Nabi Muhammad SAW terkenal kejujurannya sehingga diberi julukan al amin artinya

Pena Kita

Gelar al-Amin ini tersematkan pada diri Nabi Muhammad SAW jauh sebelum beliau diangkat menjadi Nabi dan Rasul. Pada saat beliau remaja, sudah banyak orang yang mempercayainya, banyak di antara mereka yang menitipkan barang atau sesuatu kepada beliau saat mereka bepergian.

Lebih kentara lagi, gelar ini disandangkan saat beliau mampu dengan adil dan bijak memutuskan perselisihan terkait siapa yang paling berhak menempatkan kembali Hajar Aswad pada tempatnya. Mereka mengatakan kepada Nabi SAW, “Rodiinaa bil amin”. Artinya, Kami ridha dengan keputusan al-Amin [Nabi Muhammad SAW]." Gelar al-Amin [tepercaya] yang disandang oleh Rasullah SAW merupakan bukti mulianya perangai Rasulullah SAW, baik saat belum diangkat menjadi nabi dan Rasul maupun setelah menjadi Nabi dan Rasul.

Sumber: khazanah.republika.co.id

...Berikutnya

Saat itu ia dikenal di kalangan suku-suku Arab karena sifat-sifatnya yang terpuji. Kaumnya sangat mencintainya, hingga akhirnya ia memperoleh gelar Al-Amin yang artinya ‘orang yang dapat dipercaya’. Diriwayatkan pula bahwa Muhammad adalah orang yang percaya sepenuhnya dengan keesaan Tuhan.
Nabi Muhammad mendapatkan gelar al-Amin karena beliau adalah orang yang terpercaya, paling jujur, dan selalu bertindak dan mengatakan yang sebenarnya. Nabi Muhammad terkenal dengan julukan “Muhammad al-Amin” atau Muhammad yang terpercaya karena Allah Ta’ala mengumpulkan semua sifat baik tersebut dalam dirinya.

Mengapa Nabi Muhammad SAW diberikan gelar Al Amin?

Al Amin tersebut diberikan untuk Rasulullah SAW karena sifat beliau yang begitu terpuji serta dapat dipercaya. Nabi Muhammad SAW dikenal dengan kejujuran dan sifat amanahnya yang begitu luar biasa. Baik dalam berdagang ataupun kepentingan umat.

Mengapa Nabi Muhammad SAW mendapat gelar Al Amin brainly?

Gelar Al-Amin, merupakan gelar yang disematkan oleh para penduduk Mekkah terhadap Nabi Muhammad SAW. Pemberian gelar ini bukan tanpa alasan. Nabi Muhammad SAW, memiliki gelar Al-Amin karena beliau merupakan sosok laki-laki yang jujur, dapat dipercaya, serta amanah.

Mengapa Nabi Muhammad diberi gelar SAW sedangkan Nabi yang lain tidak?

nabi Muhammad mendapat gelar SAW [ Shallawlahu Alaihi Wasallam] yang artinya sholawat serta salam kepada Nabi Muhammad SAW. SAW merupakan sebuah pujian khusus yang di ucapkan oleh para umatnya dengan menandainya sebagai nabi akhir zaman.

Siapa yang diberi gelar Al Amin?

Nabi Muhammad dikenal sebagai orang yang jujur dan diberikan gelar Al Amin.

Apa arti dari Al Amin Khatamul Anbiya dan akhlak mahmudah?

Jawaban: al amin= orang yang dapat dipercaya. khatamul anbiya= Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah SWT sebagai penutup para nabi atau disebut Khatamul Anbiya. Aklaq mahmudah= adalah akhlak terpuji.

Apa yang dimaksud dengan Khatamul Anbiya?

Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah SWT sebagai penutup para nabi atau disebut Khatamul Anbiya.

Apa arti wasalam dan Wasalim?

