Nilai dan Semangat apa yang dimiliki para pendiri bangsa dalam merumuskan Pancasila?

SEMANGAT PENDIRI NEGARA DALAM MERUMUSKAN DAN MENETAPKAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA Dasar negara merupakan landasan dasar yang harus dimiliki oleh setiap negara untuk mengatur jalannya penyelenggaraan demi berlangsungnya kehidupan negara tersebut. Tanpa adanya dasar negara maka negara tersebut tidak memiliki landasan sebagai pedoman untuk kehidupan negaranya yang dapat mengakibatkan ketidakstabilan arah dan tujuan negara yang akan memicu perpecahan di negara tersebut. Oleh karena itu, setiap negara harus memiliki dasar negara guna menjadi pedoman untuk mencapai cita-cita dan tujuan yang sesuai dengan norma negaranya. Seperti yang kita ketahui, bahwa negara Indonesia memiliki dasar negara yaitu Pancasila. Pancasila sebagai dasar negara Indonesia yang memiliki peran sebagai ideologi negara Indonesia untuk menjadi pandangan dan metode bangsa Indonesia dalam mencapai cita-citanya. Adanya dasar negara yang dimiliki bangsa Indonesia karena semangat para pahlawan dalam merumuskan dan menetapkan Pancasila sebagai dasar negara bangsa Indonesia. Semangat yang dimiliki para pahlawan merupakan salah satu bukti cinta para pahlawan terhadap bangsa dan negara Indonesia. Bukti cinta yang dilandasi semangat kebangsaan diwujudkan dengan pengorbanan jiwa dan raga segenap rakyat untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan dari penjajah. [Daryono, 1998] Semangat kebangsaan yang dimiliki para pahlawan yaitu disebut dengan nasionalisme dan patriotisme. Nasionalisme adalah suatu paham yang menganggap bahwa kesetiaan tertinggi atas setiap pribadi harus diserahkan kepada negara kebangsaan atau nation state.[Daryono, 1998] Bagi bangsa Indonesia memiliki sejarah yang unik bangsa dapat diartikan suatu kesatuan solidaritas masyarakat yang terbangun oleh perasaan kebersamaan akibat kesediaan saling

Discover the world's research

  • 20+ million members
  • 135+ million publications
  • 700k+ research projects
Join for free

Nama : Evi Indriyanti

NIM : 1401617021

Program Studi : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Kelas : A 2017

Mata Kuliah : Perencanaan Pembelajaran PPKn

[Ujian Akhir Semester 109]

Dosen Pengampu : Prof.,Dr.Nadiroh,M.Pd.

Tanggal / Semester : 29 Desember 2018 / 109

SEMANGAT PENDIRI NEGARA DALAM MERUMUSKAN DAN MENETAPKAN

PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

Dasar negara merupakan landasan dasar yang harus dimiliki oleh setiap negara untuk

mengatur jalannya penyelenggaraan demi berlangsungnya kehidupan negara tersebut. Tanpa

adanya dasar negara maka negara tersebut tidak memiliki landasan sebagai pedoman untuk

kehidupan negaranya yang dapat mengakibatkan ketidakstabilan arah dan tujuan negara yang

akan memicu perpecahan di negara tersebut. Oleh karena itu, setiap negara harus memiliki dasar

negara guna menjadi pedoman untuk mencapai cita-cita dan tujuan yang sesuai dengan norma

negaranya.

Seperti yang kita ketahui, bahwa negara Indonesia memiliki dasar negara yaitu Pancasila.

Pancasila sebagai dasar negara Indonesia yang memiliki peran sebagai ideologi negara Indonesia

untuk menjadi pandangan dan metode bangsa Indonesia dalam mencapai cita-citanya. Adanya

dasar negara yang dimiliki bangsa Indonesia karena semangat para pahlawan dalam merumuskan

dan menetapkan Pancasila sebagai dasar negara bangsa Indonesia.

Semangat yang dimiliki para pahlawan merupakan salah satu bukti cinta para pahlawan

terhadap bangsa dan negara Indonesia. Bukti cinta yang dilandasi semangat kebangsaan

diwujudkan dengan pengorbanan jiwa dan raga segenap rakyat untuk merebut dan

mempertahankan kemerdekaan dari penjajah. [Daryono, 1998]

Semangat kebangsaan yang dimiliki para pahlawan yaitu disebut dengan nasionalisme

dan patriotisme. Nasionalisme adalah suatu paham yang menganggap bahwa kesetiaan tertinggi

atas setiap pribadi harus diserahkan kepada negara kebangsaan atau nation state.[Daryono,

1998] Bagi bangsa Indonesia memiliki sejarah yang unik bangsa dapat diartikan suatu kesatuan

solidaritas masyarakat yang terbangun oleh perasaan kebersamaan akibat kesediaan saling

berkorban dalam waktu yang panjang serta kesediaan untuk melanjutkan di masa kini dan masa

datang dengan berlandaskan atas kebersamaan itu untuk mewujudkan cita-cita bersama

[Belakang & Pasai, 2011] Nasionalisme memiliki dua jenis arti yaitu ada nasionalisme dalam arti

sempit dan nasionalisme dalam arti luas. Nasionalisme dalam arti sempit merupakan rasa cinta

yang sangat tinggi dan berlebihan kepada negaranya, sehingga memandang bahwa negara lain

adalah rendah. Nasionalisme dalam arti sempit disebut juga sebagai nasionalisme negatif.

