Mengapa uang giral harus dikeluarkan oleh BI

Minggu, 24 April 2022 | 14:41 WIB
Oleh : Lona Olavia / WBP

Ilustrasi rupiah.

Jakarta, Beritasatu.com- Dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, uang digunakan sebagai alat pembayaran dalam berbagai transaksi. Bentuk atau jenis uang bermacam-macam seperti uang giral, uang kartal, dan uang kuasi.

Dilansir dari Pintu Academy seperti dikutip Minggu [24/4/2022] mengacu Bank Indonesia [BI] pengertian uang kartal adalah uang yang dipegang dan digunakan masyarakat sehari-harinya. Uang kartal atau uang primer adalah uang yang berada di luar lembaga keuangan ditambah cadangan lembaga keuangan. "Uang kartal yang termasuk dalam komponen cadangan adalah uang yang terdapat di perbankan dan uang yang disimpan oleh bank sentral," demikian keterangan tersebut.

Berikut ini merupakan ciri-ciri dari uang kartal, seperti yang dijelaskan oleh Sukirno Sadono dalam buku Makroekonomi Teori Pengantar Edisi Tiga.

1. Berbentuk uang kertas dan uang logam.2. Dikeluarkan oleh pemerintah atau lembaga yang dipercaya oleh pemerintah.

3. Dapat digunakan langsung untuk melakukan transaksi barang dan jasa.

Jenis uang kedua adalah uang giral. Menurut Bank Indonesia, uang giral adalah uang yang tidak dipegang oleh masyarakat secara langsung, tetapi dalam bentuk rekening yang diterbitkan bank umum. Uang giral dan uang kartal termasuk ke dalam uang dekat atau memiliki simbol M1.

Pemerintah tidak memberikan kuasa kepada bank umum untuk menerbitkan uang kertas, sehingga uang yang diciptakan oleh bank umum adalah uang giral. Beberapa contoh uang giral adalah cek dan bilyet giro yang berfungsi sebagai surat perintah untuk membayar sejumlah dana kepada penerima cek atau giro tersebut.

Sadono [2019] memaparkan tiga ciri-ciri uang giral, yaitu:

1. Tidak berbentuk fisik seperti kertas dan logam.2. Dikeluarkan oleh bank swasta dalam bentuk rekening atau giro.

3. Tidak dapat digunakan untuk bertransaksi secara langsung.

Berbeda dengan uang kartal dan uang giral, uang kuasi atau quasy money adalah jenis uang yang bersifat relatif kurang likuid dan penggunaannya sangat terikat waktu. Sementara Bank Indonesia mendefinisikan uang kuasi sebagai aset yang dapat diuangkan secara cepat.

Beberapa contoh uang kuasi adalah rekening tabungan dan deposito berjangka karena tidak dapat digunakan secara langsung untuk membeli barang dan jasa. Beberapa contoh dari uang kuasi adalah sebagai berikut:

1. Tabungan di bank2. Deposito berjangka

3. Rekening tabungan valuta asing milik swasta domestik

Tidak dapat dipungkiri, uang memang memiliki peranan penting dalam hidup manusia. Sayangnya, nilai uang terus menurun dari waktu ke waktu. Misalnya, Rp 100.000 saat ini mungkin tidak akan ada artinya di 5-10 tahun mendatang nanti. Oleh karena itu, banyak orang melakukan investasi untuk melindungi nilai uang mereka.

Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini

Sumber: BeritaSatu.com


Uang Giral – Setiap negara pasti memiliki alat tukar yang berperan penting dalam sistem perekonomian. Jika berabad-abad silam alat tukar yang digunakan berbentuk barang atau logam mulia, saat ini kebanyakan negara telah menggunakan alat tukar berupa uang dengan nilai tertentu. Begitu pula di Indonesia.

Setidaknya ada dua jenis mata uang yang beredar di negara kita, yaitu uang kartal dan uang giral. Meskipun kedua istilah tersebut terdengar asing di telinga sebagian orang, tetapi setiap warga negara pasti pernah menggunakan salah satu atau bahkan kedua uang tersebut saat melakukan transaksi ekonomi dalam kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan UU Bank Sentral No. 13 Tahun 1968, uang kartal didefinisikan sebagai alat pembayaran sah dan wajib diterima oleh masyarakat pada sebuah transaksi jual beli. Uang ini memiliki bentuk dan nominal yang sudah ditetapkan oleh Bank Indonesia selaku pihak yang berwenang dalam mencetak dan menerbitkan.

