Motif atau Tujuan bangsa barat melakukan penjelajahan atau ekspansi adalah

Jakarta -

Portugis menjadi bangsa Eropa pertama yang memasuki wilayah Indonesia pada awal tahun 1500-an. Kedatangan bangsa Eropa ke Dunia Timur erat kaitannya dengan motivasi yang diungkapkan melalui slogan 3G.

Bangsa-bangsa Eropa yang dipelopori oleh Portugis dan Spanyol mulai melakukan penjelajahan samudra sejak abad ke-15 setelah mengalami masa kegelapan atau yang sering disebut The Dark Middle Ages. Era penjelajahan samudra ini didorong oleh beberapa faktor, seperti jatuhnya Konstantinopel ke tangan Turki Utsmani.

Konstantinopel merupakan ibu kota Romawi Timur. Dikutip dari buku Sejarah Indonesia oleh Abdurakhman dan Arif Pradono, kota ini dikenal sebagai pusat perdagangan rempah-rempah Eropa di kawasan Laut Tengah.

Jatuhnya Konstantinopel ke tangan Turki Utsmani pada tahun 1453 menyebabkan bangsa Eropa mengalami krisis dan kesulitan, terutama dalam perdagangan rempah-rempah yang pada saat itu dikuasai pedagang Islam. Sejak saat itu, harga rempah melambung tinggi di pasar Eropa.

Faktor lain yang menyebabkan bangsa Eropa melakukan penjelajahan samudra ke Dunia Timur adalah pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan di Eropa, seperti ilmu geografi dan astronomi yang ada di Portugis. Ilmu tersebut dipadukan dengan teknologi perkapalan terlebih dengan adanya penemuan kompas dan layar segitiga.

Selain teknologi perkapalan, persenjataan juga turut berkembang pesat di sana. Banyak senjata seperti meriam yang diletakkan di atas kapal-kapal perang.

Slogan 3G: Gold, Glory, dan Gospel

Hal yang tidak kalah penting yang menjadi motivasi kedatangan bangsa Eropa ke Dunia Timur dapat diungkapkan melalui slogan Gold, Glory, dan Gospel atau yang sering dikenal dengan 3G. Berikut penjelasannya:

1. Gold

Gold diartikan sebagai mencari emas atau kekayaan. Imperialisme kuno yang dilakukan oleh bangsa Eropa adalah untuk mencari kekayaan melalui penjelajahan samudra. Perdagangan rempah-rempah pada waktu itu menjadi sumber kekayaan bagi bangsa Eropa.

2. Glory

Glory diartikan sebagai mencari kejayaan. Prawoto dalam bukunya yang berjudul Sejarah 2 menjelaskan, kejayaan ini didasarkan atas anggapan bahwa suatu negara dianggap mengalami masa kejayaan apabila negara tersebut memiliki koloni yang luas.

3. Gospel

Gospel artinya menyebarkan agama. Penjelajahan samudra yang dilakukan oleh bangsa Portugis dan Spanyol tidak lain untuk menyebarluaskan agama Kristen dan Katolik di wilayah timur.

Selain tiga hal di atas, tulisan Marco Polo, seorang pedagang asal Venesia, Italia, yang menceritakan tentang kekayaan yang terdapat di Dunia Timur juga menjadi motivasi datangnya bangsa Eropa.

Simak Video "Pakar Jerman Cium Upaya Sabotase di Kebocoran Jalur Pipa Nord Stream"



(kri/lus)


Page 2

Jakarta -

Portugis menjadi bangsa Eropa pertama yang memasuki wilayah Indonesia pada awal tahun 1500-an. Kedatangan bangsa Eropa ke Dunia Timur erat kaitannya dengan motivasi yang diungkapkan melalui slogan 3G.

Bangsa-bangsa Eropa yang dipelopori oleh Portugis dan Spanyol mulai melakukan penjelajahan samudra sejak abad ke-15 setelah mengalami masa kegelapan atau yang sering disebut The Dark Middle Ages. Era penjelajahan samudra ini didorong oleh beberapa faktor, seperti jatuhnya Konstantinopel ke tangan Turki Utsmani.

Konstantinopel merupakan ibu kota Romawi Timur. Dikutip dari buku Sejarah Indonesia oleh Abdurakhman dan Arif Pradono, kota ini dikenal sebagai pusat perdagangan rempah-rempah Eropa di kawasan Laut Tengah.

Jatuhnya Konstantinopel ke tangan Turki Utsmani pada tahun 1453 menyebabkan bangsa Eropa mengalami krisis dan kesulitan, terutama dalam perdagangan rempah-rempah yang pada saat itu dikuasai pedagang Islam. Sejak saat itu, harga rempah melambung tinggi di pasar Eropa.

Faktor lain yang menyebabkan bangsa Eropa melakukan penjelajahan samudra ke Dunia Timur adalah pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan di Eropa, seperti ilmu geografi dan astronomi yang ada di Portugis. Ilmu tersebut dipadukan dengan teknologi perkapalan terlebih dengan adanya penemuan kompas dan layar segitiga.

Selain teknologi perkapalan, persenjataan juga turut berkembang pesat di sana. Banyak senjata seperti meriam yang diletakkan di atas kapal-kapal perang.

Slogan 3G: Gold, Glory, dan Gospel

Hal yang tidak kalah penting yang menjadi motivasi kedatangan bangsa Eropa ke Dunia Timur dapat diungkapkan melalui slogan Gold, Glory, dan Gospel atau yang sering dikenal dengan 3G. Berikut penjelasannya:

1. Gold

Gold diartikan sebagai mencari emas atau kekayaan. Imperialisme kuno yang dilakukan oleh bangsa Eropa adalah untuk mencari kekayaan melalui penjelajahan samudra. Perdagangan rempah-rempah pada waktu itu menjadi sumber kekayaan bagi bangsa Eropa.

2. Glory

Glory diartikan sebagai mencari kejayaan. Prawoto dalam bukunya yang berjudul Sejarah 2 menjelaskan, kejayaan ini didasarkan atas anggapan bahwa suatu negara dianggap mengalami masa kejayaan apabila negara tersebut memiliki koloni yang luas.

3. Gospel

Gospel artinya menyebarkan agama. Penjelajahan samudra yang dilakukan oleh bangsa Portugis dan Spanyol tidak lain untuk menyebarluaskan agama Kristen dan Katolik di wilayah timur.

Selain tiga hal di atas, tulisan Marco Polo, seorang pedagang asal Venesia, Italia, yang menceritakan tentang kekayaan yang terdapat di Dunia Timur juga menjadi motivasi datangnya bangsa Eropa.

Simak Video "Pakar Jerman Cium Upaya Sabotase di Kebocoran Jalur Pipa Nord Stream"


[Gambas:Video 20detik]
(kri/lus)

Jakarta -

Kedatangan bangsa Barat ke Indonesia bukanlah tanpa alasan. Rempah-rempah jadi faktor utama orang-orang Eropa berkunjung ke Nusantara. Mereka datang pada abad ke-16 akibat putusnya pasokan ekonomi dari Asia.

Saat itu, rempah-rempah sedang langka dan harganya setara dengan nilai emas. Hal ini disebabkan bangsa barat mengalami Masa Kegelapan atau The Dark Middle Ages dan mengharuskan mereka melakukan penjelajahan samudera pada abad ke-15.

Jadi, apa tujuan utama bangsa Barat datang ke Indonesia?

Dikutip dari buku Explore Sejarah Indonesia Jilid 2 karya Dr. Abdurakhman, S.S., M.Hum., dan Arif Pradono, S.S., M.Ikom., tujuan utama bangsa Barat datang ke Indonesia selain rempah-rempah adalah semboyan 3G yang terdiri dari Gold, Glory, dan Gospel.

1. Gold

Gold adalah istilah yang digunakan bangsa Barat atau bangsa Eropa untuk memburu kekayaan dan keuntungan. Jadi, bangsa barat datang ke Indonesia untuk mengumpulkan emas, perak, barang tambang, serta barang-barang berharga lainnya.

2. Glory

Selanjutnya ada Glory yang memiliki makna upaya bangsa barat untuk mendapatkan dan menunjukkan kekayaan, superioritas, serta kekuasaan.

3. Gospel

3G terakhir adalah Gospel yang merupakan istilah untuk tugas suci dalam menyebarkan agama.

Pada saat itu, Portugis jadi negara yang pertama sampai di Indonesia. Mereka sangat menggebu-gebu dalam mencapai tujuan 3G. Di bawah pimpinan Afonso de Albuquerque, Portugis berhasil menguasai Malaka pada tahun 1511.

Keinginan untuk menjajah Indonesia muncul sejalan dengan meningkatnya kebutuhan rempah di Eropa. Mereka kemudian mengklaim daerah-daerah di Indonesia sebagai daerah kekuasaannya. Bangsa Eropa pun melakukan monopoli perdagangan rempah-rempah Nusantara.

Masa Penjajahan Bangsa Barat

Ketika itu, keadaan masyarakat Indonesia sangat memprihatinkan. Mereka harus bertahan dalam sistem monopoli dan kekuasaan lain yang diterapkan bangsa barat. Tak sedikit masyarakat merasa dirugikan, seperti sistem monopoli yang dijalankan Vereenigde Oost-Indische Compagnie atau VOC.

Berikut ini merupakan kondisi Indonesia dalam masa penjajahan:

1. Sistem Monopoli VOC

VOC adalah perusahaan dagang yang didirikan oleh pemerintah Belanda sekitar abad ke-17 akibat persediaan rempah Belanda melimpah, namun harganya turun drastis. VOC didirikan pada 20 Maret 1602 dengan modal 6,5 juta gulden. Perusahaan dagang ini lalu memonopoli perdagangan rempah di Indonesia dengan hak jual beli dimonopoli VOC.

Petani tidak boleh melakukan jual beli dan harus menjual rempah hanya pada VOC dan dengan harga yang ditentukan VOC. Selain itu, semua kebutuhan petani juga harus dibeli dari VOC dengan harga yang dipatok mereka.

2. Sistem Kerja Rodi

Dalam masa jabatan Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels, sekitar tahun 1808 hingga tahun 1811, masyarakat Indonesia harus merasakan sistem kerja rodi. Kerja rodi dilakukan guna mendukung sistem tanam paksa. Belanda membangun berbagai sarana seperti pabrik, rel kereta api, jalan raya, bendungan, hingga pelabuhan.

Pembangunan berbagai sarana tersebut menyebabkan penderitaan yang mendalam bagi rakyat Indonesia. Selama masa kerja rodi, para pekerja tidak dibayar oleh pemerintah. Kalaupun dibayar, hanya sedikit saja yang diterima. Rakyat harus bekerja dengan menahan sakit dan kelaparan.

3. Sistem Tanam Paksa

Tanam paksa adalah peraturan yang dikeluarkan oleh Gubernur Jenderal Johannes van den Bosch pada tahun 1830. Sistem ini mewajibkan setiap desa untuk menyisihkan 20% tanahnya untuk ditanam komoditi ekspor, seperti teh, tebu, kopi, dan tarum atau nila.

Dikutip dari buku Tematik Terpadu Tema 8: Lingkungan dan Sahabat Kita oleh Ristu Prastiwi dan Supriyadi, hasil tanaman tersebut akan dijual kepada bangsa Belanda dengan harga yang sudah ditetapkan. Penduduk yang tidak memiliki tanah harus bekerja 65 hari dalam setahun pada kebun milik pemerintah Belanda.

Tanam paksa menimbulkan penderitaan dan kemiskinan rakyat Indonesia. Belanda menerapkan perjanjian yang jauh merugikan pribumi, seperti tanah yang dipilih hanya tanah yang subur, tanah tetap dikenakan pajak, rakyat harus bekerja melebihi waktu yang ditentukan, hingga harus mendahulukan tanaman pemerintah dari tanaman sendiri.

Nah, itulah informasi mengenai tujuan utama bangsa Barat datang ke Indonesia beserta pembahasan singkat kondisi Nusantara saat masa penjajahan. Semoga penjelasan di atas dapat menambah wawasan detikers ya!

Simak Video "Cara Efektif Memperkenalkan Rempah Indonesia ke Anak Muda"



(twu/twu)