Nama teknik pengolahan serat kapas
12 Tahap Pembuatan Kain Katun, Mulai Dari Kapas Sampai Menjadi Bahan Kain Siap Pakai23 April 2019, 08:45 By: Fitinline 0 Komentar Punya banyak koleksi kaos, kemeja, blouse, rok dan celana yang dibuat dari bahan katun?. Mungkin banyak diantara anda yang tidak menyangka bahwa dibalik kainnya yang halus dan lembut ternyata proses pembuatannya sendiri lumayan cukup panjang. Kain katun ini juga ada banyak sekali jenisnya atau grade-nya. Show Pengertian Kain Katun Kain katun merupakan sejenis bahan kain yang diperoleh dari pengolahan buah tanaman kapas yang mempunyai nama latin Gossypium. Kain yang terbuat dari bahan kapas ini umumnya memiliki ciri yang sangat khas yakni bersifat menghangatkan di kala dingin dan mampu menyejukkan ketika dipakai di kala panas. Sumber : https://www.alibaba.com/ Sebagai bahan utama bahan katun, serat kapas sebenarnya tersusun atas serabut halus yang menyelebungi biji pada tanaman kapas. Kapas-kapas ini dipanen apabila buah kapas sudah mekar sempurna, cukup umur dan juga kering. Tanda lainnya warna kelopak berubah sawo matang dan juga rapuh saat dipegang. Sumber : https://www.indiamart.com/ Di seluruh dunia spesies tanaman kapas diperkirakan ada banyak sekali, tapi sayangnya tanaman ini konon hanya bisa hidup di daerah beriklim tropis maupun subtropis. Untuk menjamin kualitas kain yang dihasilkan beberapa jenis kapas terbaik yang biasa dijadikan sebagai bahan baku kain banyak diambil dari:
Sumber : https://www.topsimages.com/ Sebelum dipilin menjadi benang untuk kemudian diproses lebih lanjut ke dalam bentuk kain, tiap-tiap serat kapas hendaknya harus diproses terlebih dahulu untuk memisahkannya dari kotoran, serat yang panjang dan serat yang pendek, hingga akhirnya menjadi bahan baku yang siap diproses menjadi berbagai jenis kain. Sumber : https://www.trustedclothes.com/ Meskipun kini kapas sangat popular sebagai bahan pembuatan pakaian dan menjadi komoditi yang penting dalam dunia konveksi, namun konon budidaya tanaman kapas sudah dilakukan sejak 4000 tahun sebelum masehi. Bangsa-bangsa seperti India, Mesir dan China menjadi bangsa yang merajai pasar perdagangan kapas sejak dahulu kala. Sumber : https://www.superiorthreads.com/ Dilihat dari panjang seratnya, jenis serat kapas yang dihasilkan darti tanaman kapas pada prinsipnya dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis yakni berupa:
Bergantung pada serat yang digunakan untuk membuatnya, bahan katun yang dihasilkan dari setiap pabrik kain umumnya memiliki karakteristik tersendiri dan biasanya memiliki tingkat kehalusan yang berbeda-beda. Karena perbedaan karakteristik itulah harga kainnya pun juga berbeda-beda. Proses Pembuatan Kain Katun Berlanjut ke proses pembuatan kain katun, jadi untuk menghasilkan kain katun yang berkualitas kapas sebelumnya harus diproses terlebih dahulu dengan cara-cara khusus. Proses pertama yaitu kapas dipintal menjadi benang setelah itu benang akan ditenun untuk dijadikan dalam lembaran kain. Untuk membuat kain katun secara tradisional mula-mula dilakukan pemetikan buah kapas yang sudah memenuhi syarat untuk dipanen, kemudian buah kapas tersebut dijemur di bawah sinar matahari. Setelah beberapa hari kapas itu kering baru biji kapas dipindahkan dari kapas baru kapas itu bisa dipintal menjadi benang.
Jika dahulu proses pembuatan kain dari kapas harus dilakukan secara manual dan membutuhkan waktu yang lama namun sekarang ini proses pemintalan kapas menjadi benang, penenunan benang menjadi kain dan pembuatan kain menjadi pakaian semuanya bisa dilakukan dengan teknologi canggih. Untuk mengetahui secara detail proses pengolahan kapas hingga menjadi kain anda bisa menyimak penjelasan berikut ini. 1. Proses awal pembuatan bahan katun diawali dengan pemetikan buah kapas yang sudah matang. Proses pemetikan bisa dilakukan secara manual maupun menggunakan mesin.
