Mobilitas sosial dalam sistem stratifikasi sosial yang tertutup contohnya terjadi pada masyarakat

Stratifikasi sosial adalah penggolongan masyarakat ke dalam kelas yang bisa disusun secara bertingkat. Stratifikasi sosial disebut juga lapisan antar masyarakat.

Kata stratifikasi berasal dari stratum yang artinya lapisan, sedangkan sosial bermakna masyarakat. Penggolongan masyarakat ini bisa menimbulkan kelas-kelas sosial, seperti sosial atas [upper class], sosial menengah [middle class], dan kelas bawah [lower class].

Penggolongan kelas ini disebabkan karena tidak seimbangnya pembagian hak, kewajiban, dan tanggung jawab nilai sosial pada masyarakat.

Baca Juga

Sistem stratifikasi sosial dipengaruhi oleh kedudukan [status] dan peran. Contohnya, kepala sekolah dan manajer yang memiliki kedudukan lebih tinggi dalam suatu kelompok.

Kedudukan dan peran akan berpengaruh pada hak dan kewajiban. Contohnya, manajer harus mengoordinasikan kerja para karyawan, supaya tingkat produksi perusahaan bisa tercapai. Berdasarkan fungsinya, stratifikasi sosial dibagi menjadi beberapa bagian yaitu:

Setiap orang dalam lapisan masyarakat punya hak istimewa dibandingkan dengan individu dari lapisan bawah. Distribusi hak istimewa ini berupa penghasilan, wewenang, dan tingkat kekayaan.

Advertising

Advertising

Dalam kelompok masyarakat, lambang tertentu dipakai sebagai status dan kedudukan. Contoh simbol yaitu mobil mewah, jam tangan mahal, mode pakaian, dan hobi tertentu.

Individu dan kelompok bisa menduduki lapisan sosial yang sama dalam masyarakat. Penyebab terbentuknya lapisan sosial ini karena perasaan senasib dan mencapai tujuan bersama.

Individu bisa memperoleh gambaran berpindahnya lapisan sosial untuk meningkatkan kedudukan. Gambaran tingkat mudah dan sukarnya bertukar kedudukan, dilihat dari stratifikasi yang berlaku tertutup, terbuka, dan campuran.

Sifat Stratifikasi Sosial

Menurut Soerjono Soekanto, berdasarkan sifatnya stratifikasi sosial dibagi menjadi tiga antara lain:

Mengutip dari modul Sosiologi, stratifikasi sosial tertutup bisa membatasi kemungkinan seseorang berpindah dari satu lapisan ke lapisan lain. Misalnya, seseorang ingin berpindah ke lapisan atas atau sebaliknya.

Sistem pelapisan sosial tertutup tersebut, jalan masuknya hanya melalui kelahiran. Contoh, stratifikasi sosial tertutup yaitu sistem kasta di India.

Sistem lapisan sosial ini memberi kesempatan individu naik ke lapisan sosial lebih tinggi. Mereka bisa naik karena punya kemampuan dan kecakapan. Sebaliknya, individu bisa turun ke lapisan yang lebih rendah.

Stratifikasi sosial campuran adalah perpaduan antara stratifikasi tertutup dan terbuka. Contohnya, kaum sudra yang bertahan di tengah masyarakat yang memiliki sistem kasta, sehingga dia tidak bisa mendapatkan kedudukan terhormat. Cara mengubah kasta, masyarakat bisa berpindah ke tempat yang tidak mengenal kasta.

Contoh Stratifikasi Sosial

Berdasarkan sifatnya, berikut contoh stratifikasi sosial yang ada dalam kehidupan sehari-hari.

Masyarakat beragama Hindu menganut sistem kasta dalam lapisan masyarakat. Dari kasta tertinggi, ada kasta Brahmana [pendeta], Kshatriya [bangsawan dan raja], Waisya [perdagangan dan pegawai pemerintah], dan terakhir Sudra [masyarakat biasa].

Sistem kasta ini sudah ada sejak kehidupan sosial dilahirkan. Adanya sistem kasta membuat lapisan terendah tidak bisa naik kasta. Namun, ada pengecualian jika individu ini berada pada kasta di atasnya.

Stratifikasi sosial terbuka bisa naik dan turun kelas sosial. Penyebabnya, karena seseorang membutuhkan usaha secara tekun, rajin, dan memiliki prestasi sehingga naik kelas sosial lebih tinggi.

Contohnya, seorang karyawan bisa naik jabatan menjadi manajer, karena dia rajin dan loyal. Selain itu, karyawan tersebut menguntungkan pihak perusahaan sesuai bidangnya.

Stratifikasi terbuka ini juga bisa membuat seseorang turun dari status sosial sebelumnya. Penyebabnya, karena dia kurang gigih, kurang berprestasi dan malas dalam berusaha.

Masyarakat yang tinggal di tempat yang memiliki kasta bisa pindah ke tempat lain. Contohnya, masyarakat Bali tinggal di Jakarta, dia berupaya mendapatkan kedudukan sesuai dengan kemampuan tanpa kasta.

Contoh lainnya, yaitu jabatan tinggi di pemerintahan bisa diduduki oleh masyarakat umum sesuai kriteria, tanpa melihat kasta sosialnya.

Faktor Penyebab Stratifikasi Sosial

Ada dua faktor yang mempengaruhi penyebab terjadinya stratifikasi sosial, yaitu faktor tanpa sengaja [berdiri sendiri] dan faktor yang disusun untuk mencapai tujuan tertentu.

Faktor penggolongan kelas sosial ini contohnya, perbedaan kepandaian, harta benda, umur, jenis kelamin, dan sifat asli individu dalam suatu masyarakat.

Sedangkan faktor yang disusun berhubungan dengan organisasi formal, pembagian wewenang dan kekuasaan, perusahaan, partai politik, pemerintahan, dan organisasi dalam lembaga masyarakat.

Baca Juga

Ada beberapa kriteria penggolongan masyarakat dalam suatu lapisan. Kriteria tersebut berdasarkan tingkat kekayaan, kekuasaan, keturunan, kehormatan, dan ilmu pengetahuan. Prestasi dalam bidang pendidikan sangat berpengaruh untuk mengubah stratifikasi sosial.

  1. Kekayaan berupa harta benda dan barang berharga bisa dilihat dari jenis kendaraan, rumah, pakaian, kebiasaan, dan gaya hidup. Dalam kehidupan sosial, seseorang yang memiliki penghasilan tinggi akan membangun rumah mewah, sedangkan seseorang yang berpenghasilan rendah akan membangun rumah seadanya.
  2. Kekuasaan adalah kemampuan seseorang mengendalikan pihak lain. Kekuasaan bisa bersumber dari keturunan. Contohnya, anak yang lahir dari keturnan bangsawan akan memiliki kekuasaan lebih tinggi dalam lingkungan sosialnya. Umumnya, orang yang berkuasa menempati lapisan sosial tinggi dalam masyarakat.
  3. Contoh kehormatan dalam lingkungan sosial tradisional dibagi menjadi pemimpin, golongan tua, dan orang yang berjasa dalam masyarakat. Individu akan menghargai seseorang yang punya kehormatan lebih tinggi di lingkungan sosial.
  4. Pendidikan yang semakin tinggi bisa mengubah stratifikasi sosial dalam masyarakat. Prestasi dan jasa dihargai dalam lingkungan sosial, contohnya saja ilmuwan dan guru.

Jakarta -

Mobilitas sosial diartikan sebagai proses keberhasilan atau kegagalan setiap orang dalam melakukan aktivitas sosialnya. Individu dapat berpindah ke posisi yang sama [mobilitas sosial horizontal] ataupun ke posisi yang lebih tinggi [mobilitas sosial vertikal].

Contoh mobilitas sosial yang dapat kamu temui adalah perpindahan kewarganegaraan [mobilitas sosial horizontal] dan kenaikan jabatan [mobilitas sosial vertikal]. Dalam penerapannya, mobilitas sosial memiliki faktor penghambat.

Faktor-faktor ini menghalangi individu atau kelompok berpindah dari statusnya dalam masyarakat. Simak faktor penghambat mobilitas sosial berikut.

Menurut Purwasih dalam buku Struktur dan Mobilitas Sosial, terdapat 3 faktor penghambat terjadinya mobilitas sosial, yaitu:

1. Sistem lapisan sosial yang tertutup

Sistem pelapisan sosial tertutup dalam masyarakat dapat menjadi penghambat individu melakukan mobilitas sosial naik. Sebagai contoh, dalam masyarakat feodal, hanya keturunan bangsawan yang dapat menduduki lapisan sosial kelas atas.

Sementara rakyat kecil akan tetap menempati lapisan sosial kelas bawah. Dikutip dari Sumber Belajar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, proses mobilitas sosial relatif dialami oleh masyarakat yang lapisan sosialnya bersifat terbuka bukan tertutup.

2. Kemiskinan

Kemiskinan dapat membatasi mobilitas sosial. Bagi masyarakat miskin, mencapai status sosial tertentu merupakan hal yang sulit. Diketahui bahwa salah satu penyebab kemiskinan adalah pendidikan yang rendah.

Pendidikan yang rendah akan menghasilkan kualitas sumber daya yang rendah pula. Akibatnya, kemudahan mendapatkan pekerjaan terbatas. Berbagai cara telah dilakukan untuk mengatasi kemiskinan, sehingga masyarakat bisa 'naik kelas.'

3. Kebudayaan masyarakat

Kebudayaan yang masih bersifat tradisional akan menghambat mobilitas sosial. Masyarakat yang masih bersifat tradisional menolak masuknya kebudayaan baru karena masih berpegang teguh pada kebudayaan yang ia anut.

Dengan mempelajari faktor-faktor penghambat mobilitas sosial, kamu akan lebih tahu situasi dalam masyarakat kita. Selamat belajar, detikers!

Simak Video "Saluran Air di Bekasi Berubah Warna Merah Usai Tercemar Limbah"



[row/row]

Page 2

Jakarta - Mobilitas sosial diartikan sebagai proses keberhasilan atau kegagalan setiap orang dalam melakukan aktivitas sosialnya. Individu dapat berpindah ke posisi yang sama [mobilitas sosial horizontal] ataupun ke posisi yang lebih tinggi [mobilitas sosial vertikal].

Contoh mobilitas sosial yang dapat kamu temui adalah perpindahan kewarganegaraan [mobilitas sosial horizontal] dan kenaikan jabatan [mobilitas sosial vertikal]. Dalam penerapannya, mobilitas sosial memiliki faktor penghambat.

Faktor-faktor ini menghalangi individu atau kelompok berpindah dari statusnya dalam masyarakat. Simak faktor penghambat mobilitas sosial berikut.

Menurut Purwasih dalam buku Struktur dan Mobilitas Sosial, terdapat 3 faktor penghambat terjadinya mobilitas sosial, yaitu:

1. Sistem lapisan sosial yang tertutup

Sistem pelapisan sosial tertutup dalam masyarakat dapat menjadi penghambat individu melakukan mobilitas sosial naik. Sebagai contoh, dalam masyarakat feodal, hanya keturunan bangsawan yang dapat menduduki lapisan sosial kelas atas.

Sementara rakyat kecil akan tetap menempati lapisan sosial kelas bawah. Dikutip dari Sumber Belajar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, proses mobilitas sosial relatif dialami oleh masyarakat yang lapisan sosialnya bersifat terbuka bukan tertutup.

2. Kemiskinan

Kemiskinan dapat membatasi mobilitas sosial. Bagi masyarakat miskin, mencapai status sosial tertentu merupakan hal yang sulit. Diketahui bahwa salah satu penyebab kemiskinan adalah pendidikan yang rendah.

Pendidikan yang rendah akan menghasilkan kualitas sumber daya yang rendah pula. Akibatnya, kemudahan mendapatkan pekerjaan terbatas. Berbagai cara telah dilakukan untuk mengatasi kemiskinan, sehingga masyarakat bisa 'naik kelas.'

3. Kebudayaan masyarakat

Kebudayaan yang masih bersifat tradisional akan menghambat mobilitas sosial. Masyarakat yang masih bersifat tradisional menolak masuknya kebudayaan baru karena masih berpegang teguh pada kebudayaan yang ia anut.

Dengan mempelajari faktor-faktor penghambat mobilitas sosial, kamu akan lebih tahu situasi dalam masyarakat kita. Selamat belajar, detikers!

Simak Video "Saluran Air di Bekasi Berubah Warna Merah Usai Tercemar Limbah"


[Gambas:Video 20detik]
[row/row]

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề