Operasi Tegas apa tujuan dan pelaksanaan operasi tersebut?
Home / Sejarah / Soal
Untuk menumpas pemberontakan PRRI dilakukan dengan jalan damai, tetapi mengalami kebuntuan. Oleh karena itu, pemerintah terpaksa melakukan operasi militer. Terangkan tujuan umum dilakukan operasi militer tersebut! Jawab: Tujuan umum dilakukan operasi militer adalah menghancurkan kekuatan pemberontak dan mencegah campur tangan asing. Berikut operasi yang dilakukan untuk menumpas PRRI.
----------------#---------------- Jangan lupa komentar & sarannya Email: Kunjungi terus: masdayat.net OK! :) Newer Posts Older Posts
Pernyataan berikut yang bukan merupakan tujuan digelarnya Operasi Tegas adalah … A. Menghancurkan gerakan Permesta di Sulawesi b. Mencegah campur tangan asing C. Mengamankan instalasi minyak asing D. Menghancurkan gerakan PRRI di Riau Jawaban Operasi Tegas adalah operasi yang diluncurkan pada tanggal 22 Februari 1958 guna menumpas pemberontakan Pemerintah Revolusioner Rakyat Semesta (PRRI) khususnya di Riau. Operasi ini dibawahi langsung oleh Letnan Kolonel Kaharudin Nasution dengan mulai menyerang Pekanbaru. Serangan ini ditujukan untuk mengamankan wilayah Riau yang kaya minyak, dengan pertimbangan mengamankan instalasi minyak asing di daerah tersebut dan mencegah campur tangan asing dengan dalih menyelamatkan negara dan miliknya dan mencegah komplotan PRRI melarikan diri ke Singapura maupun Malaysia. Dengan demikian, operasi Tegas bertujuan untuk mengamankan wilayah Riau yang kaya minyak sehingga tidak disalah gunakan oleh pihak asing. Jadi, jawaban yang tepat adalah A. Pada masa demokrasi liberal (1950-1959), terjadi berbagai pemberontakan di Indonesia. Salah satu pemberontakan adalah PRRI dan Permesta. Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) yang diproklamasikan oleh Letkol Ahmad Husein pada tanggal 15 februari 1958 di Sumatera, sedangkan Piagam Perjuangan Semesta yang mendukung PRRI dibentuk oleh Letkol D.J Somba. Kedua pemberontakan ini salah satu sebabnya adalah berpangkal pada masalah otonomi daerah. Terjadi kesenjangan antara pemerintah pusat di Jawa dengan berbagai daerah di luar Jawa. Tanggapan dari pemerintah terhadap pemberontakan ini adalah dengan memecat beberapa orang militer yang terlibat, seperti Letkol Achmad Husein, Kolonel Zulkifli Lubis, Dachlan Jambek, Kolonel Vence Samuel dan Kolonel Maludin Simbolon. Kemudian komando daerah militer sumatera dibekukan dan langsung di bawah kepala staf angkatan darat. Selain itu juga dengan melaksanakan berbagai operasi militer, antara lain:
Untuk menumpas gerakan Permesta, dilancarkan operasi gabungan dengan nama Operasi Merdeka yang dipimpin oleh Letkol Rukminto Hendradiningrat, yang terdiri dari berbagai operasi, yakni:
Lihat Foto Buku Sejarah TNI-AD, 1945-1973: Peranan TNI-AD dalam mempertahankan negara kesatuan Republik Indonesia KOMPAS.com - Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) merupakan gerakan pertentangan antara pemerintah RI dan daerah yang terjadi pada 1950 di Sumatera. Latar belakang munculnya gerakan PRRI adalah rasa tidak puas di daerah terhadap kebijakan pemerintah pusat pada saat itu. Ketidakpuasan di daerah dipicu oleh adanya kesenjangan pembangunan di Pulau Jawa dan pulau-pulau lainnya. Akibatnya, terjadi berbagai revolusi di daerah. Untuk menumpas pemberontakan PRRI, pemerintah melancarkan serangkaian operasi militer. Baca juga: PRRI: Latar Belakang, Tuntutan, Anggota, Penumpasan, dan Dampaknya Penumpasan PRRIPascakemerdekaan, kondisi pemerintahan di Indonesia masih belum stabil, sehingga kesejahteraan dan pemerataan pembangunan pun terasa sulit. Kesenjangan pembangunan yang terjadi di Pulau Jawa dan pulau-pulau lainnya kemudian memicu munculnya sentimen bahwa daerah dikesampingkan. Sentimen ini kemudian mengakibatkan terjadinya upaya-upaya revolusi di daerah. Buntut dari upaya-upaya tersebut adalah diklaimnya Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) oleh Letkol Ahmad Husein pada 15 Februari 1958. Dalam pemberontakannya, PRRI mengajukan beberapa ultimatum. Salah satu ultimatum yang diberikan PRRI/Permesta kepada pemerintah pusat adalah presiden harus mencabut mandat Kabinet Djuanda. Semenjak gerakan PRRI semakin gencar dilakukan, pemerintah pusat menganggap hal ini harus segera dihentikan.
Lihat Foto IPPHOS KOMPAS.com - Perjuangan Semesta atau Perjuangan Rakyat Semesta (Permesta) adalah gerakan militer yang dideklarasikan oleh pemimpin militer Negara Indonesia Timur. Gerakan ini dibentuk pada tanggal 2 Maret 1957 yang mulanya terjadi di Makassar, namun kemudian berpindah ke Manado, Sulawesi Utara. Gerakan ini dipimpin oleh Kolonel Ventje Sumual, seorang perwira militer yang terlibat dalam Revolusi Nasional Indonesia. Baca juga: Sejarah Koperasi Indonesia Latar BelakangMunculnya pemberontakan Permesta di Indonesia Timur disebabkan oleh beberapa alasan. Salah satunya adalah berkembangnya sentimen di Sulawesi dan Sumatera Tengah yang merasa kebijakan yang dibentuk pemerintah pusat di Jakarta telah menghambat perekonomian lokal. Para perwira daerah merasa kecewa karena pemerintah pusat dianggap terlalu mengistimewakan Pulau Jawa dibandingkan pulau lain. Politik dan perekonomian Indonesia pada saat itu terpusat di Pulau Jawa. Padahal sumber-sumber perekonomian negara lebih banyak berasal dari pulau lain. Dengan hambatan tersebut, proses pengembangan daerah juga jadi terbatas dan terganggu. Adanya perselisihan ini kemudian memunculkan aspirasi untuk memisahkan diri dari Indonesia. Baca juga: Kabinet Indonesia Maju: Latar Belakang, Susunan, dan Program Kerja Awal Mula GerakanPada 1957, Gubernur Sulawesi Andi Pangerang Pettarani bertemu dengan Perdana Menteri Ali Sastroamidjoyo dan Menteri Dalam Negeri R. Sunarjo. |