Mengapa Sebelum menyusun laporan keuangan kita harus menyusun neraca lajur?

Neraca lajur adalah lembaran kertas kerja berlajur atau berkolom yang digunakan secara manual. Neraca lajur menjadi salah satu alat yang bisa digunakan untuk membantu perusahaan dalam menyusun laporan keuangan.

Dalam prakteknya, neraca lajur memiliki beberapa elemen seperti neraca saldo, jurnal penyesuaian, neraca saldo setelah penyesuaian, laporan laba rugi dan neraca.

Selain itu, neraca lajur juga bisa memberikan informasi yang jelas mengenai keadaan laporan keuangan perusahaan meski laporan keuangan belum dibuat. Perusahaan juga lebih mudah dalam proses pencarian kesalahan dalam pembukuan yang mungkin terlewatkan.

Jaman digitalisasi saat ini, kesalahan dalam pembukuan dapat di hindari sebelumnya. Anda dapa menggunakan aplikasi pembukuan untuk membantu proses pencatatan setiap transaksi bisnis Anda.

Lalu bagaimana format pembuatan neraca lajur ini?

1. Nama Akun atau Perkiraan

Kolom pertama dalam neraca lajur diisi oleh seluruh kode akun perkiraan. Keberadaan kolom ini sangat penting karena akan menjadi acuan dalam melihat posisi debit dan kredit saldonya.

Baca Juga : 5 Langkah Mudah Membuat Laporan Umur Piutang dan Analisanya

2. Neraca Saldo

Selanjutnya ada kolom neraca saldo. Anda hanya perlu memindahkan seluruh akun perkiraan beserta saldo dari neraca saldo yang Anda buat ke dalam kolom neraca saldo di neraca lajur.  Pastikan Anda tidak salah dalam menempatkan saldo kredit dan debit setiap akunnya ya.

3. Jurnal Penyesuaian

Sebelum neraca lajur, jurnal penyesuaian tentunya telah dibuat dan Anda hanya perlu memindahkannya ke kolom penyesuaian di neraca lajur. Jural penyesuaian sendiri dibuat dengan menyesuaikan perkiraan-perkiraan pada neraca saldo agar saldo yang terlihat benar-benar sesuai dengan kondisi realnya.

4. Neraca Saldo Setelah Penyesuaian

Setelah kolom neraca saldo dan jurnal penyesuaian di neraca lajur terisi, maka Anda bisa dengan mudah membuat neraca saldo setelah penyesuaian. Untuk perkiraan neraca saldo yang tidak terpengaruh oleh jurnal penyesuaian, Anda bisa langsung memindahkan saldonya ke dalam kolom neraca saldo setelah penyesuaian.

Sebaliknya, untuk perkiraan yang terpengaruh harus dihitung dulu berapa nilai setelah dikurangi atau diitambah setelah penyesuaian. Jika perhitungan selesai, maka tinggal isikan hasilnya ke kolom neraca saldo setelah penyesuaian. Ingat untuk menjumlahkan saldo di kolom kredit dan debitnya untuk tahu apakah posisinya seimbang atau tidak.

5. Neraca

Kolom ini diisi dengan semua akun riil dari neraca saldo setelah penyesuaian untuk melihat apakah masih ada kesalahaan saat menyusun neraca saldo. Selain itu kolom neraca ini juga digunakan untuk memeriksa ketepatan perhitungan yang dilakukan.

6. Perhitungan Laba Rugi

Jika akun riil dari neraca saldo setelah penyesuaian dipindah ke kolom neraca, maka akun-akun nominal akan dipindah ke kolom perhitungan  laba rugi. Ingat untuk menjumlahkan kolom debit dan kredit pada kolom ini untuk mengetahui apakah perusahaan untung atau rugi.

Mungkin Anda juga tertarik dengan artikel ini Pengertian Gross Profit atau Laba Rugi Kotor dalam Pembukuan

Jika sisi debit lebih besar dari kredit, maka perusahaan mengalami kerugian. Sebaliknya, jika kolom kredit memiliki saldo lebih besar dari kolom debit maka ini berarti perusahaan memperoleh keuntungan.

Dari data-data di atas tentunya Anda bisa membuat laporan keuangan lebih mudah bukan?

Agar Anda lebih mudah lagi dalam membuat laporan keuangan ataupun menyelesaikan siklus akuntansi secara keseluruhan, Anda bisa menggunakan software akuntansi.

Harmony menjadi salah satu software akuntansi terbaik dan sudah membantu ribuan pemilik bisnis maupun perusahaan dalam membereskan pembukuannya di Indonesia. Selain memiliki sistem yang canggih, Harmony juga dilengkapi dengan berbagai fitur yang tidak hanya keren tapi juga fungsional.

Apapun jenis perusahaan Anda, Harmony akan siap untuk membantu pengelolaan keuangan. Kabar baiknya, Anda dapat menggunakannya tanpa latar belakang akuntansi sekalipun dan Anda juga bisa mencoba software Harmony secara Gratis 30 hari sebelum memutuskan untuk menggunakannya dalam jangka panjang lho. Yuk, daftar sekarang juga!

Laporan keuangan merupakan salah satu hal vital bagi sebuah bisnis. Tanpa adanya laporan keuangan, sebuah bisnis akan kesulitan menjalankan kegiatan operasionalnya dan juga tidak bisa mengetahui kondisi keuangan sesungguhnya. Para pemilik bisnis tentu saja tidak mau mengalami hal tersebut. Data transaksi maupun keuangan bisnis akan memberikan banyak kemudahan bagi pemilik bisnis untuk menganalisa dan mengevaluasi kinerja bisnis selama periode tertentu. Membuat neraca lajur adalah salah satu cara yang bisa membantu akuntan menyusun laporan keuangan.

Seperti namanya, neraca lajur merupakan lembar kertas atau worksheets yang berisi lajur atau neraca. Lalu apa manfaat kalau kita membuat neraca lajur dalam bisnis? Bagaimana cara membuatnya? Yuk simak jawabannya di bawah ini!

Pengertian Neraca Lajur

Neraca merupakan sebuah buku yang berisi informasi mengenai berbagai saldo yang dimiliki tiap rekening bank. Apakah sama dengan rekening koran? Tidak, di dalam neraca saldo ada bukti yang lengkap tentang keakuratan buku besar dan menunjukkan jumlah sisi debit dan kreditnya sama. Neraca saldo adalah salah satu tahapan dalam siklus akuntansi, penyusunannya dilakukan setelah membuat jurnal umum buku besar.

Neraca lajur adalah salah satu cara yang banyak digunakan akuntan untuk membuat laporan keuangan karena berisi semua data dan informasi akuntansi perusahaan. Bagi perusahaan dengan alur bisnis yang cukup kompleks, neraca lajur ini memberikan kemudahan bagi akuntan ketika merekap keuangan sebelum membuat jurnal penyesuaian.

Biasanya, neraca lajur akan berisi beberapa kolom yang terdiri dari nomor akun, nama akun, neraca saldo, jurnal penyesuaian neraca saldo setelah penyesuaian, neraca dan laba rugi.

Baca Juga: Mengenal Laporan Neraca dan Cara Pembuatannya

Manfaat Neraca Lajur

Bagi perusahaan, khususnya pihak manajemen, neraca lajur ini sangat diperlukan karena dapat memperkirakan apa yang akan terjadi pada bisnis serta dapat digunakan untuk mengontrol keuangan perusahaan. Tidak hanya itu, pembuatan neraca lajur juga memiliki tujuan seperti mengantisipasi kesalahan pada pembuatan laporan keuangan.

Memudahkan Penggolongan dan Peringkasan Neraca Saldo

Neraca saldo berisi semua daftar dan data yang berasal dari buku besar milik perusahaan. Neraca saldo memiliki komponen nomor akun, nama akun, debit serta kredit pada periode akuntansi tertentu. Semua data yang sudah sesuai akan disusun menjadi laporan keuangan.

Perusahaan berskala besar pasti akan memiliki lebih banyak transaksi setiap harinya. Neraca lajur ini akan memudahkan akuntan dalam meringkas dan menggolongkan semua data transaksi serta keuangan di neraca saldo. Tiap transaksi yang sudah terjadi akan berada di lajur berbeda sehingga bisa lebih mudah dipahami.

Baca Juga: Perbedaan Debit dan Kredit dalam Perbankan dan Akuntansi

Memudahkan Membuat Laporan Keuangan

Sebelum membuat laporan keuangan, akuntan akan membuat neraca lajur terlebih dahulu karena semua nominal transaksi yang terdapat di buku besar bisa dilihat langsung di neraca lajur. Akuntan tidak perlu lagi mencari di buku besar yang kolom dan jumlahnya banyak itu. Neraca lajur akan memudahkan akuntan dalam menyusun laporan keuangan dengan data yang sudah detail dan akurat.

Mengantisipasi Kesalahan

Laporan keuangan yang berisi seluruh data keuangan harus menyajikan informasi yang akurat. Bagi perusahaan atau bisnis yang sudah besar atau UMKM pun, bisa rawan mengalami kesalahan dalam pembuatan laporan keuangan.

Masalah yang muncul ketika melakukan pencatatan transaksi atau dari awal siklus akuntansi bisa menyebabkan domino effect, di mana tahapan selanjutnya sampai pembuatan laporan keuangan bisa juga mengalami masalah.

Membuat neraca lajur merupakan salah satu solusi untuk mengantisipasi kesalahan yang bisa akuntan temui dalam pembuatan jurnal penyesuaian.

Bahan Evaluasi Bisnis

Tujuan selanjunya dari pembuatan neraca lajur adalah perusahaan khususnya pihak manajemen dapat memperkirakan kejadian apa yang mungkin bisa terjadi pada perusahaan. Dari data jumlah pengeluaran di neraca lajur, mereka bisa mengetahui dampak apabila ada kejadian yang kurang baik dan segera menyusun strategi untuk mengatasinya.

Dengan neraca lajur, semua transaksi transaksi debit dan kredit bisa terlihat dengan rapi dan detail sehingga bisa memudahkan ketika divisi terkait melakukan evaluasi.

Mengapa Sebelum menyusun laporan keuangan kita harus menyusun neraca lajur?

Cara Membuat Neraca Lajur

Setelah mengetahui pengertian dan manfaat dari pembuatan neraca lajur bagi sebuah bisnis, apakah Anda penasaran dengan bagaimana tahapan membuatnya? Yuk simak penjelasan singkatnya di bawah ini :

Buat Format Neraca

Tahap awal untuk membuat neraca lajur adalah membuat format tabel neraca yang terdiri dari beberapa kolom. Kolom tersebut meliputi nomor akun, nama akun, neraca saldo, jurnal penyesuaian, neraca saldo setelah penyesuaian, neraca dan laba rugi perusahaan. Setiap kolom dibagi menjadi kolom debit dan kredit pada akun yang ada.

Jangan lupa untuk memberikan judul seperti nama perusahaan dan periode penyusunan neraca lajur di bagian atas tabel.

Mengapa Sebelum menyusun laporan keuangan kita harus menyusun neraca lajur?
Tabel Neraca Lajur

Isi Nomor Akun, Nama Akun dan Neraca Saldo

Setelah tabel selesai dibuat, lalu Anda isikan kolom nomor dan nama akun transaksi yang sudah terjadi. Nama akun ini akan menjadi penentu apakah akun selanjutnya masuk dalam kategori debit atau kredit pada setiap lajur.

Isi juga dengan neraca saldo yang sudah tercantum di laporan neraca saldo. Kalau akuntan menggunakan neraca lajur, maka bisa langsung mmebuat neraca saldo di dalamnya tanpa perlu dibuat terpisah dan memakan waktu.

Isi Kolom Jurnal Penyesuaian

Kolom ini berisi penyesuaian karena adanya pemakaian peralatan atau penyusutan lainnya. Jurnal penyesuaian yang sudah dibuat sebelumnya dipindahkan dan diletakkan pada kolom kredit dan debit sesuai dengan jenisnya. Kalau ada perkiraan baru yang muncul, akuntan akan menuliskannya di bawah perkiraan neraca saldo yang sudah ada.

Isi Neraca Saldo Setelah Penyesuaian

Setelah Anda mengetahui nilai neraca saldo dan jurnal penyesuaian, selanjutnya adalah melakukan perhitungan antara neraca saldo dan jurnal penyesuaian. Perhitungannya dapat berupa penjumlahan atau pengurangan saldo, setelah itu dipindahkan ke lajur neraca saldo setelah penyesuaian.

Kalau ada akun neraca saldo yang tidak dipengaruhi jurnal penyesuaian, maka bisa langsung dipindahhkan ke lajur ini tanpa ditambahkan atau dikurangi nominalnya.

Isi Kolom Neraca

Kolom neraca berisi seluru akun riil yang berasal dari akun sebelumnya. Kolom neraca memiliki fungsi melihat apakah masih ditemukan ketidaksesuaian ketika penyusunan neraca saldo setelah penyesuaian, serta mengetahui apakah perhitungannya sudah akurat atau belum.

Isi Kolom Laba Rugi

Tahapan terakhir dari pembuatan neraca lajur adalah mengisi kolom laba rugi. Bagaimana caranya? debit dan kredit dalam lajur laba rugi dijumlahkan. Jika diketahui sisi kredit memiliki nominal yang lebih besar dari debit, maka perusahaan memperoleh laba atau keuntungan. Sebaliknya, jika sisi debit nominalnya lebih besar dari kredit, maka perusahaan mengalami kerugian.

Baca Juga: Laporan Laba Rugi dan Contoh Penyusunannya

Kesimpulan

Neraca lajur adalah lembar kerja yang berisi kolom yang meliputi nomor akun, nama akun, neraca saldo, jurnal penyesuaian, neraca saldo setelah penyesuaian, neraca dan laba rugi perusahaan.

Neraca lajur memiliki manfaat memudahkan dalam membuat laporan keuangan, memudahkan menggolongkan dan meringkas neraca saldo, sebagai bahan evaluasi bisnis dan mengantisipasi kesalahan pada laporan keuangan.

Pembuatan laporan keuangan secara manual, tentu saja akan menyulitkan Anda karena akan menghabiskan waktu dan rentan terjadi human error. Untuk menghindari dua hal tersebut, sebaiknya Anda menggunakan software akuntansi yang sudah terintegrasi seperti MASERP.

MASERP merupakan software ERP yang sudah terintergrasi dengan banyak fungsi bisnis seperti penjualan, pembelian, keuangan, manufaktur dan lain-lain.

MASERP akan memudahkan Anda mencatat, memantau dan membuat laporan keuangan sepeti arus kas dan laba rugi perusahaan secara otomatis dan kapan saja tanpa harus menunggu rugi atau negatif. Pencatatan dan pengawasan laporan keuangan harus dilakukan secara rutin untuk memastikan cash flow perusahaan selalu positif.

Ada lebih dari 300 laporan siap cetak di MASERP. Anda bisa mencustom software MASERP sesuai bisnis flow Anda. Segera konsultasikan dengan konsultan ahli kami. Gratis!

Mengapa Sebelum menyusun laporan keuangan kita harus menyusun neraca lajur?