Mengapa kulit merupakan organ ekskresi?

Pahamifren, sebelum membahas materi sistem ekskresi pada manusia, coba deh perhatikan contoh kasus berikut: Pernah nggak waktu kamu keluar rumah pakai kacamata sama masker, kacamata kamu berembun gara-gara hembusan nafas kamu? Kenapa bisa gitu ya?

Sebenarnya embun yang keluar itu adalah karbon dioksida (CO2) dan uap air (H2O). Proses ini menandakan fungsi sistem ekskresi pada tubuh kamu sedang bekerja.

Saat bernafas, sistem ekskresi mengeluarkan zat-zat berupa CO2 dan H2O. Nah zat yang keluar tersebut sudah tidak dibutuhkan oleh tubuh, alias hanya berisi sampah dan racun dari hasil metabolisme tubuh kamu lho Pahamifren. Dari analogi sederhana ini, kamu sudah paham kan bagaimana cara kerja dan fungsi sistem ekskresi pada manusia? Yuk kita bahas lebih jauh lewat materi Biologi ini.

Mengapa kulit merupakan organ ekskresi?
Mengapa kulit merupakan organ ekskresi?

Mengenal Sistem Ekskresi Pada Manusia

Jadi, tubuh kamu memiliki organ-organ penting seperti paru-paru, hati, ginjal, dan kulit yang disebut sistem ekskresi. Fungsi sistem ekskresi pada manusia adalah melakukan proses pembuangan zat-zat beracun sisa metabolisme tubuh kamu dan menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh kamu.

Misalnya, karbon dioksida. Tubuh kamu memproduksi CO2 karena metabolisme respirasi sel dan nitrogen yang berasal dari hasil metabolisme protein. Kedua zat ini sudah gak dibutuhin lagi sama tubuh kamu, sehingga jika tidak dikeluarkan maka zat tersebut akan jadi racun di dalam tubuh kamu Pahmifren.

Kalau tubuh kamu kebanyakan karbon dioksida, zat tersebut bisa menurunkan PH darah kamu dan akhirnya darah kamu bakal jadi lebih asam. Jika sudah begini, kamu akan mengalami asidosis yang ditandai dengan rasa mual, pusing, sakit kepala, dan rasa tidak nyaman lainnya.

Makanya, sebelum zat-zat semacam karbon dioksida ini numpuk dan jadi racun dalam tubuh kamu, paru-paru sebagai organ ekskresi mengeluarkan zat beracun tersebut. Bentuknya bisa berupa gas atau cairan hasil sampah metabolisme tubuh.

Sampai di sini sudah paham kan kenapa sistem ekskresi penting banget? Nah, Biar kamu makin paham mari kita bahas organ-organ apa saja yang termasuk sistem ekskresi, dan apa saja fungsi sistem ekskresi pada manusia.

Sistem Ekskresi Paru-Paru

Seperti yang sudah dibahas di atas, paru-paru merupakan bagian dari sistem ekskresi manusia. Paru-paru sebagai organ ekskresi mengeluarkan karbon dioksida dan uap air saat kamu bernapas melalui hidung atau mulut.

Ketika menghirup udara, paru-paru kamu akan memasukkan oksigen, kemudian mengeluarkan karbondioksida beserta uap air. Udara yang masuk melalui hidung akan masuk menuju trakea melalui tenggorokan dan dari sana udara akan dipilah ke saluran-saluran udara (bronkus) dan memasuki paru-paru kamu.

Udara yang kamu hirup akan dipilah lagi ke dalam bronkiolus menuju kantung udara (alveolus). Di sini terjadi pertukaran antara oksigen dan karbon dioksida. Oksigen dalam alveolus kemudian akan diserap oleh pembuluh darah disalurkan ke jantung. Oksigen kemudian dipompa oleh jantung menuju sel-sel tubuh kamu.

Proses metabolisme ini menghasilkan karbon dioksida yang akan diserap oleh darah dan dibawa kembali ke paru-paru untuk dikeluarkan dalam bentuk gas dan cairan. Gas dan cairan itulah yang disebut CO2 dan H2O.

Sistem Ekskresi Hati

Hati merupakan sistem ekskresi yang menjadi pusat sortasi zat-zat yang ada di dalam tubuh kamu. Zat yang akan disaring berasal dari sistem pencernaan. Sistem ekskresi hati berfungsi memilah zat-zat mana saja yang masih berguna bagi tubuh, yang harus dibuang, dan harus diolah lagi.

Saat menemukan zat beracun, hati akan mengubahnya menjadi zat yang lebih aman. Contohnya, saat mengkonsumsi makanan berprotein, zat protein bakal dicerna menjadi asam amino. Asam amino dibutuhkan untuk memperbaiki sel pada tubuh.

Nah, asam amino ini mengandung nitrogen Pahamifren, jadi ketika asam amino sudah terserap tubuh, nitrogen yang terkandung bakal terlepas. Sistem ekskresi hati memisahkan nitrogen dari asam amino yang kemudian bergabung dengan zat lain. Nitrogen kemudian diubah menjadi NH3 bersama amonia yang diubah lagi menjadi urea. Zat urea ini kemudian masuk ke ginjal untuk kemudian dibuang bersama urin.

Sistem Ekskresi Ginjal

Sistem ekskresi yang satu ini terletak di belakang rongga perut, tepatnya di kanan dan kiri tulang belakang kamu. Letak ginjal kanan lebih rendah dari ginjal kiri karena memberi ruang untuk hati. Bentuk ginjal sekilas mirip kacang merah, tapi dengan ukuran yang jauh lebih besar. Ukurannya hampir sama dengan kepalan tangan kamu (sekitar 10 centimeter) dan memiliki berat kurang lebih 100175 gram, tergantung dari umur dan jenis kelamin.

Dalam sistem ekskresi tubuh, ginjal berfungsi menyaring zat-zat sisa metabolisme dalam darah, terutama dari hati. Ginjal juga berfungsi mengolah zat-zat beracun tersebut menjadi cairan bernama urin. Urin ini kemudian akan disalurkan melalui ureter ke kandung kemih dan akan dikeluarkan melalui uretra.

Selain itu, ginjal juga berfungsi untuk membuang gula darah yang melebihi kadar normal dan mengatur keseimbangan kadar garam, asam, dan basa dalam tubuh kamu.

Sistem Ekskresi Kulit

Selain melalui ginjal, sampah metabolisme juga dikeluarkan melalui kulit. Kulit berfungsi sebagai sistem ekskresi karena mampu mengeluarkan cairan berupa keringat. Keringat ini dikeluarkan oleh kulit melalui kelenjar keringat (glandula sudorifera) yang terletak di lapisan dermis kulit.

Kelenjar keringat akan mengeluarkan 510% cairan dari seluruh sisa metabolisme tubuh. Serabut saraf yang ada di pangkal kelenjar keringat berfungsi merangsang kelenjar keringat menyerap air (H20), mineral (Na+, Cl-), dan produk buangan metabolisme seperti asam amino, urea, dan asam laktat dari kapiler darah. Semua zat tersebut akan bercampur dan menjadi keringat yang akan dikeluarkan ke permukaan kulit.

Mengapa kulit merupakan organ ekskresi?
Mengapa kulit merupakan organ ekskresi?

Nah, sekarang kamu udah paham mengenai apa itu sistem ekskresi, apa saja fungsinya, dan organ apa saja yang termasuk sistem ekskresi dalam tubuh kamu, kan? Mungkin beberapa dari kamu ada yang bertanya, kenapa feses tidak termasuk bagian dari ekskresi?

Feses merupakan bagian dari defekasi atau proses pengeluaran sisa pencernaan. Jadi, feses bukan berasal dari metabolisme tubuh karena dihasilkan dari sistem pencernaan. Selain ekskresi dan defekasi, ada juga yang disebut sekresi. Sekresi ini adalah proses pengeluaran zat yang dibutuhkan oleh tubuh kamu, seperti hormon dan enzim yang biasanya dikeluarkan oleh kelenjar.

Gimana? sampai di sini sudah paham dong mengenai materi sistem ekskresi pada manusia. Kalau kamu ingin mendapatkan cara belajar yang mudah dan nggak membosankan, kamu bisa mengunduh aplikasi belajar online Pahamify.

Dengan berlangganan paket belajar Pahamify, kamu bisa mengakses berbagai fitur andalan Pahamify, seperti video pembelajaran, rangkuman, flashcard, quiz, kisi-kisi materi ulangan, video tips belajar, try out persiapan UTBK, hingga info kampus. Jangan lupa masih ada promo Pahamify yang bisa kamu gunakan agar belajar online makin ekonomis. Yuk lihat promonya di sini.

Penulis: Salman Hakim Darwadi