Menghentikan gerakan badan ke depan merupakan tahap pada lempar lembing
Show
PENDIDIKAN | 28 Mei 2016 09:00 Reporter : Dewi Ratna Merdeka.com - Lempar lembing adalah salah satu olahraga yang mulai digemari di Indonesia. Lempar lembing ini dilakukan di lapangan terbuka berukuran sekitar 40 x 70 meter. Jika tidak ada lapangan yang tersedia, lapangan sepak bola juga bisa digunakan untuk melakukan olahraga yang satu ini. Dalam melakukan lempar lembing, ada beberapa sikap yang harus diperhatikan, misalnya saja gerak melempar dan sikap akhir lemparan. Nah, yuk kita bahas itu bersama.
Nah, itu adalah sikap yang digunakan untuk melempar lembing. Menarik untuk dibaca kan? (mdk/iwe)
Olahraga lembar lembing merupakan salah satu cabang olahraga atletik. Olahraga ini membutuhkan teknik, kecepatan, dan kekuatan untuk dapat melemparkan lembing sejauh mungkin. Lempar lembing ini berasal dari dua kata, lempar yang berarti membuang jauh, dan lembing yang berarti tongkat berujung runcing. Melempar adalah proses pemindahan benda dari satu tempat ke tempat lain dengan sekuat tenaga agar benda mencapai jarak maksimal. Melempar ini adalah unsur terpenting dalam kegiatan olahraga lempar lembing. Menurut PASI (1988), lempar lembing adalah salah satu olahraga dalam cabang atletik yang menggunakan alat bulat panjang berbentuk tombak dengan melempar sejauh-jauhnya. Sedangkan menurut Jerver (1996), lempar lembing merupakan suatu gerakan sentuhan tangan dengan menggunakan benda berbentuk panjang yang dilempar sejauh mungkin. Buku tersebut adalah buku pendidikan jasmani dan olahraga untuk SMP atau MTS kelas IX. Mengetahui olahraga lempar lembing ini tidak akan lengkap jika kita tidak mengetahui bagaimana sejarahnya. Di balik olahraga yang mendunia ini, lempar lembing memiliki sejarah pada zaman kuno. Berikut adalah sejarah olahraga lempar lembing. Sejarah Olahraga Lempar LembingKegiatan lempar lembing sering kali dilakukan oleh manusia pada zaman kuno untuk berburu binatang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Manusia juga menggunakan lembing ini untuk berperang. Sebelum dijadikan sebagai olahraga, kegiatan lempar lembing ini lebih digunakan untuk beraksi dan melindungi diri. Setelah berabad-abad kemudian, lempar lembing dijadikan olahraga seperti sekarang. Lempar lembing ini sudah diperkenalkan sejak olimpiade pada masa kuno sebagai bagian dari Pentathlon pada 708 SM. Selanjutnya olahraga ini juga muncul di Jerman dan Swedia pada tahun 1870-an. Lalu olahraga lempar lembing ini secara resmi menjadi bagian dari cabang atletik pada olimpiade modern sejak tahun 1908 (pria) dan tahun 1932 (wanita). Selain itu ada dua perkembangan yang telah memengaruhi perkembangan dari olahraga lempar lembing ini. Yang pertama adalah menggunakan cakram sebagai alat putaran untuk melempar. Metode tersebut menghasilkan jarak yang baik untuk melempar, namun metode tersebut juga sering dilarang. Yang kedua adalah aturan agar atlet tidak membelakangi arah lemparan. Teknik Olahraga Lempar LembingLempar lembing ini adalah sebuah olahraga cabang atletik yang mengutamakan gerakan lengan dan otot. Oleh karena itu perlu dilakukan latihan dan teknik yang tepat untuk memaksimalkan lemparan dan juga mengurangi cedera pada lengan. Sebelum melakukan latihan teknik lempar lembing ini diharuskan untuk pemanasan agar seluruh badan termasuk lengan sudah renggang dan tidak kaku saat digerakkan. Dalam tekniknya, lempar lembing sendiri dibagi menjadi empat yaitu, teknik memegang lembing, teknik membawa lembing, teknik berlari, dan teknik melempar lembing. 1. Teknik Memegang LembingMemegang lembing dengan baik dan benar merupakan kunci dari lemparan yang bagus. Pada bagian lembing pastinya terdapat lilitan tali yang gunanya sebagai tempat yang dianjurkan untuk memegang lembing. Pada titik itulah tempat yang paling efektif dalam memegang lembing. Ada tiga gaya untuk memegang lembing yaitu, gaya Amerika, gaya Finlandia, dan gaya penjepit. Berikut gaya-gaya untuk memegang lembing. a. Gaya AmerikaGaya Amerika ini adalah gaya yang mudah dilakukan, khususnya untuk pemula yang baru ingin belajar lempar lembing. Selain pemula, masyarakat dan pendidikan juga menggunakan gaya ini untuk memegang lembing karena daya dorong yang dihasilkan oleh ibu jari dan jari telunjuk lebih tinggi. Cara memegang lembing dengan gaya Amerika adalah dengan memegang lembing pada bagian tali di antara jari telunjuk dan ibu jari, lalu telapak tangan dan jari lainnya menggenggam tongkat seperti biasa. Gaya pegang ini juga lebih mudah dilakukan daripada gaya Finlandia. Biasanya orang-orang yang memegang gaya Finlandia adalah atlet elit saja. Secara umum gaya pegang lembing Amerika dan Finlandia masih digunakan sampai sekarang karena memiliki dorongan yang sama kuat, hanya berbeda teknik memegang saja. b. Gaya FinlandiaCara memegang lembing dalam gaya Finlandia ini adalah memegang lembing pada bagian lilitan tali dengan jari tengah dan ibu jari yang bertemu, lalu diikuti oleh sisa jari lainnya yang menggenggam, namun jari telunjuk tetap lurus mengikuti lembing. Gaya memegang lembing yang satu ini mirip dengan gaya Amerika, namun telunjuk yang lurus harus diulur agak ke belakang untuk mengontrol saat ingin melemparkan lembing. c. Gaya PenjepitGaya penjepit ini caranya dengan memegang lembing pada bagian lilitan tali dengan jari telunjuk dan jari tengah berada di antara lembing dengan posisi menjepit. Gaya memegang lembing ini untuk mencegah terjadinya luka di siku karena salah melempar. Tetapi karena lilitan tali yang tipis tersebut dapat memicu juga masalah saat melempar. 2. Teknik Membawa LembingSetelah bisa menentukan mana gaya memegang lembing yang cocok untuk kalian, langkah berikutnya adalah teknik membawa lembing dengan benar. Di bawah ini adalah langkah-langkahnya.
3. Teknik Lari Lempar LembingKetika kalian sudah paham bagaimana cara memegang lembing, selanjutnya adalah bagaimana teknik berlari ketika ingin melemparkan lembing. Di bawah ini adalah langkah-langkahnya.
4. Teknik Melempar LembingBerikut adalah beberapa langkah untuk melempar lembing. Teknik ini bisa digunakan jika kamu ingin melempar lembing tanpa awalan lari.
Buku tersebut merupakan buku jasmani dan olahraga untuk SMP dan MTS kelas VIII. Peraturan Umum dalam Lempar LembingInternationa Association of Athletics Federations (IAAF) telah menentukan sejumlah aturan terkait lempar lembing. Berikut adalah peraturan umum dalam olahraga lempar lembing. 1. Peralatan Lempar LembingDalam alat lembing terdiri dari tiga bagian yaitu, mata lembing, badan lembing, dan juga tali lembing. Badan pada lembing terbuat dari metal, lalu mata lembing lancip dengan ujung yang panjang. Spesifikasi lembing pura dan putri memiliki beberapa perbedaan. Aturan spesifikasi yang telah ditetapkan ini untuk menjamin lembing dapat melayang dan menancap dengan baik dan benar. Dalam hal ini, manajer teknik harus berhati-hati dalam menjamin semua lembing agar sesuai dengan aturan yang sah. Berat lembing untuk putra adalah 800 gram, sedangkan putri sebesar 600 gram. Panjang lembing untuk putra adalah 2.60 m sampai 2.70 m. Sedangkan lembing putri memiliki panjang 2.20 m sampai 2.30 m. Dalam lomba kejuaraan dunia atau regional, peserta harus menggunakan lembing yang telah disediakan oleh panitia. Namun pada perlombaan lainnya dalam tingkatan yang lebih kecil, peserta boleh membawa lembingnya sendiri asal telah diperiksa dan diberi tanda oleh panitia. 2. Lintasan Awalan Lempar LembingMenurut aturan yang berlaku, panjang lintasan awalan lempar lembing tidak boleh lebih dari 36.50 m dan tidak kurang dari 30 m. Lintasan ini harus diberi tanda dengan dua garis paralel 4 m terpisah dengan lebar garis 5 cm. 3. Lengkungan Batas Lempar LembingLengkungan untuk batas lempar lembing ini dibuat dari kayu meta yang dicat putih dan dipasang datar dengan tanah. Lengkungan ini merupakan suatu busur yang memiliki garis tengah dengan radius 8 m. Garis lengkungannya berukuran 7 cm. Sepanjang 0.75 m dibuat sebagai perpanjangan dari lengkungan lempar dan siku-siku terhadap paralel lintasan lari awalan. 4. Area Pendaratan Lempar LembingArea pendaratan ini ditandai dengan busur yang ditarik dan dititik pusatkan dengan sudut 28.96 derajat. 5. Penilaian Lempar LembingDalam penilaiannya, lempar lembing ini menggunakan bendera sebagai suatu simbol. Bendera putih digunakan jika lemparan dilakukan dengan benar dan menancap sukses di area pendaratan. Sedangkan bendera merah digunakan untuk menandakan bahwa lemparan yang dilakukan itu salah. Suatu lemparan lembing diukur dari tanda yang terdekat dengan mata lembing sampai ke bagian dalam lingkaran, lalu mengukur tanda antara tanda tersebut. Beberapa unsur penilaian adalah bagaimana cara memegang lembing yang benar dan pendaratan lembing yang paling jauh dan tepat. Muhajir (2007) mengatakan bahwa, lemparan dapat dikatakan sah apabila lembing telah menggores atau menancap di area pendaratan. Lemparan dikatakan tidak sah jika sewaktu peserta melempar, kaki menyentuh lengkung lemparan. Sedangkan Ballesters mengatakan bahwa lemparan akan dianggap sah jika mata lembing menyentuh tanah sebelum bagian lembing yang lain, dan sepenuhnya harus jatuh ke dalam area pendaratan. Persyaratan Lemparan Lembing yang Sah
Buku Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan untuk SMA/MA/SMK dan Sederajat kelas X, disusun berdasarkan Kurikulum 2013 yang revisi terbaru. Disajikan dengan memperhatikan keterkaitan ilmu teknologi, kesehatan, lingkungan, dan masyarakat. Materi buku ini mengungkapkan beberapa teknik atau metode ketrampilan mental yang harus dikuasai oleh peserta didik. Rekomendasi Buku & Artikel TerkaitNah Grameds, itulah penjelasan mengenai olahraga lempar lembing yang di dalamnya terdapat sejarah, teknik, peraturan, dan persyaratan untuk lempar lembing. Jika kalian tertarik berlatih lempar lembing, kalian bisa mempelajari dari artikel di atas. Sebelum melakukan kegiatan olahraga tentunya kita harus melakukan pemanasan. Apabila kalian ingin belajar pemanasan yang baik dan benar, kalian bisa membeli buku-buku bahkan peralatan olahraga di Gramedia. Gramedia sebagai #SahaatTanpaBatas menyediakan buku-buku yang mungkin kalian inginkan. Yuk, beli bukunya sekarang juga!
Layanan Perpustakaan Digital B2B Dari Gramedia ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah.
|