Mengapa unsur di alam pada umumnya dalam bentuk senyawa?

Unsur-unsur di alam lebih banyak berupa senyawa dibandingkan dalam keadaan bebas sesuai bentuk unsurnya. Unsur gas mulia terdapat dalam bentuk bebas dan unsur gas mulia ditemukan dalam bentuk senyawa alami di alam.

Unsur-unsur gas mulia [helium, neon, argon, kripton, xenon, dan radon] termasuk dalam 90 jenis unsur yang terdapat di alam, sedangkan sisanya merupakan unsur buatan seperti plutonium dan amerisium.

Beberapa unsur logam dapat ditemukan dalam keadaan bebas maupun dalam bentuk senyawa seperti emas, perak, platina, dan tembaga.

Unsur nonlogam yang ditemukan dalam keadaan bebas dan dalam bentuk senyawa seperti oksigen, belerang, nitrogen, dan karbon. Unsur atau senyawa yang banyak terdapat dalam bahan-bahan alam disebut mineral. Mineral diolah untuk diambil unsurnya, sehingga dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Berikut ini merupakan keberadaan unsur-unsur yang ditemukan di alam dalam senyawa kelompok golongan utama:

Pada logam transisi atau golongan B, unsur-unsur tersebut ditemukan dalam mineral sebagai berikut:

Sobat! Oksigen, silikon, dan aluminium adalah tiga elemen paling umum di kulit bumi. Kulit bumi itu penting karena mendukung kehidupan manusia dan tumbuhan dan mengandung unsur-unsur seperti aluminium yang memfasilitasi perkembangan teknologi.

Kelimpahan unsur-unsur di kulit bumi ditunjukkan di bawah ini:

Oksigen
Oksigen adalah unsur yang paling melimpah di kulit bumi dengan kelimpahan 467.100 ppm. Oksigen ditemukan dalam bentuk senyawa dari mineral silikat yang dikombinasi dengan unsur lainnya. Oksigen juga ada sebagai senyawa dalam karbonat dan fosfat. Oksigen banyak digunakan dalam bidang industri, medis, dan komersial.

Silikon
Silikon adalah unsur kedua yang paling melimpah di kulit bumi dengan kelimpahan 276,900 ppm. Silikon ditemukan dalam bentuk senyawa di mantel dan kerak bumi. Di kerak bumi, silikon dikombinasikan dengan oksigen untuk membentuk mineral silikat.

Aluminium
Aluminium adalah elemen paling melimpah ketiga di kulit bumi dengan kelimpahan 80.700 ppm. Aluminium tidak ada sebagai elemen tunggal, namun ditemukan dalam bentuk senyawa. Senyawa Aluminium yang melimpah meliputi aluminium oksida, aluminium hidroksida, dan kalium aluminium sulfat.

Besi
Kelimpahan unsur besi di kulit bumi diketahui sekitar 50.500 ppm. Besi diekstraksi dalam bentuk bijih besi yang ada dalam bentuk oksida besi seperti hematit dan magnetit. Besi memiliki banyak aplikasi ekstensif seperti pembuatan baja. Besi juga digunakan untuk membuat peralatan dapur. Besi juga digunakan untuk membuat besi cor dan besi tempa yang banyak digunakan dalam bidang industri.

Selain itu, kelimpahan unsur-unsur di kulit bumi meliputi:

  • kalsium [36.500 ppm],
  • sodium [27.500 ppm],
  • kalium [25.800 ppm],
  • magnesium [20.800 ppm],
  • titanium [6.200 ppm]
  • dan hidrogen [1.400 ppm].

Selain dalam kulit bumi, jika kita telisik lagi pada media yang lain maka akan diperoleh persentase sebagai berikut:

         Blog KoKim - Pemilihan suatu bahan baik untuk bangunan maupun keperluan lainnya bergantung pada sifat-sifat istimewa bahan tersebut. Berdasarkan sifat-sifat istimewanya pula, maka besi baja digunakan sebagai konstruksi atau kerangka dalam pembangunan jembatan. Selain tidak mudah terkorosi, besi baja bersifat kuat dan tahan lama, mudah didapat, serta kelimpahannya cukup memadai. Pada artikel ini kita akan membahas materi Kelimpahan Unsur-unsur di Alam.

         Setiap unsur di alam mempunyai kelimpahan yang berbeda-beda. Demikian juga dengan sifat masing-masing unsur. Setiap unsur memiliki sifat fisis dan sifat kimia yang khas dan spesifik yang membedakan unsur satu dengan lainnya. Kegiatan identifikasi, eksplorasi dan pemurnian materi unsur dapat kalian pelajari dalam ilmu kimia terkait dengan sifat unsur dan reaksi yang mungkin terjadi, sehingga kalian dapat memperoleh unsur tertentu yang bisa diolah lebih lanjut untuk mendapatkan produkproduk sesuai kebutuhan.