Sedangkan giral merupakan alat pembayaran berupa surat berharga yang sewaktu-waktu dapat digunakan pada transaksi jual beli. Giral adalah mata uang yang sah secara ekonomi tetapi tidak secara hukum. Jadi, masyarakat berhak menolak pembayaran menggunakan giral. 

Nah, untuk lebih mengenal mata uang yang beredar di Bumi Pertiwi, tidak ada salahnya untuk membahas beberapa perbedaaan dari uang kartal dan giral, yaitu:

Perbedaan dua jenis mata uang ini terlihat jelas dari bentuknya. Jika uang kartal berbentuk logam dan kertas seperti yang sering kita gunakan untuk transaksi jual beli, maka giral surat berharga seperti cek, giro, kartu ATM, bilyet, hingga uang elektronik. 

Pihak yang berhak menerbitkan kedua jenis mata uang tersebut juga berbeda. Bank Indonesia merupakan satu-satunya pihak yang berhak mencetak dan menerbitkan uang kartal sementara bank lain hanya memiliki hak untuk mengedarkannya. Sedangkan giral bisa dicetak oleh bank umum yang telah memiliki wewenang dan izin untuk mencetak uang tersebut.

Meskipun sama-sama mata uang, tetapi giral memiliki sifat yang berbeda dengan uang kartal. Karena pada dasarnya, kartal merupakan alat pembayaran sah. Hal ini berarti, Anda bisa menolak bertransaksi dengan uang giral tetapi harus menerima pembayaran dengan uang kartal.

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, giral merupakan alat pembayaran berupa lembar tagihan atau kartu yang dikeluarkan oleh bank umum. Jadi hanya kalangan tertentu saja yang bisa menerima pembayaran dengan giral. Misal: pihak bank yang mengeluarkan giral, atau pihak lain yang telah bekerja sama dengan bank tersebut.

Dari praktis atau tidaknya, giral mungkin lebih unggul daripada uang kartal. Apalagi jika giral tersebut berbentuk kartu ATM. Membawa kartu ATM dengan saldo banyak tentu lebih praktis dibanding membawa uang kertas atau koin dalam jumlah besar ke mana saja kita pergi.

Meskipun begitu, dalam beberapa kasus giral bisa saja tidak praktis. Sebab giral bukan alat pembayaran sah dan tidak semua orang mau menerima transaksi menggunakan giral yang kita miliki.

Dari segi keamanan, tentu akan lebih aman jika kita bertransaksi memanfaatkan giral berbentuk uang elektronik atau ATM. Sebab risiko uang hilang karena dicuri atau terselip bisa dihindari. Apabila terjadi kehilangan pada giral yang dimiliki, kita hanya perlu melakukan pemblokiran dan pelacakan sehingga dana di bank tetap aman.

Tetapi giral juga tidak sepenuhnya aman. Perkembangan teknologi yang cukup pesat membuat kemungkinan terjadinya pencurian uang secara online terjadi. Oleh karena itu baik giral maupun kartal sama-sama memiliki risiko yang bisa dicegah atau diwaspadai.

Dari ulasan di atas dapat disimpulkan bahwa fungsi giral dalam kehidupan masyarakat di Indonesia sebenarnya sangat bermanfaat. Keberadaannya bisa menekan peredaran uang kartal dan mencegah inflasi. 

Selain baik bagi upaya perbaikan kondisi ekonomi, giral juga bisa menjadi bentuk investasi yang menjanjikan. Setidaknya ada beberapa jenis uang giral yang bisa dimanfaatkan untuk investasi, seperti deposito atau obligasi.

Sebab dalam kondisi perekonomian yang serba tidak menentu, menyimpan sedikit dana tentu dapat memberi banyak kebaikan untuk kesehatan finansial diri kita di masa yang akan datang.  Itulah 4 perbedaan uang kartal dan giral, semoga bermanfaat. 

Kembangkan Dana Sekaligus Berikan Kontribusi Untuk Ekonomi Nasional dengan Melakukan Pendanaan Untuk UKM Bersama Akseleran!

Bagi kamu yang ingin membantu mengembangkan usaha kecil dan menengah di Indonesia, P2P Lending dari Akseleran adalah tempatnya. Sebagai platform pengembangan dana yang optimal dengan bunga hingga 21% per tahun kamu dapat memulainya hanya dengan Rp100 ribu saja.

