Sejak masuk SD sudah diajari kan pastinya bagaimana cara mengukur panjang sebuah pensil atau panjang dari sebuah bangun? atau mungkin mengukur berat benda? nah itulah yang dinamakan alat ukur secara sederhana. Berikut ini akan dijelaskan alat ukur tidak baku apa saja yang ada dan sebaiknya dipahami.
Pengertian Alat Ukur
Definisi Alat ukur adalah alat yang digunakan untuk mengetahui besaran dari sebuah benda baik itu bentuk dimensi atau kondisi fisik suatu benda/komponen. Nah, sebenarnya ukuran tersebut sudah ditetapkan diakui bersama di seluruh dunia dan pastinya tetap walaupun beda negara.
Namun, karena banyaknya alat ukur tersebut, banyak alat ukur yang tidak baku karena tidak ada standarnya atau berubah-ubah setiap siapa yang mengukurnya dan tidak bisa dijadikan acuan untuk bertransaksi.
Nah, aplikasi alat ukur biasanya banyak digunakan pada bidang ilmu matematika, fisika dan kimia. Apa saja itu alat ukur yang tidak baku tersebut?
Baca: Hakikat Ilmu Fisika
Contoh Alat Ukur Tidak Baku
Nah, sebelum kita menyebutkan dan menjelaskan masing-masing alat ukur yang tidak baku, alangkah baiknya apabila mengenal lebih dulu tentang Apa itu alat ukur tidak baku.
Alat ukur tidak baku adalah sebuah instrumen yang digunakan untuk mengukur nilai sebuah objek [benda] yang hasil nilainya tidak tetap [berubah-ubah] serta tidak adanya standar yang pasti bahkan seluruh dunia. Apa saja contohnya? yuk kita baca satu persatu.
1. Jengkal [telapak tangan]
Ukuran menggunakan “Jengkal” atau panjang telapak tangan yang terbuka termasuk contoh pertama untuk alat ukur yang tidak baku. Hal ini disebabkan panjang depa setiap orang berbeda-beda. Untuk orang-orang asia, jengkal akan lebih pendek daripada untuk orang-orang barat dan eropa.
Contohnya yang paling mudah adalah Ayah mengukur panjang tali dan didapatkan panjang 5 jengkal, namun anaknya mengukur dengan jengkal hasilnya 8 jengkal. Tidak pastinya ini yang menyebabkan dia tidak bisa dijadikan alat ukur baku.
2. Langkah Kaki
Mengukur dengan langkah ini biasanya untuk mengukur sebuah panjang atau seberapa jauh sebuah titik dengan titik yang lain. Misalkan mengukur jarak rumah A dan B berapa langkah. Nah, masalahnya disini adalah langkah untuk orang dewasa dan anak kecil pastinya akan berbeda juga.
Selain itu, konsistensi panjang langkah setiap langkahnya juga akan berbeda. Pas awal mengukur mungkin jengkal akan lebar tetapi ketika mendekati titik tujuan langkahnya menjadi rapat dan jaraknya beda.
Inilah mengapa langkah juga dianggap tidak baku serta tidak ada yang mengakui juga sebagai ukuran standar [baku].
3. Depa
Alat ukur yang tidak baku ketiga adalah depa. Apa itu depa? depa adalah panjang ujung jari kanan sampai ujung jari tangan kiri dan membentang.
Nah, depa sendiri setiap orang juga bakal beda. Terlihat seperti pada gambar. Bisa jadi depa untuk mengukur dalam sikap sempurna atau hanya beberapa saja. Selain itu, panjang tangan wanita, pria, dan anak-anak atau dewasa juga beda kan. Nah, itulah mengapa depa tidak dimasukkan dalam alat ukur baku.
4. Punggung Tangan
Alat ukur tidak baku yang selanjutnya adalah punggung tangan atau telapak tangan yang biasanya untuk mengecek suhu badan. Biasanya sih banyak digunakan oleh ibu untuk mengecek panas dari anaknya.
Nah cara mengukur ini yang tidak bisa dijadikan acuan karena tidak tentu. Bisa jadi, tangan seseorang sudah kapalan, sehingga akan menerima panas lebih lama daripada yang tidak kapalan. Paling untuk diagnosa saja masih bisa, tetapi untuk menentukan secara pasti tidak bisa.
5. Jam Pasir
Alat ukur selanjutnya adalah alat untuk mengukur waktu. Biasanya kita untuk mengetahui waktu memakai jam dinding atau digital, namun ada juga yang memakai jam pasir untuk mengukur waktu lo.
Nah, masalahnya adalah ukuran pasir dan jam pasir sendiri tidak sama setiap bentuknya. Gravitasi jg berpengaruh disini lho ataupun cara meletakkannya. Makanya, dengana adanya ketidakpastian ini, jam pasir tidak bisa dikatakan sebagai alat ukur yang baku.
Baca artikel terkait Alat Ukur
- Hakikat Ilmu Kimia
- Teori Atom
Dua buah muatan diatur seperti pada gambar di bawah ini.Besar muatan pada A adalah +8x 10-6dan muatan di B adalah -5x 10-6. Sedangkan besar gaya listr …
Untuk sebuah cermin cembung yang memiliki jari-jari kelengkungan 30 cm, berapakah jarak bayangan yang dihasilkan bila benda terletak 15 cm di depan c …
Sebuah cermin cekung memiliki jarak fokus 10 cm. Bila bayangan benda terletak 20 cm di depan cermin, dimanakah letak bendanya?
Tentukan konstanta pegas?f=200 n k=0,5n/m ∆x=....mTolong pakai caranya
Prosedur yang kurang tepat penggunaan neraca analitik untuk penimbangan sampel adalah
2. Reksa yang tinggal di semarang akan menemui rekan usahanya di jakarta. Sebelum berangkat, Reksa mengisi BBM di SPBU Pertamax. jika jarak Semarang d …
Dua buah muatan diatur seperti pada gambar di bawah ini.Besar muatan pada A adalah +8x 10-6dan muatan di B adalah -5x 10-6. Sedangkan besar gaya listr …
cepat rambat bunyi dim gas memiliki kese bandingan dengan tekanan gas dan masa Jenis gas. Tentukanlah persamaan cepat rambat bunyi dlm gas dengan anal …
Untuk sebuah cermin cembung yang memiliki jari-jari kelengkungan 30 cm, berapakah jarak bayangan yang dihasilkan bila benda terletak 15 cm di depan c …
Sebuah lensa positif memiliki jari-jari kelengkungan 25 cm. Bila benda diletakkan di depan lensa dengan jarak 20 cm, berapakah: a. jarak bayangannya …
Sebuah cermin cekung memiliki jarak fokus 10 cm. Bila bayangan benda terletak 20 cm di depan cermin, dimanakah letak bendanya?
1. Seutas kawat dengan luas penampang 3,14cm² dan panjang awal 30 cm salah satu ujungnya diikat pada suatu bidang, ketika ujungnya ditarik akan mengha …
Tentukan konstanta pegas?f=200 n k=0,5n/m ∆x=....mTolong pakai caranya
Dua benda bermuatan masing-masing 3 x 10-6 dan 1 x 10-5C. Jarak dua muatan tersebut adalah 45 cm. maka gaya yang dialami oleh kedua muatan adalah....t …
Prosedur yang kurang tepat penggunaan neraca analitik untuk penimbangan sampel adalah