Memberikan bunga kepada ibu hamil pada saat berada di angkutan umum sila ke

tirto.id - Sila ke-2 Pancasila yang berbunyi "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab", adalah bukti bahwa negara Indonesia menghargai manusia dan memperlakukan manusia secara adil serta beradab.

Seperti dilansir buku Pasti Bisa Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan terbitan Tunas Karya Guru, untuk SD/MI Kelas IV (2017), tidak saja dalam lingkup lingkungan yang luas seperti antarnegara, dalam lingkungan sekolah dan keluarga, juga lingkungan masyarakat pun pengamalan sila ke-2 Pancasila ini harus selalu diterapkan.

Kandungan butir-butir pengamalan dan nilai-nilai Pancasila yang sudah dirumuskan oleh para pendiri bangsa ini sejak sebelum kemerdekaan. Pada sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) tanggal 1 Juni 1945, nama “Pancasila" diperkenalkan oleh Ir. Sukarno kepada peserta sidang.

Pancasila sebagai dasar filsafat serta ideologi bangsa dan negara Indonesia, bukan terbentuk dalam satu malam serta bukan hanya diciptakan oleh Ir. Sukarno saja, namun terbentuknya Pancasila melalui proses yang cukup panjang.

Memberikan bunga kepada ibu hamil pada saat berada di angkutan umum sila ke

“Sila artinya asas atau dasar, Panca artinya lima, dan di atas kelima dasar itulah kita mendirikan negara Indonesia, kekal, dan abadi," Sukarno berpidato, seperti dikutip dari buku Risalah BPUPKI (1995) terbitan Sekretariat Negara RI.

Sila ke-2 “Kemanusiaan yang adil dan beradab" sendiri mengandung nilai suatu kesadaran sikap moral dan tingkah laku manusia yang didasarkan pada potensi hati nurani manusia dalam hubungan dengan norma-norma dan kebudayaan. Sila ini berlaku untuk diri sendiri, juga sesama manusia dan lingkungannya.

Semua sila dalam Pancasila saling melengkapi, seperti juga sila ke-2 adalah pelengkap dari sila ke-1 yaitu “Ketuhanan yang Maha Esa". Setelah mengakui adanya Tuhan yang satu, maka manusia sebagai makhluk Tuhan pun harus diberikan hak dan kewajibannya.

Seterusnya dalam sila ke-3, “Persatuan Indonesia" menjadi pedoman bahwa manusia warga negara ini harus bersatu. Lalu sila ke-4 “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan", adalah pedoman bahwa rakyat dipimpin dalam kebijaksanaan.

Dan sila ke-5 “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia" menunjukkan bahwa adil dalam kehidupan sosial adalah impian yang harus terus diusahakan oleh seluruh warga dan pemimpin bangsa.

Butir-Butir Pengamalan Pancasila Sila ke-2

Dalam menjabarkan nilai-nilai luhur yang terdapat dalam sila ke-2 Pancasila, para pendiri bangsa dan perumus Pancasila tak melupakan berbagai aspek kemanusiaan dan keadilan yang seharusnya ada di dalamnya. Berikut ini butir-butir pengamalan yang diharapkan dapat terus berlaku dan diterapkan oleh warga negara Indonesia:

  1. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
  2. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.
  3. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
  4. Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
  5. Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
  6. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
  7. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
  8. Berani membela kebenaran dan keadilan.
  9. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.
  10. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain.

Contoh Pengamalan Pancasila sila ke-2

Berikut ini beberapa contoh pengamalan Pancasila sila ke-2 dalam lingkungan masyarakat, berdasarkan butir-butir pengamalan Pancasila:

  • Menghormati hak-hak dan kewajiban yang dimiliki masing-masing orang sehingga tidak terjadi pelanggaran HAM
  • Mengakui persamaan derajat, hak dan kewajiban asasi setiap manusia
  • Tidak membeda-bedakan suku, ras, bangsa dan agama
  • Mengembangkan sikap peduli dan tolong menolong terhadap setiap orang
  • Mau menolong sesama manusia yang membutuhkan
  • Tidak memaksakan kehendak pada orang lain, terutama yang melanggar nilai keadilan dan kemanusiaan

Baca juga:

  • Contoh Pengamalan Pancasila Sila ke-3 di Lingkungan Kelas & Sekolah
  • Proses Pembentukan BPUPKI: Tokoh & Rumusan Dasar Negara Pancasila

Baca juga artikel terkait PANCASILA atau tulisan menarik lainnya Cicik Novita
(tirto.id - cck/dip)


Penulis: Cicik Novita
Editor: Dipna Videlia Putsanra
Kontributor: Cicik Novita

Array

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Ikawati Sukarna Selasa, 27 Juli 2021 | 11:04 WIB

Memberikan bunga kepada ibu hamil pada saat berada di angkutan umum sila ke

Mempersilakan orang tua untuk duduk di angkutan umum merupakan salah satu contoh sikap sehari-hari yang sesuai sila ke 3 pancasila. (Pixabay)

Bobo.id - Pancasila terdiri dari lima sila yang saling berkait dan berhubungan. Kelimanya memiliki arti yang penting dalam kehidupan sehari-hari. 

Jika seseorang menerapkan dan bersikap sesuai dengan nilai-nilai pancasila, maka akan hidup dengan aman dan tentram. 

Namun, apakah teman-teman sudah bersikap sesuai nilai-nilai pancasila? Jika belum, yuk, cari tahu! 

Dalam buku karya Maryanto nilai-nilai pancasila bisa dilakukan dengan contoh sikap bergotong royong, rajin ibadah, hingga memberi kesempatan pada orang tua untuk duduk di angkutan umum.

Yuk, kita identifikasi lebih detail sikap-sikap tersebut apakah sesuai dalam sila pertama hingga sila kelima pancasila. Sehingga bisa jadi kunci jawaban untuk teman-teman belajar.

Baca Juga: Cari Jawaban Soal Kelas 6 SD Tema 1, Contoh Sikap dalam Kehidupan Sehari-Hari Sesuai Nilai-Nilai Sila Ketiga Pancasila

1. Gotong-Royong

Gotong-royong merupakan salah satu contoh sikap yang sesuai dengan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari. 

Contoh sikap ini tertuang pada sila ke 5 Pancasila. Sila tersebut berbunyi, "Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia". 

Saling membantu atau gotong royong ini dilakukan agar suatu pekerjaan terasa lebih mudah dan ringan.


Page 2


Page 3

Memberikan bunga kepada ibu hamil pada saat berada di angkutan umum sila ke

Pixabay

Mempersilakan orang tua untuk duduk di angkutan umum merupakan salah satu contoh sikap sehari-hari yang sesuai sila ke 3 pancasila.

Bobo.id - Pancasila terdiri dari lima sila yang saling berkait dan berhubungan. Kelimanya memiliki arti yang penting dalam kehidupan sehari-hari. 

Jika seseorang menerapkan dan bersikap sesuai dengan nilai-nilai pancasila, maka akan hidup dengan aman dan tentram. 

Namun, apakah teman-teman sudah bersikap sesuai nilai-nilai pancasila? Jika belum, yuk, cari tahu! 

Dalam buku karya Maryanto nilai-nilai pancasila bisa dilakukan dengan contoh sikap bergotong royong, rajin ibadah, hingga memberi kesempatan pada orang tua untuk duduk di angkutan umum.

Yuk, kita identifikasi lebih detail sikap-sikap tersebut apakah sesuai dalam sila pertama hingga sila kelima pancasila. Sehingga bisa jadi kunci jawaban untuk teman-teman belajar.

Baca Juga: Cari Jawaban Soal Kelas 6 SD Tema 1, Contoh Sikap dalam Kehidupan Sehari-Hari Sesuai Nilai-Nilai Sila Ketiga Pancasila

1. Gotong-Royong

Gotong-royong merupakan salah satu contoh sikap yang sesuai dengan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari. 

Contoh sikap ini tertuang pada sila ke 5 Pancasila. Sila tersebut berbunyi, "Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia". 

Saling membantu atau gotong royong ini dilakukan agar suatu pekerjaan terasa lebih mudah dan ringan.