Menurut hukum Hardy Weinberg keseimbangan frekuensi gen dalam suatu populasi dapat terganggu karena
Keseimbangan gen dalam suatu populasi dapat mengalami perubahan. Perubahan yang terjadi ini dapat mengakibatkan teorema dari Hardy-Weinberg tidak berlaku. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hukum atau teorema Hardy-Weinberg tidak berlaku adalah sebagai berikut 1. MutasiDengan adanya mutasi yang terjadi pada suatu individu akan dapat mempengaruhi struktur gene pool yang dimiliki. Mengapa demikian ? Mutasi dapat mengakibatkan berubahnya keseimbangan gen-gen dalam sebuah populasi. Seleksi alam juga merupakan salah satu yang mempengaruhi keseimbangan gen dalam suatu populasi. Seleksi alam dapat mempengaruhi keberhasilan reproduksi suatu individu dalam populasi. Masing-masing individu dalam populasi memiliki tingkat viabilitas, vitalitas, dan fertilitas yang berbeda-beda, dengan adanya seleksi alam akan menyebabkan transfer alel ke generasi selanjutnya pada jumlah yang tidak proporsional terhadap frekuensi relatif pada generasi yang ada sekarang. Migrasi merupakan perpindahan makhluk hidup dari satu tempat ke tempat yang lain. Migrasi juga dapat menyebabkan keseimbangan gene pool dalam suatu populasi terganggu sehingga dapat menyebabkan terjadinya penyimpangan terhadap hukum Hardy-Weinberg. Rekombinasi yang terjadi karena perkawinan silang dapat dijadikan sebagi acuan terjadinya evolusi karena dengan adanya rekombinasi ini memungkinkan terbentuknya varietas baru yang berbeda dengan yang sudah ada sebelumnya. Konsep evolusi terkait dengan dua proses, yaitu pertama perubahan baru bertahap dalam genotipe dan fenotipe yang terdapat pada organisme hidup. Perubahan-perubahan ini bersifat adaptif, yaitu bahwa organismenya sangat efisien dalam memanfaatkan lingkungan. Kedua adalah pembentukan spesies baru. Semakin beraneka ragamnya jenis makhluk hidup dan semakin besarnya jumlah populasi dalam suatu tempat tidak lepas dari adanya proses spesiasi atau pembentukan spesies baru. Terdapat beberapa syarat-syarat terjadinya spesiasi dalam suatu populasi. Berikut penjelasannya. Syarat-syarat terjadinya spesiasi dalam suatu populasi, yaitu:
Terdapat beberapa hal yang dapat menyebabkan terbentuknya spesies baru, yaitu sebagai berikut. 1. Isolasi GeografisIsolasi geografis dapat menyebabkan terbentuknya spesies baru, sebelumnya telah dijelaskan bahwa suatu populasi yang mendiami suatu tempat memiliki gene pool yang berbeda-beda dengan populasi lain di tempat yang lain. Tapi, tidak dapat dipungkiri fakta bahwa suatu populasi yang awalnya memiliki gene pool yang sama, akan dapat menjadi populasi dengan gene pool yang berbeda-beda. Oleh karena itu gene pool yang efektif antara dua populasi dapat hilang dari sebuah populasi. Apabila suatu populasi yang awalnya bersama, kemudian dipisahkan oleh sebab-sebab geografis, dapat menyebabkan terjadinya penyebaran spesies. Spesies yang menyebar akan mengalami proses evolusi yang berjalan terpisah. Dalam kurun waktu tertentu, kedua populasi yang terpisah ini akan semakin menunjukkan perbedaannya karena masing-masing menjalani proses evolusi dengan caranya sendiri-sendiri. Alasan-alasan mengapa evolusi terjadi adalah karena adanya isolasi geografis dari suatu populasi, seperti:
Isolasi Intrinsik merupakan pemisahan satu spesies populasi melalui mekanisme yang mencegah terjadinya perkawinan, sehingga tidak terjadi fertilisasi. Cara-cara yang dapat dilakukan untuk mencegah fertilisasi adalah seperti a. Isolasi ekogeografiIsolasi ekogeografi artinya adanya hambatan fisik yang menjadi penghalang untuk bertemunya antara dua populasi, sehingga mereka akan menyesuaikan dengan lingkungan masing-masing. Ketika kedua populasi tersebut bersatu, tidak akan mampu melakukan hibridisasi, karena masing-masing tidak mampu menyesuaikan dengan tempat tinggal yang baru. b. Isolasi habitatIsolasi habitat terjadi karena adanya dua populasi simpatrik yang memiliki habitat berbeda. Bila dikawinkan antar kedua anggota populasi tersebut, akan menghasilkan keturunan yang steril. c. Isolasi iklim atau musimIsolasi iklim atau musim adalah terjadinya perbedaan iklim dan musim yang menghalangi dua populasi simpatrik untuk berkembang biak. Misalnya, antara tumbuhan Pinus radiata dan Pinus muricata, keduanya berkemungkinan melakukan interbreeding sangat kecil karena proses masaknya gamet dalam waktu yang berlainan. d. Isolasi behaviour atau tingkah lakuPerilaku sangat berperan penting dalam pertumbuhan dan perkawinan organisme. Sebagai contoh, ikan Steakback memiliki cara-cara tersendiri yang tidak dimiliki oleh jenis ikan lain. Ikan Steakback memiliki cara percumbuan yang khusus yang dilakukan sebelum kawin. e. Isolasi mekanikIsolasi mekanik disini artinya adanya perbedaan struktural antara dua individu yang menghalangi proses perkawinan. Misalnya karena adanya perbedaan bentuk morfologi alat kelamin ataupun adanya perbedaan ukuran tubuh yang sangat mencolok yang dapat menjadi penghambat dalam melakukan proses perkawinan. f. Isolasi gametIsolasi gamet adalah isolasi yang terjadi pada dua spesies yang simpatrik karena sel gamet jantan tidak memiliki kemampuan untuk hidup dalam saluran kelamin betina. g. Isolasi pertumbuhanIsolasi pertumbuhan terjadi karena embrio seringkali tidak tumbuh dan mengalami kematian. h. Kematian dari HibridKematian dari Hibrid disini maksdunya hasil perkawinan antara dua individu seringkali mengalami kecacatan atau lemah sehingga sebelum bereproduksi sudah mengalami kematian. i. Kemandulan dari HibridBeberapa persilangan antar spesies mampu menghasilkan keturunan yang kuat namun steril atau mandul. Seperti, perkawinan antara kuda dengan keledai yang dapat menghasilkan keturunan yang disebut mule, namun faktanya keturunannya ini adalah binatang yang steril atau mandul. j. Eliminasi selektif dari HibridJika terdapat dua populasi yang simpatrik melakukan perkawinan, dapat terjadi pembuahan dan menghasilkan keturunan yang fertil atau subur. Jika keturunannya tersebut bersifat adaptif, maka akan tetap hidup, tapi jika tidak adaptif maka akan mati atau mengalami kepunahan. Domestifikasi adalah proses penjinakan yang dilakukan dengan disengaja oleh manusia untuk menjadikan hewan atau tumbuhan yang liar menjadi tidak liar. Pada dasarnya proses penjinakan berlangsung dengan memindahkan hewan atau tumbuhan dari habitat aslinya ke lingkungan yang telah diciptakan oleh manusia. Proses poliploidi secara umum terjadi pada tumbuh-tumbuhan. Misalnya, pada fase anafase sel mengalami disjungsi sehingga gamet yang dihasilkan bersifat diploid. Jika gamet ini dibuahi oleh gamet yang haploid, maka akan menghasilkan keturunan triploid, atau jika dibuahi gamet diploid maka keturunannya akan tetraploid. Dengan kata lain sangat memungkinkan terjadi poliploidi. Terdapat beberapa penyebab terjadinya poliploidi, yaitu Penyebab poliploidi adalah
Ada usul agar artikel digabungkan dengan Prinsip Hardy-Weinberg. (Diskusikan) Asas Hardy-Weinberg menyatakan bahwa frekuensi alel dan frekuensi genotipe dalam suatu populasi akan tetap konstan, yakni berada dalam kesetimbangan dari satu generasi ke generasi lainnya kecuali apabila terdapat pengaruh-pengaruh tertentu yang mengganggu kesetimbangan tersebut. Pengaruh-pengaruh tersebut meliputi perkawinan tak acak, mutasi, seleksi, ukuran populasi terbatas, hanyutan genetik, dan aliran gen. Adalah penting untuk dimengerti bahwa di luar laboratorium, satu atau lebih pengaruh ini akan selalu ada. Oleh karena itu, kesetimbangan Hardy-Weinberg sangatlah tidak mungkin terjadi di alam. Kesetimbangan genetik adalah suatu keadaan ideal yang dapat dijadikan sebagai garis dasar untuk mengukur perubahan genetik. Asas Hardy-Weinberg untuk dua alel: sumbu horizontal menunjukkan frekuensi alel p dan q, sedangkan sumbu vertikal menunjukkan frekuensi genotipe. Tiap-tiap kurva menampilkan satu dari tiga genotipe yang memungkinkan.Frekuensi alel yang statis dalam suatu populasi dari generasi ke generasi mengasumsikan adanya perkawinan acak, tidak adanya mutasi, tidak adanya migrasi ataupun emigrasi, populasi yang besarnya tak terhingga, dan ketiadaan tekanan seleksi terhadap sifat-sifat tertentu. Contoh paling sederhana dapat terlihat pada suatu lokus tunggal beralel ganda: alel yang dominan ditandai A dan yang resesif ditandai a. Kedua frekuensi alel tersebut ditandai p dan q secara berurutan; freq(A) = p; freq(a) = q; p + q = 1. Apabila populasi berada dalam kesetimbangan, maka freq(AA) = p2 untuk homozigot AA dalam populasi, freq(aa) = q2 untuk homozigot aa, dan freq(Aa) = 2pq untuk heterozigot. Konsep ini juga dikenal dalam berbagai nama: Kesetimbangan Hardy-Weinberg, Teorema Hardy-Weinberg, ataupun Hukum Hardy-Weinberg. Asas ini dinamakan dari G. H. Hardy dan Wilhelm Weinberg. Rumus sebagai berikut: Umum: p + q = 1 atau p2 + 2pq + q2 = 1 Golongan darah: p + q + r = 1 atau p2 + q2 + r2 + 2pq + 2pr + 2qr = 1Contoh soal: berdasarkan penyakit keturunan
rumus untuk hemofilia (H, h) seperti buta warna. berdasarkan alel ganda
jadi golongan darah B = 39% x 5.000 = 1.950 orang serta AB = 12% x 5.000 = 600 orang.
Jika syarat-syarat tersebut terpenuhi, maka frekuensi alel dan frekuensi genotipe dalam suatu populasi akan konstan dan evolusi pun tidak akan terjadi. Tetapi dalam kehidupan, syarat-syarat tersebut tidak mungkin terpenuhi sehingga evolusi dapat terjadi.
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Asas_Hardy-Weinberg&oldid=18628814" |