Negara anggota ASEAN yang kegiatan perekonomiannya didukung oleh pertanian ditunjukkan oleh nomor

Negara anggota ASEAN yang kegiatan perekonomiannya didukung oleh pertanian ditunjukkan oleh nomor

Pembangunan Sektor Pertanian di Asia Tenggara

4.3/5 rating (403 votes)

Sektor pertanian merupakan sektor yang sangatstrategis untuk menumbuhkan perekonomiannegara, khususnya bagi negara-negaraberkembang di kawasan Asia Tenggara. Tiganegara, yaitu Thailand, Vietnam, dan Kamboja,menjadi contoh dalam penelitian ini untukmelihat pembangunan sektor pertanian. Bagiketiga negara tersebut, sektor pertanian adalahkunci perekonomian mereka dari waktu kewaktu. Sektor pertanian mempunyai arti yangsangat penting bagi masyarakat dan sangatberarti untuk menopang perekonomian negara di Asia Tenggara. Raja BhumibolAdulyadej dari Thailand mengibaratkanagriculture is the human life (RRI & DOA,2004: 30), yang dapat diartikan bahwakehidupan masyarakat sangat tergantung darisektor pertanian.

Selain sebagai penyumbang GDP, keuntunganlainnya yang didapatkan dari sektor pertanianadalah penyerapan tenaga kerja yang tinggi,khususnya tenaga kerja di pedesaan. DiThailand misalnya dari tahun 2001 sampaidengan 2006, sektor pertanian menyerap 38% s.d
39% dari seluruh total tenaga kerja(Encyclopedia of the Nations, 2001; Library ofCongress, 2007). Sektor ini pun telah berjasadalam menyerap tenaga kerja yang terkenaPemutusan Hubungan Kerja (PHK) ketikaKrisis Ekonomi regional melanda Thailandpada tahun 1997-1998. Sementara itu, Kambojadata World Bank (2005) menyebutkan bahwasekitar 75%-85% penduduk bekerja pada sektorpertanian.

Sektor pertanian, terutama pertanian padi,merupakan sumber pendapatan utama bagimayoritas petani di Thailand, Vietnam, maupunKamboja. Ketiga negara ini mempunyaikelebihan sumber daya alam, antara lainterdapatnya kawasan subur untuk budidayatanaman padi, seperti di Delta Sungai Mekong.Sebagai penghasil beras yang utama, kawasanDelta Mekong ini seringkali disebut sebagairice bowl. Produksi pertanian di negaranegarayang termasuk dalam kawasan DASMekong menjadi andalan utama untukmencukupi kebutuhan penduduknya, dan jugauntuk ekspor. Saat ini Thailand adalahprodusen beras pertama terbesar di dunia, yangdiikuti oleh Vietnam. Kamboja, menurut
laporan yang dikeluarkan oleh USDA 2012,saat ini berada di peringkat ke 6 pengeksporterbesar di dunia. Sedangkan Indonesia, yangnotabene merupakan negara agraris, hanyamampu menjadi pengimpor beras dari ketiganegara tersebut.

Walaupun Thailand, Vietnam, dan Kambojadikenal sebagai negara-negara pengeksporberas, namun fluktuasi produksi beras tetap sajamereka alami. Di Vietnam dan Kambojasebagai contoh, produksi beras sempat menurunke level terendah ketika kedua negara inimasing-masing mengalami perang saudara. Perang telah membuat rusaknya lahan pertaniandan infrastruktur penunjang, seperti saluranirigasi. Setelah perang berakhir, produksi berasperlahan pulih dan bangkit. Bahkan saat inikedua negara tersebut mengalami surplus berasyang memungkinkan mereka menjadi daerah

Specifications

  • Language: Indonesia
  • Year: 2014
  • Author: Mayasuri Presilla dan Rucianawati

Download

Download

Social Share

Tweet