Mengapa menulis teks editorial?

Suara.com - Teks editorial seringkali ada di dalam surat kabar dan juga majalah. Teks ini biasanya berisi opini atau pendapat yang dituliskan oleh pimpinan redaksi.

Dalam penulisan teks editorial harus memperhatikan struktur penulisan, kaidah, hingga fungsinya.

Berikut adalah penjelasan mengenai teks editorial mencaup pengertian, contoh, tujuan, struktur dan fungsi.

Pengertian Teks Editorial

Baca Juga: Surat Kabar Pro Demokrasi Terbesar di Hong Kong Putuskan Tutup

Teks editorial adalah sebuah artikel yang biasa dimuat di majalah ataupun surat kabar. Isi dari teks ini adalah pandangan atau pendapat yang berasal dari penulis mengenai isu yang terjadi di lingkungan sekitar.

Isu ini bisa dari berbagai bidang, mulai dari kesehatan, kecantikan, politik, hingga pendidikan. Teks editorial ini akan terbit setiap hari di koran atau majalah.

Pada penulisan teks editorial tidak boleh sembarangan, melainkan harus memenuhi peraturan yang berlaku. Mulai dari struktur penulisan, kaidah, hingga fungsinya.

Selain itu dalam penulisan teks editorial, harus dilengkapi dengan argumen yang logis, fakta, dan juga bukti yang nyata. Sehingga dalam penulisan teks ini tergolong nyata adanya, bukan mengada ada.

Teks editorial sangat mudah dikenali ciri dan strukturnya. Dalam teks editorial akan mengulas tentang peristiwa yang sedang terjadi di lingkungan. Artinya adalah isu yang dibahas selalu baru.

Baca Juga: Nasib Tragis Surat Kabar Hong Kong Pro Demokrasi

Kemudian teks editorial ini memiliki sifat yang logis dan sistematis. Artinya pendapat yang dikatakan sesuai dengan fakta yang ada. Sehingga bukanlah isapan jempol belaka.

Kemudian teks editorial menggunakan tajuk rencana yang bersifat argumentatif.

Sehingga semua isi dari teks tersebut membahas mengenai argumen penulis. Lalu dalam penulisan teks ini menggunakan bahasa baku yang padat, jelas, dan juga singkat.

Contoh Teks Editorial

Penggunaan Make Up bagi Pelajar SMA

Pada zaman yang sudah berkembang ini, kaum wanita berlomba lomba untuk membuat dirinya cantik. Hal serupa juga terjadi kepada para pelajar SMA 2 Kalpataru. Banyak diantara mereka yang menggunakan make up saat sekolah.

Dalam penggunaan make up tersebut memiliki kadar yang berbeda beda. Ada yang menggunakannya secara tipis dan ada yang tebal.

Penggunaan make up yang dilakukan oleh para pelajar SMA antara lain pelembab, lipstick, maskara, bedak, dan masih banyak lainnya. Tidak hanya menggunakan, mereka juga membawa peralatan make up ke sekolah.

Padahal bila dilihat dari peraturan sekolah, sudah ada larangan untuk membawa peralatan make up ke sekolah. Namun mereka tetap saja membawanya.

Padahal kulit para pelajar SMA masih tergolong sensitif. Bila mereka menggunakan produk kecantikan yang tidak cocok dengan kulitnya, maka rentan terjadi iritasi.

Selain itu bagi siswa yang sudah terbiasa menggunakan make up sejak kecil, akan memiliki kulit berbeda dari yang belum pernah menggunakannya.

Bila kulit yang sering terpapar oleh make up, akan rentan terhadap masalah kulit. Mulai dari tumbuhnya jerawat membandel, kulit kusam, hingga flek hitam. Hal ini dapat terjadi karena di dalam produk make up tersebut ada zat kimia.

Belum lagi bila alat make up yang digunakan siswa tersebut dilakukan secara bergantian, maka akan banyak bakteri yang ada di kulit mereka.

Bakteri yang berkembang pesat di dalam kulit, akan memberikan dampak yang luar biasa bagi siswa. Mulai dari iritasi kulit, herpes, dan juga batuk. Hal ini karena make up menjadi tempat yang mudah untuk kuman berkembang biak. Khususnya pada lipstik, pelembab, dan juga maskara.

Menurut penelitian yang telah dilakukan, 45% wanita yang rutin dalam penggunaan make up akan rentan terhadap penyakit kulit. Kemudian sebanyak 15% wanita akan menderita jerawat yang membandel akibat dari penggunaan make up yang berlebihan. Bila ini terjadi pada siswa yang masih di bawah umur, tentu sangat membahayakan dirinya sendiri.

Sayangnya, para siswa tidak peduli dengan bahaya iritasi kulit dari penggunaan make up. Mereka hanya memikirkan tampilan yang harus cantik. Bahkan para siswa tersebut selalu menggunakan make up kemana saja mereka pergi. Padahal kulit membutuhkan ruang untuk bernafas dan lepas dari polesan make up.

Dengan demikian, seharusnya para pelajar SMA 2 Kalpataru lebih memilih untuk tidak menggunakan make up. Mengingat dampak berbahaya yang mengincar kulit mereka.

Dari segi umur, para siswa tersebut masih tergolong di bawah umur untuk menggunakan make up. Seharusnya mereka fokus terhadap sekolah agar dapat menjadi orang sukses di kemudian hari.

Tujuan Teks Editorial

Pada penulisan teks editorial memiliki tujuan tersendiri di dalamnya. Berikut adalah penjelasan mengenai tujuan penulisan teks editorial secara umum.

  • Penulisan teks editorial ingin mengajak para pembaca agar ikut dalam memikirkan peristiwa yang sedang hangat dibicarakan di lingkungan sekitar.
  • Penulisan teks editorial memiliki tujuan untuk dapat menginformasikan peristiwa yang sedang terjadi di lingkungan sekitar.
  • Penulisan teks editorial dimaksud untuk memberikan pendapat penulis kepada para pembaca yang tentang peristiwa yang sedang hangat dibicarakan di lingkungan sekitar.
  • Penulisan teks editorial memiliki tujuan agar pembaca mengetahui pandangan dari penulis dengan pedoman beberapa data valid terhadap fenomena di lingkungan sekitar.
    Struktur Teks Editorial

Teks editorial memiliki struktur penulisan di dalamnya. Struktur penulisan teks ini harus ada di dalamnya. Berikut adalah penjelasan mengenai struktur penulisan teks editorial secara lebih mendalam.

  1. Tesis atau Pernyataan Pendapat
    Struktur penulisan pertama adalah tesis atau pernyataan pendapat. Dalam struktur ini berisi tentang sudut pandang yang berasal dari penulis mengenai peristiwa yang sedang terjadi. Pada struktur tesis, biasanya terdapat teori yang diikuti dengan argumen yang kuat untuk menanggapi peristiwa tersebut.
  2. Argumentasi
    Struktur penulisan kedua adalah argumentasi. Dalam struktur ini berisi tentang pernyataan dari tesis yang diperkuat dengan beberapa bukti atau alasan di dalamnya. Pada struktur argumentasi ini dapat berisi tentang beberapa fakta dari sumber yang terpercaya. Selain itu, dapat juga berisi data valid yang berasal dari hasil penelitian atau pertanyaan secara umum.
  3. Pernyataan atau Penegasan Ulang
    Struktur penulisan ketiga adalah pernyataan atau penegasan ulang. Dalam struktur ini berisi tentang sebuah pendapat yang diperkuat dari fakta di dalam struktur argumentasi. Biasanya penulisan pernyataan atau penegasan ulang ini terletak di akhir teks.

Fungsi Teks Editorial

Penulisan teks editorial memiliki fungsi yang berbeda dengan jenis teks lainnya. Berikut adalah penjelasan mengenai fungsi yang ada dalam teks editorial.

  • Teks editorial memiliki fungsi untuk memberikan penjelasan mengenai akibat ataupun berita kepada pembaca dari peristiwa yang sedang terjadi di masyarakat.
  • Teks editorial berfungsi untuk memberikan kesiapan kepada masyarakat terhadap dampak yang akan terjadi dari peristiwa yang sedang terjadi di masyarakat.
  • Teks editorial memiliki fungsi untuk menilai sebuah peristiwa yang sedang terjadi di masyarakat dari segi moral.
  • Teks editorial berfungsi sebagai pengisi latar belakang yang memiliki kaitannya dengan isu terhadap faktor yang dapat mempengaruhi dan kenyataan sosialnya.

Penulisan teks editorial berbeda dengan teks lainnya. Dalam teks ini berisi tentang opini atau pandangan penulis terhadap peristiwa yang sedang hangat dibicarakan. Biasanya teks editorial ini ada di surat kabar yang selalu dimuat setiap hari.

Video

Bài mới nhất

Chủ Đề