Negara di asia tenggara yang belum pernah dijajah

Denmark merupakan negara di benua Eropa yang tidak pernah dijajah oleh bangsa lain. Beragam sumber menyebut negeri ini tidak memiliki kekayaan yang cukup melimpah. Sehingga, negara asing tidak berminat untuk menguasainya. Ditambah, wilayah daratannya yang kerap tertutup salju. Hal itu menyebabkan tanaman dan potensi alam Denmark tidak terlihat maksimal.

Bendera Thailand. Sumber: Pixabay

Thailand merupakan negara Asia Tenggara yang belum pernah dijajah oleh bangsa Eropa. Seluruh Asia Tenggara, hampir semua negara dijajah oleh orang Eropa. Malaysia dan Myanmar adalah jajahan Inggris, Vietnam, Laos, Kamboja adalah jajahan Prancis, dan Indonesia adalah jajahan Belanda. Lantas mengapa Thailand bisa lepas dari penjajahan? Sementara Thailand pernah menjadi kerajaan makmur dengan ekonomi berbasis di sekitar Sungai Chao Phraya, pada saat itu adalah salah satu pusat komersial dunia, yang seharusnya menjadi sasaran empuk bagi negara-negara kolonial.

Lantas apa yang membuat Thailand menjadi satu-satunya negara Asia Tenggara yang bebas dari penjajahan Eropa?

Alasan mengapa negara Thailand tidak pernah dijajah saling terkait dan mencakup pemikiran kedua raja tersebut. Mereka adalah Raja Mongkut yang disebut Rama IV, dan Raja Chulalongkorn atau Rama V yang berjasa besar membuat Thailand menjadi negara yang tidak pernah dijajah.

Berikut ini 5 alasan Thailand terhindar dari penjajahan.

1. Cepat beradaptasi dan memodernisasi

Raja Rama IV dan penerusnya, Raja Rama V, melakukan modernisasi yang cepat dengan tujuan agar Siam menjadi negara yang setara dengan negara-negara Barat. Modernisasi ini dimulai pada tahun 1852.

Modernisasi dilakukan dengan mengubah pendidikan Siam menjadi pendidikan ala Eropa, dimana salah satu mata pelajaran yang ditambahkan adalah geografi dan astronomi modern. Pelajaran geografi merupakan salah satu langkah tepat bagi masyarakat Siam untuk mengenal negara tersebut dari Barat sebelum negara tersebut masuk ke Siam.

Raja Rama IV juga melihat banyak misionaris Kristen datang ke Siam dan mempekerjakan mereka untuk mengajar bahasa Inggris kepada keluarga kerajaan. Dia juga menyewa tentara bayaran dari Barat untuk melatih pasukan Siam.

Pada tahun 1854 John Browning, Gubernur Hong Kong, yang saat itu merupakan koloni Inggris, datang ke Siam untuk merundingkan sebuah perjanjian.

Perjanjian ini memang sangat menguntungkan Inggris dan merugikan Siam, tetapi itu adalah langkah untuk menghindari kolonialisme.

Perjanjian ini menghapus monopoli pajak perdagangan luar negeri yang telah dilakukan oleh kerajaan, menghilangkan bea masuk dan memberlakukan undang-undang di mana warga negara Inggris di Siam hanya tunduk pada hukum Inggris.

Perjanjian ini merugikan Kerajaan, di mana pajak dan bea masuk merupakan sumber pendapatan terpenting, tetapi juga mengintegrasikan Siam ke dalam ekonomi dunia.

Siam pada waktu itu adalah buffer state atau dalam bahasa Indonesia adalah negara penyangga. Awal mula Siam sebagai negara penyangga dimulai ketika hubungan Siam dengan Inggris pada saat itu sangat erat karena faktor perdagangan. Di sisi lain, Prancis berencana untuk memperluas wilayahnya dengan menaklukkan seluruh Siam.

Prancis kemudian menyarankan untuk membagi Siam menjadi dua dengan Inggris, tetapi melalui diplomasi sebuah perjanjian ditandatangani pada tahun 1896 dengan tujuan untuk mempertahankan kemerdekaan Siam dan Siam akan menjadi negara penyangga antara Prancis dan Inggris.

4. Ikut serta dalam Perang Dunia 1

Pada tahun 1917, Siam menyatakan perang terhadap Jerman dan Austria-Hongaria. Deklarasi perang ini dimaksudkan untuk mendapatkan dukungan dari Inggris dan Prancis, dua negara yang saat itu juga sedang menyatakan perang terhadap negara tersebut.

Partisipasi Siam membuat Siam mendapatkan kursi di Konferensi Perdamaian Versailles pada Januari 1919. Siam juga mengirim tentaranya, yang mengetahui dan memahami teknik perang Barat, ke Prancis untuk melayani di Front Barat.

5. Thailand minim hasil bumi

Berbeda dengan negara tetangganya di Asia Tenggara, Thailand tidak memiliki tanah yang subur sehingga membuat negara lain tidak tertarik untuk menjajah Thailand.

Itulah lima alasan mengapa Thailand tidak pernah dijajah oleh negara manapun. Namun, Thailand juga merasakan tekanan dan pengaruh dari negara-negara Barat, terutama Inggris dan Prancis saat itu.

Ilustrasi perang. Foto: Carlos Barria/REUTERS

Berbagai negara pernah mengalami pahit dan hancurnya dijajah oleh sebuah negara. Sebut saja Indonesia. Negeri kita ini pernah dijajah oleh negara-negara maju. Mulai dari Portugis, Spanyol, Prancis, Belanda, Inggris, hingga Jepang.

Tapi, tahukah kamu ada negaranya yang tidak pernah dijajah, loh. Bahkan, negara-negara tersebut masih kokoh berdiri dan memiliki pemimpin hingga saat ini. Tidak hanya itu saja, sebuah negara yang berada di Asia Tenggara atau tetangga Indonesia ternyata juga tidak pernah mengalami masa penjajahan.

Bahkan, negara-negara kecil hingga jarang didengar juga mengalami hal yang sama. Nah, berikut negara yang belum pernah mengalami pahitnya masa penjajahan.

Jepang merupakan negara asia terkuat pada zaman dulu dan merupakan musuh bebuyutan Amerika Serikat. Negeri Sakura ini sama sekali tidak pernah dijajah negara lain.

Ibu kota Jepang, Tokyo, menggigil di bawah hujan salju berkepanjangan yang tidak biasa pada hari Kamis (6/1). Foto: Issei Kato/REUTERS

Negara yang juga dijuluki Matahari Terbit tersebut malah menjajah banyak negara termasuk Indonesia.

Hingga kemudian, setelah peristiwa bom atom di Nagasaki-Hiroshima, Jepang kemudian meninggalkan negara jajahan mereka dan menyatakan menyerah dari musuh bebuyutan mereka tersebut.

Sebelum menjadi negara maju, Tiongkok ternyata belum pernah dijajah oleh negara manapun. Negara yang kini dipimpin oleh Presiden Xi Jinping itu menjadi salah satu negara Asia yang belum merasakan pahitnya hidup di masa penjajahan.

Petugas kemanan menggunakan masker berjaga di dekat Gerbang Tiananmen, Beijing, China. Foto: AP / Mark Schiefelbein

Dikabarkan, penyebab Negeri Tirai Bambu tersebut tidak dijajah negara maju lantara kala itu Tiongkok disebut sangat bersahabat dengan negara-negara maju. Mulai dari Jepang, Prancis, Amerika Serikat, Inggris, hingga Jerman.

Dulunya, kelima negara yang sangat berkuasa tersebut memiliki hubungan cukup baik dengan Tiongkok terutama dalam kerjasama perdagangan.

Arab Saudi merupakan negara ketiga Asia yang sama sekali tidak pernah merasakan masa penjajahan.

Jemaah haji menjaga jarak sosial saat melakukan tawaf wada, di Makkah, Arab Saudi, (2/8). Foto: Kementerian Media Arab Saudi

Sebab, wilayah Negara Timur Tengah ini dulunya mayoritas gurun tandus. Tak ayal, keenam negara di atas dianggap tidak tertarik menjajah Negeri Minyak tersebut.

Kamu jangan kaget jika Thailand yang merupakan negara tetangga Indonesia ternyata sama sekali tidak pernah dijajah. Bahkan, negara ASEAN tersebut juga tidak pernah mengalami pahitnya hidup di masa penjajahan yang kala itu didominasi lima negara kuat.

Raja Maha Vajiralongkorn yang baru dinobatkan di Thailand terlihat selama prosesi penobatannya, di Bangkok, Thailand. Foto: REUTERS / Jorge Silva

Menurut berbagai sumber, Jepang, Prancis, Amerika Serikat, Inggris hingga Jerman, tidak tertarik menginjakkan kaki mereka di Thailand karena mayoritas wilayah di Negara Gajah Putih itu disebut tidak subur.

Selain itu, ada juga yang menyebut, pemerintah Thailand juga berhubungan baik dengan kelima negara tersebut alias tidak menutup diri dengan negara-negara asing.

Bhutan juga merupakan negara Asia berikutnya yang belum pernah dijajah negara asing. Uniknya, negara ini dulunya dikabarkan tidak banyak diketahui oleh negara-negara penjajah yakni Jepang, Prancis, Amerika Serikat, Inggris, hingga Jerman.

Ilustrasi Bhutan. Foto: Khanthachai C/Shutterstock

Selain itu, Bhutan juga dikabarkan kala itu masih merupakan daerah terpencil. Tak ayal, kelima negara tersebut juga tidak tertarik menjajah negara yang berada di Asia Selatan tersebut.

Negara yang terletak di Asia Selatan yakni Nepal juga merupakan negara Asia kesekian yang belum pernah merasakan masa penjajahan. Bahkan, negara sekelas Jepang dan Amerika Serikat disebut tidak berani mengirim pasukan mereka ke negara yang dulunya berbentuk kerajaan tersebut.

Siswa SMA di Nepal gelar Ujian di ruang terbuka. Foto: Prakash Mathema/AFP

Disebutkan, kala itu, Nepal ternyata berhubungan baik dengan salah satu negara kuat alias penjajah yakni Inggris. Hal itulah negara-negara penjajah lainnya termasuk Jepang, Prancis, Amerika Serikat, dan Jerman, tidak menjajah negara yang kini dipimpin Presiden Bidya Devi Bhandari itu.

Berikutnya, Denmark yang berada di Eropa Utara ini juga merupakan satu dari sekian negara di dunia yang tidak pernah dijajah. Bahkan, uniknya, negara Skandinavia ini ternyata juga tidak pernah menjajah negara lain.

Kopenhagen, Denmark. Foto: Shutter Stock

Menurut berbagai sumber, negara yang kini berpenduduk lebih dari 5 juga orang ini disebut merupakan negara netral pada Perang Dunia I dan tidak mau ikut campur dengan negara lain.

Kamu jangan kaget jika negara yang berada di Afrika Timur ini tidak pernah dijajah negara lainnya alias tidak seperti negara Afrika pada umumnya. Dikabarkan, negara berpenduduk 115 juta orang ini ternyata dulunya merupakan negara paling kuat di benua Afrika.

Asap membumbung di angit Addis Ababa selama protes menyusul penembakan musisi Ethiopia Haacaaluu Hundeessaa, di Addis Ababa, Ethiopia. Foto: REUTERS

Bahkan, disebutkan para pasukan Ethiopia pernah menggagalkan upaya Italia untuk melakukan penjajahan pada tahun 1896. Namun, percobaan tersebut gagal total lantaran para pasukan Negeri Pizza itu banyak berguguran dan terpaksa mundur atau peristiwa ini sering disebut 'Battle of Adwa'.

Itulah negara-negara yang belum pernah merasakan pahitnya masa penjajahan. Bahkan, negara kecil sekelas Bhutan ternyata merupakan satu dari sekian negara yang tidak pernah dijajah lima negara kuat yakni Jepang, Prancis, Amerika Serikat, Inggris, dan Jerman. (fre)