Memiringkan bacaan antara harakat fathah dan kasrah dalam bacaan al qur an disebut dengan

We’ve detected that JavaScript is disabled in this browser. Please enable JavaScript or switch to a supported browser to continue using twitter.com. You can see a list of supported browsers in our Help Center.

Help Center

26 Januari 2022 10:04

Pertanyaan

Mau dijawab kurang dari 3 menit? Coba roboguru plus!

37

3

Jawaban terverifikasi

Mahasiswa/Alumni Institut Agama Islam Negeri Kudus

04 Februari 2022 10:02

Halo Alfina R. Terima kasih sudah bertanya di Roboguru. Kakak bantu jawab, ya. Jawaban dari soal di atas adalah membaca fathah yang condong ke kasrah. Yuk simak pembahasan berikut. Dalam Al-Qur’an, terdapat ayat yang cara membacanya tidak biasa hal ini disebut dengan bacaan gharib. Salah bacaan gharib tersebut adalah bacaan imalah. Imalah [ الْإِِمَالَةُ ] dalam arti bahasa berarti condong atau miring. Sedangkan menurut istilah adalah mencondongkan bacaan harakat fathah pada harakat kasrah sekitar dua pertiganya. Contoh bacaan imalah: - QS. Hud ayat 41, yaitu وَقَالَ ارْكَبُوْا فِيْهَا بِسْمِ اللّٰهِ مَجْرٰ۪ىهَا وَمُرْسٰىهَا ۗاِنَّ رَبِّيْ لَغَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ مَجْرَاهَا [dibaca majreha]. Jadi, bacaan imalah yaitu membaca fathah yang condong ke kasrah. Semoga membantu :]

Balas

26 Januari 2022 11:23

memiringkan fathah kepada kasrah atau memiringkan alif kepada ya'

Balas

27 Januari 2022 10:56

Memiringkan bunyi fathah pada kasrah

Balas

tirto.id - Salah satu bacaan garib dalam Al-Quran berdasarkan ilmu tajwid adalah imalah. Cara membacanya adalah dengan memiringkan harakat fathah ke arah kasrah. Hanya ada satu contoh imalah dalam Al-Quran. Lantas, apa pengertian dan hukum tajwidnya?

Bacaan garib adalah pelafalan yang menyalahi aturan baku hukum tajwid pada umumnya. Dalam bahasa Arab, garib artinya jarang dan tersembunyi. Dalam hal ini, bacaan garib jarang ditemui dan hanya ada sesekali dalam Al-Quran.

Di antara jenis-jenis bacaan garib, ada istilah imalah yang merupakan bagian dari ilmu tajwid, dibahas dengan hukum tersendiri.

Sebagai misal, huruf ra [رَ] dalam bacaan garib jenis imalah dibaca dengan bunyi "re". Pembacaan demikian dilakukan karena dicontohkan langsung oleh Rasulullah SAW melalui jalur riwayat Hafs.

Hukum bacaan garib merupakan bagian dari ilmu tajwid, tata cara membaca Al-Quran. Sebab, ayat-ayat Al-Quran memiliki kaidah cara membaca tersendiri yang berbeda dari bahasa Arab pada umumnya.

Bisa jadi orang yang tumbuh di Arab atau orang Arab asli belum tentu lancar membaca Al-Quran karena tidak belajar ilmu tajwid.

Baca juga:

  • Pengertian Ilmu Tajwid Menurut Para Ulama: Az-Zarkasy hingga Maziri
  • Hukum Mempelajari Ilmu Tajwid & Cara Membaca Al Quran dengan Tartil

Pengertian Imalah dan Contohnya dalam Al Quran

Dalam bahasa Arab, imalah artinya miring dan condong. Menurut istilah tajwid, bacaan imalah adalah pelafalan kata atau ayat Al-Quran yang dimiringkan bunyinya, sebagaimana dikutip dari Al-Quran Hadis [2020] yang ditulis Nismatul Khoiriyah.

Pembahasan imalah ini tertuang dalam jenis qiraat Hafs, salah satu jalur riwayat tilawah Al-Quran yang selama ini banyak beredar di masyarakat.

Bacaan imalah hanya terdapat dalam satu ayat Al-Quran, yakni pada surah hud ayat 41 sebagai berikut:

۞ وَقَالَ ٱرْكَبُوا۟ فِيهَا بِسْمِ ٱللَّهِ مَجْر۪ىٰهَا وَمُرْسَىٰهَآ ۚ إِنَّ رَبِّى لَغَفُورٌ رَّحِيمٌ

Bacaan latinnya: "Wa qālarkabụ fīhā bismillāhi majreehā wa mursāhā, inna rabbī lagafụrur raḥīm"

Artinya: "Dan Nuh berkata: 'Naiklah kamu sekalian ke dalamnya dengan menyebut nama Allah di waktu berlayar dan berlabuhnya'. Sesungguhnya Tuhanku benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang," [QS. Hud [11]: 41].

Bacaan imalah terdapat pada lafal مَجْرَاهَا [Dibaca: Majreeha]. Bunyi huruf ra [رَ] pada ayat di atas menyalahi kadah umum tajwid atau berbeda dari cara membaca harakat fathah pada umumnya.

Huruf bacaan ra [رَ] berharakat fathah dalam bacaan imalah dibaca miring, serta condong ke arah kasrah [namun, belum benar-benar menjadi]. Dengan demikian cara membacanya menjadi "re", yakni "majreeha".

Sebagai catatan juga, huruf ra dalam bacaan imalah di atas dibaca dengan tarqiq atau tipis. Untuk mengetahui cara membaca huruf ra tarqiq, klik di sini.

Baca juga:

  • Contoh Mad Shilah Thawilah & Hukum Bacaannya dalam Ilmu Tajwid
  • Hukum Bacaan Mim Sukun Bertemu Huruf Hijaiyah dalam Ilmu Tajwid

Baca juga artikel terkait BACAAN GHARIB atau tulisan menarik lainnya Abdul Hadi
[tirto.id - hdi/hdi]


Penulis: Abdul Hadi
Editor: Addi M Idhom

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Hukum bacaan gharib dalam Alquran penting diketahui agar bisa membacanya dengan baik dan benar. [Foto: ist]

Kastolani Senin, 04 Oktober 2021 - 18:35:00 WIB

JAKARTA, iNews.id - Hukum bacaan gharib dalam Alquran yaitu bacaan-bacaan yang tidak sesuai dengan kaidah bunyi dalam ilmu al-ashwat. Bacaan-bacaan tersebut dikenal dengan istilah gharib.

Gharib merupakan isim sifat dari kata “gharaba – yaghribu” yang artinya tersembunyi atau samar. Menurut ulama Qurra‟, gharib artinya sesuatu yang perlu penjelasan khusus karena samarnya pembahasan atau karena rumitnya permasalahan baik dari segi huruf, Lafal, arti maupun pemahaman yang terdapat dalam Al-Qur‟an. 

BACA JUGA:
Hukum Bacaan Allah, Pengertian & Contohnya dalam Ilmu Tajwid

Dikutip dari Buku Al-Qur'an Hadis MTs Kelas IX yang ditulis Nismatul Khoiriyah terbitan Kemenag RI, ada lima hukum bacaan gharib yang akan dikaji berikut ini antara lain: imalah, isymam, tas-hil, naql, mad/Qashr.

1. Imalah

BACA JUGA:
Contoh Hukum Bacaan Mad Layyin

Pengertian Imalah secara bahasa berasal dari kata Amala-Yamiilu-Imalatan. Secara istilah, Imalah adalah mencondongkan bacaan harakat fathah pada harakat kasrah sekitar dua pertiganya. Imalah secara bahasa juga berarti memiringkan bacaan harakat fathah ke arah bacaan kasrah, atau memiringkan bacaan alif ke arah ya'.

Menurut Imam Hafs, bacaan Imalah dalam Alquran hanya ada satu yaitu Surat Hud [11] ayat 41 juz 12. Pada pertengahan ayat tersebut terdapat lafal "Majraha" yang dibaca Imalah menjadi "Majreha".

وَقَالَ ارْكَبُوْا فِيْهَا بِسْمِ اللّٰهِ مَجْرٰ۪ىهَا وَمُرْسٰىهَا ۗاِنَّ رَبِّيْ لَغَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ

Latin: Wa qoolarkabuu fiihaa bismillahi Majreeha wa mursaaha. Inna rabbii laghofuururrokhiim.

Artinya: Dan Nuh berkata:"Naiklah kamu sekalian ke dalamnya dengan menyebut nama Allah di waktu berlayar dan berlabuhnya". Sesungguhnya Rabbku benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

2. Isymam

Pengertian Isymam secara bahasa artinya menggabungkan, memadukan dan mencampurkan. Sedangkan secara istilah, Isymam adalah mencampurkan dhummah pada sukun dengan memoncongkan bibir.

Menurut Imam Hafs, di dalam Alquran hanya ada satu lafal Isymam yakni,  لَا تَأْمَـنَّـا. Lafal Laa ta'manna terdapat dalam Surat Yusuf [12] ayat 11. 

Lafal  لَا تَأْمَـنَّـا juga boleh dibaca ikhtilas yaitu membaca harakat dengan samar dan cepat sehingga suaranya tinggal 2/3 harakat :  لَا تَأْمَـنَّـا.

3. Tashil

Tashil secara bahasa artinya lunak. Pengertian Tashil adalah membaca antara hamzah dan alif, hamzah pertama dibaca tahqiq [jelas] dan pendek. Sedangkan hamzah kedua dibaca tashil.

Dalam qira'ah Imam Ashim riwayat Hafs hanya ada satu bacaan tashil yaitu pada QS Fushilat ayat 44 yaitu lafal ءَاَ۬عْجَمِيٌّ وَّعَرَبِيٌّ Dibaca: A'jamiyyun

Cara membacanya di tengah-tengah antara huruf hamzah dan huruf ha, sehingga lafal yang keluar tidak seperti hamzah tidak juga seperti ha, akan tetapi lafal yang keluar di tengah-tengah kedua huruf tersebut [samar].

4. Naql

Naql secara bahasa berasal dari kata naqla-yanqilu-naqlan. Artinya memindah atau menggeser.
Pengertian Naql adalah memindahkan harakat hamzah ke huruf mati sebelumnya dans etelah itu hamzahnya dibuang.

Dalam qira'ah Imam Ashim riwayat Hafs, hanya ada satu lafal Naql Terdapat pada Surat Al Hujurat ayat 11 yaitu pada kata : بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوْقُ. 

Cara membacanya: Bi'salismulfusuuqu. Yakni memindahkan harakat alif [kasrah] pada huruf lam yang mati.

Bacaan yang awalnya Bi'sali ismu dibaca secara Naql menjadi Bi'salismu.

5. Mad dan Qashr

Mad dan Qashr: secara bahasa berarti memanjangkan dan memendekkan. Permasalahan Mad dan Qashr timbul karena kekeliruan dalam bacaan al-Qur‟an yang di-mad-kan atau di-qashar pada kata-kata tertentu, seperti bacaan mad dibaca qashar atau sebaliknya.

Berikut contoh bacaan mad:

Contoh bacaan mad. [Quran dan Hadis Kemenag]

Contoh Hukum Bacaan Qashr:

Contoh bacaan qashr. [Kemenag]

Wallahu A'lam


Editor : Kastolani Marzuki

TAG : Hukum Bacaan Gharib Pengertian Contoh alquran Ilmu tajwid

​ ​

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề