Nama wilayah dan tokoh yang berperan dalam bidang ilmu tafsir adalah

Kitab tafsir mereka tetap menjadi rujukan penting hingga kini.

Kamis , 03 Oct 2019, 03:03 WIB

Republika/Agung Supriyanto

Alquran

Rep: Dialog Jumat Republika Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tekad dan keinginan untuk memahami kandungan Alquran, telah terbentuk sejak lama. Para shahabat, tabi'in maupun murid-murid mereka menjalankan amalan mulia ini dengan tujuan ingin lebih mendekatkan diri dengan Allah SWT, dan tetap berlangsung hingga kini.

Rasulullah SAW merupakan yang pertama kali menerangkan, mengajarkan sekaligus menafsirkan Alquran. Beliau menjadi sumber utama rujukan tafsir, dan menjadi tempat bertanya bagi para shahabat, maupun umat ketika itu.

Karena kedekatan mereka dengan Rasulullah, para shahabat pun mengetahui makna, maksud dan rahasia-rahasianya. Mereka terutama Khulafa' Ar-Rasyidin, Abdullah bin Mas'ud, Ibnu Abbas, Ubai bin Ka'ab, Zaid bin Tsabit, Abu Musa Al-Asy'ari dan Abdullah bin Az-Zubair.

Dari para shahabat inilah, kegiatan kian berkembang, karena sepeninggal Rasulullah, mereka lantas menjadi guru bagi para tabi'in. Sejumlah ahli tafsir pun bermunculan di sejumlah pusat-pusat pendidikan Islam, semisal di Irak, Makkah dan Madinah.

Di antara para ahli tafsir terkemuka, lantas tersebutlah empat yang utama, yang karya-karya kitabnya telah memberikan pengaruh besar hingga kini. Mereka adalah Muhammad bin Jarir Ath-Thabari [224 - 310 H], Abu Abdillah Muhammad bin Ahmad Al-Qurtuby [w 671 H], Imaduddin Abul Fida' Ismail bin Amr bin Katsir [w 774 H] dan Jalal ad-Din al-Mahali.

Tafsir al-Thabari.

Berjumlah 12 jilid, adalah tafsir tertua. Tafsir ini telah menjadi referensi utama bagi para mufassirin terutama penafsiran binnaqli/biiriwayah. Penjelasan Rasulullah, pendapat shahabat, dan tabi'in menjadi dasar utama penjabaran, untuk kemudian ulama ini mengupasnya secara detail disertai analisa yang tajam.

Apabila dalam satu ayat, muncul dua pendapat atau lebih, maka akan disebutkan satu persatu lengkap dengan dalil dan riwayat para shahabat dan tabi'in yang mendukung masing-masing pendapat, untuk selanjutkan mentarjih [memilih] mana yang lebih kuat dari sisi dalilnya. Di samping itu, juga dijabarkan harakat akhir, mengistimbat hukum jika ayat tersebut berkaitan dengan masalah hukum.

Tafsir Ibnu Katsir

Imam Asy-Syaukani ra, mengatakan bahwa tafsir Ibnu Katsir merupakan salah satu kitab tafsir terbaik, jika tidak bisa dikatakan sebagai tafsir terbaik. Sementara Imam As-Suyuthi ra menilai tafsirnya menakjubkan, dan belum ada ulama yang menandinginya.

Imaduddin Ismail bin Umar bin Katsir adalah adalah alumnus akhir madrasah tafsir dengan atsar. Ulama ini juga tercatat salah seorang murid Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah ra [wafat tahun 774 H].Tafsir Alquran Ibnu Katsir terdiri dari 10 jilid. Penafsirkan ayat-ayat Alquran dilakukan dengan sangat teliti, yang menukil perkataan para salafus shaleh.

Ia menafsirkan ayat dengan ibarat yang jelas dan mudah dipahami, menerangkan ayat dengan ayat yang lainnya dan membandingkannya agar lebih jelas maknanya.Selain itu, disebutkan pula hadis-hadis yang berhubungan dengan sebuah ayat, serta penafsiran para shahabat dan tabi'in. Beliau juga sering mentarjih di antara beberapa pendapat yang berbeda, juga mengomentari riwayat yang sahih atau yang dhoif [lemah].

Tafsir Al-Qurtuby

Secara keseluruhan, kitab tafsir ini terdiri dari 11 jilid, lengkap dengan daftar isinya. Menurut beberapa ulama, keistimewaan dari kitab tafsir ini yakni membuang kisah dan sejarah, dan diganti dengan hukum serta istimbat dalil, juga menerangkan qiroat, nasikh dan mansukh.

Gaya penulisannya khas ulama fikih. Beliau banyak menukil tafsir dan hukum dari para ulama salaf, dengan menyebutkan pendapatnya masing-masing. Pembahasan suatu permasalahan fiqiyah pun dilakukan dengan sangat detil. Tak hanya itu, al-Qurtuby tidak segan mengadakan riset mendalam untuk memperjelas kata-kata yang dianggap sulit.

Tafsir Al-Jalalain

Merupakan kitab tafsir klasik dari ulama Sunni terkenal. Pertama kali disusun oleh Imam Jalal ad-Din al-Mahali pada tahun 1459, kemudian disempurnakan oleh sang murid, Jalal ad-Din as-Suyuti tahun 1505.Tafsir ini memiliki metode penjelasan yang singkat, merujuk kepada pendapat yang paling kuat, pemaparan i'rab yang dipandang perlu, dan penjelasan singkat terhadap segi qira'at yang diperselisihkan.

Sejumlah ulama terdahulu semisal Sulaeman bin Umar al-Ajiliy al-Syafi'i yang lebih populer dengan sebutan al-Jamal [w. 1204 H], pernah memberikan komentar terhadap tafsir al-Jalalain. Dalam mukadimahnya, al-Jamal menyebutkan bahwa yang ia lakukan terhadap al-Jalalain adalah memperjelas pelik-pelik penafsiran yang masih samar dengan merujuk beragam kitab tafsir dan pemikiran rasional.

  • ilmu tafsir alquran
  • tafsir alquran
  • penafsir alquran
  • alquran

Pembahasan tafsir Alquran sudah mulai dipisah dari disiplin hadis

Rabu , 20 Apr 2022, 04:24 WIB

Republika/Agung Supriyanto

Alquran

Rep: Nashih Nashrullah Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO,ID, JAKARTA -- Perkembangan ilmu tafsir Alquran sangatlah dinamis.

Baca Juga

Pada masa kodifikasi ilmu tafsir, yang dimulai pada masa Bani Umayyah dan permulaan Dinasti Abbasiyah, pembahasan tafsir Alquran sudah mulai dipisah dari disiplin hadis dan dibukukan secara terpisah menjadi satu buku tersendiri.

Muncullah beragam metode penafsiran Alquran dengan ragam madrasahnya, di antaranya metode tafsir Alquran bi al-ma’tsur. Metode ini fokus pada riwayat-riwayat yang sahih, baik menggunakan ayat dengan ayat, hadis, dan perkataan sahabat atau tabiin.

Ada beberapa tokoh yang dikenal memomulerkan metode ini. Berikut ini jejak terakhir para imam mufasir bi al-ma’tsur:    

Imam at-Thabari 

Entah Anda percaya atau tidak. Makam yang berlokasi di Al-A’dhamiyah, Baghdad, ini disebut-sebut sebagai makam Ibnu Jarir at-Thabari. Kondisi makam tokoh kelahiran Tabaristan, Persia ini, jauh dari kata layak. Bahkan memprihatinkan. 

Padahal ia adalah imam besar, sejarawan, sekaligus seorang mufasir. Tokoh yang wafat pada 923 M/310 H ini mengarang kitab tafsir monumental, yaitu Jami’ al-Bayan fi Ta’wil Ayy al-Qur’an.

Tafsir yang lebih dikenal dengan Tafsir at-Thabari ini menjadi rujukan para ulama pada masa berikutnya, seperti al-Baghawi, as-Suyuthi, dan juga Ibnu Katsir.

Ibnu Katsir

Selain disebut sebagai sejarawan lewat karyanya al-Bidayah wa an-Nihayah, tokoh yang lahir di Busra 1301 M di Busro, Suriah ini dikenal juga sebagai seorang mufasir andal.

Pemikir dan ulama Muslim ini mengarang kitab tafsir berjudul Tafsir al-Qurad al-Azhim atau yang lebih dikenal dengan sebutan Tafsir Ibn Katsir.

Makam yang berada di Damaskus, Suriah ini, sebenarnya adalah makam Ibnu Taimaiyah, guru Ibnu Katsir, tetapi makam Ibnu Katsir bersebelahan dengan makam sang guru. Ibnu Katsir wafat pada 1372 M di Damaskus Suriah.   

As-Suyuthi

Imam as-Suyuthi dimakamkan tak jauh dari makam Imam as-Syafii di el-Qarafa el-Kubra. Selain dikenal sebagai pakar fikih Mazhaf Syafi’i, pemilik nama lengkap Abdurrahman bin Kamaluddin Abu Bakr bin Muhammad bin Sabiquddin, Jalaluddin al-Misri as-Suyuthi asy-Syafi'i al-Asy'ari itu dikenal pula sebagai mufasir.  

Di antara karyanya di bidang tafsir adalah kitab ad-Durr al-Mantsur fi Tafsir bi al-Ma’tsur. Kitab tokoh kelahiran Kairo, pada 849 H/ 1445 M ini di bidang Alquran adalah al-Itqan fi ‘Ulum al-Alquran 

  • peradaban islam
  • tafsir alquran
  • kajian alquran

Dalam agama Islam, terdapat berbagai cabang ilmu yang mempelajari ajaran-ajaran agama, salah satunya adalah ilmu tafsir. Foto: Pixabay.com

Cendikiawan Islam dibidang ilmu tafsir adalah Ibnu Abbas. Selain Ibnu Abbas, terdapat cendekiawan Islam lainnya yang sangat menguasai ilmu tafsir.

Ilmu tafsir adalah salah satu cabang ilmu agama Islam yang membahas tentang Alquran dan mencoba untuk menjelaskan makna-makna di dalamnya.

Dikutip dari buku Tafsir Inspiratif: Ayat-Ayat Al-Quran Pilihan Penggugah Jiwa karya KH. DR. M. Tata Taufik, ilmu tafsir adalah ilmu yang membahas Alquran dari segi ketepatan maknanya sesuai dengan kehendak Allah Swt sebatas kemampuan manusia.

Penafsiran Al-Qur'an sebenarnya telah dilakukan sejak Nabi Muhammad masih hidup. Setelah Nabi wafat, penafsiran terhadap Al-Qur'an dilanjutkan oleh para sahabat dan tabi'in.

Menurut Mohd. Nazri Ahmad dalam buku Israiliyyat: Pengaruh Dalam Kitab Tafsir, ilmu tafsir berkembang pesat pada masa dinasti pemerintahan Abbasiyah.

Pada masa dinasti Abbasiyah, ilmu pengetahuan sangatlah berkembang. Oleh karena itu, masa itu disebut sebagai masa keemasan [The Golden Age] bagi umat Islam.

Pada masa ini, ada banyak cendekiawan muslim yang mendalami ilmu tafsir. Lantas, siapa saja cendekiawan muslim yang ahli di bidang ilmu tafsir? Simak jawabannya di bawah ini.

Ilmu tafsir adalah ilmu yang mempelajari Al-Quran dan makna-makna yang terkandung di dalamnya. Foto: Pixabay.com

Cendikiawan Islam di Bidang Ilmu Tafsir

Dikutip dari buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti karya Muhammad Ahsan dan Sumiyati, berikut cendekiawan Islam yang ahli di bidang ilmu tafsir.

Ibnu Abbas adalah salah satu ahli ilmu tafsir yang populer. Ia memiliki nama lengkap Abdullah bin Abbas bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdul Manaf Al-Quraisy.

Banyak para ahli ilmu tafsir yang mendasarkan tafsirannya pada tafsir Ibnu Abbas. Selain dikenal sebagai ahli ilmu tafsir, Ibnu Abbas juga merupakan salah satu perawi.

Tafsir Ibnu Abbas ditulis dan dibukukan oleh Abi Tahir Muhammad bin Ya'qub asy-Syairazy asy-Syafi'i dan menjadi tafsir tertua di dunia.

Tafsir Ibnu Abbas adalah kitab ilmu tafsir paling tua di dunia.Foto: Wikipedia Commons

Ibnu Jarir At-Tabari adalah cendekiawan Islam yang sangat terkenal di bidang ilmu tafsir. Ia bahkan dijuluki sebagai Bapak Ilmu Tafsir.

At Tabari lahir di kota Amul, Tabartistan dan berhasil menghafalkan Al-Qur'an pada usia 7 tahun. Pada usia 9 tahun, ia sudah menjadi imam salat serta mahir menulis hadits.

Karya tafsirnya yang populer adalah Jami’ al-Bayan fi Ta’wil al-Qur’an atau yang dikenal dengan Tafsir al-Tabari.

3. Ibnu Athiyah Al-Andalusy

Ibnu Athiyah Al-Andalusy merupakan seorang ahli tafsir yang lahir saat peradaban Islam berkembang pesat di Granada, Andalusia. Ia dikenal sebagai ahli tafsir Al-Ma'tsur.

Salah satu karyanya yang sangat populer di bidang ilmu tafsir adalah Tafsir Al-Muharrar Al-Wajiz fi Tafsir Al-Kitab Al-Aziz. Kitab ini menjadi salah satu kitab rujukan dalam kajian tafsir.

Muqatil bin Sulaiman adalah salah satu tokoh yang memiliki pengaruh besar di bidang ilmu tafsir. Ia berasal dari Barkh.

Ia dipandang sebagai ahli tafsir besar dari kalangan tabi' tabi'in, yakni, pasca-tabi'in. Salah satu kitab tafsir populer milikinya adalah Tafsir al-Kabir.

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề