Pada saat membaca puisi yang berkisah tentang harapan contoh ekspresi yang dapat ditunjukkan adalah

Pada saat membaca puisi, mimik wajah diekspresikan sesuai dengan cerita dalam puisi. Puisi tersebut bercerita tentang suasana sekolah yang nyaman karena asri, sejuk dan indah, oleh karena itu ekspresi yang tepat adalah harus dengan perasaan gembira dan mimik muak yang menyenangkan.

Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah pilihan D. 

Pada saat membaca puisi yang berkisah tentang harapan contoh ekspresi yang dapat ditunjukkan adalah

Latihan soal untuk mata pelajaran tematik tema 6 subtema 3 pembelajaran 5 kelas 4. /PIXABAY/sasint

RINGTIMES BALI – Berikut latihan soal ulangan harian untuk siswa kelas 4 mata pelajaran tematik tema 6 subtema 3 pembelajaran 5.

Diharapkan dengan adanya latihan soal ini, dapat membantu adik-adik lebih memahami isi dari materi tematik tema 6 kelas 4.

Inilah contoh latihan soal ulangan harian kelas 4 tematik tema 6 subtema 3 pembelajaran 5, sebagaimana yang dilansir dari Buku Sekolah Elektronik pada Senin, 3 Januari 2022.

1. Apakah pengertian dari puisi?

Baca Juga: Kunci Jawaban PAI Kelas 4 Halaman 102, Sholat di Masjid

>

Jawaban: puisi adalah karya sastra dengan menggunakan bahasa yang dipersingkat.

2. Sebutkan ciri-ciri dari puisi!

Jawaban: ciri-ciri dari puisi adalah menggunakan rima, gaya bahasanya dapat berubah-ubah, tiap barisnya terdiri atas sebuah gatra atau kesatuan sintaksis yang di dalamnya berisi empat sampai lima kata.

3. Sebutkan pembagian puisi berdasarkan strukturnya!

Sumber: Buku Sekolah Elektronik

SD Kelas 4 – Tema 6 Sub Tema 3 – Giat Berusaha Meraih Cita-cita – 5.

Pernahkan kamu mendengar kisah seseorang yang hampir gagal dalam meraih cita-citanya?
Simaklah cerita berikut ini, lalu ambil nilai-nilai penting di dalamnya.

Meraih Cita walau Nyaris Putus Asa

Tawa riang dan teriakan lantang datang dari pemilik kaki-kaki kecil yang menyepak bola kaki di tanah lapang di sebuah kecamatan bernama Ledokombo. Langit mulai berwarna jingga, awan kelam, pertanda siang telah berganti malam. Pemilik kaki kecil itu pun kembali ke rumah berkumpul dalam hangatnya keluarga dan sejuknya udara desa.

Kini kaki-kaki kecil itu telah menjadi kaki-kaki yang kukuh dan lincah menari di atas rumput hijau stadion besar. Pemilik kaki-kaki kecil itu adalah Bayu Gatra Sanggiawan. Pemuda ini lahir pada tanggal 12 November 1991 di Kecamatan Ledokombo, Kabupaten Jember, Jawa Timur. Telah lama ia ingin menjadi pemain sepak bola profesional .

Pada tahun 2005, Bayu bergabung dengan tim kebanggaan warga Jember, yaitu Persid Jember. Setiap hari, ia berjuang menghabiskan waktu 45 menit untuk menuju tempat latihan dari rumahnya yang jaraknya cukup jauh. Ia rajin berlatih dan menunjukkan prestasi yang gemilang.

Dari Persid Jember, Bayu pindah ke Persekap Pasuruan sebelum akhirnya ia berhasil masuk tim PON [Pekan Olahraga Nasional] Jawa Timur untuk berlomba di PON 2012 di Riau. Akan tetapi, kemudian ia mengalami cedera lutut parah saat prestasinya sedang gemilang. Cedera itu hampir membuatnya putus asa hingga ingin berhenti bermain bola. Namun, doa dan dukungan dari keluarga membuatnya tetap bersemangat. Ia melakukan operasi agar dapat berlari kembali di lapangan rumput. Setelah mulai pulih, ia meningkatkan porsi latihan agar untuk mengejar ketinggalannya. Kerja keras dan kegigihannya membuahkan hasil. Bayu pun kembali tampil hebat di lapangan hingga membawa timnya menjadi juara.

