Modifikasi yang dilakukan untuk menghasilkan cita rasa dan aroma yang baru disebut modifikasi

A. Bahan untuk Pengembangan Pangan Khas Daerah

Bahan untuk Pengembangan Dan Modifikasi Pangan Khas Daerah yang digunakan dalam pengolahan pangan meliputi bahan baku atau bahan utama, bumbu, dan bahan tambahan pangan (BTP) yaitu bahan yang berfungsi untuk memperbaiki mutu produk yang diolah. Bahan baku dan bumbu sebaiknya dipilih yang mudah didapat dan tersedia dalam jumlah yang cukup di daerah sekitar. 

1. Bahan Baku Utama 

Bahan baku adalah bahan utama yang paling banyak penggunaannya pada sebuah produk pangan, misalnya untuk ikan asin bahan bakunya adalah ikan, untuk rendang bahan bakunya adalah daging sapi, untuk mochi bahan bakunya adalah tepung ketan putih, dan lainnya. Bahan untuk Pengembangan Dan Modifikasi Pangan Khas Daerah dapat berupa bahan nabati dan hewani. 

2. Bahan Tambahan Pangan (BTP) 

Bahan Tambahan Pangan adalah bahan/campuran bahan yang secara alami bukan merupakan bagian dari  bahan baku pangan, tetapi ditambahkan ke dalam pangan untuk memperbaiki sifat atau bentuk produk pangan. Bahan Tambahan Pangan ditambahkan sesuai kepentingan dan tujuannya. Tidak setiap produk pangan diharuskan menggunakannya, melainkan dapat ditambahkan dengan tujuan untuk memperbaiki mutu produk pangan diantaranya sebagai berikut,

• Pemanis (Sweetener) 

• Pembentuk gel (Gelling agent) 

• Pengatur keasaman (Acidity regulator) 

• Pengawet (Preservative) 

• Pengembang (Raising agent) 

• Pengemulsi (Emulsifier) 

• Penguat rasa (Flavour enhancer) 

• Perisa (Flavouring) 

• Pewarna (Colour) 

Bahan Tambahan Pangan yang banyak digunakan antara lain pemanis, pengawet, pewarna dan penguat rasa (flavour). Setiap BTP mempunyai fungsi dan tujuan tertentu dalam penggunaannya. Tiga hal yang harus diingat dalam penggunaan BTP adalah : (i) Gunakan BTP yang diijinkan, (ii) Gunakan dalam jumlah yang dibolehkan dan (iii) Gunakan jenis BTPP yang sesuai dengan karakter produknya.

B. Modifikasi Pangan Khas Daerah 

Pangan khas daerah berasal dari beragam bahan yang bervariasi dan dapat berbeda di setiap daerah. Keragaman bahan tersebut membuka peluang mengembangkan produk pangan khas daerah yang lebih bervariasi lagi dalam Bahan untuk Pengembangan Dan Modifikasi Pangan Khas Daerah. Pengembangan produk pangan dapat dilakukan dengan melakukan modifikasi. Modifikasi dilakukan untuk beberapa tujuan, diantaranya memberikan variasi rasa dan bentuk, memperpanjang usia produk agar lebih awet, dan meningkatkan tingkat higine produk. Modifikasi dapat dilakukan terhadap bahan baku, proses dan tampilan produk akhir. Modifikasi bahan dapat dilakukan untuk menghasilkan cita rasa dan aroma yang baru atau untuk pemanfaatan bahan baku yang ada di daerah sekitar. Modifikasi proses dapat dilakukan untuk menghasilkan tekstur pangan yang berbeda dan untuk meningkatkan keawetan serta higine dari produk. Modifikasi tampilan dapat dilakukan dengan pembentukan pangan, penambahan hiasan, dan pengemasan.

Baca Juga 

Demikian Artikel Bahan untuk Pengembangan Dan Modifikasi Pangan Khas Daerah Yang Saya Buat Semoga Bermanfaat Ya Mbloo:) 



  • Kewirausahaan Produk Pangan Khas Dari Beberapa Daerah
  • Karakteristik Dari Sebuah Makanan Khas Daerah Indonesia
  • Tips Jitu! Instalasi Listrik di Rumah Tinggal
  • Kemasan Dan Modifikasi Produk Kerajinan Fungsi Pakai
  • Penyusunan Proposal Dan Pengertian Makanan Khas Daerah


1. Indonesia kaya akan rempah-rampah dan bumbu untuk makanan, salah satunya adalah Andaliman. Andaliman memiliki rasa yang khas yakni meninggalkan rasa getir, kelu atau mati rasa di lidah. Daerah yang biasanya memakai andaliman sebagai bumbu adalah . . .
A. Sumatra Utara
B. Sumatra Selatan
C. Jawa Barat
D. Kalimantan Barat
E. Sulawesi Selatan 2. Makanan khas daerah Nusa Tenggara Barat adalah . . .

