Mengapa primordialisme memiliki pengaruh negatif pada masyarakat majemuk?

tirto.id - Primordialisme adalah suatu pandangan yang menjunjung tinggi ikatan sosial berupa nilai-nilai, norma, dan kebiasaan-kebiasaan yang bersumber dari etnik, ras, tradisi, dan kebudayaan yang dibawa sejak seorang individu dilahirkan.

Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, primordialisme diartikan sebagai pandangan yang memegang teguh hal-hal yang dibawa sejak kecil, baik tradisi, adat istiadat, kepercayaan, maupun segala sesuatu yang ada di dalam lingkungan pertama.

Menurut Robuskha dan Shepsle, primordialisme merupakan loyalitas yang berlebihan terhadap suatu budaya subnasional, yakni seperti suku bangsa, agama, ras, kedaerahan, dan keluarga.

Sedangkan menurut Ramlan Surbakti, primordialisme merupakan suatu keterkaitan seseorang di dalam kelompok atas dasar ikatan kekerabatan, suku bangsa, dan juga adat-istiadat sehingga melahirkan pola perilaku dan juga cita-cita yang sama.

Baca juga: Mengenal Konsep dan Ciri-ciri Masyarakat Majemuk

Primordialisme tentunya sangat memengaruhi sikap pola perilaku seorang individu dalam hubungan sosial. Sikap ini menyebabkan seseorang menjunjung tinggi hasil dari kebudayaannya dengan rasa kesetiaan yang sangat tinggi.

Apabila seseorang tidak dapat menyesuaikan diri dalam masyarakat yang multikultural, sikap primordialisme akan memicu konflik sosial. Secara lebih luas, tentunya akan menimbulkan perpecahan kerukunan antar warga.

Dikutip dari laman Antropologi FISIP Unimal oleh Al Chaidar [2017], menurut Clifford Geertz [1963], suatu negara dibangun atas persamaan nasib. Sedangkan bangsa dibangun atas sekelompok orang yang memiliki keinginan untuk bersatu serta adanya persamaan sejarah daripadanya.

Suatu bangsa terdiri dari atas berbagai macam kelompok primordial [etnis, ras, agama] dengan budayanya masing-masing. Kenyataan ini menjadi dasar bahwa bangsa yang memiliki kesetiaan primordial [primordial sentiments] untuk menghadapi kelompok lain di luar bangsa tersebut yang disebut sebagai common enemy [bangsa-bangsa penjajah].

Namun, yang menjadi masalah adalah ketika negara baru terbentuk maka secara perlahan-lahan muncul fenomena kelompok orang-orang yang akan mengumpulkan perbedaan di antara sesama bangsa.

Penempatan kesadaran politik modern pada masyarakat yang sebagian besar modern akan cenderung membangkitkan gairah politik yang masih mendasarkan diri pada ikatan-ikatan primordial.

Baca juga: Apa Saja Unsur-unsur yang Terjadi dalam Proses Akulturasi?

Dikutip dari buku Khazanah Antropologi 1 Kelas XI SMA oleh Siany L dan Atiek Catur B [2009:25], loyalitas yang berlebihan terhadap budaya subnasional dapat mengancam integrasi bangsa, karena primordialisme mengurangi loyalitas warga negara pada budaya nasional dan negara sehingga mengancam kedaulatan negara.

Kecenderungan ini akan bermuara kepada kelompok-kelompok yang mengajukan tuntutan untuk memperjuangkan kepentingan kelompoknya, seperti tuntutan pembagian sumber daya alam yang lebih seimbang antara pusat dan daerah.

Rencana terburuk dari perkara ini adalah apabila tidak terjadi akomodir sesuai kehendak kelompok terkait, mereka akan berkembang menjadi gerakan kelompok separatis yang ingin memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Dalam sejarah Indonesia kejadian sejenis ini sering terjadi, seperti Gerakan Aceh Merdeka, Pemberontakan DI/TII di Jawa Barat, G30S/PKI, Republik Maluku Selatan [RMS], dan Organisasi Papua Merdeka [OPM].

