Mengapa penting untuk menciptakan lingkungan yang nyaman melalui budaya sekolah yang positif?

Pengaruh alam dan jaman adalah penguasa kodrat yang tidak bisa dihindari oleh manusia. Anak-anak adalah sebuah kehidupan yang akan tumbuh menurut kodratnya sendiri, yaitu kekuatan hidup lahir dan hidup batin mereka.

Karena itu Bapak Pendidikan Indonesia, Ki Hadjar Dewantara, menekankan arti penting memperhatikan kodrat alam dalam diri anak semasa pendidikan. Artinya pendidikan itu sudah setua usia manusia ketika manusia mulai bertahan hidup dan mempertahankan hidup dengan membangun peradabannya.

Mendidik anak itu sama dengan mendidik masyarakat, karena anak itu bagian dari masyarakat. Mendidik anak berarti mempersiapkan masa depan anak untuk berkehidupan lebih baik, demikian pula dengan mendidik masyarakat berarti mendidik bangsa.

Menurut Ki Hadjar, pendidikan adalah pembudayaan buah budi manusia yang beradab dan buah perjuangan manusia terhadap dua kekuatan yang selalu mengelilingi hidup manusia yaitu kodrat alam dan zaman atau masyarakat. Dengan demikian, pendidikan itu sifatnya hakiki bagi manusia sepanjang peradabannya seiring perubahan jaman dan berkaitan dengan usaha manusia untuk memerdekakan batin dan lahir sehingga manusia tidak tergantung kepada orang lain akan tetapi bersandar atas kekuatan sendiri.

Oleh karena itu, kemerdekaan menjadi isu kritis dalam pendidikan. Hal itu karena menyangkut usaha untuk memerdekakan hidup lahir dan hidup batin manusia agar manusia lebih menyadari kewajiban dan haknya sebagai bagian dari masyarakat. Dengan begitu manusia tidak tergantung kepada orang lain dan bisa bersandar atas kekuatan sendiri.

Untuk terwujudnya tujuan pendidikan tersebut diperlukan profil pelajar Pancasila yaitu beriman dan bertaqwa kepada tuhan YME, kebhinekaan global, bergotong royong, kratif, bernalar positif, dan mandiri. Kita sebagai pendidik harus mengetahui posisi kontrol guru yaitu mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif, dan berpihak kepada murid semua aspek tersebut harus dimiliki oleh seorang guru terutama calon guru penggerak.

Selama ini hukuman merupakan bentuk pembelajaran disiplin bagi murid bagi seorang guru. Padahal hukuman menmpunyai arti berbeda. Hukuman adalah sebuah cara untuk mengarahkan sebuah tingkah laku agar sesuai dengan tingkah laku yang berlaku Secara umum hukuman dalam hukum adalah sanksi fisik maupun psikis untuk kesalahan atau pelanggaran yang dilakukan yang berpengaruh untuk karakter peserta didik dan tidak bagus untuk psikologis anak.

Disiplin positif adalah sebuah pendekatan yang dirancang untuk mengembangkan murid untuk menjadi pribadi dan anggota dari komunitas yang bertanggung jawab, penuh hormat, dan kritis. Disiplin positif mengajarkan keterampilan sosial dan kehidupan yang penting dengan cara yang sangat menghormati dan membesarkan hati, tidak hanya bagi murid tetapi juga bagi orang dewasa (termasuk orangtua, guru, penyedia penitipan anak, pekerja muda, dan lainnya).

Disiplin positif bertujuan untuk bekerja sama dengan siswa dan tidak menentang mereka. Penekanannya adalah membangun kekuatan peserta didik daripada mengkritik kelemahan mereka dan menggunakan penguatan positif (positive reinforcement) untuk mempromosikan perilaku yang baik.

Hal ini memberikan siswa-siswi pedoman yang jelas untuk perilaku apa yang dapat diterima dan kemudian mendukung mereka ketika mereka belajar untuk mematuhi pedoman ini. Pendekatan ini secara aktif mempromosikan partisipasi anak dan penyelesaian masalah dan di saat yang bersamaan juga mendorong orang dewasa, dalam hal ini yaitu pendidik, untuk menjadi panutan positif bagi anak-anak muda dalam perjalanan tumbuh kembang mereka.

Upaya untuk membangun budaya positif disekolah, guru harus bekerja sama dengan kepala sekolah serta orang tua. Guru harus memiliki peran kunci dalam pengembangan disiplin positif dengan menciptakan ruang kelas yang berpusat pada peserta didik. Guru melibatkan dan bekerjasama dengan orangtua dalam penerapan disiplin positif.

Kepala sekolah harus memastikan para guru dan staf mendapatkan dukungan dalam menerapkan disiplin positif di sekolah. Juga mendukung dan mengawasi keterlibatan orangtua dalam menerapkan disiplin positif. Dan orang tua menciptakan suasana rumah yang aman dan nyaman sehingga dapat menerapkan disiplin positif yang konsisten dan berpartisipasi dalam pertemuan sekolah dan memiliki hubungan baik dengan guru untuk mendukung pendekatan disiplin positif

Oleh karena itu guru harus berperan sebagai manager dalam menerapkan budaya positif disekolah.

Mewujudkan budaya positif

Guru sebagai pamong dapat memberikan tuntunan agar anak dapat menemukan kemerdekaannya dalam belajar. Guru diharapkan memiliki nilai-nilai positif yang dibutuhkan untuk membentuk karakter pelajar Pancasila dengan memberi contoh dan melakukan pembiasaan yang konsisten di sekolah. Pengembangan budaya positif dapat menumbuhkan motivasi instrinsik dalam diri anak untuk menjadi pribadi yang bertanggung jawab dan berbudi pekerti luhur serta akhlak mulia.

Langkah –Langkah dan strategi dalam mewujudkan budaya positif di sekolah secara efektif dan mengembangkan karakter anak adalah sebagai berikut. Pertama, posisi kontrol guru. Guru sebagai manager, jika ada murid yang melakukan pelanggaran tata tertib, maka guru akan bertanya kepada anak tentang alasan mengapa anak tersebut melanggar aturan dan membuat kesepakatan kelas untuk melakukan tindakan perbaikan.

Kedua, membuat kesepakatan kelas. Kesepakatan kelas merupakan aturan-aturan untuk membantu guru dan murid bekerja bersama membentuk kegiatan belajar mengajar yang efektif. Kesepakatan kelas terdapat harapan guru terhadap murid dan harapan murid terhadap guru. Kesepakatan yang disusun harus mudah dipahami dan langsung diterapkan, dapat diperbaiki dan dikembangkan secara berkala.

Ketiga, menerapkan disiplin positif. Memberikan pemahaman disiplin pada anak yaitu untuk mengetahui perilaku mereka sendiri, mengambil inisiatif, menjadi bertanggung jawab atas plihan mereka dan dapat menghargai diri sendiri dan orang lain. Dalam pelaksanaannya, disiplin dapat memberikan pemahaman kepada anak mengenai konsekuensi logis jika sebuah aturan dilanggar. Kesalahan adalah kesempatan baik bagi anak untuk belajar.

Guru hendaknya menghindari kata-kata perundungan terhadap murid. Sebagai pendidik guru tidak hanya mengajar, tapi juga mendidik dan membimbing anak-anak agar menjadi generasi emas yang tidak hanya pintar dalam Iptek dan Imtaq tapi juga memiliki nilai religius dan berakhlak mulia. Dengan begitu, ilmu yang disampaikan guru menjadi ilmu yang bermanfaat baik di dunia maupun menjadi amal jariyah di akhirat.

Apa pentingnya budaya positif di sekolah?

Pengembangan budaya positif dapat menumbuhkan motivasi instrinsik dalam diri anak untuk menjadi pribadi yang bertanggung jawab dan berbudi pekerti luhur serta akhlak mulia.

Bagaimana cara Anda menciptakan budaya positif di lingkungan sekolah Anda?

Begini Upaya Membangun Budaya Positif Pada Lingkungan Sekolah.
Posisi Kontrol Guru. Hubungan antara guru dan peserta didik merupakan faktor penting untuk membangun budaya sekolah karena hubungan tersebut akan berpengaruh pada kualitas pendidikan di Sekolah. ... .
Membuat Kesepakatan Kelas. ... .
Menerapkan Budaya Disiplin Positif..

Apa saja yang termasuk budaya positif di sekolah?

Merangkum dari laman resmi Sahabat Keluarga Kemendikbud, berikut lima budaya sekolah yang dapat membuat anak tumbuh menjadi pribadi yang berkarakter positif:.
Gerakan literasi sekolah Gerakan literasi sekolah. ... .
Kegiatan ekstrakulikuler. ... .
Kegiatan pembiasaan awal dan akhir proses belajar..

Apa itu budaya positif di dalam kelas?

Budaya positif adalah suatu pembiasaan yang bernilai positif, Di dalamnya mengandung sejumlah kegiatan yang mampu menumbuhkan karakter Murid.