Sedangkan yang dimaksud nasionalisme dalam arti luas yaitu rasa cinta yang sangat tinggi

kepada negaranya tanpa memandang rendah negara lain. Nasionalisme dalam arti luas disebut

juga sebagai nasionalisme positif.

Patriotisme adalah semangat cinta tanah air atau sikap seseorang yang bersedia

mengorbankan segala-galanya untuk mempertahankan bangsanya [Daryono, 1998] Jadi tanpa

adanya semangat kebangsaan yaitu nasionalisme dan patriotisme yang dimiliki oleh para

pahlawan dalam merumuskan dan menetapkan Pancasila sebagai dasar negara tidak akan terjadi.

Oleh karena itu rasa nasionalisme dan patriotisme dibutuhkan oleh setiap warga negara Indonesia

untuk menjaga penyelenggaraan hidup dan cita-cita bangsa Indonesia.

Selain adanya semangat kebangsaan yang dimiliki para pahlawan Indonesia dalam

merumuskan dan menetapkan Pancasila sebagai dasar negara ada juga rasa komitmen para

pahlawan terhadap bangsa Indonesia. Komitmen adalah sikap dan perilaku yang ditandai oleh

rasa memiliki, memberikan perhatian, serta melakukan usaha untuk mewujudkan harapan dan

cita-cita dengan sungguh-sungguh [Daryono, 1998] Para pahlawan Indonesia memiliki rasa

komitmen yang tinggi terhadap bangsa Indonesia sehingga para pahlawan mendahulukan segala

sesuatu mengenai kepentingan bangsa Indonesia dibandingkan dengan kepentingannya sendiri.

Para pendiri negara dalam merumuskan Pancasila memiliki ciri-ciri komitmen pribadi

sebagai berikut [Daryono, 1998]:

a. mengutamakan semangat persatuan, kesatuan, dan nasionalisme

b. adanya rasa memiliki terhadap bangsa Indonesia

c. selalu bersemangat dalam berjuang

d. mendukung dan berupaya secara aktif mencapai cita-cita bangsa

e. melakukan pengorbanan pribadi.

Kehidupan masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda pada era gloalisasi ini

mendapat pengaruh yang sangat kuat dari nilai-nilai budaya luar, sehingga mulai banyak sikap

dan perilaku yang tidak sejalan dengan nilai-nilai Pancasila [Bunyamin Maftuh, 2008] Oleh

karena itu, sebagai generasi muda tentu kita harus memiliki rasa semangat kebangsaan dan

komitmen terhadap bangsa dan negara Indonesia. Dengan memiliki rasa semangat kebangsaan

seperti nasionalisme dan patriotisme serta komitmen yang kuat maka kita dapat menjalankan

nilai-nilai Pancasila yang menjadi dasar negara sebagai ideologi kelangsungan hidup bangsa

Indonesia.

Adapun cara untuk menanamkan rasa kebangsaan dan komitmen yang tinggi pada

generasi muda yaitu bermula dari penanaman nilai budaya di lingkungan keluarga. Nilai budaya

yang diterapkan seorang ibu kepada anaknya bertujuan untuk menentukan tingkah lakunya di

masyarakat sehingga sesuai dengan norma yang berlaku [Siregar & Nadiroh, 2017] Dengan

penanaman norma yang sesuai dengan Pancasila maka diharapkan generasi muda akan memiliki

sikap dan perilaku tanggung jawab dalam mengamalkan nilai-nilai yang terkandung di dalam

Pancasila dikehidupan sehari-hari yang akan menimbulkan rasa semangat kebangsaan dan

komitmen untuk mencintai tanah airnya.

ResearchGate has not been able to resolve any citations for this publication.

ResearchGate has not been able to resolve any references for this publication.