Mengenai ciri-ciri dari primordialisme ialah berikut:

- Berwujud sebagai identitas kelompok

- Konsekuensi dari adanya masyarakat multikultural

- Lahir sikap untuk mempertahankan keutuhan kelompok

- Memicu permusuhan di kalangan masyarakat

- Nilai-nilai yang berkaitan dengan sistem keyakinan kelompok

- Cita-cita yang sama dalam satu tujuan kelompok

Baca juga: Mengenal Hubungan Antarbudaya: Akulturasi dan Asimilasi

Baca juga artikel terkait PRIMORDIALISME atau tulisan menarik lainnya Syamsul Dwi Maarif
[tirto.id - sym/ibn]


Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Ibnu Azis
Kontributor: Syamsul Dwi Maarif

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Primordialisme merupakan paham yang mengutamakan kepentingan kelompok sebagai bentuk loyalitas. Primordialisme melekat dan dibawa sejak kecil sehingga seseorang memegang teguh adat-istiadat, tradisi, dan segala sesuatu di lingkungan pertamanya. Contoh primordialisme yang tepat ditunjukkan oleh pilihan A. Sikap Yeni lebih mementingkan perkumpulan mahasiswa daerahnya menunjukkan sikap mempertahankan kelompoknya. Keberadaan kelompok mahasiswa berdasarkan asal daerah menunjukkan adanya ikatan sosial erat yang ingin dipertahankan dan dianggap istimewa.

Poin yang ditanyakan adalah penyebab dari perilaku seseorang/kelompok yang bersikap Primodialisme.

Dalam masyarakat yang majemuk terdapat diferensiasi dan stratifikasi sosial yang memberikan pengaruh positif dan negatif pada masyarakat. Pengaruh negatif pada diferensiasi sosial akan menimbulkan primordialisme, yaitu pandangan atau paham yang menunjukan sikap berpegang teguh pada hal – hal sejak semula pada diri sendiri.

Sikap Primodialisme yang dilakukan oleh individu atau kelompok masyarakat akan menyebabkan prasangka dan permusuhan terhadap golongan atau kelompok sosial lainnya karena masyarakat yang memegang teguh sikap tersebut akan cenderung berkelompok berdasarkan identitas yang dibawa sejak lahir. Dalam konteks tertentu akan melahirkan nepotisme yaitu kecendrungan untuk memilih sanak saudara dan teman untuk memangku jabatan tertentu.

Jadi, jawaban yang tepat adalah B. 

Primordialisme merupakan pandangan atau paham yang memegang teguh hal-hal yang dibawa sejak kecil, baik mengenai tradisi, adat-istiadat, kepercayaan, maupun segala sesuatu yang ada di dalam lingkungan pertamanya.

Primordial yang diartikan sebagai ikatan-ikatan dalam sebuah masyarakat yang bersifat keaslian “seperti kesukuan, kekerabatan, keagamaan dan kelompok” atau sifat yang dibawa sejak lahir. Yang sifat keaslian ini misalnya berdasarkan kesukuan, kekerabatan “klan” dan kelompok-kelompok tertentu yang bersifat tradisional.

Yang apabila sikap setiap warga watu anggota ikatan tadi berorientasi kepada kepentingan kelompoknya maka sikap demikian dinamakan primordialisme. Yang kelompok bermacam-macam jenisnya, misalnya dapat dibedakan berdasarkan proses pembentukannya.

Ada kelompok yang telah terbentuk karena ikatan alamiah dan ikatan keturunan yang mengikat warganya dengan adat istiadat dan sistem norma yang sejak dahulu telah tumbuh seolah-olah dengan tidak sengaja.

Ada pula kelompok yang dibentuk dengan sengaja sehingga aturan-aturan dan sistem norma yang mengikat anggotanya juga disusun dengan sengaja. Kelompok yang terbentuk seolah-olah tidak disengaja disebut dengan kelompok “grup “atau juga primary group.

Pada sistem pengorganisasian kelompok “grup” disebut dengan in formal organization. Yang jenis kelompok ini pun bermacam-macam, diantarnya kelompok kesukuan, kekerabatan “iklan”. Dan kelompok lain, seseorang yang menjadi anggota suatu kelompok “grup” menyebut dirinya kelompok dalam atau disebut in groups, sedangkan orang lain di luar kelompok disebut kelompok luar atau ous groups.

