Mengapa dibuat jalan Anyer Panarukan?

Jakarta -

Sejarah pembangunan Jalan Raya Pos dari Anyer sampai Panarukan di era Daendels ramai menjadi perbincangan warganet. Narasi sejarah yang menyebut jalan itu dibangun lewat sistem kerja paksa dibantah. Daendels disebut telah membayar upah pekerja untuk proses pembangunan jalan raya itu.

Keramaian soal jalan Anyer-Panarukan bermula dari akun Twitter @mazzini_gsp. Akun tersebut membenarkan pertanyaan soal upah para pekerja jalan yang kerap disebut 'tol pertama di Indonesia' itu.

"Betul, bikin jalan Anyer-Panarukan itu yang kerja dibayar. Daendels kasih duit 30 ribu ringgit lebih untuk gaji dan konsumsi yang kerja juga mandor, udah dikasih ke Bupati, nah dari Bupati ke pekerja ini gak nyampe duitnya. Akhirnya kita taunya itu kerjaan gak dibayar (kerja paksa)," tulis @mazzini_gsp seperti dilihat detikcom, Senin (8/2/2021).

Baca juga: Cerita Hantu di Jalur Kecelakaan Maut Santiong Cimahi

Cuitan itu telah diretweet 21 ribu kali dan menjadi perdebatan. Ada yang baru tahu dengan narasi sejarah ini, namun ada pula yang meragukan kebenarannya.

[Gambas:Twitter]



Lantas, apakah Daendels memang sudah membayar upah pekerja Jalan Raya Pos?

Sejarawan dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Asvi Warman Adam membenarkan pernyataan tersebut. Dia mengatakan soal proses pembangunan Jalan Raya Pos era Daendels ini sudah diteliti oleh sejarawan Djoko Marihandono.

"Ya benar itu. Daendels dikirim ke Jawa oleh pemerintah Perancis yang sedang menduduki Belanda. Apa yang dilakukan Daendels tentu dilaporkan dan tercatat dalam arsip Perancis. Itu yang diteliti Djoko Marihandono (kini Prof) untuk disertasi doktornya," kata Asvi saat dihubungi, Senin (8/2/2021).

Saksikan juga 'Menjelajah 'Daendels' dengan Jip Peninggalan Perang Dunia II':

[Gambas:Video 20detik]



Selanjutnya
Halaman
1 2