Wahai orang-orang yang beriman! Bersalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya. Lalu apa arti Shalallahu Alaihi Wassalam? Shalallahu Alaihi Wassalam artinya semoga Allah memberikan sholawat dan salam kepadanya.

Apa perbedaan antara SAW dan AS?

AS itu alaihi salam, digunakan oleh seluruh nabi kecuali Nabi Muhammad SAW. -Alaihis Salam [AS] artinya ‘Semoga keselamatan dilimpahkan kepadanya.’ Shalallaahu Alaihi Wassalaam [SAW] artinya ‘Semoga Allah SWT memberikan sholawat dan salam kepadanya.’

Berkat kejujurannya Nabi Muhammad mendapat gelar apa?

Nabi Muhammad saw. terkenal jujur dalam setiap perkataan dan perbuatannya. Dengan kejujurannya, beliau mendapat gelar al-Amīn.

Apa makna gelar Al Amin?

Nabi Muhammad saw merupakan kekasih Allah SWT yang berakhlak mulia. Atas kejujuran yang dimilikinya, ia mendapatkan gelar Al Amin yang artinya orang yang dapat dipercaya.

Siapa sajakah yang disayang oleh Rasulullah SAW?

Jawaban:

  • Siti Khatijah ra istri rasulullah saw.
  • fatimah binti muhammad saw ra.
  • ummu khulsum binti muhammad saw ra.
  • ruqayyah binti muhammad saw ra.
  • zainab binti muhammad saw ra.
  • dan semua ahlul bait belia.
  • Siti aisyah binti abu bakar ra istri rasulullah.
  • dan semua istri rasulullah.
  • Mengapa Nabi memiliki gelar Al-Amin?

    Pemberian gelar ini bukan tanpa alasan. Nabi Muhammad SAW, memiliki gelar Al-Amin karena beliau merupakan sosok laki-laki yang jujur, dapat dipercaya, serta amanah.

    Apa arti gelar Al Amin?

    Atas kejujuran yang dimilikinya, ia mendapatkan gelar Al Amin yang artinya orang yang dapat dipercaya. Dikisahkan oleh Ajen Dianawati dalam buku yang berjudul Kisah Nabi Muhammad saw, pada saat 10 tahun menginjak usia pernikahannya dengan Khadijah, terjadi banjir yang melanda kota Mekkah dan merusak bangunan Ka’bah.

    Mengapa gelar “Al-Amin” diberikan kepadanya?

    Dalam sebuah ensiklopedi dunia, Britanica Encyclopedia, pada matei Biografi Muhammad SAW disebutkan bahwa gelar “Al-Amin” kepadanya disebabkan ibunya bernama Aminah. Padahal, faktanya orang-orang di Arab di masa itu memberikan kesaksian atas gelar tersebut tanpa menghubung-hubungkan dengan ibunya.

    Mengapa Nabi mendapat julukan Al Amin?

    Riwayat lain mengatakan bahwa Nabi Muhammad mendapat julukan Al Amin ketika masyarakat Mekkah merenovasi Ka’bah. Berikut ini adalah kisahnya. Melansir jurnal Kontribusi Pemikiran Muhammad SAW Pra dan Pasca Kenabian Era Makkiah tulisan tulisan Agus Jaya [2011], terjadi banjir besar di Mekkah ketika Nabi Muhammad berusia 35 tahun.

    Al-Amin adalah sebuah gelar yang ditujukan kepada Nabi Muhammad SAW. Gelar Al-Amin bagi Nabi Muhammad SAW disandangkan oleh penduduk Mekkah karena dikenalnya Nabi Muhammad SAW sebagai seorang laki-laki yang penuh amanah, jujur dan dapat dipercaya. Dan karena fakta ini, amanah dan jujur, saja yang menarik hati seorang Khadijah yang kemudian berharap dapat menikahinya, setelah melihat dengan mata kepalanya sendiri saat dia dipekerjakan di usaha dagang yang digelutinya.[1]

    1. ^ Islam.com. Al-Amin Gelar untuk Muhammad SAW

    Diperoleh dari "//id.wikipedia.org/w/index.php?title=Al-Amin&oldid=19180396"

    Kaligrafi Nabi Muhammad. Foto: Shutterstock

    Nabi Muhammad SAW telah menunjukkan kualitasnya sebagai manusia berakhlak mulia jauh sebelum menjadi Rasul. Hal ini telah diakui olah para penduduk Mekkah yang menyematkan gelar Al Amin atau orang yang dapat dipercaya kepada beliau. Mengapa Rasulullah mendapat gelar tersebut?

    Pemberian gelar ini bukan tanpa alasan. Sebagai pedagang, Nabi Muhammad tidak pernah berkata dusta demi keuntungan. Mengutip jurnal Analisis Etika Bisnis dan Marketing Nabi Muhammad SAW tulisan Ubbadul Adzkiya’, Nabi Muhammad digambarkan sebagai pribadi yang sangat baik dan jujur. Beliau selalu mengatakan dengan jujur tentang barang yang dijualnya, termasuk tentang kerusakan atau kejelekan barang tersebut.

    Dalam buku Manajemen Bisnis Syariah tulisan Ali Hasan, Rasulullah SAW diceritakan selalu menepati janji dan mengantarkan barang dagangan sesuai dengan kualitas yang diminta pelanggan.

    Riwayat lain mengatakan bahwa Nabi Muhammad mendapat julukan Al Amin ketika masyarakat Mekkah merenovasi Ka’bah. Berikut ini adalah kisahnya.

    Kisah Renovasi Ka’bah dan Gelar Al Amin Nabi Muhammad SAW

    Menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci Foto: Shutterstock

    Melansir jurnal Kontribusi Pemikiran Muhammad SAW Pra dan Pasca Kenabian Era Makkiah tulisan tulisan Agus Jaya [2011], terjadi banjir besar di Mekkah ketika Nabi Muhammad berusia 35 tahun.

    Kaum Quraisy pun bermaksud membangun kembali Ka’bah yang hancur setelah diterjang banjir. Ketika pembangunan Ka’bah telah rampung, terjadi perselisihan sengit mengenai siapa yang berhak untuk meletakkan Hajar Aswad pada tempatnya.

    Semua kabilah bertekad untuk bisa meletakkan Hajar Aswad. Kemudian Abu Umayyah bin Mughiroh sebagai orang tertua di antara semua kabilah menawarkan jalan keluar.

    “Barang siapa yang pertama kali masuk melalui pintu as-Shofa maka ialah yang berhak untuk mengambil kebijakan tentang peletakkan Hajar Aswad tersebut,” katanya.

    Presiden Jokowi mencium Hajar Aswad. Foto: Dok. Istimewa

    Ternyata Allah SWT menakdirkan bahwa orang yang pertama kali memasuki pintu masjid adalah Nabi Muhammad SAW. Ketika melihat sang Nabi, mereka berkata: “Ini adalah al-Amin dan kami ridho terhadap keputusannya”.

    Mereka pun menjelaskan apa yang terjadi kepada Nabi Muhammad. Beliau kemudian meminta kain lalu mengangkat Hajar Aswad ke atas kain tersebut dengan tanggannya.

    Beliau meminta setiap pemimpin kabilah untuk memegang ujung kain tersebut dan kemudian bersama-sama mengangkatnya menuju tempat Hajar Aswad. Nabi Muhammad mengangkat Hajar Aswad dari kain lalu meletakkannya di tempat semula.

    Alhasil dengan keputusan yang bijaksana ini, hilanglah perselisihan di antara kaum Quraisy. Julukan Al Amin yang disandang Nabi Muhammad merupakan bukti bahwa beliau adalah orang yang sudah diakui kredibilitasnya di masyarakat Arab.

    Video yang berhubungan