Misalnya dalam proses pengukuran penimbangan [weighing] diperlukan kegiatan pengujian terhadap data yang didapatkan dari data log pembacaan mesin terhadap beban yang ditimbang. Kegiatan pengujian tersebut dimulai dari analisis atas jumlah data yang seharusnya dikumpulkan sampai dengan analisis atas konistensi kerja mesin weighing tersebut.
Uji Kecukupan Data
Uji kecukupan data diperlukan untuk memastikan bahwa yang telah dikumpulkan dan disajikan dalam laporan penimbangan tersebut adalah cukup secara obyektif.
Idealnya pengukuran harus dilakukan dalam jumlah banyak, bhakan sampai jumlah yang tak terhingga agar data hasil pengukuran layak untuk digunakan. Namun pengukuran dalam jumlah yang tak terhingga sulit dilakukan mengingat keterbatasan-keterbatasan yang ada; baik dari segi biaya, tenaga, waktu dan sebagainya.
Sebaliknya, pengumpulan data dalam jumlah yang sekedarnya juga kurang baik karena tidak mewakili keadaan yang sebenarnya. Untuk itu, pengujian kecukupan data dilakukan dengan berpedoman pada konsep statistic, yaitu tingkat ketelitian dan tingkat keyakinan.
Tingkat ketelitian dan tingkat keyakinan adalah pencerminan tingkat kepastian yang diinginkan oleh pengukur setelah memutuskan tidak akan melakukan pengukuran dalam jumlah yang banyak. Tingkat ketelitian menunjukkan penyimpangan maksimum hasil pengukuran dari waktu penyelesian sebenarnya.
Sedangkan tingkat keyakinan menunjukkan besarnya keyakinan pengukur akan ketelitian data pembacaan beban saat penimbangan dari mesin tersebut. Pengaruh tingkat ketelitain dan keyakinan adalah; bahwa semakin tinggi tingkat ketelitian dan semakin besar tingkat keyakinan, maka semakin banyak banyak pengukuran yang diperlukan.
Tes kecukupan data dapat dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Dimana:
k= Tingkat Keyakinan [99% ≈ 3, 95% ≈ 2]
s = Derajat Ketelitian
N = Jumlah Data Pengamatan
N’ = Jumlah Data Teoritis
x = Data Pengamatan
Jika N’ ≤ N maka data dianggap cukup, namun jika N’ > N data tidak cukup [kurang] dan perlu dilakukan penambahan data.
Contoh:
Suatu pengukuran elemen kerja dilakukan sebanyak 15 kali dengan menggunakan stop watch. Bila tingkat keyakinan 95% dan derajat ketelitan 10%, apakah jumlah pengamatan dibawah ini cukup?
- Jumlah [∑x] = 104
- [∑x]² = 10816
- ∑x² = 746
- Tingkat Keyakinan k= 95% ≈ 2
- Tingkat Ketelitian [s] =10%
- Jumlah Data [N] = 15
Hasilnya:
k/s = 20
N∑x² = 11,190
N∑x² – [∑x]² = 374
sqrt[N∑x² – [∑x]²] = 19.34
k/s * sqrt[N∑x² – [∑x]²] = 386.78
k/s * sqrt[N∑x² – [∑x]²]/∑x = 3.72
[k/s * sqrt[N∑x² – [∑x]²]/∑x]^2 = 13.83
Karena N’ [data teoritis] setelah dihitung sebesar 13,83 maka itu artinya N’ seragam
Hasilnya, semua data pengamatan masih masuk dalam range antara BKA [Batas Kontrol Atas] dan BKB [Batas Kontrol Bawah], maka data tersebut dikatakan seragam.