Nama organisasi renang di Indonesia adalah

Induk organisasi renang Indonesia adalah organisasi yang berkepentingan mengatur regulasi pertandingan, menerapkan aturan organisasi induk dunia sekaligus bertanggungjawab pada perkembangan olahraga renang di Indonesia.

Induk Organisasi Renang Indonesia Adalah?

Induk organisasi renang Indonesia adalah PRSI yang merupakan kependekan dari Persatuan Renang Seluruh Indonesia. Organisasi ini dirintis sejak masa sebelum Indonesia merdeka dengan berdirinya organisasi renang yang bersifat kedaerahan.

Nama organisasi renang di Indonesia adalah
Induk Organisasi Renang Indonesia adalah PRSI

Sekarang, PRSI telah memiliki aspek legal yang dilakukan di hadapan notaris Irmawati Habie SH, Jl. Dewi Sartika No 1-2 Jakarta Timur Tanggal Akta pendirian induk organisasi renang Indonesia adalah 5 Maret tahun 2012.

Baca juga:

  • Sejarah Pencak Silat
  • Ukuran Lapangan Bola Voli Standar Nasional

Sejarah Induk Organisasi Renang Indonesia

Sebelum dibentuk organisasi renang berskala nasional, sedikitnya ada empat organisasi renang kedaerahan yang lahir sebelum kemerdekaan, yaitu:

  1. Bandungse Zwembond lahir pada tahun 1917.
  2. West Java Swembond lahir pada tahun 1918
  3. Nederland Indische Zwembond lahir pada tahun 1924.
  4. East Java Zwembond lahir pada tahun 1927.

Keempat organisasi tersebut hanya bertanggungjawab pada olahraga renang di daerah masing-masing. Namun, kemudian terbentuk Zwembond Voor Indonesia sebagai organisasi renang yang bersifat nasional.

Nama organisasi renang di Indonesia adalah
Sejarah Induk Organisasi Renang Indonesia

Zwembond Voor Indonesia ini berdiri pada masa penjajahan hingga tahun 1951. Pada tanggal 21 Maret 1951 terjadi konggres di Jakarta yang kemudian melahirkan PBSI atau Persatuan Berenang Seluruh Indonesia.

Induk organisasi renang Indonesia adalah sebuah organisasi resmi yang diketuai oleh Prof.dr.Poerwo Soedarmo untuk pertama kalinya.

Setelah perubahan nama dari Zwembond Voor Indonesia menjadi PBSI, organisasi ini kemudian mengadakan beberapa kali kongres yang semakin mengukuhkan posisinya.

  • Konggres I dilaksanakan pada tahun 1951 dengan hasil Prof.dr.Poerwo Soedarmo dipilih sebagai ketua umum.
  • Konggres II dilaksanakan pada tahun 1954 dengan hasil pengangkatan ketua baru, yaitu D.Soeprajogi.
  • Kongres III dilaksanakan di Cirebon dengan hasil penambahan tiga orang pengurus baru tanpa pergantian ketua umum.
  • Kongres IV dilaksanakan pada tahun 1957 dengan hasil pergantian nama dari PBSI menjadia PRSI (Persatuan Renang Seluruh Indonesia).

Kongres PRSI terus diadakan apabila terdapat permasalahan yang penting untuk diselesaikan atau minimal empat tahun sekali dalam rangka pemilihan pengurus baru. Pada saat ini, ketua umum induk organisasi renang Indonesia adalah Anindya Novyan Bakrie.

Induk organisasi renang Indonesia adalah anggota resmi FINA (Federation Internationale de Natation) sejak tahun 1952. Masuknya PBSI menjadi anggota FINA tidak lama setelah pembentukannya.

Visi dan Misi PRSI

Dikutip dari website resmi pbrsi.org, PRSI memiliki visi dan misi berikut ini:

Membangun Karakter dan Mengharumkan Nama Bangsa Melalui Olahraga Akuatik.

  1. Memasyarakatkan Olahraga Renang Sebagai Kebutuhan Hidup Dasar
  2. Menjadikan Olahraga Renang Sebagai Gaya Hidup Sehat
  3. Mendorong Lahirnya Atlet-Atlet Akuatik yang Berprestasi
  4. Merangkul Semua Pihak Dalam Mengembangkan Olahraga Akuatik
  5. Memastikan Perbaikan Kualtias SDM yang Merata di Semua Daerah

Tugas dan Wewenang PRSI

Sebagai induk organisasi renang Indonesia, PRSI memiliki tugas dan wewenang yang terangkum berikut ini:

  • Melakukan pelatihan dan pembinaan kepada para pelatih renang, baik dari tingkat regional maupun nasional.
  • Melakukan pelatihan dan pembinaan kepada para juri dan wasit, baik di tingkat regional maupun nasional. Tujuannya adalah untuk mencetak juri dan wasit renang yang mampu berkancah pada pertandingan nasional maupun internasional.
  • Berhak mendatangkan pelatih dari luar negeri apabila dirasa perlu untuk meningkatkan kemampuan para atlet.
  • Menyelenggarakan kejuaraan akuatik tingkat nasional, antara lain:
  • Kejurnas Renang
  • Kejurnas Loncat Indah
  • Kejurnas Renang Perairan Terbuka
  • Kejurnas Polo Air
  • Kejurnas Master
  • Kejurnas Renang Indah
  • Melaksanakan operasional keorganisasian dan mengatur regulasi pada olahraga renang yang sesuai dengan aturan FINA maupun Kemenpora.
  • Mengikuti kejuaraan renang di kancah Internasional.

Sejarah Induk Organisasi Renang Dunia

Bila induk organisasi renang Indonesia adalah PRSI, maka induk organisasi renang dunia bernama FINA. Organisasi ini dibentuk pada 19 Juli 1908 di Inggris, tepatnya di Manchester.

Nama organisasi renang di Indonesia adalah
Sejarah Induk Organisasi Renang Dunia – FINA

Pembentukan organisasi FINA bertepatan dengan penyelenggaraan Olimpiade London. Ada delapan negara yang mengukuhkan pendirin FINA, yaitu Belgia, Jerman, Denmark, Britania Raya, Perancis, Swedia, Hongaria, dan Finlandia.

Meskipun induk organisasi renang Internasional berdiri pada tahun 1908, namun sejatinya olahraga renang telah berkembang jauh sebelumnya. Bahkan, olahraga renang masuk sebagai salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan di olimpiada pada tahun 1896 dan turut mengikuti beragam kejuaraan olahraga setelahnya.

Perkembangan organisasi FINA ini cukup pesat. Pada saat ini telah tergabung 197 organisasi renang dari berbagai negara. FINA sendiri bukan hanya mengikuti olimpiade, namun juga menyelenggara beberapa kejuaraan khusus renang yang berskala international.

Baca juga:

Pembahasan tentang induk organisasi renang adalah bagian dari pengetahuan di bidang olahraga yang sudah semestinya dipelajari. Dengan demikian, semoga bisa menginspirasi sahabat ukulele dan seluruh pemuda Indonesia untuk terus mengembangkan cabang olahraga yang satu ini.

Induk Organisasi Renang – Siapa tidak kenal renang? Salah satu cabang olahraga aquatik ini dimainkan para atletnya dengan menggunakan anggota tubuh terutama tangan dan kaki untuk dapat mengapung bergerak dalam air.

Olahraga renang mempertandingkan kecepatan atlet renang dalam berenang. Sebagai cabang olahraga yang dilombakan dalam berbagai tingkat kejuaraan baik nasional maupun internasional; renang mempunyai organisasi renang yang mengatur berbagai hal terkait pertandingan olahraga renang.

Induk Organisasi Renang Nasional

Nama organisasi renang di Indonesia adalah
induk organisasi renang indonesia

Induk organsasi renang di Indonesia adalah Persatuan Renang Seluruh Indonesia atau disingkat PRSI. Organisasi renang ini berdiri pada tanggal 21 Maret 1951 di Jakarta dengan ketua umum pertamanya adalah Prof. dr. Poerwo Soedarmo.

Sejak sebelum kemerdekaan, sebenarnya olahraga renang sudah dikenal di Indonesia, namun hanya kalangan bangsawan dan penjajah saja yang dapat menikmati kolam renang.

Sejarah Pembentukan Organisasi Renang di Indonesia

Berikut ini urutan sejarah pembentukan organisasi renang di indonesia:

  1. Tahun 1917: berdiri Perserikatan Berenang Bandung (Bandungse Zwembond) yang membawahi 7 perkumpulan, termasuk perkumpulan renang sekolah. Pada tahun ini berdiri juga perkumpulan berenang lain di Jakarta dan Surabaya.
  2. Tahun 1918: berdiri Perserikatan Berenang Jawa barat (West Java Zwembond)
  3. Tahun 1927: berdiri Perserikatan Berenang Jawa Timur (Oost Java Zwembond) dan pertandingan antar daerah mulai diadakan.
  4. Tahun 1940: Nederlands Indishce Zwembond atau NIZB memiliki 1200 perenang.
  5. 1943-1945: masa penjajahan Jepang, seluruh kolam renang dibuka untuk masyarakat umum.
  6. Tahun 1951: pada tanggal 21 Maret lahir Persatuan Berenang Seluruh Indonesia (PBSI), dan hasil kongres pertamanya dijakarta adalah mengukuhkan Prof. dr. Poerwo Soedarmo sebagai Ketua umum pertamanya.
  7. Tahun 1952: PBSI menjadi anggota resmi FINA (Fédération Internationale de Natation) dan IOC (International Olympic Committee). Pada tahun ini PBSI juga telah membawahi 29 perumpulan renang.
  8. Tahun 1954: berlangsung kongres PBSI ke II di Bandung, menghasilkan susunan pengurus dengan D. Seoprajogi sebagai ketua.
  9. Tahun 1957: kongres PBSI ke IV di Makassar, hasil: memilih D. Seoprajogi sebagai ketua, dan penggantian kata Persatuan pada PBSI menjadi Perserikatan.
  10. Tahun 1959: diadakan Kejuaraan Nasional Renang, pertamakalinya senior dan junior dipisah, di Malang.
  11. Kogres PBSI ke V: pemilihan pengurus baru dengan D. Seoprajogi masih sebagai ketua, dan penggantian nama Persatuan Berenang Seluruh Indonesia (PBSI) menjadi Perserikatan Berenang Seluruh Indonesia (PRSI)
  12. Tahun 1963: kongres PRSI ke VI; hasil: pemilihan pengurus baru dengan D. Seoprajogi masih sebagai ketua dan mengubah kembali istilah persatuan, sehingga PRSI merupakan singkatan dari Persatuan Renang Seluruh Indonesia.
  13. Tahun 1963: Indonesia mengundurkan diri dari pesta olahraga GANEFO dan mengundurkan diri sebagai anggota FINA.
  14. Tahun 1966: Indonesia kembali menjadi anggota FINA, dan ikut abil bagian dalam ASIAN Games ke V di Bangkok.
  15. Tahun 1968: kongres PRSI ke VII pada tanggal 24-27 April, ketua masih dijabat oleh D. Soeprayogi.
  16. Tahun 2009: PRSI diketuai oleh Hilmi Panigoro
  17. Tahun 2013: PRSI diketuai oleh Sandiaga S.Uno

Sampai dengan saat ini, meski belum bisa meraih medali di Olimpiade tetapi olahraga renang semakin berkembang di tanah air.

Induk Organisasi Renang Internasional

Nama organisasi renang di Indonesia adalah
induk organisasi renang dunia

Induk organisasi renang internasionl adalah Fédération Internationale de Natation yang disingkat FINA. FINA didirikan oleh induk organisasi renang pada negara Belgia, Britania Raya, Swedia, Jerman, Finlandia, Hongaria, Perancis dan Denmark; pada tanggal 19 Juli 1908 di Hotel Manchester, London. Pendiriannya bertepatan dengan berakhirnya olimpiade London 1908.

FINA diakui oleh Komite Olimpiade Internasional, dan bertugas untuk memajukan olahraga renang di seluruh dunia serta membuat aturan bagi berbagai kejuaraan renang. Kejuaraan Dunia FINA diadakan setiap dua tahun sekali, mencakup olahraga polo air, selam, renang, renang indah dan renang di perairan terbuka.

FINA memiliki 2 macam kongres, yaitu:

  1. Kongres Umum (General Congress): memutuskan semua persoalan pada tubuh FINA
  2. Kongres Teknis (Technical Congress): memutuskan masalah teknis sehubungan kejuaraan Renang. Hasil kongres ini dapat dibatalkan olehh kongres umum.

FINA memiliki Biro yang terdiri dari 22 anggota dewan perwakilan, dan bertugas untuk memilih pejabat eksekutif. Selain itu FINA juga memiliki beberapa komisi dan komite lain, misalnya: Komisi Kedokteran Olahraga, Komisi Teknis Renang atau Panel Antidoping. Sedangkan Ketua umum FINA umumnya dipilih setiap 4 tahun sekali.

Daftar Ketua Umum FINA

  • Tahun 1908–1924: George Hearn – Britania Raya
  • Tahun 1924–1928: Erik Bergvall – Swedia
  • Tahun 1928–1932: Émile-Georges Drigny – Perancis
  • Tahun 1932–1936: Walther Binner – Jerman
  • Tahun 1936–1948: Harold Fern – Britania Raya
  • tahun 1948–1952: Rene de Raeve – Belgia
  • tahun 1952–1956: M.L. Negri – Argentina
  • tahun 1956–1960: Jan de Vries – Belanda
  • tahun 1960–1964: Max Ritter – Jerman
  • tahun 1964–1968: William Berge Phillips – Australia
  • tahun 1968–1972: Javier Ostos Mora – Meksiko
  • tahun 1972–1976: Dr. Harold Henning – Amerika Serikat
  • tahun 1976–1980: Javier Ostos Mora (masa jabatan ke-2) – Meksiko
  • tahun 1980–1984: Ante Lambasa – Yugoslavia
  • tahun 1984–1988: Robert Helmick – Amerika Serikat
  • 1988–sekarang: Mustapha Larfaoui – Aljazair

Pada awal pembentukannya FINA terdiri dari 8 anggota, dan seiring berjalannya waktu anggota FINA semakin bertambah. Berikut list perkembangan anggota FINA dari masa ke masa:

  • 1908: 8 Negara
  • 1910: 15 Negara
  • 1928: 38 Negara
  • 1948: 53 Negara
  • 1958: 75 Negara
  • 1968: 98 Negara
  • 1978: 106 Negara
  • 1988: 109 Negara
  • 1999: 170 Negara
  • 2003: 184 Negara
  • 2008: 196 Negara

Itulah organisasi yang selama ini memegang kendali atas perkembangan renang di tanah air dan juga dunia. Melalui sejarah yang begitu panjang sampai renang sepopuler sekarang ini. Semoga kedepan makin banyak yang merasakan manfaat kesehatan olahraga renang.