Mengapa sekolah pendidikan kejuruan didirikan oleh Belanda pada saat itu

Pendidikan awal bagi seorang anak adalah berasal dari orang tuanya dan mendapatkan pendidikan di lingkungan tempat tinggal. Pada abad ke 4 Hindia Belanda mendapat pengaruh ajaran dari Hindu Budha, yang lebih mengutamakan pada pemujaan dewa-dewa. Abad ke 16 pengaruh ajaran Islam datang dan menyebarkan agama Islam di Hindia Belanda. Penyebaran agama Islam di Hindia Belanda dengan cara pendekatan yang tidak kaku, menggunakan bahasa daerah masing-masing untuk lebih memahami agama, membuat masyarakat Hindia Belanda banyak yang memeluk agama Islam. Pada awal abad ke 19, setelah bangsa Belanda menguasai Hindia Belanda, pendidikan mulai diperhatikan sehingga banyak sekolah-sekolah didirikan untuk anak-anak Eropa. Setelah Politik Etis diberlakukan, pemerintah Hindia Belanda mulai memperhatikan anak-anak pribumi asli dengan mendirikan sekolah-sekolah rendah untuk mereka. Permasalahan dalam penelitian ini antara lain, apa yang melatarbelakangi pemerintah Hindia Belanda mendirikan sekolah di Karesidenan Besuki? Bagaimana pelaksanaan pendidikan di Karesidenan Besuki pada masa Pemerintah Hindia Belanda? Bagaimana dampak perkembangan pendidikan di Karesidenan Besuki pada masa Pemerintah Hindia Belanda terhadap masyarakatnya? Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang pemerintah Hindia Belanda mendirikan sekolah di Karesidenan Besuki. Mengetahui pelaksanaan atau sistem pendidikan di Karesidenan Besuki pada masa Pemerintah Hindia Belanda. Mengkaji dampak perkembangan pendidikan di Karesidenan Besuki pada masa pemerintah Hindia Belanda terhadap masyarakatnya. xxii Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah. Sumber yang didapatkan, yaitu sumber primer berupa lembaran negara (staatsblad), laporan umum (verslag), surat keputusan (besluit) dan salinan (afschrift). Sumber sekunder yaitu buku memori serah jabatan dan laporan mengenai pendidikan di Jawa Timur. Sumber lainnya berupa skripsi, tesis, laporan penelitian terdahulu. Hasil dari penelitian ini adalah pendidikan yang diselenggarakan di Karesidenan Besuki memunculkan banyak sekolah-sekolah yang didirikan di daerah sekitar perkebunan. Hal itu karena Karesidenan Besuki merupakan salah satu daerah penghasil tembakau terbaik, khususnya di Jember. Menjadi hal biasa melihat daerah Karesidenan Besuki yang pada masa itu masih banyak perkebunan tembakau daripada pemukiman warga. Adapun sekolah-sekolah yang didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda di Karesidenan Besuki, antara lain Tweede Klasse School (Sekolah Kelas Dua), Volksschool (Sekolah Desa), Europe Lagere School (ELS), Hollands Chinese School (HCS), Hollands Indische School (HIS), Mulo Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO), Normaalscholen voor de Opleiding van Inlandsche Hulponderwijzers (Sekolah Guru Bantu Pribumi) dan Normaalscholen voor de Opleiding van Inlandsche Hulponderwijzers (Kursus Pelatihan Guru Bantu Pribumi). Dampak dari adanya pendidikan di Karesidenan Besuki adalah masyarakat pribumi dapat membaca, menulis dan berhitung sehingga bisa mendapatkan pekerjaan yang menjamin hidup mereka. Konsekuensi yang diterima pemerintah Hindia Belanda adalah mulai munculnya rasa nasionalisme yang dapat menimbulkan pergerakan-pergerakan demi kemerdekaan negeri.

Mengapa sekolah pendidikan kejuruan didirikan oleh Belanda pada saat itu

Jawaban:

1. Eurospeesch Lagere School (ELS) ...

2. Hollandsch Inlandsche School (HIS) ...

3. Hollandsch Chineesche School (HCS) ...

4. Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) ...

5. Algemeene Middelbare School (AMS) ...

6. Hoogere Burgerschool (HBS) ...

7. Schakel School.

Penjelasan:

kasih like dan jawaban terbaik

#semoga bermanfaat

  • Mengapa sekolah pendidikan kejuruan didirikan oleh Belanda pada saat itu

    tolong jadikan jawaban terbaik

  • Mengapa sekolah pendidikan kejuruan didirikan oleh Belanda pada saat itu

  • Mengapa sekolah pendidikan kejuruan didirikan oleh Belanda pada saat itu

Mengapa sekolah pendidikan kejuruan didirikan oleh Belanda pada saat itu

Jawaban:

1. Eurospeesch Lagere School (ELS)

Europeesch Lagere School (ELS) merupakan sekolah dasar. Sekolah dasar pada masa kolonial Hindia Belanda ini pertama kali didirikan pada tahun 1817 dan diperuntukkan hanya kepada keturunan Belanda. Setelah Ratu Wilhelmina mendukung politik etis di Hindia Belanda, pada tahun 1903, ELS juga diberikan untuk rakyat Indonesia namun dari golongan terpandang. Lama waktu belajar di Europeesch Lagere School (ELS) adalah sekitar 7 tahun dengan menggunakan bahasa Belanda sebagai bahasa pengantar dan materi pembelajaran.

2. Hollandsch Inlandsche School (HIS)

Hollandsch Inlandsche School (HIS) merupakan sekolah dasar yang hampir sama dengan ELS . HIS pertama kali didirikan pada 1914. Sekolah ini diperuntukkan bagi rakyat Indonesia keturunan bangsawan dan keturunan tokoh terkemuka. Sama dengan ELS, HIS memiliki masa belajar selama kurang lebih 7 tahun, namun bahasa pengantar yang digunakan masih Bahasa Belanda.

3. Hollandsch Chineesche School (HCS)

Hollandsch Chineesche School (HCS) merupakan sekolah dasar yang didirikan oleh pemerintah kolonial untuk anak keturunan Tionghoa yang berada di Hindia Belanda. HCS didirikan pertama kali pada 1908 dengan masa studi selama 7 tahun dengan pengantar bahasa Belanda. Sekolah ini diperkirakan menjadi konsep dasar awal sekolah dasar pada masa kini.

4. Schakel School (SS)

Schakel School merupakan sekolah dasar yang diperuntukkan untuk rakyat yang berada di daerah kota kecil. Sekolah dasar ini memiliki masa studi hanya 5 tahun, karena biasanya, Schakel School merupakan lanjutan dari Sekolah Rakyat (SR) yang berada di desa yang memiliki masa studi 2-3 tahun. Lulusan dari sekolah ini disamakan dengan lulusan HIS. Bahasa pengantar yang digunakan pada Schakel School adalah bahasa Belanda.

#maaf klo salah

Penjelasan:

SEMOGA MEMBANTU

JADIKAN YG TERCERDAS

DAN FOLLOW

#rizqyZicB

Pemerintah kolonial Belanda banyak mendirikan beragam sekolah ketika berkuasa. Salah satunya adalah sekolah kejuruan. Beberapa sekolah kejuruan yang didirikan pemerintah kolonial Belanda antara lain OSVIA (Sekolah Kejuruan Pegawai Negeri Sipil), STOVIA (Sekolah Kejuruan Dokter Jawa), dan THS (Sekolah Kejuruan Teknik).