Pengertian Primordialisme Menurut Para Ahli

Berikut Ini Merupakan Pengertian Primordialisme Menurut Para Ahli :

bahwa di dalam in groups terdapat persamaan persaudaraan yang ditunjukkan dengan keraja sama, yang saling membantu dan saling menghormati serta memiliki persamaan solidaritas, kesetian terhadap kelompoknya dan kesedian berkorban demi kelompok.

in groups atau kelompok primer sangat penting peranannya dalam menentukan kepribadian manusia. Yang pada kelompok primer inilah manusia belajar mengenal kasih sayang, kebebasan, keadilan, fan play, persamaan, patuh kepada orang tuas dan keluarganya, serta kesedian berkorban untuknya.

Dan pengalaman-pengalaman seperti itulah akhirnya perasaan bersama dalam kelompok tersebut, jadi sikap primordial atau primordialisme dapat terjadi dalam setiap kelompok dalam masyarakat yang masih mempertahankan nilai keaslian kelompoknya.

menurutnya setiap in groups atau kelompok primer memiliki sifat etnosentris. Sikap padangan anggota-anggota in groups menganggap bahwa segala sesuatu yang termasuk kelompoknya ialah yang terbaik, paling istimewa dan paling hebat.

Sedangkan yang tidak termasuk ke dalam kelompoknya kurang baik, rendah dan tidak sopan. Sifat etnosentris ini bermula dari perasaan primordial yang kemudian meluas dan berkembang termasuk di antaranya terwujud ke dalam berkembangnya politik aliran.

Politik aliran merupakan politik yang mementingkan pandangan atau cara berfikir kelompok tertentu. Politik aliran sangat bertentangan dengan demokrasi karena dapat membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa dan negara Indonesia.

Terjadinya primordialisme

Primordialisme sebenarnya mucul akibat pengaruh dari kemajemukan dan multikultural terhadap kehidupan masyarakat.primordialisme sendiri adalah   pandangan atau paham yang memegah teguh hal-hal yang dibawa sejak kecil, baik mengenai tradisi, adat-istiadat, kepercayaan, maupun segala sesuatu yang ada dalam lingkungan pertamanya.

Latar Belakang Terjadinya Primordilaisme :

Berikut Ini Merupakan Latar Belakang Terjadinya Primordilaisme :

  • Adanya sesuatu yang dianggap istimewa oleh individu dalam suatu kelompok atau perkumpulan sosial.
  • Adanya suatu sikap untuk mempertahankan keutuhan suatu kelompok atau kesatuan sosial dari ancaman luar.
  • Adanya nilai-nilai yang berkaitan dengan sistem keyakinan, seperti nilai keagamaan dan pandangan hidup.

Contoh Perilaku Primordialisme

Berikut Ini Merupakan Beberapa Contoh perilaku primordialisme.

  • Membentuk partai politik berdasarkan paham, ideologi, atau keterikatan pada faktor-faktor seperti suku bangsa , agama, dan ras.
  • Memberikan perioritas atau perilaku istimewa kepada orang-orang yang berasal dari daerah, suku bangsa, atau ras tetentu.

Primordialisme di Indonesia

Secara tidak sadar masyarakat Indonesia ternyata terus mengembangkan ikatan-ikatan yang bersifat primordial, yaitu loyalitas berlebihan yang mengutamakan atau menonjolkan kepentingan suatu kelompok agama, ras, daerah, atau keluarga tertentu.

Padahal loyalitas yang berlebihan terhadap budaya subnasional tersebut dapat mengancam integrasi bangsa karena primordialisme mengurangi loyalitas warga negara pada budaya nasional dan Negara sehingga mengancam kedaulatan negara.
Kencenderungan ini timbul apabila setiap kelompok cultural yang terorganisasi secara politik akan mengembangkan politik aliran yang dapat mengancam persatuan bangsa.

Selanjutnya, kelompokkelompok masyarakat tersebut akan mengajukan tuntutan untuk memperjuangkan kepentingan kelompoknya seperti tuntutan pembagian sumber daya alam yang lebih seimbang antara pusat dan daerah. Apabila tidak terakomondasi, tuntutan tersebit akan berkembang menjadi gerakan memisahkan diri suatu kelompok masyarakat dari suatu NKRI, misalnya gerakan separatis Aceh Merdeka[GAM].

Di dalam masyarakat Indonesia terdapat Kemajemukan atau perbedaan suku bangsa, bahasa, ras, kasta, agama, kedaerahan tradisi budaya, dan adat istiadat. Contoh kemajemukan tersebut tercermin pada adanya komunitas keturunan Tionghoa, India, dan penduduk pribumi di Medan, Sumatra Utara. Perbedaan etniik, suku bangsa, agama, dan budaya tersebut membuat masyarakat Indonesia sulit terintergrasi dalam satu kesatuan sosial.

Oleh karena itu, untuk menangkal gejala primordialisme, setiap kelompok masyarakat harus mengembangkan budaya toleransi terhadap budaya kelompok lainnya. Tujuannya adalah untuk mencegah terjadinya disintegrasi bangsa tanpa pengingkaran budaya sendiri.

Keanekaragaman budaya dalam masyarakat terbentuk atas dasar identitas budaya. Identitas budaya adalah kategori pembeda berdasarkan nilai-nilai budaya antara satu kelompok dengan kelompok lainnya. Hal itu terjadi karena tiap identitas cultural memiliki sentimen primordial tertentu yang memengaruhi ikatan politik, persilangan, dan interaksi sosial di antara kelompok etnik di dalam masyarakat.

Di dalam masyarakat, kehidupan politik terorganisir menurut kelompok etnik dan nilai-nilai subbudaya tertentu. Kelompok etnik membentuk organisasi politik yang saling bersaing. Mereka mengikuti dasar kepentingan kelompok etnik atau politik aliran dari kelompok yang bersangkutan. Misalnya, dalam pemilu 2004 terdapat banak partai politik yang bedasarkan agama, suku, bangsa, dan aliran seperti : PKS, PBB, PDS, PDIP, dan PAN.

Betapa kompleksnya primordialisme di Negara Indonesia, karena itulah hendaknya setiap masyarakat Indonesia mempunyai sikap toleransi yang tinggi, sehingga antara kelompok dalam satu bangsa Indonesia tidak terpecah belah.

Jenis – Jenis Primordialisme

Berikut Ini Merupakan Jenis – Jenis Primordialisme.

Primordialisme suku adalah seseorang yang terikat dengan sukunya sendiri daripada suku yang lain. Contoh: Kelompok suku Bugis yang keras, tidak mau mengalah, menganggap kepercayaannya paling sempurna dan mau menang sendiri terhadap suku Jawa.

Primordialisme agama adalah seseorang yang mempercayai atau berpegang teguh pada agamanya sendiri dan cenderung fanatik. Contoh: Sekelompok orang yang menganggap agamanya paling benar dan unggul dari agama lain dan menyebabkan konflik karena pemikirannya.

Primordialisme kedaerahan adalah seseorang yang terikat dengan daerahnya sendiri ketimbang daerah lainnya. Contoh : Pemikiran yang beranggapan kepentingan kelompok suatu daerah tertentu harus mengalahkan kepentingan daerah lain atau lebih mementingkan daerahnya sendiri.

Dampak Positif Dan Negatif Primordialisme

Primordialisme merupakan faktor penting untuk memperkuat ikatan kelompok kebudayaan yang bersangkutan ketika ada ancaman dari luar kelompok kebudayaan tersebut. Namun, di sisi lain primordialisme dipandang sangat negatif karena mengganggu kelangsungan hidup suatu bangsa.

Primordialisme sering dianggap bersifat primitif, regresif, dan merusak. Bahkan, primordialisme akan menghambat modernisasi, proses pembangunan dan merusak integrasi nasional. Akibat kuatnya primordialisme akan dapat memicu potensi konflik antara kebudayaan suku-suku bangsa yang ada.

Dampak Negatif

Dampak negatif primordialisme antara lain:

Maksud mengganggu kelangsungan hidup terjadi dalam suatu bangsa jikalau seseorang yang memiliki sikap primordialisme berlebihan dan cenderung mementingkan kelompoknya, serta menilai segala kebudayaan yang ada pada dirinya dan kelompoknya lebih baik daripada kebudayaan lain, sehingga dengan hal ini menyebabkan kurang terjalinnya persatuan dan kesatuan.

Contoh : Orang-orang Aceh menganggap suku dan kebudayaan Aceh lebih baik daripada kebudayaan Jawa karena faktor sejarah.

Menghambat modernisasi dari proses pembangunan terjadi jikalau seseorang atau sekelompok orang cenderung menolak kebudayaan yang baru karena ingin mempertahankan adat kebudayaannya yang lama, padahal kebudayaan yang baru tersebut berpengaruhi besar terhadap proses pembangunan.

Contoh : Masyarakat Aceh menolak pembangunan Hotel Bintang 5 di samping mesjid Raya Baiturrahman karena merasa tidak boleh ada bangunan yang lebih tinggi berdiri dari mesjid Raya Baiturrahman.

Yaitu salah satu pihak tidak menginginkan masuknya kebudayaan baru sehingga tidak mau bekerjasama dengan pihak lain dimana hanya ingin mengurus suatu permasalahan yang diselesaikan berdasarkan keinginan kelompok itu sendiri.

Hal ini terjadi jika kelompok yang berdasarkan persamaan kebudayaan, ras, adat-istiadat, atau yang lainnya tidak bisa menerima persepsi yang tidak berjalan dengan baik disebabkan oleh sikap primordialisme yang berlebihan.

Sikap primordialisme yang berlebihan juga membuat seseorang tidak dapat melihat secara objektif sebuah kebenaran, cenderung merasa apa yang dilakukan oleh kelompoknya selalu benar, padahal menurut ilmu pengetahuan hal tersebut dinilai salah.

Yaitu penilaian terhadap budaya yang saling berlawanan satu sama lain sehingga menimbulkan sikap diskriminasi terhadap pihak yang memiliki budaya berbeda yang di pengaruhi oleh mayoritas dan minoritas suatu kelompok.

Contoh : Perlakuan diskriminatif terhadap penduduk transmigran oleh penduduk lokal.

  • Merupakan kekuatan terpendam terjadinya konflik antara kebudayaan suku-suku bangsa

Yaitu faktor pendorong yang menyebabkan konflik baik dendam terhadap sikap negatif yang terpendam sehingga menimbulkan dorongan untuk melakukan pembalasan.

Contoh : Konflik antar suku yang sering terjadi di lampung.

Dampak Positif

Selain berdampak negatif, primordialisme juga berdampak positif. Berikut dampak positif tersebut:

Primordialisme dapat mendorong seseorang untuk memiliki cinta terhadap budaya, daerah atau tempat asalnya. Sehingga hal ini menjadi kekuatan seseorang untuk mampu menolak semua kebudayaan yang tidak sesuai dengan pribadi dirinya sejak kecil.

Contoh : Menolak pola hidup serba bebas ala masyarakat barat di Indonesia.

Yaitu munculnya kesetiaan terhadap bangsa. Hal ini terjadi karena primordialisme mampu menumbuhkan sikap seseorang cinta dan juga bangga terhadap kebudayaannya.

Contoh : Perasaan bangga sebagai orang Indonesia yang berbudaya timur karena penuh tata krama.

Yaitu menumbuhkan rasa nasionalisme yang tinggi terhadap bangsa dimana dia berasal. Kecenderungan ini kemudian mampu mendukung segala keperluan dan kepentingan bangsa.

Contoh : Demonstrasi besar-besaran oleh masyarakat Indonesia terhadap kedubes Malaysia karena menganggap Malaysia telah mencuri kebudayaan Indonesia.

Dengan adanya sikap primordialisme ini, tentunya mampu menjadikan kehidupan seseorang untuk bertanggung jawab di dalam menjaga keutuhan Negara.

Hal ini sangatlah penting, karena kita harus menyaring kebudayaan asing yang masuk dan tidak sesuai dengan kebudayaan kita, sehingga tetap menjaga nilai yang ada.

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề