Mengapa dalam sebuah konstruksi terdapat teknik persambungan dan penguatan

tirto.id - Jembatan memiliki fungsi sebagai penghubung dua wilayah yang berlainan.

Saat jembatan dioperasikan, maka akan berdampak pada berbagai hal yang dirasakan dua wilayah tersebut. Misalnya adalah terjadi kemajuan di bidang transportasi, ekonomi, budaya, dan sebagainya.

Selain memiliki fungsi sosial tersebut, jembatan juga menjadi solusi atas kendala yang dihadapi saat akan melakukan perjalanan di antara dua wilayah itu, seperti rintangan air dan kemacetan.

Pada sebagian jenis jembatan, ada yang dibuat dengan keindahan tertentu sehingga melewatinya bak bagian dari berwisata.

Oleh sebab itu, jembatan tidak bisa diremehkan keberadaan dan kegunaannya.

Keelokan jembatan dapat dibuat miniaturnya. Bahan-bahan yang digunakan cenderung mudah didapat.

Dengan menerapkan teknik tertentu, dapat dibuat sebuah jembatan yang bisa dijadikan karya seni pajangan.

Alat dan Bahan Miniatur Jembatan

Pembuatan miniatur jembatan bisa menggunakan alat dan bahan yang bisa ditemukan di sekitar.

Dengan demikian, ongkos pembuatannya jauh lebih ekonomis. Beberapa alat dan bahan yang perlu disiapkan adalah:

1. Alat

Selama pembuatan miniatur jembatan, alat-alat berikut harus disediakan untuk memperlancar prosesnya:

  1. Penggaris. Penggaris dipakai sebagai alat bantu untuk mengukur bahan agar didapat ketepatan dalam ukuran dan kerapian pembuatan.
  2. Gunting dan cutter. Gunting dan cutter digunakan untuk memotong bahan sehingga hasilnya rapi. Cutter cocok dalam pemotongan bentuk yang punya pola ukuran kecil secara rapi.
  3. Kuas. Kuas dipakai pada langkah akhir pembuatan jembatan untuk pengecatan. Jembatan pun akan jauh lebih menarik setelah diberi warna.
2. Bahan

Bahan-bahan sederhana yang bisa dipakai untuk membuat konstruksi jembatan adalah:

  1. Korek api. Korek api dapat memberikan efek seni pada pembuatan miniatur jembatan.
  2. Stik es krim. Stik es krim dapat dipakai untuk merangkai miniatur jembatan pada berbagai bagian konstruksinya. Bahan ini juga kerap digunakan pada pembuatan miniatur bangunan seperti rumah atau tempat ibadah.
  3. Balok kayu. Balok kayu berasal dari kayu solid yang diolah menjadi bantuk balok. Bahan kayu tersebut dibuat segi empat dengan sisi siku-siku berukuran tebal 6-8 cm dan lebar 12-15 cm.

Teknik pembuatan miniatur jembatan

Dikutip modul Prakarya Kelas VII (2017), cara membuat miniatur jembatan yaitu menerapkan teknik persambungan dan teknik penguatan.

Teknik persambungan dilakukan dengan menyambung atau menggabungkan dua benda atau lebih.

Lalu, teknik penguatan berkaitan dengan teknik memperkuat bangunannya yang cukup dipengaruhi oleh bahan yang dimanfaatkan.

Salah satu konsep dasar yang perlu diperhatikan dalam membuat miniatur jembatan adalah suatu benda dapat menahan beban pada kapasitas maksimal tertentu.

Dalam Hukum Newton III disebutkan gaya aksi yang diberikan pada suatu benda menghasilkan gaya reaksi yang sama. Oleh sebab itu, benda akan roboh bila menanggung beban melebihi kapasitas maksimal.

Benda bisa menahan benda saat terdapat tumpuan yang mengalirkan gaya reaksi akibat gaya aksi pada beban.

Titik tumpu ditaruh pada tiap sisi benda. Titik tumpu yang terletak tepat pada ujung lebih lemah untuk menahan beban daripada titik tumpu yang diletakkan hampir di ujung.

Dalam memperkuat titik tumpu dapat menerapkan teknik bracing. Teknik ini mengunci titik tumpu lebih kaki sehingga dapat menahan beban lebih baik.

Bracing merupakan konfigurasi batang-batang kaku yang berguna menguatkan struktur suatu bangunan.

Baca juga:

  • Teknik Pembuatan Patung: Alat dan Karakter Bahan yang Digunakan
  • Kenali Jenis Patung Berdasarkan Cara Pembuatannya: Arca dan Relief
  • Alat Bahan dan Teknik Pembuatan Miniatur Rumah

Baca juga artikel terkait MINIATUR JEMBATAN atau tulisan menarik lainnya Ilham Choirul Anwar
(tirto.id - ica/tha)


Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Dhita Koesno
Kontributor: Ilham Choirul Anwar

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Jl. Jenderal Sudirman, Komp. Kemendikbudristek RI
Gedung E, Lantai 15-16, Senayan, Jakarta 10270

Mengapa dalam sebuah konstruksi terdapat teknik persambungan dan penguatan

Gambar 4-1 : flyover Pasupati

Sumber : http://inasawahana.com

Flyover dibuat sebagai rekayasa lalulintas yang semakin hari semakin padat dengan kendaraan, sehingga kemacetan bisa diuraikan. Kalian pasti sering melewati jembatan ataupun flyover, beberapa dari kalian pasti pernah melihatnya. Tapi pernahkah kalian berpikir bagaimana cara pembuatan jembatan atau flyover? Apa saja bahan yang dibutuhkannya?

Pada bab 4 ini kalian akan mempelajari tentang teknologi konstruksi mulai dari pemahaman teknologi konstruksi itu sendiri sampai pembuatan produk teknologi konstruksi sederhana. Teknologi konstruksi ini sangat erat hubungannya dengan ilmu teknik sipil sehingga bagi kalian yang ingin melanjutkan penddidikan ke jenjang yang lebih tinggi akan sangat membantu.

Tujuan pembelajaran

Setelah mempelajari bab 4, peserta didik mampu :

1.       Memahami jenis-jenis dan fungsi teknologi konstruksi

2.       Memanipulasi jenis-jenis dan fungsi teknologi konstruksi

3.       Memahami sistem, jenis, serta karakteristik persambungan dan penguatan pada konstruksi


4.       Membuat produk teknologi konstruksi dengan memanfaatkan potensi yang ada di lingkungan sekitar

Apersepsi

Dalam ilmu sipil dibagi menjadi 3 bagian yaitu : sipil konstruksi gedung, jalan dan jembatan, serta bangunan air. Pernahkah kalian membayangkan jika tidak ada jembatan bagaimana kalian akan berpergian ke suatu tempat? Pasti akan terganggu perjalannya. Teknologi konstruksi bertujuan sebagai pelayanan public agar lebih memudahkan segala urusan masyarakat. Apakah yang dimaksud dengan teknologi konstruksi?

A.      Memahami Teknologi Konstruksi

Mengapa dalam sebuah konstruksi terdapat teknik persambungan dan penguatan

Gambar 4-2 : Konstruksi kayu

Sumber : http://www.rudydewanto.com

Menurut kamus besar bahasa Indonesia konstruksi adalah susunan (model, tata letak) suatu bangunan (jembatan, rumah, dan sebagainya). Dalam Wikipedia Konstruksi merupakan suatu kegiatan membangun sarana maupun prasarana. Jadi yang dimaksud dengan teknologi konstruksi teknik atau cara ilmiah untuk menyusun atau membangun suatu bangunan.

1.       Dasar dan perkembangan teknologi konstruksi

Manusia mempunyai 3 kebutuhan primer dalam hidup yaitu sandang, pangan dan papan. Papan adalah kebutuhan primer akan tempat tinggal. Dari zaman dahulu manusia membutuhkan tempat tinggal meskipun sederhana atau sekedar gua buatan. Samapi sekarang manusia menciptakan tempat tinggal yang bagus dan hebat.

Bahan yang digunakan pun ikut mengalami perkembangan mulai dari bahan sederhana dengan cara menumpuk batu sampai sekarang menggunakan bata dan semen. Dan tanaga yang digunakan ikut mengalami perubahan. jaman dahulu orang membangun rumah masih mengandalkan tenaga manusia dan hewan. Untuk zaman sekarang sudah ada mesing canggih yang membantu manusia membangun konstrusi rumah.

