Musim apa yang terjadi di belahan bumi utara dan selatan pada tanggal 21 Maret sampai 21 Juni?

Di daerah iklim sedang terdapat empat musim, yaitu panas (summer), gugur (autumn/fall), dingin (winter) dan semi (spring). Pada musim panas, siang hari lebih panjang dari malam hari, sedangkan pada musim dingin sebaliknya.

Pergeseran matahari juga menyebabkan  perubahan musim di negara kita dan wilayah iklim musim yang lain. Seperti Asia Selatan, Asia Tenggara, Asia Timur, dan Australia Utara.

Ketika matahari beredar di atas Asia, sekitar bulan Juli, sebagian wilayah Indonesia mengalami musim kemarau. Pada periode ini kita akan mendengar berita tentang banjir besar di India, dan Bangladesh karena pada waktu itu daerah Asia Selatan sedang musim hujan.

Pada bulan Juli, di belahan bumi selatan bertiup angin musim tenggara yang menyebabkan musim kemarau di Pulau Jawa dan Australia Utara. Setelah melalui Khatulistiwa, aangin musim tenggara berubah menjadi angin musim barat daya yang memasuki Asia Selatan dan Asia Tenggara dan membawa uap air dari Samudra Hindia. Keadaan sebaliknya terjadi pada bulan Januari saat matahari beredar di belahan bumi selatan.

Pada 21-22 Juni, posisi belahan utara bumi berhadapan langsung dengan matahari, sehingga mendapatkan lebih banyak sinar matahari daripada belahan bumi selatan. Hal ini menyebabkan dari 22 Juni hingga 22 September belahan bumi utara mengalami musim panas, sedangkan belahan bumi selatan mengalami musim dingin.

Pada 22-23 September, daerah di ekuator berhadapan langsung dengan matahari, sehingga mendapatkan lebih banyak sinar matahari. Hal ini menyebabkan dari 23 September hingga 21 Desember belahan bumi utara mengalami musim gugur, sedangkan belahan bumi selatan mengalami musim semi.

Pada 21-22 Desember, posisi di belahan bumi selatan berhadapan langsung dengan matahari, sehingga mendapatkan lebih banyak sinar matahari daripada belahan bumi utara. Hal ini menyebabkan dari 22 Desember hingga 21 Maret belahan bumi selatan mengalami musim panas, sedangkan belahan bumi utara mengalami musim dingin.

Pada 21-22 Maret, daerah di ekuator kembali berhadapan langsung dengan matahari, sehingga mendapatkan lebih banyak sinar matahari. Hal ini menyebabkan dari 22 Maret hingga 21 Juni belahan bumi utara mengalami musim semi, sedangkan belahan bumi selatan mengalami musim gugur.

1. Musim di daerah khatulistiwa

Di daerah khatulistiwa, panjang siang dan malam hari sama, masing-masing 12 jam. Pada tanggal 21 Maret, matahari bergeser dari belahan bumi selatan ke belahan bumi utara berada tepat di atas khatulistiwa. Peristiwa ini di sebut Vernal Equinox. Hal inilah yang menyebabkan adanya 4 musim di belahan bumi utara dan selatan. Vernal Equinox menandai datangnya musim semi di belahan bumi utara. Sesudah tanggal tersebut matahari terus bergerak ke utara dan tanggal 21 Juni tepat beredar pada lingkar balik utara (deklinasi = +23½o). sesudah tanggal 21 Juli, matahari bergeser mendekati khatulistiwa. Tepat pada tanggal 23 September matahari yang bergeser dari belahan bumi utara ke belahan bumi selatan juga tepat berada di atas khatulistiwa. Peristiwa ini disebut Auntumnal Equinox. Pada saat kedua Equinox ini terjadi, panjang siang dan malam hari di seluruh permukaan bumi akan sama, yaitu 12 jam. Menandai datangnya musim gugur di belahan bumi utara.

Setelah tanggal 23 September, matahari terus bergeser kebelahan bumi selatan, ti-tik terbit dan ti-tik terbenam makin ke selatan pula. Tepat pada tanggal 22 Desember, matahari berada di lingkaran balik selatan (deklinasi = -23½o). sesudah tanggal tersebut, matahari bergerak menuju khatulistiwa dan tepat pada tanggal 21 Maret kembali berada di khatulistiwa (deklinasi = 0o).

Jelaslah bagi kita bahwa matahari  selalu bergerak ke utara sejauh 23½o dan ke selatan sejauh 23½o pula. Ini berarti di daerah khatulistiwa posisi matahari selalu tinggi  sehingga terjadi pemanasan terus-menerus sepanjang tahun. Daerah ini tidak pernah mengalami musim panas dan musim dingin.

Daerah yang terletak antara 23½o LU – 23½o LS disebut daerah panas atau daerah tropis (di daerah ini matahari malakukan pergerakan bolak-balik). Angin musim di indonesia terjadi akibat pergerakan matahari ke utara dan ke selatan serta pengaruh Benua Australia dan Benua Asia

Daerah subtropis terletak antara 23½o LU/LS – 40o LU/LS. Untuk menjelaskan keadaan musim di daerah ini kita ambil sebagai contoh sebuah tempat dengan lintang geografi 40o LU. Dari tanggal 21 Maret – 21 Juni, matahari muncul paling lama sehingga penerimaan panas lebih banyak. Hala ini terjadi karena matahari terbit dan tenggelam sama-sama di belahan bumi utara. Jadi, belahan bumi utara mengalami musim panas deklinasi = +23½o). dari tanggal 23 Juni – 23 September, busur siang berangsur-angsur berkurang sehingga penerimaan panas berkurang pula.

Akhirnya musim panas berganti dengan musim gugur. Mulai tanggal 23 september(deklinasi = 0o). Pada tanggal ini, matahari terbit tepat di timur dan terbenam di barat. Dari tanggal 23 September – 22 Desember, busur siang berangsur-angsur semakin pendek dan terpendek terjadi 22 Desember. Pada saat itu, matahari terbit dan terbenam sama-sama di belahan bumi selatan. Jadi, panerimaan panas paling sedikit. Musim dingin mulai terjadi (deklinasi = 23½o). Dari tanggal 22 Desember – 21 Maret, busur siang kembali lebih banyak. Tepat pada tanggal 21 Maret matahari terbit di timur dan terbenam di barat. Tanggal inilah permulaan musim semi (deklinasi = 0o). Jadi,  dibelahan bumi utara dan selatan terdapat 4 musim.

Tabel keadaan musim di permukaan bumi

Tanggal Belahan Bumi Selatan Belahan Bumi Utara
21 Maret – 21 Juni

21 Juni – 23 Sept

23 Sept – 22 Des

22 Des – 21 Maret

Musim gugur

Musim dingin

Musim semi

Musim panas

Musim semi

Musim panas

Musim gugur

Musim dingin

Jika dilihat dari kutub utara, matahari menjadi bintang Sirkumpolar dari tanggal 21 Maret – 23 September, karena selama 6 bulan tersebut matahari tidak pernah terbenam. Sesudah tanggal 23 September, matahari berada di bawah horizon dan tidak pernah lagi kelihatan. Hal ini berlangsung sampai tanggal 21 Maret atau selama 6 bulan. Akan tetapi, malam hari tidak sampai 6 bulan (183 hari), tetapi kurang dari 179 hari hal ini disebabkan oleh pengaruh kabut.

tirto.id - Secara garis besar, revolusi bumi merupakan pergerakan Bumi mengelilingi Matahari. Pergerakan inilah yang menimbulkan beberapa akibat terhadap kehidupan di Bumi, salah satunya perubahan musim.

Dalam siklus revolusi bumi, pergerakan Bumi mengelilingi matahari terjadi selama 365 hari serta membentuk sudut 66,5 derajat terhadap bidang ekliptika.

Adapun ekliptika adalah bidang orbit Bumi saat mengelilingi matahari. Selama mengitari Matahari, poros bumi selalu miring 23,5 derajat terhadap garis yang tegak lurus ekliptika.

Jika dilihat dari Matahari sebagai kerangka acuan, Bumi melakukan suatu revolusi dalam 365,256 hari, dalam sebuah orbit elips yang mendekati lingkaran.

Berdasarkan penjelasan dalam buku Bumi Sebagai Ruang Kehidupan (2020:32), pergantian musim tidak hanya mengakibatkan perbedaan lamanya siang dan malam, tetapi juga perubahan musim di yang beragam di berbagai belahan Bumi.

Di daerah tropis, secara garis besar dapat dibedakan menjadi 2 musim, yaitu musim kemarau yang kering dan musim penghujan yang basah.

Sedangkan di daerah sub tropis ada 4 musim, yaitu musim semi, musim hujan, musim panas dan musim gugur. Musim-musim di daerah tropis maupun sub tropis berulang dalam satu tahun.

Kustopo dalam buku Geografi Paket C Tingkatan V Modul Tema 3 (2018:33) menjelaskan belahan bumi utara dan selatan atau daerah lintang tinggi, mengalami empat musim.

Empat musim tersebut ialah musim semi, musim panas, musim gugur, dan musim dingin. Masing-masing musim memiliki karakter yang berbeda.

Musim panas ditandai dengan suhu yang meningkat, sedangkan saat musim dingin, suhu menurun sehingga terjadi salju.

Kemudian, musim semi ditandai dengan mekarnya bunga-bunga, tetapi pada musim gugur, bunga-bunga dan dedaunan berjatuhan.

Perbedaan perubahan musim di belahan bumi selatan dan utara terlihat dari waktunya. Perbedaan itu terjadi karena ada perbedaan tingkat paparan sinar matahari di bagian bumi utara dan selatan. Perinciannya adalah sebagai berikut:

1. Pada setiap tanggal 21 Maret - 21 Juni, belahan bumi utara mengalami musim semi, sedangkan belahan bumi selatan mengalami musim gugur.

2. Pada setiap tanggal 21 Juni – 23 September, belahan bumi utara mengalami musim panas, sedangkan belahan bumi selatan mengalami musim dingin.

3. Pada setiap tanggal 23 September – 22 Desember, belahan bumi utara mengalami musim gugur, sedangkan belahan bumi selatan mengalami musim semi.

4. Pada setiap tanggal 22 Desember – 21 maret, belahan bumi utara mengalami musim dingin, sedangkan belahan bumi selatan mengalami musim panas.

Baca juga:

  • Rotasi Bumi: Bagaimana Terjadinya Siang-Malam Serta Perbedaan Waktu
  • Apa Pengaruh Gerak Bumi dan Bulan Terhadap Matahari?

Subscribe for updates Unsubscribe from updates