Sumber: www.siozan.blogspot.com [dengan perubahan]

BACA JUGA :   SD Kelas 4 - Tema 6.2 - Hebatnya Cita-citaku - Pembelajaran 2

Cita – cita bayu …. Halangan yang dihadapi: … Sikap yang dimiliki: …

Usaha yang dilakukan : …

Apa kesimpulanmu terhadap usaha Bayu untuk meraih cita-citanya?

Tidak ada yang mustahil jika kita berusaha, demikian yang dilakukan oleh Bayu untuk meraih cita-citanya. Bagaimana dengan usahamu untuk meraih cita- citamu? Bekerja keras dan pantang menyerah harus dilatih sedini mungkin agar kamu tangguh untuk mencapai mimpi dan cita-citamu.
Kamu telah mengetahui bagaimana menggunakan tekanan dan jeda yang tepat pada saat mendeklamasikan puisi. Selain pelafalan, intonasi dan tekanan yang tepat, kamu juga harus dapat menunjukkan ekspresi wajah yang sesuai dengan isi puisi. Oleh karenanya, penting bagimu untuk mengetahui makna atau isi puisi.

Pada saat mendeklamasikan sebuah puisi, pahamilah isi dan pesan yang ingin disampaikan. Bila puisimu adalah puisi tentang harapan dan doa, maka ekspresi wajahmu harus mendukungnya, yaitu berekspresi yang sama saat kamu berdoa. Jika puisimu berkisah tentang harapan, ekspresimu harus menunjukkan mata yang berbinar dengan mata memandang jauh menerawang. Jika puisimu berisi tentang pengalaman sedih, ekspresimu harus menunjukkan kesedihan yang mendalam seperti saat kamu kehilangan orang terkasih.

Kamu dapat melatih perubahan ekspresi wajah dengan menggunakan kaca atau dengan bantuan temanmu. Setelah kamu menghafalkan puisi, kamu dapat menjiwai puisi dengan menempatkan dirimu sebagai bagian dari isi puisi tersebut.

Lihatlah kembali puisi-puisi yang ada di pembelajaran ini. Kamu juga dapat mencari beberapa puisi yang telah kamu buat sebelumnya. Golongkan puisi-puisi tersebut termasuk ke dalam puisi sedih, riang, atau puisi yang penuh pengharapan. Pilihlah salah satu puisi yang kamu paling sukai. Pahamilah isi puisi tersebut, lalu mulailah berlatih ekspresi wajah sambil mendeklamasikannya.
Mintalah temanmu untuk menilaimu!

BACA JUGA :   SD Kelas 4 - Tema 6.2 - Hebatnya Cita-citaku - Pembelajaran 4

Setiap agama memiliki kekhasan dan keunikan pada tempat ibadah mereka. Kekhasan dan keunikannya dipengaruhi oleh fungsi dan juga oleh budaya masyarakat sekitar. Amatilah berbagai tempat ibadah yang ada di daerahmu. Carilah informasi tentang apa saja dan kapan saja tempat ibadah itu dimanfaatkan oleh umatnya.

Sebutkan kegunaan dari Masjid, Gereja, Pura, Vihara dan Klenteng ? …

Ingatkah kamu tentang rumah-rumah ibadah di Indonesia? Tentu kamu telah mempelajari bagaimana umat beragama tersebut menggunakannya. Kali ini, kamu akan membuat sebuah karya seni rupa dengan tentang perayaan keagamaan dan rumah ibadahmu sebagai objeknya dalam bentuk montase. Montase merupakan karya seni yang dibuat dari berbagai foto atau gambar yang digabungkan dengan gambar tangan, gambar-gambar tersebut bisa terdiri atas berbagai macam gambar yang berasal dari foto, majalah, atau bahan lainnya. Gambar-gambar itu diatur sedemikian rupa sehingga membuat gambar baru yang mencapai makna. Alat dan bahan yang diperlukan adalah sebagai berikut. a. Kertas gambar b. Gambar-gambar yang sudah ada, termasuk gambar rumah ibadah c. Lem kertas d. Gunting

e. Alat gambar [pensil, spidol, pensil warna]

Cara Kerja: Pertama, potong atau guntinglah gambar-gambar yang telah disiapkan mengikuti bentuknya.

Kedua, tempel gambar-gambr tersebut pada kertas gambar dengan menggunakan lem kertas. Gambar tersebut disusun sesuai cerita yang kita inginkan.

Terakhir, sempurnakan karya montase dengan menambahkan gambar tangan.
Perhatikan beberapa contoh montase berikut.

Ceritakan pengalaman belajar yang paling berkesan pada hari ini. Ceritakan juga nilai-nilai yang telah kamu kembangkan pada kegiatan pembelajaran hari ini.

Bawalah sebuah pakaian yang pernah kamu kenakan pada saat kamu merayakan hari raya keagamaanmu. Ceritakanlah peristiwa perayaan tersebut di depan kelas.

BACA JUGA :   Soal IPA Kelas 6 SD6 BAB Perkembangbiakan Makhluk Hidup

Posted by budiramli on Februari 14, 2012 in Coretan

DEFINISI DAN FUNGSI PUISI
Definisi Puisi dan Fungsi Puisi

DEFINISI PUISI
Definisi puisi menurut para ahli :

1. Samuel Taylor Coleridge
Puisi adalah kata-kata terbaik dalam susunan terbaik.

Continue Reading »

Posted by budiramli on Februari 10, 2012 in Coretan

TEMBANG

1.    Pengertian tembang

  1. Tembang adalah seni suara vokal yang berirama bebas terikat oleh pola pupuh atau syair lainnya
  2. Tembang Sunda adalah musik urban dimana musik rural sebagai sumber dengan verse mselodi dan etis yang diwarnai oleh nilai-nilai tradisi, berdasarkan adlibitum setempat dan kronologi.

            Tembang Sunda sangat populer sekali dalam masyarakat Sunda. Ciri khas dalam iringan tembang Sunda adalah iringan kacapi sulingnya. Pada awalnya tembang sunda hidup dalam lingkungan para orang kaya.

Continue Reading »

Posted by budiramli on Februari 10, 2012 in Coretan

HUBUNGAN SINTAKSIS DAN SEMANTIK
SINTAKSIS

Sintaksis merupakan bagian-bagian dari subsistem gramatika atau tata bahasa. Sintaksis yang juga disebut tata kalimat merupakan studi gramatikal mengenai kalimat. Dalam sintaksis kata menjadi satuan yang terkecil yang membentuk satuan-satuan gramatikal yang lebih besar. Dalam praktek sintaksis pada umumnya membatasi pembicaraannya sampai kepada kalimat, artinya menganggap kalimat sebagai satuannya yang terbesar walaupun sebenarnya kalimat bukan satuan yang terbesar dalam bahasa.

Continue Reading »

Posted by budiramli on Februari 9, 2012 in Coretan

Membaca Puisi

Oleh Budi Ramli

foto Agus Hendri

Membaca Puisi merupakan salah satu bentuk bagaimana seseorang mengargai karya puisi itu sendiri atau lebih dikenal dengan istilah “ Apresiasi Puisi”. Dalam membaca seseorang diwajibkan masuk ke dalam roh puisi itu lewat penghayatan dan imajinasi yang pantas atau sesuai. Membaca sebuah puisi tentu berbeda dengan membaca pada umumnya seperti membaca berita, berpidato atau lain sebagainya. Oleh karena itu, dalam membaca puisi seseorang harus mampu menciptakan estetika dalam berimaji dan penghayatan agar menhasilkan bacaan puisi yang sempurna. Dengan demikian, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membaca puisi yaitu sebagai berikut.

 1. Lafal

Lafal dalam membacakan puisi merupakan kefasihan dalam mengucapkan huruf. intinya, pelafalan harus jelas, suara yang kita keluarkan diupayakan suara yang terolah, sehingga terdengar bulat dan mantap.

2. Nada

Nada membaca puisi meliputi keras lemahnya suara dan cepat lambatnya suara yang disesuaikan dengan kata, baris, dan suasana puisi.

3. Tekanan

Pembacaan puisi harus terampil mengelompokkan kata yang memiliki kesatuan makna. Pemenggalan kelompok kata maupun kata harus  tepat. Demikian pula jika bertemu kata-kata tertentu yang perlu mendapat tekanan khusus harus dipertegas sehingga terdengar lebih hidup dan jelas.

4. Intonasi

Intonasi adalah lagu membaca puisi. Intonasi harus diatur sedemikian rupa, sehingga mampu menghasilkan/menampilkan karya seni yang indah. Seseorang yang mampu berimajinasi dengan puisi akan mampu menghasilkan lagu yang sesuai dengan apa yang ingin disampaikan puisi itu sendiri.

5. Penghayatan

Penghayatan adalah kemampuan pembaca menyatu dengan isi dan maksud puisi. Pembaca puisi harus mampu menggugah atau menyentuh emosi pendengar melalui penghayatan maksimal. Seorang pembaca dikatakan berhasil apabila mampu mengajak pendengar ikut larut dengan penghayatan pembaca, sehingga muncul rasa haru, merinding, bahkan meneteskan air mata saat mendengar seseorang membacakan puisi yang bertema kesedihan.

6. Mimik

Membaca puisi dengan ekpresi wajah yang sesuai dengan isi puisi. Mimik dalam membaca puisi merupakan ekpresi wajah yang ditunjukan ketika membaca larik-larik puisi. Seperti ekpresi sedih, seseorang harus mampu memunculkan ekpresi sedih atau bahkan menangis lebih baik.

7. Ekspresi

Ekspresi merupakan perwujudan rasa yang ada dalam benak pembaca. Ekspresi bisa ditunjukkan melalui mimik wajah maupun gerakan anggota tubuh secara wajar.

Keberhasilan membaca juga dipengaruhi oleh mental yang kuat pembacanya. Oleh karena itu, berlatih merupakan cara yang tepat mengusir kekakuan dalam membacakan puisi.

Posted by budiramli on Oktober 4, 2014 in Coretan

SAHABAT tertuang di kehidupan

By Budi Ramli

nada merdu daun tertiup angin yang datang dengan irama semilir menghampiri membuat tenang smua ini dendang nada dalam jiwa berkumandang

di iringi dedaunan berjatuhan

kau bentak dan beringas di setiap langkahku terjatuh lalu kau bangunkan dalam kehampaan matahari yang tak pernah gelap dalam harapan hidupku

kau sahabatku.

iringi dalam setiap yang terjadi menghadang semua masalah tertuang dalam pikiran dan tertulis dalam kertas bertuang pena dalam barisnya tercipta Puisi Puisi mengiringi setiap langkah harapan ini

tepis sepi dengan Makna.

Posted by budiramli on Oktober 4, 2014 in Coretan

KAU By Budi Ramli Sebercak sinar yang selalu menerangi hidupku tlah pergi Setetes air di gurun slalu memberiku harapan hidup

Aku teringat dikala kau tetawa dalam hayalanku…..
Kau slalu berkata bahwa harapan itu kan slalu ada

Tapi kenapa kau meninggalkan ku tanpa jejak

Jejakmu membawa cahaya dan kegelapan

Hanya singgah lalu pergi, dan meninggalkanku di kesunyian…. Ku berlari mengejar harapan yang membawa di detak jantungku…. Tapi kenapa fatamorgana yang slalu ku dapat

Apa kau pergi slama’y dalam hidupku…?

Hari esok masih ada…. Ku berharap daun berjatuhan membawa senyumanmu…

Tanpamu ku hanya

Posted by budiramli on Februari 1, 2014 in Coretan

oleh

Budi Ramli

         Membaca merupakan salah satu cara bagaimana seseorang menemukan informasi dan ilmu. Diera modern ini, membaca bukan hanya dari buku tetapi bisa melalui internet yang gampang sekali menemukan informasi dan ilmu yang dicari, akibatnya perpustakaan semakin hari semakin sepi saja. Jarang sekali siswa sekolah pas waktu istirahat masuk ke perpustakaan untuk membaca buku, entah apa masalahnnya minat baca siswa semakin menurun. Apakah media digital lebih mengasyikan daripada buku-buku usang ditempat itu.

        Minat baca merupakan salah satu masalah bagi bangsa ini, dan Indonesia merupakan negara dengan minat baca rendah dikawasan Asia, akibatnya penyakit kebodohan dan kemiskinan berpotensi mengancam eksistensi bangsa ini, minat baca semakin menurun baik dikalangan masyarakat umum, siswa sekolah dasar, SMP, dan SMA bahkan mahasiswa. Tentu hal ini menjadi penyakit yang harus segera disembuhkan.
…Lanjutkan Membaca->

Posted by budiramli on Februari 1, 2014 in Teori Puisi

DEFINISI DAN FUNGSI PUISI
Definisi Puisi dan Fungsi Puisi

DEFINISI PUISI
Definisi puisi menurut para ahli :

  1. Samuel Taylor Coleridge
    Puisi adalah kata-kata terbaik dalam susunan terbaik.
  2. Edgar Allan Poe20:36 14/02/2012
    Puisi adalah adalah ciptaan tentang sesuatu keindahan dalam bentuk berirama. Citarasa adalah unsur yang diutamakan. Hubungan dengan budaya intelek atau dengan suara hati hanya merupakan hubungan yang selintas. Jika bukan secara kebetulan, ia tidak akan mengena langsung dengan fungsi utamanya atau dengan kebenaran.
  3. William Wordsworth
    Puisi adalah pengucapan yang imajinatif dari perasaan yang mendalam, biasanya berirama. Pengucapan secara spontan tentang perasaan yang memuncak timbul dari daya ingatan ketika berada dalam keadaan tenang.
  4. Matthew Arnord
    Puisi adalah. kritikan tentang kehidupan menurut keadaan yang ditentukan oleh kritikan untuk kritikan itu sendiri melalui beberapa peraturan tentang keindahan dan kebenaran yang puitis.
  5. Theodore Watts-Dunton
    Puisi adalah satu pengucapan yang konkrit dan artistik tentang pikiran manusia melalui penggunaan bahasa yang emosional dan berirama.
  6. Andrew Bradley
    Puisi adalah terdiri daripada rangkaian pengalaman tentang bunyi, image, pemikiran dan emosi-yang kita alami sewaktu kita membacanya dengan cara sepuitis mungkin.
  7. Edwin Arlington Robinson
    Puisi adalah bahasa yang menyampaikan sesuatu yang sukar hendak dinyatakan, tidak dapat diperkirakan puisi itu benar atau sebaliknya.
  8. Auden
    Puisi lebih merupakan pernyataan perasaan yang bercampur-baur.
  9. Shelley
    Puisi adalah rekaman detik-detik yang paling indah dalam hidup kita [manusia].
  10. H. B. Jassin
    Puisi merupakan pengucapan dengan perasaan yang didalamnya mengandung pikiran-pikiran dan tanggapan-tanggapan
  11. Baha Zain
    Puisi tidak berbicara segalanya dan tidak kepada semua. Ia adalah pengucapan suatu fragmen pengalaman dari suatu keseluruhan seorang seniman.
  12. Muhammad Hj. Salleh
    Puisi adalah bentuk sastra yang kental dengan musik bahasa serta kebijaksanaan penyair dan tradisinya. Dalam segala kekentalan itu, maka puisi setelah dibaca akan menjadikan kita lebih bijaksana.
  13. Shahnon Ahmad
    Puisi adalah record dan interpretasi pengalaman manusia yang penting dan digubah dalam bentuk yang paling berkesan.
  14. Usman Awang
    Puisi bukanlah nyanyian orang putus asa yang mencari ketenangan dan kepuasan dalam puisi yang ditulisnya. Tapi puisi ialah satu pernyataan sikap terhadap sesuatu atau salah satu atau keseluruhan kehidupan manusia.
  15. A. Samad Said
    Puisi pada hakikatnya adalah satu pernyataan perasaan dan pandangan hidup seorang penyair yang memandang sesuatu peristiwa alam dengan ketajaman perasaannya. Perasaan yang tajam inilah yang menggetar rasa hatinya, yang menimbulkan semacam gerak dalam daya rasanya. Lalu ketajaman tanggapan ini berpadu dengan sikap hidupnya mengalir melalui bahasa, menjadilah ia sebuah puisi, satu pengucapan seorang penyair.

FUNGSI PUISI
fungsi puisi menurut :

  1. Matthew Arnold
    Puisi merupakan keistimewaan tersendiri, ia memberikan sumbangan kepada perbendaharaan pengalaman atau pengetahuan manusia.
  2. Aristotle
    Puisi yang bersifat tragis berupaya membersihkan kerohanian manusia melalui rasa simpati atau belas kasihan
  3. Maliere
    Puisi mampu membawa manusia ke arah jalan yang lurus disamping menggelikan hati.
  4. Shelley
    Puisi memperkuat organ moral manusia sama seperti pendidikan jasmani yang memperkuat urat-urat dalam badan, dan puisi juga bisa membawa kita untuk melihat apa yang kita tidak pernah kita lihat, untuk mendengar apa yang tak pernah kita dengar.
  5. Waldo Emerson
    Puisi mengajar sebanyak mungkin dengan kata-kata sedikit mungkin.
  6. Shahnon Ahmad
    Puisi adalah untuk menyemarakkan kesadaran. Umtuk memanusiakan kembali manusia itu, meninggikan budi pekerti, membentuk perwatakan dan juga membangkitkan semangat untuk bertindak.
  7. Usman Awang
    Puisi adalah untuk menimbulkan kesedaran atau keinsafan dalam diri dan hati.

Posted by budiramli on Februari 1, 2014 in Tidak Dikategorikan

Menemukan Gagasan Utama dalam Teks

oleh Budi Ramli

        Menemukan gagasan utama bukanlah hal yang sulit, cuman memang membutuhkan ketelitian berpikir dan bertindak. Seringkali siswa kesulitan menjawab soal yang berkaitan dengan gagasan utama. Oleh sebab itu saya ingin membagi bagaiman mencari gagasan utama pada teks.

        Pertanyaan, “ Apa yang dibicarakan dalam teks itu ?”. pertanyaan seperti itu menjawab tentang apa yang menjadi jawabannya. Selain itu, kita perlu mengetahui jenis paragrafnya. Gagasan utama terdapat dalam kalimat utama, kalimat utama merupakan pola pengembangan dalam paragraf. Paragraf dengan pola kalimat utama diawal paragraf merupakan paragraf deduktif yaitu dengan pola umum ke khusus, seterusnya ada paragraf deduktif yaitu dengan menempatkan kalimat utama diakhir paragraf atau dengan pola khusus ke umum, selain itu ada kalimat dengan pola campuran, tetapi itu bentuk paragraf berdasarkan tujuannya seperti paragraf narasi, paragraf deskripsi, paragraf argumentasi, paragraf ekposisi, paragraf persuasi, dan paragraf ekplorasi.

        Siswa harus mampu mengenali jenis paragraf dalam menemukan kalimat utama supaya gampang menjawab soal dengan pertanyaan dalam sola seperti, “ Apa gagasan utama dari teks di atas ?”, perlu kita ketahui bahwa gagasan utama sama dengan ide pokok, pokok pikiran, dan pokok pembicaraan, jadi kalau ada pertanyaan dengan vokal soal seperti itu jawabannya sama.

       Pertama perlu diketahui bahwa gagasan utama terletak dalam kalimat utama, kedua gagassan utama merupakan inti dari kalimat utama, jadi tidak seluruh kalimat utama merupakan gagasan utama.

Perhatikan contoh paragraf berikut ini !

Negara adalah institusi mapan, tetapi tetap dinamis sehingga mampu mengantisipasi segala perubahan yang terjadi. Negara mewadahi seluruh kepentingan masyarakat bangsa. Ia hanya menyediakan kerangka umum yang bersifat abstrak, sehingga terbuka untuk ditafsirkan. Sementara pemerintah adalah pranata kontemporer, sebagai penyelenggara negara dalam jangka waktu yang ditetapkan oleh konstitusi negara.

        Berdasarkan paragraf di atas,  pertama-tama identifikasi jenis paragrafnya. Paragraf di atas berjenis paragraf deduktif karena kalimat utama terletak diawal paragraf yaitu kalimat yang berbunyi, Negara adalah institusi mapan, tetapi tetap dinamis sehingga mampu mengantisipasi segala perubahan yang terjadi. Kalimat tersebut merupakan kalimat utama karena mengandung pengertian secara umum dari keseluruhan isi paragraf, sedangkan kalimat yang lainnya merupakan kalimat penjelas, setelah itu kita bisa mencari gagasan utamanya. Gagasan utama pada paragraf di atas yaitu Negara adalah institusi mapan yang dinamis.

        Intinya, gagasan utama terdapat pada kalimat utama dan merupakan inti dari pengembangan kalimat berikutnya. Jadi tidak seluruh bagian kalimat utama diambil untuk dijadikan gagasan utama tetapi hanya inti dari kalimat utama.

Posted by budiramli on Juni 29, 2013 in Chairil Anwar

Karya : Chairil Anwar

Penghabisan kali itu kau datang membawa karangan kembang Mawar merah dan melati putih: darah dan suci. Kau tebarkan depanku

serta pandang yang memastikan: Untukmu.

Sudah itu kita sama termangu Saling bertanya : Apakah ini?

Cinta? Keduanya tak mengerti.

Sehari itu kita bersama. Tak hampir-menghampiri.

Ah!  Hatiku yang tak mau memberi
Mampus kau dikoyak-koyak sepi.

*Versi DCD

Posted by budiramli on Juni 29, 2013 in Chairil Anwar

karya Chairil Anwar

Aku kira: Beginilah nanti jadinya Kau kawin, beranak dan berbahgia

Sedang aku mengembara serupa Ahasvëros.

Dikutuk-sumpahi Eros Aku merangkaki dinding buta

Tak satu juga pintu terbuka.

Jadi baik juga kita pahami Unggunan api ini Karena kau tidak ‘kan apa-apa

Aku terpanggang tinggal rangka.

Februari, 1943

Posted by budiramli on Juni 29, 2013 in Chairil Anwar

karya : Chairil Anwar

Di masa pembangunan ini
tuan hidup kembali

Dan bara kagum menjadi api

Di depan sekali tuan menanti Tak gentar. Lawan banyaknya seratus kali. Pedang di kanan, keris di kiri

Berselempang semangat yang tak bisa mati.

MAJU

Ini barisan tak bergenderang-berpalu
Kepercayaan tanda menyerbu.

Sekali berarti
Sudah itu mati.

MAJU

Bagimu Negeri
Menyediakan api.

Punah di atas menghamba
Binasa di atas ditinda

Sungguhnya dalam ajal baru tercapai
Jika hidup harus merasai.

Maju. Serbu. Serang.

Terjang.

Fébruari,   1943

Posted by budiramli on Juni 29, 2013 in Chairil Anwar

karya Chairil Anwar

Lautan maha dalam mukul dentur selama

nguji tenaga pematang kita

mukul dentur selama hingga hancur remuk redam Kurnia Bahgia kecil setumpuk

sia-sia dilindung, sia-sia dipupuk.

Desember, 1942

Posted by budiramli on Juni 29, 2013 in Chairil Anwar

karya Chairil Anwar

Bukan kematian benar menusuk kalbu Keridlaanmu menerima segala tiba Tak kutahu setinggi itu atas debu

dan duka maha tuan bertakhta

    Oktober,  1942.

Video yang berhubungan