Mengapa dalam sebuah konstruksi terdapat teknik persambungan dan penguatan

Gambar 4-3: pengaduk beton

Sumber : https://karyawarsono.files.wordpress.com

2.       jenis-jenis

jenis-jenis konstruksi ditinjau dari bahan penyusunnya antara lain:

a.       Konstruksi beton

·         Kelebihan

-          Mampu memikul beban berat

-          Biaya perawatan rendah

-          Tahan suhu tinggi

·         Kekurangan

-          Bentuk sulit diubah

-          Bobotnya berat

b.      Konstruksi baja

·         Kelebihan

-          Tidak dimakan rayap

-          Bisa didaur ulang

-          Lebih lentur daripada beton

·         Kekurangan

-          Lemah tehadap gaya tekan

-          Bisa berkarat

c.       Konstruksi kayu

·         Kelebihan

-          Memberi efek hangat

-          Dapat meredam suara

-          Dapat dibuat dengan berbagai desain

·         Kekurangan

-          Mudah menyerap air

-          Rentan kena serangan rayap

-          Kurang tahan cuaca

d.      Konstruksi alumunium

·         Kelebihan

-          Bobot ringan

-          Minim perawatan

-          Tahan karat

·         Kekurangan

-          Mudah tergores

-          Kurang fleksibel

e.      Konstruksi Bambu

·         Kelebihan

-          Bobot ringan

-          Biaya murah

-          Sumber alam dapat diperbarui

·         Kekurangan

-          Rentanrayap

-          Ukuran tidak sama

3.       fungsi konstruksi

a.       fungsi hunian : rumah tinggal, rumah susun

b.      fungsi keagamaan : masjid, gereja

c.       fungsi usaha : perkantoran, perhotelan

d.      fungsi sosial dan budaya : rumah sakit, sekolah

e.      fungsi khusus : gedung reactor nuklir

4.       prinsip ergonomic

ergonomi adalah aturan tentang kerja atau yang berhubungan dengan kerja yang mengatur hubungan antara manusia dengan dan elemen-elemen lain dalam suatu sistem. 12 prinsip ergonomic yaitu :

·         Bekerja dalam posisi atau postur normal.

·         Mengurangi beban berlebihan.

·         Menempatkan peralatan agar selalu berada dalam jangkauan.

·         Bekerja sesuai dengan ketinggian dimensi tubuh.

·         Mengurangi gerakan berulang dan berlebihan.

·         Minimalisasi gerakan statis.

·         Minimalisasikan titik beban.

·         Mencakup jarak ruang.

·         Menciptakan lingkungan kerja yang nyaman.

·         Melakukan gerakan, olah raga, dan peregangan saat bekerja.

·         Membuat agar display dan contoh mudah dimengerti.

5.       Analisa sistem dan fungsi teknologi konstruksi

Kegiatan konstruksi merupakan rangakaian kegiatan yang panjang dan di dalamnya terdapat berbagai masalah yang harus segera diselesaikan.
Analisa sistem konstruksi sebagai berikut:

• kebutuhan

• Studi Kelayakan

• penjelasan rinci

• rancangan awal

• pengembangan rancangan detail

• pengadaan

• Pelaksanaan

• Pemeliharaan 

B.      Persambungan dan penguatan Konstruksi

Mengapa dalam sebuah konstruksi terdapat teknik persambungan dan penguatan

Gambar 4-4 : Proses pengelasan

http://v-images2.antarafoto.com

Sambungan adalah hasil penyatuan beberapa bahan atau bagian dari konstruksi dengan tujuan menguatkan dengan menggunakan teknik tertentu. Konstruksi terdiri dari beberapa bagian baik bahan yang sama maupun berbeda. Untuk membuat konstruksi tersebut menjadi kesatuan yang utuh maka diperlukan sambungan.

1.       Jenis dan fungsi persambungan dan penguatan pada konstruksi

a.       Jenis sambungan

·         Sambungan tetap adalah sambungan yang hanya bisa dibuka dengan cara merusaknya

-          Sambungan las

-          Sambungan keling

Mengapa dalam sebuah konstruksi terdapat teknik persambungan dan penguatan

Gambar 4-5 : Paku keling

http://www.tuparebites.com.br/?pg=paginas/produtos_especiais

·         Sambungan tidak tetap adalah sambungan yang bisa dilepas atau dibongkar tanpa merusaknya

-          Sambungan baut,

-          sambungan pasak,

-          sambungan pena

b.      Fungsi Sambungan

Berikut fungsi sambungan:

·         Untuk mnyembungkan dua atau lebih material dalam konstruksi

·         Untuk memperkokoh atau menguatkan konstruksi

·         Untuk mendapatkan ukuran material sesuai kebutuhan baik panjang, lebar maupun tebal


Page 2