2. Selesai dipanen kapas selanjutnya dipisahkan dari bijinya, proses pemisahan tersebut dikenal dengan nama proses gaining. Untuk proses ini kapas yang sudah dikumpulkan kemudian disesdot ke dalam tabung untuk dimasukkan ke dalam mesin pengering agar kelembaban kapas dapat berkurang. Kapas yang bagus adalah kapas yang memiliki tingkat kelembaban rendah. Untuk kapas-kapas yang masih bercampur dengan daun maupun tangkai maka akan dipisahkan atau dibersihkan dulu pada tahap ini. 3. Setelah melewati proses pemisahan, kapas selanjutnya dipadatkan menjadi bal-bal kapas yang kemudian akan digunakan saat pemintalan. Bal kapas yang masuk pada gudang penyimpanan kapas harus dicatat merek maupun beratnya dan disusun sesuai dengan merek masing-masing. Penyimpanan bal kapas dalam gudang harus disusun dengan mengingat prinsip:
Untuk mengambil bal kapas yang sudah tersimpan di gudang biasanya akan dipilih bal kapas yang sudah lebih dulu ada di gudang. Jumlah dan mutunya tinggal disesuaikan dengan permintaan pasar. 4. Bal-bal kapas yang hendak diproses lebih lanjut kemudian dimasukkan kedalam mesin pemetik atau picker. Kapas-kapas yang padat kemudian dilonggarkan terlebih dahulu dengan tongkat pemukul agar serat-serat kapas bisa lebih halus atau lembut. Kapas-kapas yang sudah lembut kemudian disebut dengan lap. 5. Berlanjut ke proses berikutnya yaitu proses carding. Dalam proses ini jenis serat yang berbeda dapat disatukan untuk menghasilkan tekstur kain yang diinginkan. Misalnya serat kapas dicampur dengan serat sutera atau jenis serat yang lain untuk menghasilkan kain katun yang memenuhi spesifikasi tertentu. 6. Proses selanjutnya merupakan proses combing untuk memisahkan serat-serat yang lebih pendek. Tujuan utama dari proses carding ini yaitu agar benang yang dihasilkan nantinya bisa lebih kuat. Pada tahap ini hasil akhir kapas yang telah diolah akan membentuk untaian panjang yang biasanya disebut sliver (kerat).
7. Masuk ke tahap selanjutnya yakni proses penarikan atau drawing. Pada tahap ini kapas yang berbentuk untaian atau sliver akan digabungkan menjadi untaian (roving) serat kapas yang tebal. Kemudian dua roving akan diproses menjadi benang. Proses tersebut merupakan tahap spinning (pemintalan). 8. Ketika benang dari kapas sudah jadi maka tahap selanjutnya dilakukan proses soft winder atau yang biasa disebut dengan penggulungan benang yang disertai proses pencelupan benang. Proses ini akan memberi warna pada benang sesuai yang diinginkan. Pada proses pencelupan yang satu ini, benang yang telah digulung atau melalui proses soft winder tadi akan dicelupkan guna menghasilkan beragam warna. Setelah pencelupan berhasil dilakukan, benang harus segera dikeringkan. 9. Benang yang sudah diwarnai selanjutnya siap untuk ditenun atau dipintal, proses ini dinamakan weaving. Proses ini diawali dari mempersiapkan benang dalam seksi persiapan hingga terbentuk anyaman benang yang siap masuk mesin tenun, selanjutnya diproses dalam mesin tenun. 10. Berlanjut dari proses weaving atau menenun kain selanjutnya dilakukan proses shiage. Proses ini merupakan bagian dari proses pemeriksaan setelah kain ditenun dengan sempurna. Tujuan dilakukannya shiage yaitu untuk menentukan grade dari tiap kain-kain yang dihasilkan. 11. Langkah terakhir dalam proses pembuatan kain katun yaitu tahap finishing, bisa dengan scouring, bleaching dan mercerized.
12. Sampai disini proses pengolahan kapas hingga menjadi kain bisa dikatakan sudah selesai. Namun sebelum semuanya terlebih dahulu kain akan melalui proses penggulungan dan pengepakan kain. Ketika dijual dipasaran biasanya panjang kain dalam satu roll atau satu gulungan sudah memiliki standar khusus yang tidak berubah-ubah. Setelah semua proses diatas selesai dilakukan maka selanjutnya kain bisa dipasarkan dan digunakan sebagai bahan untuk membuat kaos, kemeja, blouse, rok dan celana. Untuk jenisnya sendiri, beberapa contoh kain yang biasa dibuat menggunakan serat kapas atau cotton diantaranya: 1. Jenis katun yang sering digunakan untuk bahan kaos yaitu kain katun combed, kain katun carded dan kain katun bamboo yang lebih ramah lingkungan. 2. Kain yang dihasilkan dengan mengkombinasikan serat katun dan serat lain yaitu katun silk, katun rayon dan katun stretch.
3. Kain jenis katun yang digunakan untuk bahan kemeja yaitu kain katun biasa, kain katun fannel, kain katun oxford dan kain katun fantasi denim.
4. Jenis katun lainnya ada kain katun lawn, kain katun ima, kain katun toyobo dan kain katun jepang.
Demikian pembahasan singkat mengenai proses pembuatan kain katun mulai dari yang semula berupa kapas hingga terbentuk lembaran kain yang berkualitas. Kalau sahabat Fitinline ingin membuat pakaian tapi masih bingung harus membeli kainnya dimana anda bisa melihat-lihat dulu koleksi kain kami Di Sini. Semoga bermanfaat. Related Articles7 Fakta Menarik Tentang Celana Kargo1 year ago 0 Komentar 5 Cara Merawat Masker Reusable Agar Tetap Bersih dan Higienis7 months ago 0 Komentar 5 Rekomendasi Celana Kerja Yang Trendy Untuk Wanita Profesional7 months ago 0 Komentar 8 Alasan Mengapa Anda Harus Memiliki Kemeja Oversized7 months ago 0 Komentar Previous 6 Kriteria Penentu Kualitas Jahitan Kaos Beserta Cara Praktis Untuk Menjahitnya Yang Bisa Anda Coba Next Cara Mudah Mendesain dan Menjahit Kebaya Wanita Sesuai Bahan Kainnya Comments 0Leave a CommentBelum ada komentar untuk saat ini. Close Send CommentSend ReplyAnda harus Login terlebih dahulu untuk dapat memberikan komentar. |