         Dari 118 unsur yang diketahui, sekitar 90 unsur berada di alam dan sisanya merupakan unsur sintesis [unsur buatan]. Sebagian dari unsur tersebut terdapat sebagai unsur bebas, tetapi lebih banyak yang berupa senyawa, sedangkan unsur-unsur gas mulia terdapat sebagai unsur bebas [Petrucci dan Suminar Ahmad, 1987: 96]. Sebagian besar logam diperoleh dari deposit tanah, bahan-bahan alam yang mengandung unsur atau senyawa tertentu disebut mineral. Mineral yang mengandung unsur atau senyawa tertentu dengan konsentrasi cukup tinggi dan diolah agar bernilai ekonomis disebut bijih [Brady, 1990: 653].          Unsur-unsur yang paling melimpah di kulit bumi adalah oksigen, silikon, dan aluminium. Perhatikan tabel mengenai presentase kelimpahan unsur di kulit bumi berikut ini:

         Sumber komersial dari oksigen dan nitrogen adalah udara. Kelimpahan unsur nitrogen dalam udara 78,09% dan oksigen 20,94%. Sedangkan unsur lainnya kurang dari 1%. Beberapa unsur diperoleh dari air laut. Misalnya, natrium, klorin, magnesium, dan bromin. Konsentrasi unsur terbesar dalam air laut adalah klorida sebesar 18,980 g/kg air laut, kemudian diikuti unsur natrium sebesar 10,556 g/ kg air laut [Sumber: Petrucci dan Suminar Ahmad, 1987: 98].          Beberapa unsur logam dan nonlogam, dalam bentuk unsur maupun senyawanya, banyak dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Penggunaan beberapa unsur logam dan nonlogam meningkat dengan berkembang pesatnya industri, baik sebagai alat, bahan dasar, maupun sumber energi. Unsur-unsur logam umumnya diperoleh sebagai bijih logam dalam batuan. Alam Indonesia sangat kaya akan sumber mineral bijih logam, karena itu perlu penguasaan teknologi untuk mengolahnya menjadi logam yang dibutuhkan.          Pada umumnya unsur-unsur logam terkandung dalam batuan sebagai senyawa yang disebut mineral bijih logam. Berbagai bijih logam tersebar di seluruh Indonesia dan beberapa di antaranya tercantum dalam tabel berikut ini:


       Demikian pembahasan materi Kelimpahan Unsur-unsur di Alam dan contoh-contohnya. Silahkan juga baca materi lain yang berkaitan dengan kimia unsur yaitu identifikasi keberadaan unsur di alam.

Artikel Terkait

 KIMIA UNSUR

Kompetensi Dasar

3.7   Menganalisis kelimpahan, kecenderung an sifat fisika dan kimia, manfaat, dan proses pembuatan            unsur-unsur golongan utama [gas mulia, halogen, alkali, dan alkali tanah]    

4.7  Menyajikan data hasil penelusuran informasi sifat dan pembuatan unsur-unsur golongan                         utama[halogen, alkali, dan alkali tanah]

Indikator Pencapaian Kompetensi Dasar 

1. Menganalisis kelimpahan unsur-unsur golongan utama [gas mulia, halogen, alkali, dan alkali tanah]        di alam.

2. Menganalisis kecenderungan sifat fisika dan kimia unsur-unsur golongan utama [gas mulia, halogen,      alkali, dan alkali tanah] 

3. Menjelaskan proses pembuatan unsur-unsur golongan utama [gas mulia, halogen, alkali, dan alkali        tanah]

4. Menganalisis manfaat unsur-unsur golongan utama [gas mulia, halogen, alkali, dan alkali tanah  

Materi Pembelajaran 

1.  Kelimpahan Unsur Golongan Utama Di Alam

     Beberapa unsur logam dan nonlogam, baik dalam  bentuk unsur ataupun senyawanya, banyak                 dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Penggunaan beberapa unsur logam dan nonlogam                 meningkat dengan berkembang pesatnya industri, baik sebagai alat, bahan dasar, ataupun  sumber           energi Pada umumnya unsur-unsur logam terkandung dalam batuan sebagai senyawa yang disebut         mineral bijih logam. Jumlah unsur di alam banyak sekali, baik yang alamiah ataupun  yang buatan.         Unsur yang  paling banyak terdapat di alam ternyata yaitu  helium [terdapat di matahari].                         Sedangkan  unsur yang paling banyak terdapat di bumi kita ini yaitu oksigen, silikon, alumunium,           dan besi. Unsur-unsur yang paling melimpah di kulit bumi adalah oksigen, silikon, dan aluminium.

                                Tabel 1.1 Persentase Kelimpahan Unsur di Kulit Bumi

     a]   Kelimpahan Gas Mulia 

            Gas mulia adalah unsur-unsur yang dalam sistem periodik terletak pada golongan VIIIA, yang                meliputi : Helium [He], Neon [Ne], Argon [Ar], Kripton [Kr], Xenon [Xe], dan Radon [Rn].                    Pada mulanya, unsur-unsur ini dikenal dengan gas inert karena tidak bereaksi  dengan unsur                    lain membentuk senyawa , sehingga di alam dalam bentuk unsur bebas.  Pada tahun 1962 Neil                Bartlett berhasil mensintesa senyawa gas mulia yang pertama, yaitu XePtF6  [xenon heksa                      fluoro  platinat IV] dengan mereaksikan unsur Xe dengan PtF6  [platina fluorida]. Sejak saat itu              berbagai senyawa gas mulia berhasil disintesis.

                                     Tabel 1.2. Kelimpahan unsur gas mulia dalam  udara kering

              Dari tabel tersebut dapat disimpulkan, bahwa  kelimpahan unsur di udara unsur gas mulia                        yang  paling banyak terdapat di udara adalah argon, sedangkan unsur gas mulia yang paling                    sedikit adalah radon yang bersifat radioaktif yang mempunyai  waktu paruh yang pendek [4                    hari] dan meluruh menjadi unsur lain.

        b]  Kelimpahan Halogen 

             Halogen adalah unsur-unsur yang dalam sistem periodik terletak pada   golongan  VIIA yang                   meliputi: F [fluorin], Cl [klorin], Br [bromin], I [iodin], dan At [astatin]. Unsur golongan                         halogen  sangat reaktif, sehingga di alam hanya ditemukan dalam bentuk senyawanya. Halogen               berasal dari bahasa Yunani dari kata halos yang berarti garam, dan genes yang berarti                               pembentuk,  karena umumnya ditemukan dalam bentuk garam. Kelimpahan unsur-unsur                         halogen  banyak terdapat di lautan.

                                               Tabel 1.3 Kelimpahan unsur halogen di udara

       c]  Kelimpahan Alkali 

           Unsur-unsur  logam alkali terletak pada golongan IA dalam sistem periodik unsur, yang                           meliputi:  Li [litium], Na [Natirum], K [Kalium], Rb [Rubidium], Cs [Sesium], dan Fr                             [Fransium]. Unsur logam alkali bersifat sangat reaktif sehingga di alam hanya dalam bentuk                   senyawanya. Salah satu unsur alkali yang banyak di alam adalah natrium yang banyak                             ditemukan di dalam air laut yaitu  garam dapur [NaCl dan banyak digunakan dalam kehidupan               sehari-hari]. 

                                       Tabel 1.4. Kelimpahan unsur-unsur logam alkali di alam

        d]   Kelimpahan Alkali Tanah 

              Unsur golongan alkali tanah terletak pada golongan IIA dalam sistem periodik unsur, yaitu                      meliputi Be [berilium], Mg [magnesium], Ca [kalsium], Sr [stronsium], Ba [barium], dan Ra                  [radium]. Unsur-unsur logam alkali tanah hanya ditemukan di alam dalam bentuk senyawa,                    karena bersifat reaktif. Berilium ditemukan dalam bentuk mineral yaitu  beril,  magnesium                      ditemukan dalam mineral air laut seperti dolomit  dan kalsium banyak ditemukan pada                            cangkang  kerang yaitu  kalsium karbonat [CaCO3]

                                  Tabel 1.5. Kelimpahan unsur-unsur logam alkali tanah di alam

 2.   Sifat fisika dan sifat kimia unsur–unsur golongan utama 

       a]   Sifat-sifat Gas Mulia 

             Gas mulia adalah unsur-unsur golongan VIIIA [18]. Disebut mulia  karena unsur-unsur ini                       sangat stabil [sangat sukar bereaksi],  dan memiliki  elektron  valensi ns2 np6,  kecuali                           Helium

                                                               Tabel 2.1. Sifat Gas mulia

             1]   Sifat Fisika

                   • Sebagai gas monoatomik.

                   • Tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa dan sedikit larut dalam air.

                   • Bersifat non polar.

                   • Titik didih dan titil leleh  sangat rendah karena memiliki gaya London sangat lemah 

Gambar 2.1  warna  Gas Mulia 

[Sumber : //seputarilmu.com/2020/07/gas-mulia]

             2]   Sifat Kimia

                   • Kereaktifan rendah, karena  kulit terluarnya sudah penuh sehingga bersifat stabil.

                   • Sangat inert, hanya beberapa senyawa yang dapat dibentuk.yaitu ·      XeF2, XeF4, dan                             XeF6.

        b]   Sifat-sifat Halogen

              Unsur halogen adalah unsur-unsur golongan VIIA. Halogen itu berasal dari bahasa Yunani                      halos berati garam dan genes berarti pembentuk,  jadi  “pembentuk garam”, karena unsur-                        unsur  tersebut dapat bereaksi dengan logam membentuk garam. Unsur-unsur halogen                              mempunyai 7 elektron valensi pada subkulit ns2 np5 sehinggan unsur-unsur halogen bersifat                  sangat reaktif. Halogen cenderung menyerap satu elektron sehingga membentuk ion                                bermuatan  negatif satu.

