Periode menstruasi setiap wanita bisa berbeda-beda. Sebagian wanita mengalami siklus menstruasi yang teratur sehingga mudah diprediksi. Namun, tidak semua wanita dapat memprediksikan kapan waktu menstruasinya dan menggunakan tanda-tanda menstruasi untuk mengenalinya.
Tanda-tanda menstruasi yang dialami tiap wanita pun bisa berbeda. Bahkan, pada wanita yang sama, tanda-tanda menstruasi yang dialami mungkin tidak sama.
Meski hal ini umum terjadi, menstruasi tanpa persiapan dapat menimbulkan rasa tidak nyaman, bahkan mengganggu aktivitas. Oleh karena itu, Anda perlu mengetahui tanda-tanda menstruasi yang ditunjukkan tubuh Anda.
Tanda-Tanda Menstruasi yang Perlu Diperhatikan
Tanda-tanda menstruasi atau premenstrual syndrome biasanya terjadi sekitar 1–2 minggu sebelum terjadinya perdarahan menstruasi. Berikut ini adalah tanda-tanda menstruasi yang perlu Anda ketahui:
1. Payudara nyeri
Salah satu tanda menstruasi yang kerap dialami adalah payudara terasa nyeri atau kencang. Kondisi ini dipengaruhi oleh perubahan hormon progesteron yang cenderung meningkat menjelang masa menstruasi.
Payudara sakit umumnya akan mereda begitu masa menstruasi dimulai atau setelah menstruasi.
2. Perut kembung
Perut kembung juga bisa menjadi tanda menstruasi akan segera dimulai. Hal ini bisa terjadi akibat perubahan hormon dan makanan yang Anda konsumsi.
Untuk mencegah keluhan perut kembung, Anda disarankan untuk lebih banyak minum air, makan dalam porsi kecil, dan menghindari makanan mengandung gas, serta rutin berolahraga.
3. Muncul jerawat
Selain tanda-tanda menstruasi di atas, jerawat juga menjadi keluhan yang paling banyak terjadi menjelang masa menstruasi.
Kondisi ini disebabkan oleh peningkatan kadar hormon progesteron, sehingga memicu produksi sebum lebih banyak yang dapat menyumbat pori-pori kulit wajah dan akhirnnya muncul jerawat.
4. Nafsu makan meningkat
Nafsu makan Anda cenderung akan meningkat menjelang menstruasi. Anda mungkin menginginkan makanan manis, seperti permen, cokelat, atau makanan cepat saji.
Meski nafsu makan Anda meningkat, sebaiknya Anda tetap memperhatikan pola makan sehat. Hal ini bisa disiasati dengan mengonsumsi cokelat hitam alih-alih coklat susu, bila Anda sedang menginginkan makanan ringan.
5. Kram pada perut atau punggung bagian bawah
Sebagian wanita mengalami kram di perut dan punggung bagian bawah baik sebelum maupun selama masa menstruasi akibat rahim yang berkontraksi.
Berbeda dengan tanda-tanda menstruasi lainnya, keluhan ini biasanya muncul pada 24–48 jam sebelum terjadi perdarahan dan berlangsung selama 3 hari.
6. Mood swing
Anda bisa mengalami perubahan mood, seperti senang, kesal, dan sedih dalam waktu yang cepat atau mood swing sebelum menstruasi. Tanda-tanda menstruasi ini akan mereda setelah menstruasi Anda dimulai.
Jika mengalami mood swing akibat menstruasi, Anda disarankan untuk mencukupi waktu istirahat, melakukan meditasi, dan coba mengonsumsi beberapa makanan yang dapat meringankan keluhan ini, seperti susu, sayuran berdaun hijau, atau buah-buahan.
7. Kelelahan
Perubahan hormon juga dapat menganggu pola tidur, sehingga Anda akan merasakan mudah lelah dan mengantuk menjelang periode menstruasi Anda tiba.
Keluhan tersebut umumnya akan hilang ketika menstruasi Anda dimulai. Namun, untuk membantu Anda meningkatkan kualitas tidur, Anda bisa mencoba berolahraga secara rutin.
Dengan mengenal tanda-tanda menstruasi, Anda dapat mempersiapkan dengan lebih baik, sehingga tidak menghalangi aktivitas Anda. Namun, perlu diingat bahwa tanda-tanda menstruasi setiap wanita bisa berbeda-beda.
Selain itu, beberapa kondisi, seperti penggunaan pil KB atau IUD, terlalu banyak berolahraga, stres, maupun beberapa kondisi medis, seperti miom, hingga PCOS, juga bisa memengaruhi keteraturan siklus menstruasi.
Jika tanda-tanda menstruasi yang Anda alami justru mengganggu aktivitas, atau siklus menstruasi Anda tidak normal dan terjadi selama lebih dari 3 siklus, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter agar cepat ditangani.
“Apakah ini PMS atau tanda kehamilan, ya?” Pertanyaan ini mungkin pernah terlintas di pikiranmu. PMS dan gejala awal kehamilan memang ada yang mirip. Namun, tetap bisa dibedakan, kok.
PMS [premenstrual syndrome] merupakan kumpulan gejala atau keluhan yang terjadi dalam waktu 1–2 minggu sebelum menstruasi. Keluhan ini sifatnya subjektif dan mungkin akan bervariasi pada setiap wanita. Bahkan, PMS juga sering disalah artikan sebagai tanda kehamilan karena punya gejala yang serupa.
Kenali Perbedaan PMS dan Tanda-Tanda Kehamilan
Meski tanda-tandanya mirip, berikut ini bisa menjadi acuan agar kamu bisa membedakan PMS dan gejala awal kehamilan:
1. Kram perut
Sekitar 1–2 hari menjelang menstruasi, kamu mungkin akan mengalami kram perut. Kram perut saat PMS dapat mereda ketika saat menstruasi dan hilang di hari terakhir haid.
Sementara itu, kram perut di awal dan selama kehamilan mungkin akan mirip kram perut saat haid, tetapi lokasinya berbeda. Kram akibat kehamilan biasanya terasa di bawah perut atau punggung bawah dan kondisi ini dapat berlangsung lebih lama dari PMS, yakni dalam hitungan minggu hingga bulan.
2. Bercak atau flek darah
Bercak darah dapat menjadi tanda bahwa kamu sedang dalam masa PMS. Pada PMS, bercak darah atau flek kecokelatan akan diikuti dengan dengan perdarahan haid selama 2–7 hari.
Kalau pada kehamilan, bercak darah disebut juga dengan perdarahan implantasi. Biasanya, flek ini hanya muncul sedikit dan terjadi dalam beberapa hari saja.
3. Nyeri payudara
Rasa nyeri disertai pembengkakan pada payudara bisa terjadi sebelum kamu menstruasi. Intensitas rasa nyeri ini bisa beragam, ada yang ringan sampai terasa sangat menyakitkan.
Jika rasa nyeri berhubungan dengan kehamilan, umumnya akan terasa seperti tertusuk. Payudara juga mungkin akan menjadi sangat sensitif dan terlihat lebih berisi.
4. Nafsu makan meningkat
Saat PMS, nafsu makan bisa meningkat dan memicu rasa lapar yang lebih sering. Biasanya sih, PMS bikin kamu ingin makan makanan yang manis dan asin, seperti cokelat, permen, keik, atau keripik.
Keinginan makan makanan tertentu atau ngidam juga bisa menjadi tanda awal kehamilan. Namun, bedanya, gejala kehamilan biasanya membuatmu tidak menyukai bau atau rasa tertentu. Efek ini dapat bertahan selama masa kehamilan.
5. Mudah lelah
Kalau mau menstruasi, biasanya tubuh akan terasa sangat lelah. Hal ini terjadi karena meningkatnya hormon estrogen dan progesteron. Selain itu, rasa lelah juga bisa terjadi akibat sulit tidur karena nyeri PMS.
Sementara itu, perubahan hormon yang terjadi saat hamil juga bisa membuat tubuh mengalami kelelahan. Hanya saja, rasa lelah yang dirasakan saat hamil bisa lebih parah daripada lelah saat PMS.
Sekarang kamu sudah bisa membedakan PMS dengan tanda kehamilan dengan memperhatikan perbedaan yang telah dijelaskan di atas, ya.
Jika kamu sedang merencanakan kehamilan, lakukanlah pemeriksaan kehamilan dengan test pack setelah terlambat haid atau periksakan diri ke dokter. Hal ini untuk memastikan apakah kamu hanya mengalami PMS atau memang sedang hamil.