April 2020

Pancasila lahir dari sebuah perjanjian luhur berdasarkan hasil musyawarah para founding father [bapak pendiri bangsa dan negara] Indonesia melalui sidang BPUPKI. Kelahiran Pancasila ini juga merupakan suatu pijakan bahwa Pancasila menjadi Ideologi dalam berbangsa dan bernegara. Akan tetapi dalam beberapa dekade ini, kehidupan berbangsa silih berganti diuji dengan berbagai peristiwa yang rentan ... [Show full abstract] mengancam kekokohan pondasi Pancasila yang menopang nilai-nilai kebhinekaan. Isu lama yang kerap menyeruak ke permukaan adalah keinginan sejumlah kelompok yang ingin menegakkan syariat Islam dalam wadah Khilafah Islamiyah sebagai sistem pemerintahan maupun sebuah gagasan. Hendaknya Pancasila sebagai ideologi bangsa mampu menjadi penyaring [filter] saat dihadapkan pada kondisi yang memiliki potensi untuk memecah belah umat. Oleh karena itu perlu dilakukan tinjauan perihal Khilafah apakah telah sistem tersebut telah relevan dengan Pancasila Kata Kunci : Ideologi, Pancasila, Khilafah

Read more

March 2022

  • Reza A.A Wattimena

Tak bisa disangkal, Yesus adalah salah satu tokoh terpenting di dalam sejarah manusia. Ia menginjakkan kaki di dunia sekitar 2000 tahun yang lalu. Namun, pengaruhnya terasa sampai detik ini. Figurnya telah menyentuh banyak orang selama ratusan tahun belakangan ini. Di kala krisis, sosoknya menjadi simbol harapan. Umat Kristen, terutama, menjadikan Yesus sebagai sandaran utama hidupnya. Umat ... [Show full abstract] beragama lain, termasuk yang tidak beragama, kerap mengagumi keberanian dan teladan hidupnya. Yesus telah menjadi guru dari banyak orang. Namun, segala hal punya dua sisi. Nama Yesus juga kerap dijadikan pembenaran untuk kekerasan. Perang dan nafsu kekuasaan dijalankan atas nama pembelaan terhadap Yesus. Akibatnya, nama Yesus tak selalu sama dengan kabar gembira keselamatan, tetapi juga penghancuran peradaban. Di masa krisis, akibat Pandemik COVID-19 di 2020, saya mencoba melakukan refleksi mendalam terhadap sosok Yesus, dan arti pentingnya untuk kehidupan manusia. Buku ini mencoba melihat, bagaimana Yesus dipahami dari sudut pandang agama lain, yakni tradisi Yoga, ajaran Buddha dan Sufi Islam. Harapannya sederhana, supaya kita semua bisa menggali inspirasi untuk hidup di masa yang sulit ini. Kita bisa tetap sabar, damai dan saling membantu, walaupun krisis pandemik belum jelas akhirnya. Tentu saja, sudah banyak buku tentang Yesus yang diterbitkan. Kebanyakan adalah buku terjemahan. Beberapa buku ditulis oleh penulis Indonesia, terutama dalam terang iman Kristen. Yang unik dari buku ini untuk para pembaca Indonesia adalah, buku ini merefleksikan krisis pandemik, sekaligus menyajikan dasar bagi pemahaman antaragama, terutama tentang bagaimana Yesus dipahami dari sudut tiga agama, tradisi Yoga, ajaran Buddha dan Sufi Islam. Ia bisa membuka wawasan baru tentang Yesus, maupun kontroversi yang, harapannya, subur dan ilmiah. Akhir kata, buku ini ditujukan untuk orang-orang yang mengimani Yesus dalam hidupnya, sekaligus orang-orang yang bisa belajar dari teladan hidup Yesus. Buku ini juga penting untuk para praktisi spiritual, termasuk para Yogi, umat Buddha dan orang-orang yang mendalami tradisi Sufi di dalam Islam. Semoga buku ini memberikan pencerahan dan inspirasi di tengah kehidupan yang penuh dengan ketidakpastian. Selamat membaca.

View full-text

January 2021

Pancasila adalah suatu ideologi yang dianut oleh bangsa Indonesia. Di dalam pancasila terdapat isi di setiap silanya sesuai dengan cita-cita, tujuan dan harapan terbentuknya negara Indonesia. Pada dasarnya Pancasila sebgai dasar sistem pemerintahan dengan cara menjalankan dan melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan pemerintahan dengan cara menjalankan kegiatan yang berhubungan dengan ... [Show full abstract] pemerintahan sesuai dengan isi pancasila tersebut.Pancasila adalah lima nilai dasar luhur yang ada dan berkembang bersama dengan bangsa Indonesia sejak dahulu.Sejarah merupakan deretan peristiwa yang saling berhubungan. Peristiwa-peristiwa masa lampau yang berhubungan dengan kejadian masa sekarang dan semuanya bermuara pada masa yang akan datang. Hal ini berarti bahwa semua aktivitas manusia pada masa lampau berkaitan dengan kehidupan masa sekarang untuk mewujudkan masa depan yang berbeda dengan masa yang sebelumnya.Dasar Negara merupakan alas atau fundamen yang menjadi pijakan dan mampu memberikan kekuatan kepada berdirinya sebuah Negara. Negara Indonesia dibangun juga berdasarkan pada suatu landasan atau pijakan yaitu pancasila. Pancasila, dalam fungsinya sebagai dasar Negara, merupakan sumber kaidah hukum yang mengatur Negara Republik Indonesia, termasuk di dalamnya seluruh unsur-unsurnya yakni pemerintah, wilayah, dan rakyat. Pancasila dalam kedudukannya merupakan dasar pijakan penyelenggaraan Negara dan seluruh kehidupan Negara Republik Indonesia.Pancasila adalah pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Sepanjang Indonesia masih ada, pancasila akan menyertai perjalannya. Nilai-nilai esensial yang terkandung dalam pancasila, yaitu : Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan serta Keadilan. Tanggal 1 Juni 1945 adalah lahirnya pancasila dari pidato Ir. Soekarno di hadapan para anggota Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia [BPUPKI]. Pancasila adalah filsafat negara Republik Indonesia yang secara resmi disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 dan tercantum dalam pembukaan UUD 1945 yang diundangkan dalam berita Republik Indonesia tahun II No. 7 bersamaan dengan batang tubuh UUD 1945.

Read more

Arbitrage clausal in agreement between PT Pura Barutama and Perum Peruri has been conducted by Badan Arbitrase Nasional Indonesia [Indonesian National Arbitrage Board] with the winner in Perum Peruri. However, PT Pura Barutama asked for objection to Pengadilan Negeri Kudus [Kudus State Court] and the winner is PT Pura Barutama. Perum Peruri, however, does not agree with this decision and asked ... [Show full abstract] for objectin to the General Attorney and once again, the winner is Perum Peruri. Transaksi bisnis selalu mengandung risiko adanya persengketaan, namun demikian sebenarnya para pelaku bisnis selalu berusaha untuk menghindari jangan sampai sengketa tersebut muncul di pengadilan. Upaya untuk menghindari penyelesaian sengketa melalui pengadilan, sebenarnya dikenal adanya lembaga alternatif penyelesaian sengketa [alternative dispute resolution]. Penyelesaian sengketa di luar pengadilan tersebut mempunyai banyak segi positipnya, yaitu: kepastian hukum lebih terjamin; pendorong adanya investasi; mengurangi bertambahnya penumpukan perkara kasasi di Mahkamah Agung; prosedur yang sederhana; biaya lebih ringan; dan sesuai dengan budaya musyawarah dan mufakat pada masyarakat Indonesia. Ada beberapa bentuk alternative dispute resolution seperti arbitrase, mediasi, konsiliasi, ajudikasi ataupun mini trial yang berupa peradilan mini yang lebih banyak berkembang di Amerika Serikat. Alternative dispute resolution di Indonesia sebenarnya justru sesuai dengan akar budaya sendiri, khususnya atas pengaruh hukum adat yang berlaku di masyarakatnya yang berupa musyawarah dan mufakat yang menghindari konflik atau sengkata secara terbuka di pengadilan. Begitu pula halnya di negara-negara lain yang mempunyai akar budaya hampir sama dengan Indonesia, yang selalu mengutamakan budaya musyawarah. Selain itu dalam perkembangannya semakin terbukanya kesadaran untuk selalu menjaga etika bisnis, yaitu antara pihak yang bersengketa tidak akan membuka kesalahan ataupun kelemahan relasi bisnisnya di pengadilan.

Read more

February 2020

Para peneliti menulis sejarah dengan pendekatan rekonstruktif. Penjelasan Martin van Bruinessen [2002] mengenai genealogi radikalisme Islam kontemporer di Indonesia, adalah salah satu contohnya. Para sejarawan berasumsi bahwa perjalanan sejarah adalah sebuah kontinuitas, di mana satu mata rantai peristiwa dengan mata rantai yang lain saling menyambung. Menggunakan pendekatan teori sejarah ... [Show full abstract] dekonstruktif, tulisan ini hendak memberikan catatan dan koreksi terhadap pendekatan rekonstruktif tadi. Pendekatan ini menolak segala prakonsepsi mengenai kesatuan dan kontinuitas sejarah yang selama ini justru dijadikan pegangan kebenaran. Pertanyaan yang hendak dijawab dalam paper ini adalah bagaimana menjelaskan bahwa pendekatan sejarah dekonstruktif berimplikasi pada uraian topik genealogi pemikiran radikalisme di Indonesia secara mendasar? Penjelasan dekonstruktif sejarah akan memperlihatkan adanya keanekaragaman dan diskontinuitas dalam struktur pemikiran, kerangka berpikir, serta ideologi dan kekuasaaan dalam sejarah gerakan dan pemikiran radikalisme di Indonesia.

Read more

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề