Orang yang selalu mengatakan orang lain bodoh

Ditinjau olehdr. Reni Utari

Merendahkan adalah sikap senang menggurui, merasa lebih baik, serta suka menghina orang lain. Tidak ada alasan yang dibenarkan untuk perilaku suka merendahkan orang lain. Frank J. Ninivaggi, seorang psikiater dari Fakultas Kedokteran Universitas Yale, menyebutkan bahwa merendahkan orang lain sebetulnya merupakan perwujudan dari rasa iri.Selain itu, iri hati juga dapat membuat seseorang berperilaku tidak sopan, tidak menghormati, senang menyindir, dan perilaku buruk lainnya yang didasari dengan keinginan untuk mengendalikan.

Ciri-ciri orang yang suka merendahkan orang lain

Mereka yang senang merendahkan orang lain selalu berpikir bahwa dirinya paling pintar dan paling penting. Selain itu, mereka juga memiliki sejumlah karakteristik yang mudah dikenali:
  • Merasa dirinya yang paing cerdas
  • Menganggap orang lain bodoh
  • Merasa perlu dan berhak untuk mengoreksi orang lain sepanjang waktu
  • Tidak bisa menerima kritik
  • Sombong
  • Meyakini bahwa pendapat mereka yang terbaik dan dibutuhkan orang lain
  • Mencoba selalu tampil percaya diri
  • Memiliki rasa insecure dalam dirinya
  • Senang pamer
  • Merasa apa yang dilakukannya paling berkelas walaupun sebenarnya tidak demikian.

Dampak suka merendahkan orang lain

Mereka yang suka merendahkan dapat memiliki banyak masalah ketika harus berhubungan dengan orang lain. Jika Anda termasuk salah satunya, Anda akan dijauhi oleh rekan-rekan atau orang-orang di sekitar, karena:
  • Anda tampak seperti tidak peduli terhadap orang-orang di sekitar
  • Terlalu banyak bicara dan berpendapat mengenai sesuatu yang tidak Anda kuasai dan berpura-pura mengetahui segalanya.
  • Terus-menerus merasa direndahkan akan membuat orang-orang tidak menyukai Anda.
  • Sikap Anda yang senang menggurui akan membuat orang menjauh karena terlalu lelah untuk berinteraksi dengan Anda.
  • Orang yang senang merendahkan orang lain tidak suka menerima kritik, bahkan tidak mau mendengarkan orang lain. Maka tidak mengherankan jika orang lain akan mulai membicarakan Anda di belakang.
  • Tidak ada yang ingin berurusan dengan seseorang yang senang merendahkan orang lain. Hal ini akan membuat Anda sulit memiliki jaringan atau relasi, mendapatkan promosi, atau klien baru.
  • Orang yang senang merendahkan orang lain akan menarik penilaian buruk bagi dirinya sendiri. Hal ini akan membuat Anda tampak tidak berkelas.
Jika Anda terus mempertahankan sikap suka merendahkan orang lain, maka tidak mengherankan jika kemudian satu persatu hubungan yang Anda bangun dengan orang lain akan hancur. Baik hubungan dengan rekan kerja, keluarga, pertemanan, maupun percintaan.

Cara mengatasi perilaku merendahkan

Mengingat akibat dari perilaku merendahkan orang lain yang dapat merugikan diri Anda, maka sebaiknya segera perbaiki sikap tersebut. Caranya adalah dengan mulai mengembangkan perilaku-perilaku positif, seperti:
  • Jadilah pribadi yang rendah hati. Cobalah tidak terus membanggakan diri Anda.
  • Merubah pola pikir menjadi lebih positif. Jauhi pikiran negatif dan keinginan untuk menjelekkan orang lain.
  • Jangan menghakimi. Jangan jadikan prasangka dan stereotip sebagai dasar untuk menilai seseorang.
  • Terimalah kritik yang membangun dengan baik. Jangan menganggapnya sebagai usaha untuk menyerang Anda.
  • Miliki self-esteem [harga diri] yang baik sehingga Anda tidak mudah iri pada orang lain.
  • Kembangkan kemampuan untuk senang mendengarkan orang lain.
  • Cintai dan bersikap peduli pada orang-orang di sekitar Anda.
  • Milki keyakinan bahwa semua orang memiliki kesetaraan, terlepas apa pun suku, agama, ras atau warna kulitnya.
Selain akibat rasa iri, sikap merendahkan orang lain juga dapat terkait dengan gangguan kepribadian narsistik. Gangguan kepribadian ini ditandai dengan anggapan seseorang bahwa dirinya sangat penting dan mengagumkan. Anggapan ini telah berlangsung lama dan membuat penderitanya memiliki keinginan besar untuk merasa dikagumi.Orang dengan gangguan kerpibadian narsistik juga tidak memiliki rasa empati kepada orang lain. Sehingga, mereka cenderung bersikap merendahkan orang lain.Jika Anda kesulitan mengatasi sikap merendahkan orang lain atau memiliki kecurigaan adanya perilaku gangguan kepribadian narsistik, Anda mungkin membutuhkan bantuan ahli. Anda dapat berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater yang dapat menentukan metode perawatan paling tepat sesuai kebutuhan Anda.Jika Anda punya pertanyaan seputar masalah kesehatan, Anda bisa bertanya langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh aplikasi SehatQ sekarang di App Store atau Google Play.

gangguan mentalgangguan kepribadian

Psychology Today. //www.psychologytoday.com/intl/blog/envy/201212/condescension-is-manifest-envy
Diakses 6 Januari 2021
Paired life. //pairedlife.com/etiquette/What-It-Means-To-Be-Condescending
Diakses 6 Januari 2021
Psych Central. //psychcentral.com/disorders/narcissistic-personality-disorder
Diakses 6 Januari 2021
Merriam Webster Dictionary. //www.merriam-webster.com/dictionary/condescension
Diakses 6 Januari 2021

Psikofarmakologi adalah obat-obatan yang digunakan dalam penanganan masalah psikis atau mental. Jenis obatnya antara lain antidepresan, anticemas, dan stimulan.

Boreout syndrome terjadi akibat rasa jenuh dengan pekerjaan yang monoton. Kondisi ini sebaiknya segera diatasi karena berdampak pada kesehatan mental seseorang.

Kesehatan mental karyawan menjadi faktor yang memengaruhi produktivitas kerja. Lingkungan kerja juga memiliki peran penting untuk mencapai tujuan tersebut.

Dijawab Oleh Tim Dokter Sehatq

Ilustrasi bertengkar. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Dunia penuh bermacam manusia dengan tingkat intelegensia masing-masing. Hampir semua orang merasa dirinya cerdas walaupun sulit mengukur kecerdasan diri sendiri.

Intelegensia sangat penting dalam kehidupan, khususnya dalam karier profesional. Kecerdasan bisa menjadi aset terbaik demi karier. Persoalannya adalah banyak orang yang merasa pintar tetapi sebenarnya tidak begitu. Menurut Independent.co.uk, berikut lima perbedaaan fundamental antara orang cerdas dan orang bodoh.

1. Orang bodoh menyalahkan orang lain atas kesalahannya sendiri
Kebiasaan menyalahkan orang lain adalah perilaku tidak profesional yang tidak akan pernah dilakukan orang cerdas. Orang yang secara konsisten menutupi kesalahannya dengan menyalahkan orang lain menunjukkan betapa tidak bertanggung jawabnya dia.

2. Orang bodoh merasa paling benar sepanjang waktu
Dalam sebuah konflik, orang yang cerdas lebih mampu berempati pada orang lain dan mengerti argumentasi mereka. Orang cerdas mampu mengintegrasikan pendapat orang lain dengan pikirannya tanpa meremehkan pandangan orang lain.

Sebaliknya orang bodoh selalu merasa perlu untuk berargumentasi dengan orang lain untuk memastikan bahwa dirinya yang paling benar. Bias kognitif yang dialami orang bodoh membuatnya tidak mampu untuk melihat kemampuan sendiri sehingga selalu merasa dirinya superior.

3. Orang bodoh bereaksi terhadap konflik dengan kemarahan
Si cerdas juga bisa marah, tetapi marah yang bijaksana. Berbeda dengan orang bodoh yang bereaksi berlebihan dalam segala hal yang tidak menyenangkan hatinya.

4. Orang bodoh mengabaikan kebutuhan dan perasaan orang lain
Orang cerdas cenderung mampu berempati dengan keadaan orang lain. Tetapi, orang bodoh selalu mementingkan dirinya sendiri. Dia cenderung tidak mampu untuk melihat kebutuhan dan perasaan orang lain dengan karena egonya.

5. Orang bodoh merasa lebih baik dari siapa pun
Orang cerdas cenderung mampu memotivasi atau menolong orang lain. Hal ini dilakukan karena mereka percaya diri akan kemampuan sendiri tanpa takut dikalahkan orang lain. Sedangkan orang bodoh akan melakukan segala cara agar dirinya terlihat lebih baik dari orang lain. Mereka percaya bahwa dirinya jauh lebih baik dari semua orang.

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề