Model pembelajaran apa yang cocok untuk anak SD?

Pembelajaran Terpadu merupakan konsep yang mengacu pada pendekatan pembelajaran yang mencakup beberapa mata pelajaran untuk memberikan siswa pengalaman yang bermakna sehingga siswa memahami konsep yang dipelajari melalui pengalaman tatap muka dan dapat menghubungkannya dengan konsep lain yang sudah mereka pahami.

Model pembelajaran ini merupakan suatu bentuk pembelajaran yang dirancang dan dilaksanakan oleh guru dari awal hingga akhir kegiatan pendidikan. Dengan kata lain, itu adalah kerangka atau bundel penerapan metode, pendekatan dan teknik pembelajaran. Namun terkadang penggunaan istilah tersebut sering disalah artikan dan kemudian disamakan dengan istilah metode atau strategi pembelajaran.

Yang dimaksud dengan model pembelajaran jenis ini adalah keseluruhan rangkaian penyajian bahan ajar yang mencakup semua aspek sebelum dan sesudah guru mengajar dan segala fasilitas terkait yang digunakan secara langsung maupun tidak langsung dalam proses belajar mengajar. Model pembelajaran juga dapat diartikan sebagai cetak biru atau template untuk merancang kurikulum, mengatur materi untuk siswa, dan memberikan instruksi kepada guru di kelas dalam setting pengajaran atau setting lainnya.

Pada dasarnya ada 5 jenis model & metode pembelajaran. Namun di lapangan, guru bisa membuat kreasi dan modifikasi sehingga kelimanya menjadi ratusan yang masing-masing memiliki keunikan, kelebihan dan kekurangan masing-masing. Berikut contoh model pembelajaran yang sangat baik diterapkan dalam proses belajar mengajar dengan peserta didik Generasi Z atau Alfa.

Metode Pembelajaran Flipped Classroom

Flipped Classroom adalah model pembelajaran yang membalik proses pembelajaran. Dimana pada dasarnya metode pembelajaran ini berbentuk pembelajaran blended (melalui interaksi tatap muka dan virtual/online) yang menggabungkan pembelajaran sinkron (synchronous) dengan pembelajaran mandiri yang asinkron (asynchronous).

Dalam Metode pembelajaran ini guru membekali siswa dengan materi untuk dipelajari, kemudian setelah itu siswa dan guru mendiskusikan materi yang ada sehingga siswa sudah memiliki gambaran tentang apa yang akan dibahas di sekolah. Metode flipped classroom, dibagi menjadi tiga kegiatan yaitu, sebelum kelas dimulai (pre-class), saat kelas dimulai (in-class) dan setelah kelas berakhir (out of class).

Dalam metode ini diharapkan peserta didik atau siswa dapat mengingat dan mempelajari apa yang akan dibahas, berdiskusi dengan guru tentang bahasan yang telah dipelajari secara mandiri, menganalisa tentang apa yang tidak diketahui siswa bersama guru, mengaplikasikan dan membahas serta membereskan masalah yang menjadi faktor yang menyebabkan siswa tidak mengerti, setelah siswa mengerti diharapkan siswa dapat mengingat apa yang sudah dipelajari.

Model pembelajaran apa yang cocok untuk anak SD?

Manfaat Metode Pembelajaran Flipped Classroom

Metode pembelajaran Flipped Classroom memiliki beberapa manfaat baik secara langsung maupun secara tidak langsung bagi pelajar, diantaranya adalah :

  • Mengubah peran pengajar dan peserta didik

Salah satu manfaat yang bisa didapatkan oleh siswa atau peserta didik adalah, siswa atau peserta didik bisa bertanggung jawab atas pembelajaran mereka sendiri semua tergantung minat dan bakat mereka masing masing. Selain itu peranan guru disekolah juga bisa sedikit bergeser bukan menjadi guru, akan tetapi bisa menjadi seorang pembimbing dalam kelompok belajar.

Dalam metode ini juga siswa yang tidak paham akan suatu masalah, bisa mereka pelajari secara terus menerus sehingga mereka bisa mengerti, ini juga membuat metode pembelajaran ini lebih berpusat kepada peserta didik itu sendiri atau siswa. Manfaat lainnya adalah memungkinkan pelajar untuk mendedikasikan waktunya untuk belajar dikelas dengan kegiatan belajar yang menarik dan interaktif, dimana dalam metode pembelajaran ini akan lebih banyak praktek daripada teori dalam setiap pembelajarannya.

  • Pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing peserta didik

Dalam metode pembelajaran ini, siswa akan lebih fokus kepada minat dan bakat mereka. Karena dalam konsepnya, siswa yang biasanya dibagi menjadi beberapa kelompok belajar akan membahas tentang apa yang menjadi peminatan mereka. Dalam praktiknya juga, pengajar atau guru dapat memiliki banyak kesempatan untuk mengetahui atau mengidentifikasi tentang peminatan siswa dan juga kelebihan dan kekurangan siswa selama pembelajaran flipped classroom berlangsung.

Berbeda dengan kelas konvensional yang lebih memfokuskan pembelajaran sesuai dengan kehendak guru, sistem pembelajaran ini dapat memfokuskan pengajar atau guru kepada siswa yang kurang paham atau mengalami kesulitan dalam pembelajaran. Sedangkan siswa yang sudah memahami dan mengerti akan materi yang dibahas dianjurkan untuk membantu teman teman yang lainnya yang belum memahaminya atau disebut juga dengan peer-tutoring. Hal ini dapat memastikan pelajaran dipersonalisasi dan tugas dibedakan untuk setiap peserta didik.

  • Peserta didik memiliki kepercayaan diri dan keterlibatan dalam pembelajaran lebih tinggi

Metode Pembelajaran Flipped Classroom membuat peserta didik atau siswa lebih banyak bertanggung jawab atas pembelajaran mereka sendiri. Karena dalam metode pembelajaran ini, semua siswa yang terlibat harus bisa memecahkan masalah mereka secara mandiri. Kemampuan untuk memecahkan masalah dalam pembelajaran ini dapat meningkatkan kemandirian siswa dan meningkatkan kepercayaan diri siswa selama pembelajaran di sekolah. Dimana peningkatan kepercayaan yang tinggi akan berdampak positif kepada siswa didik itu sendiri.

Metode Pembelajaran Discovery Learning 

Model atau Metode pembelajaran discovery learning adalah metode pembelajaran dimana setiap siswa dituntut untuk berperan aktif dalam sebuah pembelajaran hingga kemudian diperoleh sebuah kesimpulan. Pada metode ini peran aktif siswa sebagai promotor sangat tinggi, jadi guru tidak akan terlalu aktif dalam memberikan materi kepada peserta didik, tapi tugas guru lebih ke memberikan sejumlah pertanyaan kepada siswa yang berkaitan dengan materi yang dibahas.

Selanjutnya tugas peserta didiklah yang harus menemukan, menyelidiki dan menyimpulkan masalah atau hasil temuan sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan guru. Dalam model pembelajaran discovery learning guru bertugas untuk membimbing dan mengarahkan para siswa untuk dapat belajar dan berpikir secara kreatif. 

Model pembelajaran discovery learning diterapkan dalam proses pembelajaran dengan tujuan agar para siswa dapat dengan baik memahami materi yang dipelajari dengan cara menterjemahkan ke dalam bahasa yang lebih mudah dimengerti oleh mereka.

Model pembelajaran apa yang cocok untuk anak SD?

Manfaat Metode Pembelajaran Discovery Learning

Ada beberapa manfaat yang dapat dirasakan baik oleh guru dan peserta didik dengan metode pembelajaran ini diantaranya adalah :

  • Pemahaman peserta didik akan sebuah materi bisa bertahan lebih lama

Pemahaman peserta didik tentang suatu konsep dalam pembelajaran bisa bertahan lebih lama karena mereka memahami konsep tersebut secara mandiri, melalui keaktifannya dalam menggali informasi. Selain itu juga dengan menggunakan bahasa mereka sendiri, dapat lebih mempermudah siswa dalam memahami sebuah materi yang dibahas.

  • Menjadikan pengalaman belajar menjadi lebih bersifat profesional.

Pengalaman belajar mengajar tradisional akan terkesan biasa, berbeda dengan menggunakan metode pembelajaran Discovery Learning, membuat pengalaman belajar mengajar menjadi lebih bersifat profesional. Selain itu juga metode pembelajaran ini dapat meningkatkan rasa ingin tahu siswa yang akan berubah menjadi pemahaman yang lebih dapat dimengerti dan dipahami siswa lebih dalam lagi.

  • Meningkatkan motivasi siswa atau peserta didik

Metode pembelajaran Discovery Learning dapat meningkatkan motivasi peserta didik, karena dengan metode ini guru memberikan siswa dan peserta didik kesempatan untuk melakukan eksperimen dan menemukan sesuatu untuk dirinya sendiri.

  • Membuat Siswa lebih bertanggung jawab

Menjadikan siswa menjadi lebih bertanggung jawab terhadap kesalahan kesalahan yang mereka buat, dengan metode pembelajaran ini juga dapat meluaskan keterampilan kreatif siswa dan peserta didik untuk memecahkan suatu masalah.

Model/Metode Pembelajaran Debat

Model pembelajaran apa yang cocok untuk anak SD?

Debat adalah model pembelajaran dengan sintaks siswa dibagi menjadi dua kelompok dimana ada kelompok yang pro terhadap suatu kasus yang dibahas di ajang debat dan juga ada kelompok yang kontra, kemudian dalam proses pembelajarannya dua kubu atau kelompok tersebut dipersilahkan untuk duduk berhadapan, siswa membaca materi bahan ajar untuk dicermati oleh masing-masing kelompok, sajian presentasi hasil bacaan oleh perwakilan salah satu kelompok kemudian ditanggapi oleh kelompok lainnya begitu seterusnya secara bergantian.

Dalam metode pembelajaran ini yang berperan aktif adalah peserta didik itu sendiri, sedangkan tugas seorang guru hanya sebagai pembimbing dan membuat sebuah kesimpulan dari hasil debat yang sudah berakhir.

Ilustrasi metode Pembelajaran Debat Sumber https://pahamify.com

Model atau metode pembelajaran ini juga akan membiasakan siswa dengan menemukan jawaban dan mempresentasikannya kepada orang lain dan kemudian mempertahankannya. Salah satu kelemahan pendidikan di Indonesia adalah kurangnya waktu dan kesempatan bagi siswa untuk mengutarakan pandangannya. Model debat, ideal jika guru mampu menyampaikan pesan dalam pembelajaran siswanya.

Perlu digaris bawahi, dalam metode pembelajaran debat bukan berarti ada istilah kelompok pemenang dan kelompok yang kalah. tapi dengan metode debat ini siswa lebih ke berbagai pemikiran satu dengan yang lainnya. Hingga akhirnya siswa dan guru dapat mengambil benang merah dalam sebuah kasus dan berakhir dengan kesimpulan yang bisa diterima baik oleh peserta didik.

Manfaat Metode Pembelajaran Debat

Ada beberapa manfaat yang dapat didapatkan oleh peserta didik dalam metode pembelajaran ini diantaranya :

  • Siswa akan terlatih dan terbiasa mengutarakan pendapat/pemikirannya dan mempertahankan pendapatnya dengan alasan-alasan  yang logis dan dapat dipertanggungjawabkan.
  • Dapat meningkatkan daya kritis siswa dalam berpikir.
  • Dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk menyampaikan pendapat di depan orang banyak.
  • Dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk mengetahui pola pikir orang lain yang tidak sesuai dengannya.
  • Dapat menggali ide-ide atau gagasan-gagasan cemerlang dari siswa.
  • Dapat melatih siswa untuk hidup harmonis dengan orang yang berseberangan dengannya.
  • Memantapkan pemahaman konsep siswa terhadap materi pelajaran yang telah diberikan.
  • Melatih siswa untuk berani mengemukakan pendapat.

Metode Pembelajaran Play Role

Model pembelajaran apa yang cocok untuk anak SD?

Banyak sekali pengertian mengenai metode pembelajaran ini namun jika kita mengambil garis lurus Play Role atau memainkan peran merupakan salah satu model pembelajaran sosial, yaitu suatu model atau metode pembelajaran dimana guru sebagai tenaga pendidik menugaskan siswa untuk berperan menjadi orang lain, bisa menjadi seorang guru atau tenaga pendidik dan siswa tersebut akan diberikan kesempatan untuk menunjukan pemahamannya terhadap materi yang sudah mereka pelajari.

Adapun beberapa tujuan dari metode pembelajaran Play Role ini diantaranya adalah untuk memperoleh suatu keterampilan, kemampuan atau sikap yang sering melalui perilaku model dengan seperangkat kriteria, melatih sifat-sifat ini sampai benar-benar terinternalisasi dengan mengikuti kriteria yang ada, mendemonstrasikan sifat tersebut kepada orang lain biasanya dengan tujuan penilaian/evaluasi.

Manfaat Metode Pembelajaran Play Role

Manfaat Metode Role Playing melibatkan seluruh siswa berpartisipasi, mempunyai kesempatan untuk memajukan kemampuannya dalam bekerja sama. Siswa juga dapat belajar menggunakan bahasa dengan baik dan benar. Selain itu juga siswa bebas mengambil keputusan dan berekspresi secara utuh. 

Manfaat juga dapat dirasakan oleh guru, guru dapat mengevaluasi pengalaman siswa melalui pengamatan pada waktu melakukan permainan atau metode pembelajaran ini. Selain itu juga dengan metode pembelajaran ini dapat memberikan kesan yang melekat dalam diri siswa baik sebagai pengalaman yang menyenangkan dan juga sebagai pembelajaran yang dapat dinikmati di tengah pembelajaran di sekolah.

Metode pembelajaran ini juga dapat membuat motivasi siswa menjadi terangkat naik, apa lagi jika siswa bisa aktif dan mengikuti alur pelajaran dengan baik.

Metode Pembelajaran E Learning

Model pembelajaran apa yang cocok untuk anak SD?
fasiltias lab komputer Al Masoem

Metode pembelajaran E Learning merupakan model pembelajaran yang menggunakan teknologi komunikasi sebagai sarana pendukung dan sumber pengetahuan utama. Yang akan terus dikembangkan seiring dengan perkembangan zaman yang ada.

Metode pembelajaran ini berbeda dengan metode pembelajaran Hybrid Learning  meskipun sama menggunakan media elektronik dan menggunakan internet sebagai perantara dalam proses belajar mengajar tersebut. tapi dalam metode pembelajaran Hybrid Learning cara atau proses belajar mengajar nya lebih menggabungkan, mengkombinasikan dan memadukan sistem pendidikan konvensional dengan sistem yang serba digital sedangkan untuk metode pembelajaran E Learning tidak.

Perbedaannya juga adalah dalam metode E-Learning tidak adanya hubungan timbal balik dalam proses belajar mengajar. Sedangkan dengan menggunakan metode Hybrid Learning terdapat interaksi secara langsung berupa diskusi langsung dalam proses belajar mengajar.

Manfaat Metode Pembelajaran E-learning

Ada beberapa manfaat dari metode pembelajaran E-Learning diantaranya adalah :

E-learning memberi fleksibilitas dalam memilih waktu dan tempat untuk mengakses pelajaran. Selain tidak terbatas waktu, metode pembelajaran ini juga tidak terbatasi tempat. Sehingga mau dimanapun dan kapanpun, metode pembelajaran ini bisa dilaksanakan.

  • Peserta didik bisa belajar lebih mandiri

E-learning memberi kesempatan bagi peserta didik secara mandiri memegang kendali atas keberhasilan belajar. Peran guru dalam metode pembelajaran ini juga masih berperan secara langsung. Namun meski begitu dalam metode pembelajaran ini dapat meningkatkan motivasi siswa dalam melaksanakan pembelajaran, dalam E Learning ini juga terbatasi koneksi yang menjadi momok bagi siswa, alias efektifitasnya kurang lebih baik dari pada metode metode pembelajaran sebelum sebelumnya.

E-learning memberi efisiensi biaya bagi administrasi penyelenggara, efisiensi penyediaan sarana dan fasilitas fisik untuk belajar dan efisiensi biaya bagi pembelajar adalah biaya transportasi dan akomodasi. Namun dibalik itu metode pembelajaran ini harus dibarengi SDM yang memadai dan juga fasilitas yang memadai pula. Karena tanpa adanya dua faktor tersebut metode pembelajaran ini tidak akan bisa berjalan efektif dan efisien.

adapun beberapa manfaat Metode Pembelajaran E Learning Menurut Pranoto, dkk (2009:309) adalah:

  • Penggunaan E-learning untuk menunjang pelaksanaan  proses belajar dapat meningkatkan daya serap mahasiswa atas materi yang diajarkan.
  • Meningkatkan partisipasi aktif dari mahasiswa.
  • Meningkatkan partisipasi aktif dari mahasiswa.
  • Meningkatkan kemampuan belajar mandiri mahasiswa.
  • Meningkatkan kualitas materi pendidik dan pelatihan.
  • Meningkatkan kemampuan menampilkan informasi dengan perangkat teknologi informasi, dimana dengan perangkat biasa sulit dilakukan.

Metode Pembelajaran Hybrid Learning

Model pembelajaran apa yang cocok untuk anak SD?
hybrid learning Al Masoem

Metode Hybrid learning adalah metode pembelajaran gabungan dimana dalam metode pembelajaran ini menyatukan metode pembelajaran tatap muka dan metode pembelajaran daring. Dimana dengan metode pembelajaran ini juga waktu yang digunakan lebih efektif dan lebih efisien. Metode pembelajaran ini juga lebih dikenal dengan metode pembelajaran Blended Learning, padahal faktanya metode pembelajaran hybrid learning itu berbeda dengan Blended learning. 

Metode pembelajaran Hybrid learning juga merupakan metode pembelajaran yang sedang aktif dilaksanakan di Yayasan Al Masoem Bandung, meskipun baru dibuka dan difasilitasi bagi santri yang sudah mulai mondok saja, tapi metode ini cukup kondusif untuk memberikan siswa yang rindu akan sekolah tatap muka. Dibalik itu juga metode pembelajaran ini kedepannya akan dijadikan pembelajaran yang siap dilaksanakan kepada siswa yang mengikuti pembelajaran Full Day School.

Pada dasarnya setiap model atau metode pembelajaran yang bisa dilaksanakan oleh guru ada kelebihan dan kekurangannya yang masih bisa diminimalisir agar bisa lebih efektif dan efisien. Dan juga setiap metode pembelajaran pasti membawa sisi positif yang hampir sama. Karena pada dasarnya metode pembelajaran adalah sebuah metode yang dapat diaplikasikan guru untuk memberikan pembelajaran yang lebih menarik yang dapat meningkatkan kreativitas siswa dan juga meningkatkan rasa percaya diri siswa untuk memecahkan suatu masalah, serta dapat meningkatkan juga tanggung jawab siswa dalam mengatasi masalah yang mereka alami.