerja yang komprehensif dan berkesinambungan. Selain layanan MCU, kami juga memiliki layanan lainnya seperti pemeriksaan kualitas air dan makanan, Manajemen klinik perusahaan, dan masih banyak lagi.

“Setiap orang perlu melakukan medical check up untuk memantau kondisi medis yang dialami maupun sebagai upaya pencegahan penyakit di masa mendatang. Jenis pemeriksaan yang bisa dilakukan saat medical check up di antaranya, pemeriksaan jantung, gula darah, fungsi hati, fungsi ginjal dan lain-lain.”


Halodoc, Jakarta - Medical check up adalah pemeriksaan kesehatan yang dilakukan secara menyeluruh. Tujuannya untuk memastikan kondisi kesehatan, serta mengantisipasi gangguan kesehatan yang dapat berkembang menjadi penyakit. Pemeriksaan fisik kesehatan ini umumnya direkomendasikan untuk orang yang memiliki indikasi tertentu, dan jenis pemeriksaan akan disesuaikan dengan kebutuhannya.

Biasanya pemeriksaan ini dilakukan untuk evaluasi kesehatan karyawan, pengidap penyakit kronis seperti hipertensi dan diabetes yang belum terkontrol, persiapan tindakan operasi, atau pemeriksaan untuk kaum lanjut usia. Di samping itu, medical check up juga dilakukan sebagai persyaratan khusus seperti asuransi dan uji saring untuk jenjang pendidikan maupun pekerjaan. 

Nah, kendati demikian, orang yang sehat pun tetap perlu melakukan medical check up guna mencegah penyakit-penyakit serius di kemudian hari. 

Baca juga: Demam saat Medical Check Up, Apa Dampaknya?


Jenis Pemeriksaan dalam Medical Check Up

Sebetulnya tidak ada runutan baku dalam prosedur medical check up. Namun, biasanya dimulai dengan melakukan pemeriksaan BMI atau indeks massa tubuh dengan mengukur dan mengaitkan tinggi dan berat badan. Nah, beberapa pemeriksaan lain yang termasuk dalam medical check up antara lain:


1. Cek fungsi Jantung dengan EKG

Ekokardiografi adalah tes yang menggunakan suatu alat khusus untuk mengamati semua kondisi jantung, termasuk struktur dan fungsinya. Alat tersebut bekerja dengan mengeluarkan gelombang suara ultrasonik, sehingga menghasilkan gambar (ekokardiogram) yang menunjukkan kondisi jantung.

Melalui tes ini, fungsi dan struktur jantung dapat dinilai secara langsung dan akurat. Bahkan, kamu bisa mengetahui gerakan katup jantung, dinding jantung, dan sebaik apa aliran darah di bilik jantung.


2. Pemeriksaan Radiologi

Jenis pemeriksaan ini menggunakan sinar X atau sinar radioaktif untuk memberikan informasi mengenai suatu penyakit lewat foto/gambar/imaging.

Beberapa kondisi yang diketahui melalui pemeriksaan radiologi adalah kanker, tumor, penyakit jantung, stroke, kelainan paru-paru, gangguan pada tulang atau sendi. Pemeriksaan ini juga bisa mengetahui kondisi pembuluh darah, hati, ginjal, kelenjar tiroid, kelenjar getah bening, saluran pencernaan, dan saluran reproduksi.


Baca juga: Perlu Tahu, Ini Langkah-Langkah Pemeriksaan X-Ray


3. Pemeriksaan Laboratorium

Dalam pemeriksaan laboratorium, kamu diberikan pilihan pemeriksaan berikut ini:

  • Pemeriksaan hematologi yang dilakukan untuk mengetahui kualitas dan kuantitas dari sel darah merah, sel putih, trombosit, dan berbagai hal mengenai sel serta organ pembentuk darah.
  • Pemeriksaan urine terdiri dari pemeriksaan warna, pH, protein/albumin, gula, bilirubin, darah.
  • Pemeriksaan tinja terdiri dari pemeriksaan warna dan konsistensi


4. Pemeriksaan Kolesterol

Pemeriksaan kolesterol juga masuk ke dalam rangkaian medical check up yang penting untuk dilakukan. Kebiasaan mengonsumsi makanan kaya lemak dapat membuat naiknya kadar kolesterol dalam darah. Hati-hati, kondisi tersebut dapat memicu masalah kesehatan seperti serangan jantung dan stroke.

Kadar kolesterol dikatakan normal jika berada pada level di bawah 200 mg/dL. Selain itu, pastikan tekanan darah berada pada level normal, yaitu pada 120/80 agar jauh dari ancaman penyakit hipertensi maupun hipotensi.


5. Pemeriksaan Gula Darah

Selain memeriksa kadar kolesterol, penting juga untuk memeriksa gula darah agar terhindar dari diabetes. Namun, sebelum menjalankan pemeriksaan ini biasanya kamu diminta untuk berpuasa minimal 8 jam sebelumnya.

Gula darah normal berada pada level 70-100 mg/dL, sementara dikatakan kamu mengalami prediabetes jika memiliki gula darah pada level 100-125 mg/dL. Sementara itu, kamu dinyatakan mengalami diabetes jika kadar gula berada pada level lebih dari 126 mg/dL.


6. Pemeriksaan Fungsi Hati

Uji fungsi hati dilakukan dengan memeriksa kadar enzim dan protein yang terdapat di dalam sampel darah. Tujuan dilakukannya pemeriksaan fungsi hati adalah untuk mendeteksi dan memantau perkembangan penyakit liver, menilai efektivitas dan memantau efek samping pengobatan, dan memeriksa seberapa parah kerusakan yang terjadi pada hati

Pemeriksaan ini umumnya direkomendasikan untuk seseorang yang kecanduan alkohol, mengidap anemia, obesitas, mengidap penyakit kandung empedu, atau mengonsumsi obat-obatan yang berisiko merusak hati. 


7. Pemeriksaan Fungsi Ginjal

Ada empat jenis pemeriksaan untuk memeriksa fungsi ginjal, ureum, tes urine, laju filtrasi glomerulus, dan kreatinin darah. Berikut keempat fungsi masing-masing pemeriksaan:

  • Ureum atau blood urea nitrogen (BUN). Tes ini digunakan untuk menentukan kadar urea nitrogen dalam darah yang merupakan sisa zat metabolisme protein.
  • Tes urine. Kandungan protein dan darah dalam urine bisa menandakan adanya penurunan fungsi ginjal. Nah, tes urine dapat digunakan untuk mendeteksi protein maupun darah.
  • Laju Filtrasi Glomerulus. Kegunaan pemeriksaan ini yaitu untuk melihat kemampuan ginjal dalam menyaring zat sisa metabolisme dalam tubuh.
  • Kreatinin darah. Sementara tes kreatinin, berfungsi untuk menentukan kadar kreatinin dalam darah. Kreatinin merupakan zat sisa hasil pemecahan otot yang akan dibuang melalui ginjal. Kadar kreatinin yang tinggi dalam darah dapat menjadi tanda adanya gangguan pada ginjal.

    Medical check up apa saja untuk kerja?

    Prosedur Medical Check Up Karyawan.
    Pemeriksaan laboraturium. - Tes darah, dilakukan untuk menghitung jumlah sel darah, zat kimia penanda fungsi organ, gula darah kolesterol, fungsi hati dan ginjal. ... .
    Pemeriksaan rontgen. ... .
    Pemeriksaan Elektrokardiografi (EKG) ... .
    Pemeriksaan audiometri. ... .
    Pemeriksaan spirometri. ... .
    Pemeriksaan pap smear..

    Berapa biaya medical check up untuk kerja?

    Sebagai acuan, kamu bisa melihat daftar biaya medical check up sesuai ketentuan pemerintah yang tercantum dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 109/PMK.05/2014 berikut ini: Paket dasar: Rp 757.000. Paket pegawai: Rp 262.000. Paket Tenaga Kerja Indonesia: Rp 711.000.