Mengapa penggunaan bahan kimia berbahaya bagi kesehatan

Saat menangani atau bekerja dengan bahan kimia berbahaya atau tidak berbahaya, selalu ada risiko terpapar, baik melalui pernapasan, menelan, atau kontak kulit atau mata. Dalam beberapa kasus, paparan mungkin tidak berbahaya, sementara dalam kasus lain dapat mengakibatkan efek kesehatan yang merugikan atau bahkan kematian. 

Dalam artikel ini, kami melihat lebih dekat pada paparan bahan kimia, apa yang membuatnya berbahaya, dan apa efek kesehatan yang terkait dengan jenis paparan tertentu.

Apa yang membuat paparan bahan kimia berbahaya?

Seperti yang kami katakan di Chemwatch, bahaya tidak sama dengan risiko. Hanya karena bahan kimia mungkin berbahaya, tidak berarti ada risiko tinggi bahan kimia tersebut menyebabkan efek samping. Beberapa faktor bekerja sama untuk menentukan apakah bahan kimia tertentu akan memengaruhi Anda secara negatif, termasuk: 

Alam bahan kimia

  • Apakah bahan kimia ini karsinogenik atau mutagenik atau diklasifikasikan sebagai 'Secara Umum Diakui Sebagai Aman' ('GRAS')?
  • Dalam bentuk apa, misalnya bubuk, semprotan, atau padat?

Dosis atau jumlah bahan kimia 

  • Berapa banyak bahan kimia yang terpapar orang tersebut?

Durasi pemaparan

  • Berapa lama orang tersebut terpapar bahan kimia tersebut?

Frekuensi pemaparan

  • Seberapa sering orang tersebut terpapar bahan kimia tersebut?

Apa efek kesehatan dari paparan bahan kimia?

Ketika seseorang terpapar bahan kimia, ada banyak efek kesehatan berbeda yang mungkin terjadi. Anda mungkin pernah mendengar nama medis yang diberikan untuk beberapa bahan kimia ini dan pengaruhnya terhadap tubuh, tetapi apa sebenarnya arti istilah-istilah ini? Mari kita lihat lebih dekat beberapa yang paling umum.

Toksisitas akut

Ini mengacu pada reaksi negatif dalam tubuh yang dapat terjadi setelah satu dosis singkat bahan kimia berbahaya atau dari beberapa dosis selama periode 24 jam. Misalnya, pestisida atau insektisida yang tertelan secara tidak sengaja.
 

Karsinogen

Karsinogen adalah zat yang menyebabkan kanker. Tidak seperti banyak efek merugikan kesehatan lainnya, efek karsinogenik mungkin membutuhkan waktu lama untuk berkembang. Serat asbes, misalnya, bersifat karsinogen. 

Mengapa penggunaan bahan kimia berbahaya bagi kesehatan
Serat asbes adalah salah satu contoh karsinogen. 

Toksisitas kronis

Berbeda dengan toksisitas akut, yang terjadi dari paparan jangka waktu tertentu, toksisitas kronis adalah efek kesehatan merugikan yang terjadi setelah paparan berulang atau terus menerus terhadap bahan kimia berbahaya. Ini bisa saja terjadi dalam periode waktu yang relatif singkat seperti sebulan, atau periode waktu yang lebih lama, misalnya bertahun-tahun. 

Korosif

Jika bahan kimia korosif bersentuhan dengan kulit, mereka akan melarutkan daging dan menyebabkan luka bakar kimiawi. Jika terkena mata, dapat merusak kornea mata dan berpotensi menyebabkan kebutaan. Banyak asam yang termasuk dalam kategori ini, termasuk asam klorida.

mutagenik

Zat mutagenik adalah zat yang dapat menyebabkan DNA berubah (bermutasi). Seringkali zat mutagenik menyebabkan kerusakan yang tidak dapat diubah dan diwariskan. Mutagen yang menyebabkan (atau mempromosikan) kanker disebut karsinogen. Contoh mutagen termasuk zat radioaktif, sinar-x dan sinar matahari (UV).

Toksin reproduksi (reprotoksin)

Reprotoksin adalah zat yang mengganggu reproduksi normal baik pada pria maupun wanita. Mereka mempengaruhi organ reproduksi dan / atau sistem endokrin. Teratogen adalah reprotoksin yang menyebabkan cacat lahir. Contoh teratogen termasuk thalidomide, timbal, tembakau, dan merkuri.  

Mengapa penggunaan bahan kimia berbahaya bagi kesehatan
Merkuri dapat menyebabkan cacat lahir.

CMR

Zat yang diklasifikasikan sebagai CMR bersifat karsinogenik, mutagenik, atau reprotoksik. Penggunaan zat CMR dalam produk kosmetik umumnya dilarang, selain dari pengecualian tertentu. 

Mencari informasi lebih lanjut tentang penyimpanan, penanganan, dan pembuangan bahan kimia yang aman?

Jika Anda memiliki pertanyaan tentang apakah bahan kimia Anda termasuk dalam salah satu kategori ini, atau jika Anda ingin mempelajari lebih lanjut tentang penanganan zat berbahaya yang aman, hubungi tim Chemwatch hari ini. Staf ahli kami memiliki pengalaman bertahun-tahun dalam industri kimia dan akan membantu Anda tetap aman serta mematuhi peraturan Kesehatan dan Keselamatan terbaru. 

sumber

Sadar atau tidak, hampir setiap hari kita menggunakan banyak bahan kimia, seperti produk pembersih kamar mandi, sabun deterjen, dan disinfektan. Walau bermanfaat, bahan-bahan kimia tersebut juga bisa membahayakan kesehatan dan menimbulkan beragam penyakit, lho.

Meski sering kali dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari, menyimpan dan menggunakan produk berbahan kimia tidak boleh sembarangan. Hal ini karena sebagian bahan kimia yang kerap digunakan di rumah kita memiliki potensi untuk menyebabkan keracunan yang bahkan bisa berakibat fatal.

Mengapa penggunaan bahan kimia berbahaya bagi kesehatan

Ini 5 Bahan Kimia Sehari-Hari yang Bisa Berbahaya

Lantas, bahan kimia sehari-hari apa saja yang bisa menimbulkan bahaya? Berikut adalah daftar bahan-bahan kimia tersebut beserta penjelasannya:

1. Karbon monoksida

Memanaskan mobil, membakar sampah, atau memasak di dapur merupakan kegiatan yang lazim untuk dilakukan sehari-hari bagi kebanyakan orang. Nah, hati-hati! Asap-asap yang hadir karena kegiatan ini mengandung karbon monoksida, lho.

Karbon monoksida atau CO adalah gas beracun yang tidak berbau dan tak berwarna. Tanpa kita sadari, gas ini bisa menimbulkan keracunan dan gangguan kesehatan, seperti sakit kepala, pusing, sakit perut, muntah, nyeri dada, dan kebingungan, jika terhirup.

Bahkan, orang yang terlalu banyak menghirup gas CO juga bisa pingsan dan meninggal. Selain itu, bayi, lansia, dan orang dengan penyakit anemia, jantung kronis, serta gangguan pernapasan berisiko sangat tinggi mengalami keracunan bila menghirup gas karbon monoksida.

Agar terhindar dari dampak negatif akibat menghirup karbon monoksida, kamu dianjurkan untuk tidak memanaskan mobil di garasi yang tertutup dan langsung terhubung dengan rumah, membuang sampah dengan benar dan tidak membakarnya, memasang alat penghisap asap di dapur, serta memastikan sirkulasi udara di rumah baik.

2. Amonia

Sama seperti karbon monoksida, amonia juga tidak berwarna, tetapi gas ini menimbulkan bau yang sangat tajam. Gas ini banyak ditemukan sebagai uap dari produk pembersih rumah tangga, pewarna rambut, atau cat rumah.

Produk pembersih dengan kadar amonia yang tinggi bisa menimbulkan efek samping, seperti iritasi dan sensasi terbakar pada kulit ataupun mata. Jika tertelan atau terhirup, amonia juga bisa mengiritasi mulut, hidung, tenggorokan, lambung, dan paru-paru.

Paparan amonia konsentrasi tinggi dapat menimbulkan kerusakan jaringan yang parah, bahkan hingga menyebabkan kematian. Nah, untuk mencegah efek samping tersebut, kamu dianjurkan untuk selalu menggunakan pelindung, seperti sarung tangan, kacamata, dan masker, ketika akan menggunakan produk yang mengandung amonia.

3. Klorin

Mulanya klorin hanya ditemukan pada produk kimia yang digunakan membunuh kuman di kolam atau pada pestisida tanaman. Namun, kini klorin kerap kali digunakan sebagai produk pembersih atau disinfektan, apalagi sejak virus Corona merebak.

Menghirup klorin bisa merusak sistem pernapasan dan menyebabkan kamu sulit bernapas. Bila terkena kulit, klorin bisa menyebabkan kulit teriritasi, kemerahan, terbakar, atau melepuh. Sementara bila tertelan, bahan kimia ini bisa menimbulkan sensasi terbakar di mulut, sakit perut, muntah, sakit tenggorokan, dan buang air besar berdarah.

Sebagai penanganan awal bila kulitmu tersiram klorin, segera cuci area yang terkena dengan sabun dan air. Bila klorin masuk ke mata, segera bersihkan mata dengan air mengalir setidaknya selama 15 menit. Namun jika klorin tertelan, segera ke IGD untuk mendapatkan penanganan medis.

4. Asam klorida

Walau berwarna bening dan cair, asam klorida (HCl) sangat beracun. Bahan kimia jenis ini mampu menyebabkan kerusakan yang parah pada jaringan tubuh. Asam klorida kerap ditemukan pada produk pupuk, pembersih porselen, pembersih kamar mandi, dan bahan kimia untuk kolam.

Bila terkena kulit, HCl bisa membuat kulit melepuh, terbakar, dan nyeri. Jika tidak sengaja tertelan, bahan kimia ini bisa menyebabkan nyeri seperti terbakar yang parah, sakit perut hebat, muntah darah, dan nyeri dada.

Sementara jika terhirup, asam klorida bisa menyebabkan kerusakan pada paru-paru yang membuat pengambilan oksigen terganggu. Hal ini menyebabkan kebiruan pada bibir dan kuku, dada terasa sesak, tersedak, batuk darah, pusing, serta pingsan.

Bila terkena percikan asam klorida pada mata atau kulit, kamu dianjurkan untuk membilas bagian yang terkena dengan air selama 15 menit. Jika tertelan, kamu sangat dianjurkan untuk segera minum air atau susu. Jangan coba untuk memuntahkannya.

Sedangkan bila menghirup bahan kimia beracun ini, segera pindah ke tempat terbuka dan hirup udara segar. Setelah itu, segera ke rumah sakit terdekat untuk melakukan pemeriksaan.

5. Asam sulfat

Asam sulfat kerap ditemukan pada aki mobil, sebagian produk deterjen, pupuk, dan pembersih kamar mandi. Bila bercampur dengan air, asam sulfat bisa bereaksi dan menghasilkan panas. Bahan kimia ini juga bersifat merusak, layaknya asam klorida.

Asam sulfat akan menimbulkan iritasi yang parah jika terkena jaringan tubuh. Jika tertelan, bahan kimia ini bisa membakar mulut dan tenggorokan, merusak lambung, dan bahkan menimbulkan kematian. Sedangkan bila masuk ke mata, asam sulfat bisa menyebabkan kebutaan.

Itulah 5 bahan kimia sehari-hari yang bisa membahayakan dirimu dan keluarga. Oleh karena itu, sangat penting untuk menyimpan produk yang mengandung bahan-bahan kimia tersebut dengan aman, terlebih dari jangkauan anak-anak. Bila perlu, berikan tanda bahaya pada kemasannya agar semua anggota keluarga bisa waspada.

Bila bahan-bahan kimia tersebut tidak sengaja terhirup, tertelan, atau mengenai kulit, segera lakukan pertolongan pertama dan konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.