A. Ayam Kalasan


B. Ayam Betutu
C. Ayam Taliwang
D. Ayam Cincane
E. Ayam Tangkap 3. Dulkemit adalah pemuda yang memiliki usaha penjualan es pisang ijo. Setiap bulan Dulkemit mengeluarkan biaya sebagai berikut

Biaya Alat         Rp. 100.000


Biaya Bahan Baku         Rp. 1.000.000
Biaya Gaji         Rp. 1.000.000
Biaya Air         Rp. 50.000
Biaya Bahan Bakar Rp. 200.000
Biaya Transportasi         Rp. 100.000
Biaya Asuransi Rp. 50.000
Biaya promosi 10% dari HPP
Laba         40%
Jumlah produksi         500 porsi Berapakah Harga jual satu porsi es pisang ijo yang dijual oleh Dulkemit jika menggunakan Full Costing !

A. Rp. 4.620


B. Rp. 6.160
C. Rp. 7.238
D. Rp. 7.700
E. Rp. 9.240 4. Dulkemit adalah pemuda yang memiliki usaha penjualan es pisang ijo. Setiap bulan Dulkemit mengeluarkan biaya sebagai berikut

Biaya Alat         Rp. 100.000


Biaya Bahan Baku         Rp. 1.000.000
Biaya Gaji         Rp. 1.000.000
Biaya Air         Rp. 50.000
Biaya Bahan Bakar Rp. 200.000
Biaya Transportasi         Rp. 100.000
Biaya Asuransi Rp. 50.000
Biaya promosi 10% dari HPP
Laba         40%
Jumlah produksi         500 porsi Berapakah besarnya keuntungan/Laba satu porsi es pisang ijo yang dijual oleh Dulkemit jika menggunakan Full Costing !

A. Rp. 2.640


B. Rp. 2.200
C. Rp. 2.068
D. Rp. 1.760
E. Rp. 1.320 5. Dulkemit adalah pemuda yang memiliki usaha penjualan es pisang ijo. Setiap bulan Dulkemit mengeluarkan biaya sebagai berikut

Biaya Alat         Rp. 100.000


Biaya Bahan Baku         Rp. 1.000.000
Biaya Gaji         Rp. 1.000.000
Biaya Air         Rp. 50.000
Biaya Bahan Bakar Rp. 200.000
Biaya Transportasi         Rp. 100.000
Biaya Asuransi Rp. 50.000
Biaya promosi 10% dari HPP
Laba         40%
Jumlah produksi         500 porsi Berapakah biaya produksi perunit (BPU) dari satu porsi es pisang ijo yang dijual oleh Dulkemit jika menggunakan Full Costing !

A. Rp. 3.300


B. Rp. 4.400
C. Rp. 5.170
D. Rp. 5.500
E. Rp. 6.600 6. Dulkemit adalah pemuda yang memiliki usaha penjualan es pisang ijo. Setiap bulan Dulkemit mengeluarkan biaya sebagai berikut

Biaya Alat         Rp. 100.000


Biaya Bahan Baku         Rp. 1.000.000
Biaya Gaji         Rp. 1.000.000
Biaya Air         Rp. 50.000
Biaya Bahan Bakar Rp. 200.000
Biaya Transportasi         Rp. 100.000
Biaya Asuransi Rp. 50.000
Biaya promosi 10% dari HPP
Laba         40%
Jumlah produksi         500 porsi Berapakah Total HPP dari 500 porsi es pisang ijo yang dijual oleh Dulkemit jika menggunakan Full Costing !

A. Rp. 1.650.000


B. Rp. 2.200.000
C. Rp. 2.585.000
D. Rp. 2.750.000
E. Rp. 3.300.000 7. Dulkemit adalah pemuda yang memiliki usaha penjualan es pisang ijo. Setiap bulan Dulkemit mengeluarkan biaya sebagai berikut

Biaya Alat         Rp. 100.000


Biaya Bahan Baku         Rp. 1.000.000
Biaya Gaji         Rp. 1.000.000
Biaya Air         Rp. 50.000
Biaya Bahan Bakar Rp. 200.000
Biaya Transportasi         Rp. 100.000
Biaya Asuransi Rp. 50.000
Biaya promosi 10% dari HPP
Laba         40%
Jumlah produksi         500 porsi Berapakah biaya promosi (10%) dari usaha es pisang ijo yang dijual oleh Dulkemit jika menggunakan Full Costing !

A. Rp. 300.000


B. Rp. 250.000
C. Rp. 235.000
D. Rp. 200.000
E. Rp. 150.000 8. Dulkemit adalah pemuda yang memiliki usaha penjualan es pisang ijo. Setiap bulan Dulkemit mengeluarkan biaya sebagai berikut

Biaya Alat         Rp. 100.000


Biaya Bahan Baku         Rp. 1.000.000
Biaya Gaji         Rp. 1.000.000
Biaya Air         Rp. 50.000
Biaya Bahan Bakar Rp. 200.000
Biaya Transportasi         Rp. 100.000
Biaya Asuransi Rp. 50.000
Biaya promosi 10% dari HPP
Laba         40%
Jumlah produksi         500 porsi Berapakah HPP dari usaha es pisang ijo yang dijual oleh Dulkemit jika menggunakan Full Costing !

A. Rp. 3.000.000


B. Rp. 2.500.000
C. Rp. 2.350.000
D. Rp. 2.000.000
E. Rp. 1.500.000 9. Dulkemit adalah pemuda yang memiliki usaha penjualan es pisang ijo. Setiap bulan Dulkemit mengeluarkan biaya tetap sebesar Rp 1.200.000 dan biaya variabel sebesar 2.500.000. Dulkemit menjaual 1 porsi es pisang ijo seharga Rp. 8.000 dengan jumlah produksi selama 1 bulan sebanyak 500 porsi. Besarnya keuntungan atau kerugian yang dialami Dulkemit berdasarkan kondisi diatas adalah . . .

A. Rp. 1.600.000


B. Rp. 1.000.000
C. Rp. 800.000
D. Rp. 400.000
E. Rp. 0 10. Dulkemit adalah pemuda yang memiliki usaha penjualan es pisang ijo. Setiap bulan Dulkemit mengeluarkan biaya tetap sebesar Rp 1.200.000 dan biaya variabel sebesar 2.500.000. Dulkemit menjaual 1 porsi es pisang ijo seharga Rp. 8.000 dengan jumlah produksi selama 1 bulan sebanyak 500 porsi. Kondisi usaha yang dijalankan Dulkemit sesuai dengan penjelasan diatas adalah . . .

A. Untung


B. Rugi
C. Tidak Untung dan Tidak Rugi
D. Bangkrut
E. Impas 11. Dulkemit adalah pemuda yang memiliki usaha penjualan es pisang ijo. Setiap bulan Dulkemit mengeluarkan biaya tetap sebesar Rp 1.200.000 dan biaya variabel sebesar 2.500.000. Dulkemit menjaual 1 porsi es pisang ijo seharga Rp. 8.000 dengan jumlah produksi selama 1 bulan sebanyak 500 porsi. Jumlah penjualan minimal agar Dulkemit tidak untung dan tidak rugi adalah . . .

A. Rp. 4.800.000


B. Rp. 4.000.000
C. Rp. 3.200.000
D. Rp. 2.400.000
E. Rp. 1.600.000 12. Dulkemit adalah pemuda yang memiliki usaha penjualan es pisang ijo. Setiap bulan Dulkemit mengeluarkan biaya tetap sebesar Rp 1.200.000 dan biaya variabel sebesar 2.500.000. Dulkemit menjaual 1 porsi es pisang ijo seharga Rp. 8.000 dengan jumlah produksi selama 1 bulan sebanyak 500 porsi. Jumlah produksi minimal agar Dulkemit tidak untung dan tidak rugi adalah . . .

A. 600 porsi


B. 500 porsi
C. 400 porsi
D. 300 porsi
E. 200 porsi 13. BEP atau break event point adalah tiitk dimana seorang wirausahawan tidak mengalami keuntungan dan kerugian. Ada dua metode dalam menghitung BEP, yakni BEP Satuan dan  BEP Rupiah. Jika nilai BEP Satuan lebih besar dari jumlah produksi yang sebenarnya, kondisi yang dialami oleh wirausahawan adalah. . .

A. Untung


B. Rugi
C. Tidak untung dan tidak Rugi
D. Titik Impas
E. Bangkrut 14. Teknik mengolah bahan makanan dengan merendam bahan makanan dalam bumbu disebut . . .

A. Coating


B. Marinating
C. Glazing
D. Stuffing
E. Thickening 15. Teknik mengentalkan air kaldu atau kuah pada makanan disebut . . .

A. Thickening


B. Clarifying
C. Beating
D. Marinating
E. Stuffing 16. Memberikan lapisan yang mengkilap pada makanan disebut . . .

A. Glazing


B. Glowing
C. Coating
D. Marinating
E. Stuffing 17. Teknik penyajian dengan daun pisang seperti yang  ditunjukan gambar disamping adalah . . .

Modifikasi yang dilakukan untuk menghasilkan cita rasa dan aroma yang baru disebut modifikasi


A. Takir
B. Samir
C. Sumpil
D. Tempelang
E. Sudi 18. Teknik penyajian dengan daun pisang seperti yang  ditunjukan gambar disamping  adalah . . .

Modifikasi yang dilakukan untuk menghasilkan cita rasa dan aroma yang baru disebut modifikasi


A. Takir
B. Samir
C. Sumpil
D. Tempelang
E. Sudi 19. Teknik penyajian dengan daun pisang seperti yang  ditunjukan gambar disamping  adalah . . .

Modifikasi yang dilakukan untuk menghasilkan cita rasa dan aroma yang baru disebut modifikasi


A. Takir
B. Samir
C. Sumpil
D. Tempelang
E. Sudi 20. Makanan yang biasanya dikonsumsi di suatu daerah disebut . . .

A. Makanan Khas


B. Makanan Internasional
C. Makanan Pokok
D. Main Course
E. Dissert 21. Kandungan gizi yang banyak terdapat pada bahan baku hewani adalah . . .

A. Karbohidrat


B. Lemak
C. Protein nabati
D. Vitamin
E. Mineral 22. Berikut ini yang bukan termasuk karakteristik bahan pangan hewani, adalah . . .

A. Memiliki kesamaan dalam hal jaringan-jaringan atau komponen-komponen penyusunnya


B. Bersifat lunak dan lembek sehingga mudah terpenetrasi oleh faktor tekanan dari luar
C. Memiliki daya simpan yang lebih pendek dari pada bahan nabati
D. Karakteristik masing-masing bahan pangan hewani sangat spesifik sehingga tidak bisa digeneralisasi
E. Pada umumnya merupakan sumber protein dan lemak 23. Perhatikan pernyataan berikut!

1) Bahan baku yang dominan digunakan jenis sayur sayuran


2) Bahan baku yang dominan digunakan hasil laut
3) Makanan memiliki rasa asam
4) Makanan memiliki rasa pedas
5) Makanan berkuah
6) Makanan banyak dipengaruhi oleh masyarakat asing Pernyataan yang menunjukan Karakteristik makanan daerah pegunungan adalah..

A. 1), 3) dan 5)


B. 1), 4) dan 5)
C. 1), 4) dan 6)
D. 2), 3) dan 6)
E. 2), 4) dan 6) 24. Jenis modifikasi pada makanan yang bertujuan untuk menghasilkan cita rasa dan aroma yang baru atau untuk pemanfaatan bahan baku yang ada di daerah sekitar adalah . . .

A. Modifikasi Bahan baku


B. Modifikasi Proses
C. Modifikasi Bentuk
D. Modifikasi Kemasan
E. Modifikasi Total 25. Kandungan gizi yang terdapat pada Umbi-umbian sehingga menyebabkan jenis umbi-umbian digunakan sebagai sumber bahan makanan pokok adalah . . .

A. Karbohidrat, protein dan kalsium


B. Karbohidrat yang kaya akan zat gula atau glukosa
C. Lemak dan kaya serat kasar
D. Karbohidrat dalam bentuk patinya yang tinggi
E. Proten, lemak dan vitamin 26. Kamu melihat banyak remaja yang tidak menyukai produk makanan khas daerah. Alasan mereka adalah karena produk makanan khas daerah yang ada tidak memiliki rasa yang enak dan tidak menarik. Kamu sebagai pelaku bisnis kemudain berinisiatif untuk membuat produk makanan khas daerah yang memiliki rasa yang enak dan tampilannya menarik. Solusi yang kamu tawarkan adalah bagian dari tahapan menggali ide.  Cara yang digunakan untuk menggali ide berdasarkan permasalahan diatas adalah . . .

A. Survey pasar


B. Komunitas bisnis
C. Data
D. Realita
E. Pengalaman 27. Metode pengolahan bahan makanan dengan menggunakan uap air disebut . . .

A. Stewing


B. Steaming
C. Au bain marie
D. Saute
E. Boilling 28. Perhatikan pernyataan berikut!

1) Banyak menggunakan santan


2) Menggunanakan petis atau terasi
3) Memiliki cita rasa manis
4) Memiliki cita rasa sedikit pedas
5) Memiliki cita rasa asam
6) Banyak menggunakan sayuran Pernyataan yang menunjukan Karakteristik makanan daerah jawa barat adalah..

A. 1), 2) dan 3)


B. 1), 2) dan 4)
C. 1), 3) dan 6)
D. 2), 4) dan 6)
E. 4), 5) dan 6) 29. Fungsi karbohidrat pada tubuh manusia adalah . . .

A. Sebagai zat pembangun


B. Sumber kelemahan bagi manusia
C. Meningkatkan sistem imunitas tubuh
D. Sumber kalori utama bagi tubuh manusia
E. Meningkatkan daya ingat 30. Analisis untuk menentukan dan mencari jumlah barang  atau jasa yang harus dijual kepada konsumen pada harga tertentu untuk menutupi biaya-biaya yang timbul serta mendapatkan keuntungan/profit adalah . . .

A. BEP


B. AIDA
C. SWOT
D. SMART
E. 4P 31. Teknik pengolahan makanan dengan pemanasan kering yang ditunjukan oleh gambar disamping adalah . . .

Modifikasi yang dilakukan untuk menghasilkan cita rasa dan aroma yang baru disebut modifikasi


A. Baking
B. Roasting
C. Grilling
D. Deep frying
E. Shallow frying 32. Menggoreng makanan dengan minyak yang banyak disebut . . .

A. Deep frying


B. Shallow frying
C. Saute
D. Grilling
E. Roasting 33. Teknik pengolahan dengan pemanasan basah, yang ditunjukan gambar disamping adalah . .

Modifikasi yang dilakukan untuk menghasilkan cita rasa dan aroma yang baru disebut modifikasi


A. Boilling
B. Steaming
C. Au bain marie
D. Stewing
E. Blanching 34. Teknik pengolahan dengan pemanasan basah dimana jumlah air yang digunakan sama dengan jumlah bahan makanan yang diolah, disebut . . .

A. Steaming


B. Stewing
C. Au bain marie
D. Poaching
E. Simmering 35. Contoh makanan khas daerah yang tidak mengandung karbohidrat adalah . . .

A. Gethuk


B. Pepes ikan
C. Nasi tutug oncom
D. Nasi bakar
E. Talam ubi 36. Ide pembuatan makanan khas daerah agar lebih diminati oleh kaum milenial dapat dilakukakan dengan melakukan modifikasi pada produk yang sudah ada di pasaran. Jenis modifikasi yang dapat diterapkan pada produk yang sudah ada dipasaran adalah…

A. Modifikasi bahan baku, modifikasi proses, dan modifikasi rasa


B. Modifikasi bahan baku, modifikasi proses, dan modifikasi tampilan
C. Modifikasi bahan baku, modifikasi rasa, dan modifikasi tekstur
D. Modifikasi rasa, modifikasi tekstur dan modifikasi tampilan
E. Modifikasi rasa, modifikasi tekstur, dan modifikasi proses 37. Teknik pengolahan dengan pemanasan basah, yang ditunjukan gambar disamping adalah . . .

Modifikasi yang dilakukan untuk menghasilkan cita rasa dan aroma yang baru disebut modifikasi


A. Boilling
B. Steaming
C. Au bain marie
D. Stewing
E. Blanching 38. Zat gizi yang banyak terkandung dalam karedok adalah . . .

A. Vitamin


B. Mineral
C. Protein
D. Lemak
E. Karbohidrat 39. Jenis modifikasi pada makanan yang bertujuan untuk untuk menghasilkan tekstur makanan yang berbeda dan untuk meningkatkan keawetan serta higine/tingkat kebersihan dari sebuah produk makanan adalah . . .

A. Modifikasi Bahan baku


B. Modifikasi Proses
C. Modifikasi Bentuk
D. Modifikasi Kemasan
E. Modifikasi Total 40. Jenis modifikasi pada makanan yang dilakukan dengan pembentukan makanan, penambahan hiasan, penambahan zat warna dan pengemasan sehingga mampu memperpanjang usia produk agar lebih awet, dan meningkatkan daya tarik produk adalah . . .

A. Modifikasi Bahan baku


B. Modifikasi Proses
C. Modifikasi Tampilan
D. Modifikasi Rasa
E. Modifikasi Total