Yuk! Gunakan kode promo BLOG100 saat mendaftar untuk memulai pengembangan dana awalmu bersama Akseleran. Untuk syarat dan ketentuan dapat menghubungi [021] 5091-6006 atau email ke [email protected]

Istilah uang kartal, dan uang giral merupakan dua dari tiga jenis uang yang ada dan terkenal di kalangan masyarakat. Meskipun kedua jenis uang tersebut sudah sering beredar di masyarakat, namun kenyataannya banyak masyarakat yang masih belum mengetahui pengertiannya. Bentuknya saja, masyarakat masih belum paham padahal sudah sering digunakan. Karenanya kali ini akan dibahas dengan lengkap salah satu jenis uang tersebut.

Apa Pengertian Uang Kartal?

Dari tadi sedikit dibahas bahwa uang kartal ini sudah banyak digunakan oleh masyarakat, namun banyak yang tidak menyadarinya. Lalu apa sebenarnya uang ini? Secara sederhana jenis uang ini merupakan alat pembayaran sah yang memiliki dua bentuk yakni logam, dan juga kertas. Jadi selama ini uang yang selalu digunakan untuk bertransaksi dan sering dibawa oleh masyarakat merupakan jenis ini.

Secara lebih lengkap uang kartal adalah alat bayar ataupun alat tukar yang wajib diterima oleh masyarakat karena sifatnya sudah sah untuk melakukan transaksi bentuk apapun dalam kegiatan sehari-hari. Uang ini dikeluarkan oleh lembaga yang berwenang dalam hal ini adalah bank sentral dengan dua bentuk logam dan juga kertas. Peredaran dan penerbitan dari uang ini semuanya sudah diatur oleh hukum, dan harus sesuai dengan hukum tersebut.

Baca juga : Mengenal Pengertian Marketing secara Lengkap dan Mendalam

Perbedaan Dengan Uang Giral

Masuk ke pembahasan selanjutnya terkait apa perbedaan uang kartal dan uang giral. Uang giral sendiri adalah uang yang dikeluarkan oleh bank umum biasanya dalam bentuk surat-surat berharga yang sewaktu-waktu bisa digunakan sebagai alat tukar ataupun alat pembayaran. Bila melihat pengertiannya saja tentu sudah mengetahui sekilas perbedaannya, namun kali ini akan dibahas lebih lanjut terkait perbedaan kedua yang tersebut.

Baca juga :

1. Bentuk

Dari segi bentuk tentu sudah tergambar bagaimana bentuk dari kedua jenis uang ini. Pertama untuk kartal memiliki bentuk yang lebih familiar yakni logam dan juga kertas. Sementara untuk uang giral memiliki bentuk berupa dokumen berharga yang bisa dicairkan dan digunakan sebagai alat pembayaran. Bentuknya yakni berupa cek, giro, bilvet, kartu ATM dll.

2. Keamanan

Perbedaan selanjutnya terletak dalam segi keamanan dari masing-masing uang tersebut. Bila melihat bentuknya, maka keamanan jelas aman lebih di uang giral. Hal ini dikarenakan uang tersebut sangat mudah dilacak apabila terjadi kehilangan. Karena nama pemilik semuanya tercantum dengan jelas dalam uang tersebut. Selain itu Pemilik juga bisa langsung melaporkan apabila terjadi kehilangan, dan uang akan langsung diblokir dan tidak bisa lagi digunakan.

Hal ini tentu berbeda dengan uang kartal yang apabila sudah hilang, maka sudah tidak bisa lagi didapatkan ataupun dilacak. Bahkan ketika dilaporkan ke pihak berwajib pun tidak ada jaminan uang tersebut masih dalam bentuk utuh. Meskipun juga bisa disimpan di bank, tapi keamanannya masih jauh dibanding uang giral.

Baca juga : 10 Prinsip Ekonomi dan Contohnya dalam Keseharian

3. Kemudahan

Dalam hal kemudahan, sebenarnya jelas uang giral jauh lebih praktis dan mudah. Hal ini dikarenakan bentuknya sangat ringkas dan mudah untuk dibawa kemana pun. Jauh berbeda dengan uang jenis kartal yang memakan tempat, utamanya logam.

Namun perlu untuk diingat bahwa penggunaan uang giral di Indonesia masih belum umum layaknya penggunaan yang jenis kartal. Apalagi pembayaran dalam jumlah kecil, penggunaan uang giral akan sangat sulit dilakukan. Karenanya dalam hal kemudahan keduanya sama-sama menang dalam berbagai sudut pandang.

4. Sifat

Uang giral sesuai dengan pengertiannya juga merupakan alat pembayaran yang sah. Namun sayangnya masih belum banyak yang mengetahui itu, sehingga wajar jika masih banyak yang menolak pembayaran menggunakan uang giral. Karena memang uang ini bukan alat pembayaran yang sah, meskipun masih bisa digunakan.

Berbeda dengan uang jenis kartal yang sifatnya merupakan alat pembayaran yang sah. Tentu semua orang wajib menerima uang jenis ini sebagai alat transaksi maupun alat pembayaran. Karenanya jika dari segi sifat, uang jenis kartal jauh lebih kuat jika dibandingkan dengan uang giral.

Baca juga : Mengenal Lebih Jauh Pajak Progresif dan Cara Perhitungannya

5. Pihak yang Mengeluarkan

Dari segi pihak yang mengeluarkan juga ada perbedaan dimana uang jenis kartal, yang berlaku sebagai alat pembayaran yang sah ini, hanya bisa bank utama ataupun bank sentral yang membuat dan menerbitkan . Dalam hal ini Bank Indonesia [BI] selaku pemegang otoritas tertinggi di Indonesia adalah lembaga satu-satunya yang berhak mencetak uang tersebut sesuai dengan hukum yang berlaku.

Sedangkan untuk uang giral, seluruh bank umum yang telah memiliki izin selain BI memiliki hak untuk mengeluarkan uang jenis ini. Perbedaan ini disebabkan karena hingga saat ini, alat pembayaran yang dianggap sah di Indonesia baru uang jenis kartal saja sehingga BI selaku bank sentral yang hanya berhak mencetak jenis uang tersebut.

Baca juga : Pengertian Ekonomi Manajerial, Cakupan, Fungsi dan Tujuannya

6. Sistem Peredaran

Untuk uang kartal sendiri, beredar dan berlaku untuk segala aspek dan dalam berbagai kalangan sebagai alat pembayaran dan tukar yang sah di Indonesia. Bahkan tidak peduli apakah itu transaksi dengan besar ataupun kecil. Dilakukan dalam tempat yang besar ataupun kecil, uang jenis kartal pasti berlaku. Jadi peredarannya sangat luas dan menjangkau berbagai kalangan.

Kondisi berbeda terjadi pada uang giral yang hanya beredar di kalangan tertentu. Tidak semua orang memiliki dan mau menggunakan uang jenis ini. Biasanya hanya dimiliki oleh perusahaan ataupun orang-orang yang mengutamakan kemudahan. Lalu bisa juga karena nominal transaksinya besar, serta orang-orang tersebut memang sudah familiar dengan sistem perbankan.

Baca juga : Pengertian dan Perbedaan Bisnis Barang dan Jasa

Kesimpulan

Itulah pengertian uang kartal dan uang giral serta perbedaan diantara keduanya. Jangan sampai lupa lagi, karena uang merupakan alat pembayaran yang pasti setiap harinya ditemui dalam berbagai kegiatan. Jadi jangan sampai salah mengira ataupun tertukar dengan jenis uang yang selama ini digunakan.

Bagi Anda pelaku bisnis, penting bagi Anda untuk mengetahui kedua jenis uang ini, karena ada kemungkinan Anda untuk menggunakan 2 jenis uang ini dalam bisnis Anda, dan mencatat semua pengeluaran dan pemasukan dari berbagai jenis uang pada bisnis Anda.

Baca juga : Definisi Pasar Monopoli Beserta Kelebihan Dan Kekurangannya

Jika Anda kesulitan dengan proses pembukuan manual yang memakan waktu dan memiliki risiko besar dalam kesalahan pencatatan transaksi, Anda bisa menggunakan software akuntansi yang mudah digunakan, fitur terlengkap, dan harga yang terjangkau seperti Accurate Online.

Accurate Online adalah software akuntansi berbasis cloud buatan Indonesia yang bisa digunakan kapanpun dan dimanapun Anda mau. Memiliki fitur terlengkap dan pasti sesuai dengan bisnis Anda. Hanya dengan 2oo ribu perbulan Anda bisa dengan mudah melakukan pembukuan praktis dan akan membuat bisnis Anda berkembang lebih cepat.

Anda bisa menggunakan Accurate Online secara gratis selama 30 hari melalui tautan di bawah ini :

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề