Menganalisis sebuah produk kerajinan berdasarkan rancangan berkelanjutan

Prinsip Kerajinan Bahan Limbah Keras

Dalam dokumen Kelas VIII Prakarya BS Sem 2 (Halaman 15-112)

BAB I Kerajinan Bahan Limbah Keras

A. Prinsip Kerajinan Bahan Limbah Keras

Pengolahan limbah keras maupun organik memiliki prinsip yang sama

yaitu dengan sistem 3R yaitu reduce, reuse, dan recycle. Bacalah kembali

bagian terdahulu agar dapat memahaminya kembali. Upaya melakukan recycle (mendaur ulang limbah keras menjadi karya kerajinan tangan) berarti sudah dapat mengatasi masalah lingkungan yang mengganggu kehidupan.

Reduce, reuse, dan recycle dalam proses pembuatan produk kerajin-an harus selalu dijalkerajin-ankkerajin-an. Tindakkerajin-an dapat meminimalisir sampah ykerajin-ang dihasilkan dalam proses produksi kerajinan.

Deskripsi Tindakan Pengolahan Limbah Keras.

1. Tentukan jenis bahan limbah keras yang akan diteliti.

2. Buatlah sebuah contoh tindakan dalam pengolahan limbah keras. 3. Ungkapkan perasaan sebagai seorang pengolah limbah yang sedang merancang pelestarian lingkungan untuk dirinya dan masyarakat. (Lihat LK-3)

LEMBAR KERJA-3 (LK-3)

Nama Anggota Kelompok : Kelas :

Mendeskripsikan bahan limbah keras berdasarkan prinsip pengolahan limbah.

Reduce Reuse Recycle

Ungkapan perasaan:

... ...

Penggunaan bahan limbah keras untuk dirancang menjadi sebuah produk kerajinan tidaklah mudah. Kita harus memiliki motivasi yang besar dalam proses kreatif dan mengatasi masalah limbah di lingkungan, sehingga tidak sulit untuk melahirkan rancangan yang besar. Kita perlu mengetahui dan memahami prinsip dasar yang membangun kesadaran bahwa men desain bahan limbah keras merupakan proses menata ulang kebermanfaatan dari sebuah produk yang telah hilang nilai gunanya. Seperti yang telah diuraikan pada bab terdahulu bahwa seharusnya sebuah

rancangan bersifat berkelanjutan (sustainable design), tidak hanya cukup

secara ekonomi saja, tetapi harus mengintegrasikan isu-isu lingkungan, sosial, dan budaya ke dalam produk. Hal tersebut agar desain lebih dapat bertanggung jawab dalam menjawab tantangan dalam masyarakat global. Begitu juga seorang desainer produk harus memahami pentingnya pe mahaman ini.

Proses kreatif akan ditemukan saat seseorang telah memperoleh daya serap, imajinasi melalui pengetahuan terhadap materi bahan, alat dan proses yang akan ditekuninya. Pengetahuan bahan limbah keras,

penggu-sebuah proses kreatif itu sendiri. Jadi, kreativitas harus diupayakan tercipta dengan banyak langkah. Setelah kreativitas muncul maka akan melahirkan produk. Jika dibuatkan dalam skema sebagai berikut.

Rancangan Berkelanjutan

(Substainable design)

Limbah lunak (organik & anorganik)

Limbah keras (organik & anorganik) Kertas, kulit jagung, jerami,

pelepah pisang, kulit kacang, kain perca, dsb.

Botol plastik, kaleng, cangkang kerang, sisik ikan, tulang ikan,

tempurung kelapa, pecahan keramik, pecahan kaca, dsb.

Metode Kebutuhan

Asosiasi

Fesyen

Kewirausahaan/pasar global Peningkatan kualitas hidup manusia Interior

Telesis

Estetika

Kerajinan

Perubahan pola pikir manusia Perubahan tingkah laku manusia Elemen esetis rumah

Kegunaan Kreativitas Produk Pemanfaatan Kerajinan Limbah Sumber: Dok.Kemendikbud

Gambar. 1.3. Skema Proses rancangan kerajinan.

Analisa Produk Kerajinan Bahan Limbah Keras.

1. Pilihlah satu dari beberapa jenis produk kerajinan dari bahan limbah keras pada gambar.

2. Analisis berdasarkan tata kelola rancangan berkelanjutan.

3. Ungkapkan perasaan sebagai seorang perancang kerajinan yang timbul terhadap kegiatan yang dilakukan. (Lihat LK-4)

LEMBAR KERJA-4 (LK-4)

Nama Anggota Kelompok : Kelas :

Menganalisis sebuah produk kerajinan berdasarkan rancangan berkelanjutan.

Nama Produk :

Bahan limbah keras yang digunakan :

Metode (cara merancang) Asosiasi (hubungan antara rencana dengan hasil) Estetika (unsur keindahan yang ada pada produk) Kebutuhan (terkait kebutuhan pengguna) Telesis (cara pikir pengrajin) Kegunaan (berfungsi sebagai hiasan atau pakai)

Ungkapan perasaan saat melakukan analisis pada sebuah produk kerajinan berdasarkan rancangan berkelanjutan:

... ...

B. Jenis dan Karakteristik Bahan Limbah Keras

Limbah keras yang digunakan sebagai bahan dasar kerajinan dapat dibedakan menjadi dua jenis sebagai berikut.

1. Limbah Keras Organik

Limbah yang terdiri atas kandungan bahan yang pejal, solid,

kuat dan tidak mudah berubah bentuk, berasal dari sumber daya

alam daratan dan lautan. Contohnya cangkang kerang laut, sisik

ikan keras, tulang ikan, tulang hewan berkaki empat (sapi, kerbau, kambing), tempurung kelapa, dan potongan kayu. Hampir semua

kerajinan, tetapi diperlukan peralatan yang cu kup kuat untuk membantu dalam pengerjaannya.

a d b e c f Sumber: Dok. Kemdikbud

Gambar 1.4. Berbagai Limbah keras keras; a. cangkang kerang laut, b. tulang sapi, c. tulang ikan, d. sisik ikan, e. tempurung kelapa, dan f. potongan kayu.

2. Limbah Keras Anorganik

Limbah yang terdiri atas kandungan bahan yang kuat dan

ti-dak mudah dihancurkan dengan alat biasa, melainkan harus meng-gunakan teknologi tertentu seperti pemanasan, pembakaran, dan penghancuran. Contohnya pelat-pelat dari logam, pecah-pecahan keramik, pecahan kaca, wadah/botol plastik, dan kaleng. Meskipun begitu, tidak semua limbah keras dapat diolah kembali menjadi karya kerajinan karena keterbatasan alat dan teknologi.

d e c

Sumber: Dok. Kemdikbud

Gambar 1.5. Berbagai Limbah keras anorganik; a. potongan logam, b. pecahan keramik, c. pecahan/botol kaca, d. kaleng, dan botol-botol plastik.

Limbah keras dapat menimbulkan masalah bagi lingkungan. Proses recycle yaitu mendaur ulang limbah keras menjadi karya kerajinan dapat membantu menyelesaikan masalah lingkungan tersebut. Mulailah dari sekarang, untuk hidup yang lebih baik! Lakukanlah pengamatan terhadap gambar beberapa produk kerajinan dari limbah keras yang ada di ling -ku nganmu.

C. Pengolahan Bahan Limbah Keras

Produk kerajinan dari bahan limbah keras yang dimaksud adalah limbah keras organik dan anorganik. Banyak orang yang sudah memanfaat-kan limbah keras ini sebagai produk kerajinan. Teknik pembuatannya pun bervariasi. Temuan-temuan desain produk kerajinan dari limbah keras selalu bertambah dari waktu ke waktu. Ini dikarenakan semakin banyak orang yang telah menaruh perhatian terhadap pemanfaatan limbah keras sebagai produk kerajinan.

Pembuatan produk kerajinan di setiap wilayah tentunya berbeda den-gan wilayah lainnya. Dari daerah manakah kamu berasal? Setiap daerah memiliki ciri khas kerajinan yang menjadi unggulan daerahnya. Hal ini ten-tu dikarenakan sumber daya limbah keras dari masing-masing daerah ber-beda. Limbah anorganik memiliki kecenderungan dihasilkan oleh kawasan industri dan domestik (rumah tangga). Misalnya di wilayah industri limbah

Sementara limbah keras dari rumah tangga umumnya berupa plastik dan tulang-belulang limbah pangan dari hewani.

Proses pengolahan masing-masing bahan limbah keras secara umum sama. Pengolahan dapat dilakukan secara manual maupun menggunakan mesin. Di bawah ini proses pengolahan sederhana yang dapat dilakukan untuk bahan limbah keras.

1. Pemilahan bahan limbah

Seleksi bahan limbah keras perlu dilakukan sebelum proses produksi. 2. Pembersihan limbah

Keadaan limbah keras biasanya tidak cukup bersih. Oleh karena itu, perlu dilakukan pencucian dengan menggunakan detergen agar zat bekas makanan atau minuman dapat larut dan limbah keras menjadi bersih.

3. Pengeringan

Pengeringan dilakukan secara konvensional yaitu menggunakan sinar matahari langsung atau dapat juga secara langsung dengan dibersihkan menggunakan lap kering.

4. Pewarnaan

Pewarnaan pada limbah keras dapat dilakukan dengan cara disem-prot atau dikuas dengan cat.

5. Pengeringan setelah pewarnaan

Setelah diberi warna, bahan limbah harus dikeringkan kembali dengan sinar matahari langsung atau diangin-anginkan.

6. Penghalusan bahan agar siap pakai

Bahan limbah yang sudah kering dapat diinishing agar mudah

di-proses menjadi karya. Proses inishing juga berbagai macam

cara-nya, seperti dipotong, ditempa, dilem, digerinda, dan diamplas.

D. Proses Produksi Kerajinan Bahan Limbah Keras

Produk kerajinan dari bahan limbah keras yang dimaksud adalah limbah keras organik dan anorganik. Limbah keras kedua kategori ini

cu-kup banyak di lingkungan kita. Orang sudah banyak yang memanfaatkan limbah ini sebagai produk kerajinan. Teknik pembuatannya pun bervariasi. Temuan-temuan desain produk kerajinan dari limbah organik selalu ber-tambah dari waktu ke waktu. Ini dikarenakan semakin banyak orang yang perhatian terhadap pemanfaatan limbah sebagai produk kerajinan.

Pembuatan produk kerajinan di setiap wilayah tentunya berbeda dengan wilayah lainnya. Dari daerah manakah kamu berasal? Setiap daerah memiliki ciri khas kerajinan yang menjadi unggulan daerahnya. Hal ini tentu dikarenakan sumber daya limbah keras organik dan anorganik dari masing-masing daerah berbeda. Di bawah ini merupakan penggolongan hasil limbah keras yang dapat dijadikan bahan baku produk kerajinan di-lihat dari kondisi wilayahnya.

1. Daerah pesisir pantai/laut

Limbah keras yang banyak tersedia seperti cangkang kerang, tempurung kelapa, sisik ikan, dan tulang ikan.

2. Daerah pegunungan

Limbah keras yang banyak dihasilkan di daerah ini adalah lim-bah kayu pinus, kayu abasia, dan kayu kamper.

3. Daerah pertanian

Limbah keras yang didapat di daerah ini adalah tulang-tulang hewan ternak seperti tulang sapi, kerbau, kambing, ayam, serta tulang ikan.

4. Daerah perkotaan

Limbah keras yang dihasilkan di daerah perkotaan biasanya berupa pecahan kaca, pecahan keramik, potongan logam, dan aneka plastik bekas perabot.

Carilah tahu lebih banyak sumber daya limbah keras organik dan anorganik yang ada di sekitar tempat tinggalmu! Pelajari dan kembangkanlah kerajinan yang ada di daerahmu sendiri!

1. Kerajinan Bahan Limbah Keras Organik

Bahan limbah organik keras dapat menghasilkan produk keraji-nan yang memiliki nilai jual yang sangat tinggi. Apalagi jika didesain de ngan inovasi yang selalu mengikuti perkembangan zaman. Produk kerajinan yang telah jadi akan semakin bernilai jika diberi kemasan yang baik dan menarik. Di bawah ini contoh produk kerajinan dari limbah keras organik yang dapat menginspirasi pembuatan karya.

A. Kerajinan Limbah Cangkang Kerang

Perairan Indonesia sangat luas dengan aneka satwa air peng-huninya. Beraneka jenis kerang yang hidup di dalamnya dan

ber aneka ragam pula bentuknya. Apakah kamu mengetahui

pengertian kerang itu? Bahasa latin kerang yaitu molusca, yaitu

hewan air yang bertubuh keras yang memiliki cangkang. Kerang terbagi dua yaitu kerang betina dan jantan. Di daerah perkotaan atau pinggir kota, limbah cangkang kerang banyak dijumpai di

restoran sea food. Di tempat seperti ini dapat ditemui jenis cangkang

kerang laut yang menjadi limbah. Kulit cangkang kerang memang memenuhi tempat sampah, karena ukuran daging kerang yang kecil membuat limbah cangkang kerang menumpuk dan tidak sedap dipandang. Banyak orang sudah banyak yang memanfaatkan cangkang kerang ini sebagai karya kerajinan. Turis mancanegara pun banyak yang menyukai karya kerajinan dari cangkang kerang produksi pengrajin Indonesia.

Sejak dahulu cangkang kerang merupakan produk terbaik yang dihasilkan dari pengrajin Indonesia. Kini banyak negara asing yang turut bersaing mengikuti jejak Indonesia. Salah satunya Viet-nam yang kini menjadi pesaing bisnis kerang dengan Indonesia. Oleh sebab itu, sebagai generasi penerus, kreativitasmu perlu dia-sah terus menerus agar menghasilkan produk unggulan yang unik

Dahulu cangkang kerang dibuat menjadi produk mainan anak. Anak-anak sangat senang menggunakan mainan dari cang-kang kerang yang berbentuk aneka hewan lucu. Namun, dengan berkembangnya teknologi, produk kerajinan cangkang kerang tidak hanya dibuat dengan cara disusun dan ditempel. Tetapi, juga dibor dan dipadukan dengan bahan logam. Dengan kreativitas dan inovasi dari perajin dapat dihasilkan kerajinan cangkang kerang yang indah dan unik.

Info

Cangkang kerang terdiri atas cangkang kerang betina dan jantan. Cangkang kerang betina bersifat lebih lebar, tebal, dan tidak mudah rapuh dibanding cangkang kerang jantan. Para pengrajin cangkang kerang menggunakan cangkang kerang yang lebih kuat dan kokoh, artinya cangkang kerang yang digunakan dari jenis cangkang kerang betina.

Adapun proses pengolahan cangkang kerang setelah diambil dari pantai sebagai berikut.

1) Cangkang kerang dipilah-pilah sesuai ukuran dan bentuknya. 2) Cangkang kerang dicuci dengan menggunakan air mengalir

dan direndam dalam larutan natrium soda, agar sisa-sisa daging cangkang kerang dan kotoran, serta bau yang ada di dalam cangkang kerang dapat larut.

3) Cangkang kerang dikeringkan dengan pengering, tidak menggunakan sinar matahari langsung, agar kualitas cangkang kerang tetap terjaga baik.

4) Persiapan bahan baku cangkang kerang dengan cara dikikir, diamplas, ataupun dipotong sesuai kebutuhan.

5) Cangkang kerang siap dibuat produk kerajinan sesuai desain yang telah dibuat.

1) Bahan pembuatan kerajinan dari cangkang kerang

bentuknya. Setiap kerang memiliki nama seperti kerang darah, kerang hijau, kerang lokan, kerang remis, dan kerang tiram. Ba-han-bahan tersebut dapat dipadukan dengan berbagai hiasan seperti logam perak, manik-manik, dan mata-mataan untuk bentuk hewan.

Sumber: Dok. Kemdikbud

Gambar 1.6. Aneka kerang; a. kerang darah, b. kerang hijau, dan c. kerang lokan.

a b c

Sumber: Dok. Kemdikbud

Gambar 1.7. Bahan pembuatan kerajinan cangkang kerang; a. isi lem tembak kualitas satu, b. perak, c. manik-manik, dan d. mata-mataan.

a b c d

2) Alat pembuatan kerajinan cangkang kerang

Alat pembuatan kerajinan kerang di antaranya amplas, kikir, dan lem tembak. Ada juga yang menggunakan mesin gerinda untuk menghaluskan atau membuang bagian yang tidak perlu.

Sumber: Dok. Kemdikbud

3) Produk kerajinan dari limbah cangkang kerang

Hasil dari limbah cangkang kerang adalah kerajinan yang unik dan disukai banyak orang. Cangkang kerang yang beruku-ran kecil dan pipih dapat dibuat sebagai pelapis tempat sabun, penghias frame foto atau cermin, kap lampu, kotak perhiasan, dan aneka lampu. Cangkang kerang yang berukuran sedang dapat dijadikan sebagai tirai, replika hewan, bunga, dan minia-tur bangunan.

Sumber: Dok. Kemdikbud

Gambar 1.9. Produk kerajinan cangkang kerang.

a b

c d

4) Proses pembuatan kerajinan dari limbah cangkang kerang

Kali ini yang akan dibuat adalah cangkang kerang beraneka macam yang dipadukan menjadi sebuah gantungan kunci lucu dan unik. Teknik yang digunakan hanya dengan pengeleman saja.

Boneka kerang su­ dah jadi.

Tempelkan gantungan kunci di bagian atas, dengan di­

lubangi terlebih dahulu.

Sumber: Dok. Kemdikbud

Gambar 1.10. Proses kerajinan cangkang kerang.

B. Kerajinan Limbah Sisik Ikan

Perairan Indonesia sangat kaya akan hasil lautnya, terutama ikan. Dari produk ikan, dihasilkan limbah yang dimanfaatkan se-bagai bahan dasar kerajinan. Limbah ikan berupa sisik dan tulang ikan. Di daerah pesisir pantai banyak nelayan yang menjual ikan dan mengolahnya di tempat pelelangan ikan. Limbah sisik ikan banyak dijumpai di sana dan terbuang percuma. Belum ba nyak orang yang memahami bahwa sisik ikan dapat didaur ulang. Limbah dari sisik ikan itu bisa menghasilkan produk yang bermanfaat dan memiliki nilai ekonomis tinggi jika dapat mengolahnya.

Sebagian besar jenis ikan menghasilkan sisik yang berbeda ukuran dan ketebalannya. Sisik ikan kakap lebih sering digunakan sebagai produk kerajinan karena sisiknya lebih kokoh, tebal, dan besar dibanding sisik ikan mas atau mujair. Meskipun begitu, sisik-sisik jenis ikan selain kakap ini pun dapat diolah, tentunya di-sesuaikan dengan jenis kerajinan yang akan dibuat.

Berikut ini adalah cara mengolah sisik-sisik ikan agar dapat di-pakai sebagai bahan baku produk kerajinan.

1. Sisik-sisik ikan direndam selama 2 jam dengan air detergen dan dibilas dengan air bersih sebanyak 3 kali hingga benar- benar bersih dari detergen.

2. Rendam kembali sisik-sisik ikan dengan campuran air jeruk

nipis dan air selama 2 jam agar bau amisnya hilang.

3. Pisahkan sisik ikan sesuai ukuran dan ketebalan dan tiriskan

dengan saringan.

4. Pemberian warna pada sisik-sisik ikan diperlukan kehati-

hatian. Rebuslah air hingga hangat dengan ditambahkan larutan benzoat sebagai pengawet.

5. Masukkan pewarna wantex atau cat tekstil pada panci dan

masukkan pula sisik-sisik ikannya. Perlu diperhatikan jangan sampai air menjadi mendidih, karena sisik ikan akan menjadi matang dan menempel satu sama lain.

6. Matikan kompor dan biarkan sisik-sisik ikan itu terendam zat

warna selama 20 menit.

7. Tiriskan sisik-sisik ikan dan keringkan

dengan cara diangin-anginkan agar per-mukaan tidak melengkung.

a) Bahan pembuatan kerajinan dari lim-bah sisik ikan

Bahan pembuatan kerajinan limbah sisik ikan di antaranya, sisik ikan, pewarna, jeruk

nipis, natrium benzoat, semprot clear, dan aneka pernak-pernik

aksesoris seperti peniti bros, kawat anting-anting, tali kalung, penjepit rambut, dan sirkam.

Tips

Untuk menghindari lengkungan pada permukaan sisik ikan, sebaiknya sisik ikan tidak terkena panas atau sinar matahari secara langsung.

e f g

Sumber: Dok. Kemdikbud

Gambar 1.11. Bahan pembuatan kerajinan sisik ikan; a. cangkang kerang, b. pewarna, c. jeruk nipis, d. semprot clear, e. natrium benzoat, f. aneka pernak-pernik aksesoris, seperti peniti bros, dan g. kawat anting-anting.

b) Alat pembuatan kerajinan limbah sisik ikan

Alat pembuatan kerajinan limbah sisik ikan yang digunakan adalah tang lancip, panci, spatula, dan kompor.

a b c d

Sumber: Dok. Kemdikbud

Gambar 1.12. Alat pembuatan kerajinan sisik ikan; a. tang lancip, b. panci, c. spatula, dan d. kompor.

c) Produk Kerajinan dari bahan limbah sisik ikan

Limbah sisik ikan bisa dijadikan sebagai bahan utama pem-buatan aksesori seperti anting-anting, cincin, kalung, bros, dan gelang. Hasilnya lebih terlihat unik, artistik, dan menarik. Selain itu, dapat pula dikembangkan menjadi bentuk-bentuk penghi-as kartu, wadah serbaguna, dan miniatur hewan bersisik seperti naga atau bentuk lainnya. Perbanyaklah mengamati benda-ben-da di sekitar untuk menghasilkan karya yang lebih inovatif.

a

b c

Sumber: Dok. Kemdikbud

Gambar 1.13. Produk kerajinan sisik ikan; a. anting-anting, b. sendal, dan c. kalung.

d) Proses pembuatan kerajinan dari bahan limbah sisik ikan

Kerajinan limbah sisik ikan yang akan dibuat adalah bentuk aksesoris. Bentuk aksesoris ini tergolong mudah dan sederhana untuk dikerjakan di rumah tanpa menggunakan alat khusus.

Sisik ikan diwarnai terlebih dahulu.

Beri lem tembak untuk me­ rekatkan sisik ikan.

Tempelkan satu per satu sisik ikan sebagai kelopak

bunga.

Bunga­bunga sisik ikan sudah jadi.

Beri lem pada bagian be­ lakang untuk menempelkan

pada sirkam.

Sirkam dengan hiasan bunga dari limbah sisik ikan

sudah selesai.

Sumber: Dok. Kemdikbud

C. Kerajinan Limbah Tulang Ikan

Tulang ikan merupakan limbah perikanan yang mudah

didapat-kan di daerah pantai, pasar ididapat-kan, dan restoran-restoran seafood.

Selama ini tulang ikan biasa dipergunakan sebagai bahan pakan ternak. Tulang ikan dihaluskan menjadi tepung tulang. Sebagian besar orang membuang limbah tulang ikan ini karena tidak lagi bermanfaat. Jika masa panen ikan, orang tidak sempat lagi mengolah limbah tulang ikan. Limbah tulang ikan menjadi pemandangan yang mengganggu karena hanya dibuang begitu saja di sekitar lingkungan.

Limbah tulang ikan ternyata dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar kerajinan yang cukup unik dan artistik. Produk ke-rajinan dari tulang ikan masih tergolong langka, sehingga sangat berpotensi dikembangkan lebih lanjut. Masyarakat yang tinggal di dekat perairan laut, pantai atau pasar ikan tidak akan menemui kesulitan dalam memperoleh limbah tulang ikan dan tidak perlu mengeluarkan banyak dana untuk mendapatkan bahan baku ke-rajinan ini.

Pemanfaatan limbah tulang ikan menjadi produk kerajinan memiliki nilai lebih di bidang ekonomi. Sekarang ini orang sudah mulai menyenangi produk kerajinan yang berasal dari bahan tulang ikan, karena unik berseni, menarik, dan juga ramah lingku-ngan. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa peluang usaha dari limbah tulang ikan dapat menguntungkan.

Setiap bagian tulang ikan memiliki keunikan masing-masing. Semuanya dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar kerajinan. Bagian yang dapat dimanfaatkan adalah tulang bagian kepala, sirip, tulang bagian tengah, tulang ekor, dan masih banyak lagi. Carilah informasi mengenai limbah tulang ikan sebagai produk kerajinan sebanyak-banyaknya.

Pengolahan tulang ikan dilakukan dengan sederhana. Setelah dicuci bersih, tulang ikan dijemur matahari langsung. Satu hal yang perlu diperhatikan yaitu pisahkan bagian-bagian yang berpotensi untuk dijadikan produk kerajinan yang sesuai. Tulang ikan dapat pula diberi warna dengan menggunakan pewarna semprot.

1) Bahan pembuatan produk kerajinan dari limbah tulang ikan

Bahan baku pembuatan kerajinan limbah tulang ikan adalah tulang ikan dengan seluruh bagiannya. Selain itu, digunakan pula lem power dan semprotan pewarna.

a

b c

Sumber: Dok. Kemdikbud

Gambar 1.15. Bahan kerajinan tulang ikan; a. tulang ikan, b. lem powerl, dan c. pewarna semprot.

2) Alat pembuatan kerajinan limbah tulang ikan

Alat pembuatan kerajinan limbah tulang ikan mudah didapat di antaranya amplas, gergaji besi, lem tembak, dan gerinda.

a b c d

Sumber: Dok. Kemdikbud

Gambar 1.17. Alat pembuatan kerajinan limbah tulang ikan: a. amplas, b. gergaji, c. lem tembak, dan d. gerinda

diolah menjadi berbagai bentuk seperti hiasan dinding/ruang, bunga, miniatur kendaraan, dan miniatur tokoh.

a b

c

d Sumber: Dok. Kemdikbud

Gambar 1.18. Produk kerajinan dari limbah tulang ikan; a. kuda laut, b. kepiting c. gelang, dan d. naga.

4) Proses pembuatan kerajinan dari limbah tulang ikan

Proses pembuatan kerajinan dari tulang ikan tidak sese-derhana yang dibayangkan. Untuk menghasilkan produk yang bagus diperlukan ketelitian dan kesabaran dalam membuat-nya. Agar hasilnya dapat bervariasi dan unik, perlu dibuat rancangan terlebih dahulu sehingga hasilnya lebih rapi dan sesuai prinsip keindahan. Proses pembuatan kerajinan tulang ikan yang disajikan ini berupa kerajinan aksesoris.

Sumber: Dok. Kemdikbud

Gambar 1.19. Proses pembuatan kerajinan tulang ikan.

Ikat tali membentuk simpul pada ujung tali

kanan dan kiri.

Kalung sudah jadi dan

Dalam dokumen Kelas VIII Prakarya BS Sem 2 (Halaman 15-112)