Mengapa perdagangan itu memegang peranan yang sangat penting dalam perekonomian suatu negara?

Abstract

Perkembangan ekonomi di tingkat internasional yang semakin pesat mengharuskan setiap negara harus meningkatkan pola perdagangan internasionalnya, baik perdagangan barang, uang ataupun modal antar negara. Perdagangan internasional sangat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi suatu negara [Abbas: 2012]. Karena dengan adanya perdagangan internasional suatu negara akan dapat meningkatkan pendapatan nasionalnya, menambah cadangan devisa, adanya transfer modal, serta dapat memperluas lapangan pekerjaan. Dilain sisi, mengingat banyaknya persaingan dari negara lain dalam perdagangan internasional maka dapat mendorong setiap negara untuk meningkatkan kualitas produknya sehingga dapat bersaing di pasar internasional. Namun dilain pihak, perdagangan internasional dapat menimbulkan tantangan dan kendala yang banyak dihadapi oleh negara berkembang yakni dapat menghambat pertumbuhan sektor industri dan rusaknya industri lokal [Mutia, 2015]. Kegiatan perdagangan internasional dapat berupa ekspor dan impor. Ekspor dan impor sangat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi suatu negara karena ekspor dan impor merupakan salah satu komponen yang diperhitungkan untuk menghitung produk domestik bruto [PDB] [Ilham, 2014]. Suatu negara melakukan ekspor karena ekspor merupakan sarana untuk memperluas penetrasi pasar yang akan mendorong peningkatan produksi, skala ekonomi, efisiensi, daya saing, lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi. Selain itu ekspor juga merupakan sarana untuk menghasilkan devisa. Oleh karena itu, ekspor sudah dipandang sebagai variabel ekonomi makro yang memegang posisi strategis dalam perekonomian suatu negara. Pertumbuhan ekspor juga mendorong perekonomian melalui dampak kemajuan teknologi dan bentuk-bentuk eksternalitas lainnya. Bagi negara-negara sedang berkembang termasuk negara-negara yang berada di kawasan ASEAN, ekspor memiliki peranan yang sangat penting dan strategis sebagai motor penggerak perekonomian negara. Hal ini dikarenakan pertumbuhan ekspor yang tinggi dapat menghasilkan devisa bagi suatu negara dan selanjutnya dapat meningkatkan pendapatan nasional serta dapat pula digunakan untuk membantu pengembangan pembangunan sektor-sektor dalam negeri dari negara yang bersangkutan. Penelitian ini difokuskan pada pengaruh indikator makroekonomi yakni FDI, inflasi, GDP, dan nilai tukar terhadap ekspor di negara ASEAN 5, hal ini dikarenakan penelitian yang membahas mengenai pengaruh indikator makroekonomi di negara ASEAN 5 dalam hal ini Singapura, Malaysia, Thailand, Indonesia, dan Vietnam masih jarang. Pembahasan pada penelitian ini difokuskan pada bahasan bagaimana pengaruh masing-masing variabel makroekonomi dalam memengaruhi kinerja ekspor di ASEAN 5 pada tahun 1996-2016. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis regresi linear berganda data panel dengan menggunakan model fixed effect. Hasil penelitian ini menunjukkan nilai koefisien regresi variabel FDI sebesar 0,682229. dan nilai probabilitasnya sebesar 0,9073 yang lebih besar dari ɑ = 0,05, nilai koefisien regresi variabel inflasi sebesar -0,0272421 dan nilai probabilitasnya sebesar 0,1278 yang lebih besar dari ɑ = 0,05 artinya FDI dan inflasi tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap ekspor. Nilai koefisien regresi variabel GDP sebesar 1,450276 dan nilai probabilitasnya sebesar 0,000 yang lebih kecil dari ɑ = 0,05, dan Nilai koefisien regresi variabel nilai tukar sebesar 19,65950 dan nilai probabilitasnya sebesar 0,001 yang lebih kecil dari ɑ = 0,05, artinya setiap kali GDP dan nilai tukar mengalami peningkatan sebesar 1%, maka ekspor akan mengalami peningkatan sebesar koefisien regresi dari masing-masing variabel tersebut. Kesimpulan dari skripsi ini menunjukkan bahwa FDI dan inflasi tidak memiliki pengaruh terhadap kinerja ekspor di ASEAN 5 tahun 1996-2016, sedangkan GDP dan nilai tukar memiliki pengaruh terhadap kinerja ekspor di ASEAN 5 tahun 1996-2016.

Video

Bài mới nhất

Chủ Đề