                                       Tabel 2.2. Sifat Unsur Halogen

                                                  [Sumber //docplayer.info/46309784]

              1]  Sifat Fisika 

                   • Sebagai molekul diatomik

                   • Umumnya berbau menyengat dan menusuk 

                   • Titik didih dan titik leleh relatif rendah karena memiliki gaya Vander walls antar                                      molekulnya .Titik didih dan titik leleh bertambah dari unsur Fluorin ke Iodin. 

                   • Wujud berupa gas, cair, padat dan berwarna [Fluorin berupa gas berwarna kuning muda,                          klorin beruga gas berwarna hijau muda, Bromin berupa zat cair merah kecoklatan dan                              Iodin padatan berwarna ungu muda] 

                   • Mudah larut dalam air kecuali I, kelarutan dalam air berkurang dari F ke Br, Iodin larut                           dalam KI. 

                   • Kerapatan bertambah dari Fluorin ke Astatin. 

                                     Gambar 2.2 Warna dan bentuk  Gas Halogen 

                                     Sumber //kimiarini.wordpress.com/

               2]   Sifat Kimia 

                     • Reaktif,  kereaktifannya dari F ke semakin berkurang

                     • Daya Oksidator kuat [ dari F ke I makin kecil daya oksidatornya] 

                       Contoh:

                        F2[g] + 2Br–[aq] 2F–[aq] + Br2[g]     [reaksi berlangsung spontan]

                     • Dapat bereaksi dengan  basa membentuk garam 

                     • Dapat bereaksi dengan  hidrogen membentuk asam 

                       Sifat asam halida meliputi: 

                       Urutan titik didih asam halida adalah HF > HI > HBr > HCl, karena gaya antar molekul                           HF adalah ikatan hidrogen sedangkan lainnya gaya dipol-dipol yang relatif lebih lemah. 

                       Urutan kekuatan asam halida adalah HI > HBr > HCl > HF 

                     • Reaksi Halogen dengan air adalah reaksi autoredoks atau   disproporsionasi kecuali                                 Fluorin. 

                       Contoh:

                          2 F2[g] + 2 H2O[l] → 4 HF[aq] + O2[g]

                                                           Asam Fluorida 

                           Cl2 + 2 H2O          HOCl        +      HCl

                                                Asam hipoklorit      asam klorida 

                      Kekuatan asam oksi 

                      Semakin banyak jumlah O maka sifat sebagai oksidator semakin lemah, semakin banyak                        O sifat asam semakin kuat

                     Urutan kekuatan asam oksi:   HClO4 > HClO3 > HClO2 > HClO

                  • Reaksi antar halogen membentuk senyawa antar halogen. 

                     Cl2 + F2 → 2 ClF

  I2 + Cl2 → 2 ICl 

       c]   Sifat-sifat Alkali 

             Kata alkali berasal dari bahasa arab Al- qaly yang bearti abu , yang dalam air bersifat basa,                     sehingga  logam-logam golongan IA membentuk basa-basa kuat yang larut dalam air. 

                                           Tabel 2.3 Sifat Unsur Logam Alkali

                                  

  

                             [Sumber //www.studiobelajar.com/logam-alkali-dan-alkali-tanah/] 

             1]   Sifat Fisika 

                   • Logam alkali bersifat lunak. 

                   • Jika dibersihkan berwarna putih mengkilap. [Na berwarna pink] 

                   • Dapat menghantarkan  panas dan listrik yang baik [konduktor]. 

                   • Titik leleh dan titik didihnya makin kebawah makin rendah, disebabkan kerapatan                                   delokalisasi elektron [ikatan logam] yang makin rendah sehingga atom–atomnya mudah                         dipisahkan. 

                   • Sifat kelogaman alkali lebih kuat dibanding sifat kelogaman alkali tanah

                                            Gambar 2.3 Warna Logam Alkali 

                                          [Sumber : //blog.ruangguru.com/alkali] 

            2]   Sifat Kimia 

                 • Sangat reaktif, sehingga di alam tidak ditemukan sebagai unsur bebas. 

                 • Daya reduktor kuat, sehingga mudah teroksidasi. 

                 • Dapat bereaksi dengan halogen. 

                    Reaksi: 2L[s] + X2 2LX[s]

                                                          garam halida  

                • Dapat bereaksi dengan hidrogen , khusus untuk Li dapat bereaksi dengan nitrogen. 

                    Reaksi: 2L[s] + H2[g] 2LH[s]

                                                               alkali hidrida  

                    Contoh:

Reaksi: 6Li[s] + N2[g] 2Li3N[s]

                                                                Litium Nitrida 

                • Dapat bereaksi dengan oksigen membentuk oksida [jumlah oksigen terbatas], peroksida                           atau  superoksida [K, Rb,Cs]  [jumlah oksigen berlebih] . 

                   4L[s] + O2[g] → 2L2O[s]  [L = logam alkali]

                   Contoh:

                         Oksida          :   4Li[s] + O2[g] 2Li2O[s]

                         Peroksida     :  2Na[s] + O2[g] Na2O2[s]  

                         Superoksida :   K[s] + O2[g] KO2[s]

               • Dapat bereaksi dengan air 

                  Reaksi: 

                    2L[s] + 2H2O[l] 2LOH[aq] + H2[g]

                   Li bereaksi lambat ; Na bereaksi hebat dengan percikan api; K, Rb, dan Cs akan meledak                         jika dimasukkan dalam air. 

                                                      Gambar 2.4 warna nyala alkali

                                              [Sumber //iniblognyaromi.blogspot.com/]

      d]   Sifat-sifat Alkali Tanah 

             Unsur-unsur golongan IIA disebut juga alkali tanah,  karena unsur-unsur tersebut bersifat basa                 dan banyak ditemukan dalam mineral tanah. 

                                            Tabel 1.8 Sifat Unsur Golongan Alkali tanah 

             1]   Sifat Fisika 

                   • Relatif lunak tetapi lebih keras dibanding logam natrium dan kalium. 

                   • Barium bersifat keras seperti timbal. 

                   • Berwarna seperti perak mengkilat. 

                   • Dapat menghantarkan listrik dengan baik [konduktor]. 

                   • Titik didih tinggi , dari Li ke Cs semakin turun  

                                                 Gambar 2.5 Warna Logam Alkali Tanah 

                                    [Sumber : //tambahpinter.com/golongan-alkali-tanah/] 

             2]   Sifat Kimia 

                   • Sangat reaktif atau mudah bereaksi. Kereaktifan semakin turun  

                      Ba > Sr > Ca > Mg > Be 

                   • Merupakan oksidator kuat. 

                   • Dapat bereaksi dengan halogen 

                      Reaksi: 

                      M + X2 → MX2 : logam alkali tanah]

                   • Dapat bereaksi dengan udara  

                      Jika dipanaskan,  logam alkali tanah bereaksi denga nitrogen dan oksigen membentuk                              nitrida dan oksida 

                      Reaksi: 

                                 3M[s] + N2[g] → M3N2[s]

                      2M[s] + O2[g] → 2MO[s]

                   • Dapat bereaksi dengan Air 

                      Reaksi: 

                     M[s]+ 2H2O[l] → M[OH]2[aq] + H2[g]

                      Kereaktifanya makin bertambah 

                      Be tidak bereaksi dengan air. 

                      Mg tidak bereaksi dengan air dingin, tetapi dengan air panas   diatas 100 0C. 

                      Ca dan Sr bereaksi lambat dengan air pada suhu kamar. 

                      Ba bereaksi dasyat dengan air pada suhu kamar. 

                   •  Dapat bereaksi dengan hidrogen

                      Jika dipanaskan, logam alkali tanah dapat bereaksi dengan gas   hidrogen membentuk                              senyawa alkali hidrida.

                        M[s] + 2H2 [g] → MH2[s]

                                                          Gambar 2.6 warna nyala  alkali tanah 

                                                          [Sumber //quizizz.com/]

3.  Pembuatan  Unsur-unsur Golongan Utama

     a. Pembuatan Gas Mulia 

         Semua unsur gas mulia diperoleh melalui proses distilasi bertingkat udara cair, kecuali helium                 dan  radon, Dengan perbedaan titik didih yang tinggi, maka  memungkinkan gas-gas mulia di                 udara dapat dipisahkan.

         1] Pengambilan Helium [He] dari gas alam 

             Untuk memperoleh gas Helium dari gas alam ini diembunkan sehingga diperoleh produk yang               berupa campuran Helium [He], gas Nitrogen [N2] dan pengotor. Agar diperoleh  gas Helium                   yang murni dilakukan proses kriogenik dan adsorbsi. Kriogenik adalah pemberian tekanan                       pada  gas alam, kemudian didinginkan dengan cepat agar N2 mengembun sehingga bisa                        dipisahkan. Setelah itu dilakukan pemurnian dengan adsorpsi,, sehingga pengotor dapat diserap.

         2] Pengambilan Ne, Ar, Kr, Xe dari udara 

             Pada tahap awal CO2 dan uap air dipisahkan dari udara, kemudian  udara diembunkan dengan                 pemberian tekanan 200 atm dan diikuti dengan pendinginan cepat. Dari proses ini dihasilkan                   sebagian besar udara membentuk fase cair dengan  kandungan gas mulia lebih banyak yaitu                     60% gas mulia [Ar, Kr, Xe] dan  sisanya  adalah He dan Ne yang tidak mengembun karena                     titik  didihnya sangat rendah.  Selanjutnya  Ar, Kr, dan Xe dipisahkan dengan menggunakan                   proses adsorbsi dan  destilasi bertingkat  

     a. Proses adsorbsi 

                Mula-mula gas  oksigen dan nitrogen dipisahkan dahulu dengan  cara  mereaksikan gas                            oksigen dengan Cu panas, sedangkan gas nitrogen direaksikan dengan Mg. Hasil dari                              pemisahan ini [Ar, Xe, dan Kr] diadsorpsi oleh arang teraktivasi. Saat arang dipanaskan                          perlahan, gas akan keluar dari arang. Akhirnya diperoleh Ar pada suhu ±-80 oC,                                       sementara  Kr, dan Xe diperoleh pada suhu yang lebih tinggi. 

      b. Proses destilasi bertingkat 

                  Proses destilasi bertingkat adalah proses pemisahan zat berdasarkan perbedaan titik didih                        zat. Oleh karena titik didih N2 paling rendah, maka  N2dapat dipisahkan terlebih dahulu.                        Kemudian Ar dan O2 dipisahkan. Sedangkan Xe dan Kr dipisahkan pada tahapan destilasi                      selanjutnya

        3] Perolehan Radon [Rn] 

            Radon diperoleh dari peluruhan unsur radioaktif U-238 dan peluruhan langsung Ra-226. Radon              cepat meluruh menjadi unsur lain, Radon mempunyai waktu paruh 3,8 hari. 

   b. Pembuatan Halogen 

       1] Pembuatan Fluorin  

           Gas fluorin [F2] merupakan oksidator kuat, sehingga diperoleh melalui proses elektrolisis                       garamnya  hidrogen fluorida, KHF2 yang dilarutkan dalam HF cair, kemudian  ditambahkan                   LiF  3% [agar suhu turun sampai ±100 oC]. Elektrolisis dilakukan pada tempat terbuat dari baja,            di mana baja sebagai katode dan karbon [grafit]sebagai anoda 

           Reaksi: 

           KHF2 → K+ + HF2-

             HF2- → H+ + 2F

           Katoda : 2H+ + 2e → H2

           Anoda : 2F- → F2 + 2e

      2] Pembuatan Klorin  

          Klorin dapat dibuat dengan proses deacon [oksidasi], elektrolisis larutan   NaCl menggunakan                diafragma,  elektrolisis lelehan NaCl. Secara komersial klorin dibuat  dari elektrolisis leburan                  NaCl, yaitu Proses Down 

          Elektrolisis leburan 

           Katoda [besi]      :   Na+ + e → Na

           Anoda [karbon] :   2Cl- → Cl2 + 2e

           Pada proses tersebut  sebelum NaCl dicairkan, NaCl dicampurkan dengan sedikit NaF agar titik             lebur turun dari 800oC menjadi 600oC 

       3] Pembuatan Bromin 

           Bromin dapat dibuat dengan cara mengoksidasi ion bromide dalam air laut dengan klorin. 

           Reaksi:

           Cl2[g] + 2Br[aq] → 2Cl-[aq] + Br2[g]

           Dari proses tersebut  Br2 dalam air dapat mengalami hidrolisis, maka perlu  ditambahkan                         H2SO4 pada air laut hingga pHnya 3,5, kemudian dialiri gas Cl2 dan udara. Setelah                                 itu Cl2 dimurnikan dengan destilasi  Selain dengan cara di atas bromin dapat dibuat dengan                     elektrolisis llarutan garam MgBr2

       4] Pembuatan Iodin  

            Secara komersial iodin dapat dibuat dengan mengoksidasi ion iodida yang terdapat di air laut                  dengan klorin 

            Cl2[g] + 2I[aq] → 2Cl-[aq] + I2[g]

            Iodin juga dapat dibuat dengan  reduksi ion iodat dengan mengalirkan natrium hidrogensulfit                  kedalam garam Chili [NaIO3]. 

        5] Pembuatan Astatin [At] 

            Astatin merupakan unsur radioaktif, untuk memperolehnya  dari penembakan Bi dengan                          partikel  α [He]. 

   c.  Pembuatan Unsur Alkali 

        Logam-logam alkali dapat dibuat dengan elektrolisis lelehan garamnya atau mereduksi garamnya. 

        1] Pembuatan litium

            Litium  diperoleh dengan elektrolisis lelehan LiCl 

            LiCl[l] → Li+[l] + Cl-[l]

            Katoda :   Li+[l] + e → Li

            Anoda  :   Cl–[l] → ½Cl2[g] + e

        2] Pembuatan natrium

            Natrium dibuat dari elektrolisis lelehan natrium klorida yang dicampur dengan kalsium klorida              disebut proses Down. Kalsium klorida berfungsi untuk menurunkan titik cair [dari                                    800 oC sampai 500 oC]. 

            NaCl[l] → Na+[l] + Cl[l]

            Katoda : Na+[l] + e → Na[l]

            Anoda : Cl[l] → ½Cl2[g] + e

                                                   Gambar 3.1  Proses Down  natrium

                                      [Sumber //kimiarini.wordpress.com/kimia-unsur/] 

        3] Pembuatan kalium, rubidium, dan cesium

             Logam -logam tersebut dibuat dengan mereduksi lelehan garam kloridanya. 

             Reaksi:

              Na[s] + KCl[l] → NaCl[l] + K[s]

Na[s] + RbCl[l] → NaCl[l] + Rb[s]

              Na[s] + CsCl[l] → NaCl[l] + Cs[s] 

   d. Pembuatan Unsur Alkali Tanah 

        Logam-logam alkali tanah diperoleh  dengan elektrolisis lelehan garamnya, kecuali berilium. 

        1. Pembuatan berilium

            Berilium dapat dibuat dengan mereduksi garam flouridanya. 

            BeF2 + Mg → MgF2 + Be

        2. Pembuatan magnesium 

            Magnesium diperoleh melalui proses Downs,  yaitu menambahkan CaO ke dalam air laut                        sehingga megnesium mengendap sebagai magnesium hidroksida [Mg[OH]2]

               CaO [s] + H2O [l] → Ca2+ [aq] + 2OH [aq]

Mg2+ [aq] + 2OH– [aq] → Mg[OH]2 [s]

Mg2+[aq] + H2O[l] + CaO[s ] → Mg[OH]2[s] + Ca2+[aq

            Selanjutnya Mg[OH]2 direaksikan dengan larutan HCl pekat membentuk MgCl2

           Mg[OH]2[s]  + 2HCl[aq]  → MgCl2[aq]  +  2H2O[l]

            Larutan MgCl2 yang dihasilkan diuapkan sehingga didapat kristal MgCl2, kemudian di                          elektrolisis

           MgCl2[l] → Mg2+[l] + 2Cl–[l]

            Katoda  :   Mg2+[l] + 2e → Mg[s]

            Anoda   :   2Cl–[l] → Cl2[g] + 2e

                                             Gambar 3. 2 Proses Downs magnesium

                                            [sumber //kimiarini.wordpress.com/kimia-unsur/] 

4.  Kegunaan  Unsur Golongan Utama 

     a.  Kegunaan  Unsur Gas Mulia

         Helium

         Dalam bentuk gas sebagai  pengisi  kapal  udara dan balon udara,  karena sukar bereaksi,                         tidak   mudah terbakar dan ringan

         Dalam bentuk cair digunakan sebagai zat pendingin karena memiliki titik uap yang sangat                       rendah 

         Campuran dengan  oksigen digunakan untuk pekerja terowongan, pernapasan penyelam/                         penderita asma

        Neon

         Pengisi lampu neon

         Dalam bentuk cair  sebagai pendingin pada reaktor nuklir.

         Pengisi tabung televisi

       Argon

        Pengisi lampu pijar karena tidak bereaksi dengan kawat wolfram yang panas

        Untuk lampu reklame dengan cahaya berwarna merah muda

        Sebagai atmosfer inert pada pengelasan logam  terbuat dari stainless steal, titanium,                                magnesium dan aluminium. 

       Kripton

        Pengisi lampu tioresensi [lampu neon] bertekanan rendah. 

        Untuk lampu kilat fotografi berkecepatan tinggi

        Untuk  lampu mercusuar

       Xenon

        Untuk pembuatan tabung elektron

        Untuk lampu-lampu reklame yang member cahaya biru

       Radon

        Untuk terapi radiasi bagi penderita kanker 

        Untuk sistem peringatan gempa 

    b. Kegunaan  Unsur Halogen 

        Fluorin

         Freon [CFC] digunakan sebagai cairan pendingin

         Teflon [polietrafluoroetilena] digunakan sebagai  anti lengket

         Asam fluoride [HF] untuk membuat tulisan, lukisan, atau sketsa di atas kaca, karena                                melarutkan kaca

         Garam fluoride untuk pasta  gigi

        Klorin

         Garam dapur NaCl sebagai cairan infus, mengawetkan makanan,mencairkan salju,                                  mensintesis soda api, soda kue, berbagai senyawa lainnya

         DDT untuk insektisida

         Kaporit [Ca[OCl] 2]  digunakan desinfektan pada air minum dan kolam renang 

         natrium hipoklorit [NaClO] digunakan sebagai pengelantang 

         Kloroform [CHCl3] untuk obat bius dan pelarut.

         KCl digunakan untuk pupuk 

        Bromin

         Digunakan untuk sintesis senyawa – senyawa karbon 

         AgBr digunakan dalam sinar X , dalam film fotografi

         Natrium bromida [NaBr] sebagai obat penenang saraf.  

        Iodin

         Iodoform [CHCl3] digunakan sebagai zat antiseptik

         NaI, NaIO3, KI dan KIO3  dicampur dengan NaCl untuk mencegah penyakit gondok 

         KI digunakan sebagai obat anti jamur.

         AgI digunakan bersama-sama dengan AgBr dalam film fotografi.

     c. Kegunaan  Unsur Alkali 

        Litium

         Ion litium digunakan untuk baterai smartphone, laptop dan lain – lain 

         Paduan dengan Mg dan Al dimanfaatkan untuk komponen pesawat terbang , litium dengan                      timbal digunakan untuk membungkus kab

       Natrium

        Uap Na digunakan pada lampu jalanan untuk memberikan warna kuning 

        Natrium dalam tubuh berfungsi untuk menjaga keseimbangan elektrolit dalam tubuh,                              menjaga   tekanan darah 

        NaOH digunakan untuk membuat sabun, rayon, kertas 

        NaHCO3 digunakan sebagai pengembang kue

        Natrium benzoat digunakan untuk pengawet makanan

        Na-glutamat digunakan untuk penyedap makanan

       Kalium

        Kalium dalam tubuh berfungsi membantu meredakan tegangan di dinding pembuluh darah,                    mencegah penyempitan pembuluh arteri 

        Sebagai Pupuk NPK 

        K2CO3 untuk membuat kaca terutama kaca televisi

        KOH untuk membuat sabun cair dan detergen

        KNO3 digunakan dalam pupuk dan bahan peledak

       Rubidium

        Digunakan sebagai osilator untuk aplikasi di navigasi dan komunikasi militer 

        Garam rubidium [Rb] digunakan dalam gelas, keramik, dan kembang api untuk memberikan                  warna ungu

       Cesium

        Garam sesium digunakan untuk memperkuat ketahanan berbagai jenis kaca

        Sesium klorida digunakan untuk sel fotoelektrik

        Sesium nitrat digunakan untuk membuat gelas optic

    d. Kegunaan Unsur Alkali Tanah 

        Berilium

         Paduan logam berilium dan tembaga banyak dipakai pada alat listrik 

         Untuk bahan kaca dari sinar x karena dapat 

        Magnesium

         Magnalium, paduan dari Mg, Al, dan Cu untuk konstruksi pesawat terbang 

         MgSO4 [garam inggris] untuk  obat pencahar 

         Mg[OH]2  bubur magnesia untuk antasida [obat maag] 

         MgO untuk pelapisan  tungku karena titik lelehnya yang tinggi 

        Kalsium

         Untuk  pembentukan  tulang, gigi, dedaunan 

         CaSO4  [gypsum] untuk pembuatan cetakan alat keramik, perekat 

         CaO [kapur tohor] untuk penyerap air karena sifatnya yang higroskopis 

         Ca[OH]2  [air kapur] digunakan untuk menetralkan keasaman 

         CaC2 untuk menghasilkan gas asetilena yang  dimanfaatkan untuk proses pengelasan 

        Stronsium

         Stronsium klorida [SrCl2] sebagai bahan tambahan pasta gigi sensitive

         Stornsium nitrat [Sr[NO3]2] sebagai zat pemberi warna merah pada kembang api

       Barium

        BaSO4 untuk  memeriksa saluran pencernaan, bahan cat berwarna putih, pewarna plastic

        Untuk  kembang api 

        Barium karbonat [Ba[CO­3]2]  untuk  racun tikus

       Radium

        Dalam bentuk gas, digunakan dalam kemoterapi

             Latihan 

             1. Dalam susunan unsur halogen, mengapa unsur Fmerupakan oksidator yang paling kuat di                       antara unsur lainnya dalam satu golongan?

             2.   Mengapa unsur alkali sangat reaktif?

             3. Magnesium selain  diperoleh melalui elektrolisi juga daopat diperoleh dengan mereduksi                         MgO dari dolomit.Bagaimana prosesnya?

DAFTAR PUSTAKA

Sudarmo, Unggul. 2014, Kimia untuk SMA /MA kelas III, Surakarta, Erlangga

Ambarsari, Tantri, S.Pd, M.Eng 2020, Modul Pembelajaran SMA Kimia Kelas XI, Kemendikbud

Sutresna, Nana.2016, Aktif dan Kreatif Belajar Kimia Untuk Sekolah Menegah Atas/Madrasah Aliyah Kelas XII peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam, Bandung, Grafindo Media Pratama.

Sukmanawati, Wening. 2009. Kimia Untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. 

Pangajuanto, Teguh dan Rahmidi, Tri. 2009. Kimia 3 Untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

Harnanto, Ari dan Ruminten2009. Kimia Untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

//www.studiobelajar.com/gas-mulia/

//sites.google.com/site/dewitatrianiputri/materi-pembelajaran/kelas-xii/bab-18-kimia-unsur/a-kelimpahan-unsur-unsur-di-alam

//sites.google.com/site/dewitatrianiputri/materi-pembelajaran/kelas-xii/bab-18-kimia-unsur/a-kelimpahan-unsur-unsur-di-alam

//sites.google.com/site/dewitatrianiputri/materi-pembelajaran/kelas-xii/bab-18-kimia-unsur/c-pembuatan-unsur-unsur-dan-senyawa

//kimiarini.wordpress.com/kimia-unsur/pembuatan-dan-manfaat-beberapa-unsur-logam-dan-senyawanya/

//maaymeong.blogspot.com/2015/11/gas-mulia-pengertian-sifat-keberadaan.html

//materiipa.com/alkali-tanah

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề