Panjang baju kurung untuk perempuan sampai ke

Indonesia kaya akan beragam kebudayaan, termasuk pakaian adat. Kali ini, mari simak pakaian adat Riau yang memiliki ciri dan keunikan tersendiri.

Sama halnya dengan busana adat Sumatera lainnya, pakaian adat Riau mendapat pengaruh yang kental dari budaya Melayu.

Busana Melayu seperti baju kurung, baju cekak musang, hingga baju teluk belanga umum dikenakan masyarakat Riau dalam upacara adat atapun acara resmi lainnya.

Ragam dan Keunikan Pakaian Adat Riau

Wujud pakaian adat Riau umumnya tertutup dan panjang yang menunjukkan nilai kesopanan dan agama Islam. Pengaruh Melayu yang kuat terlihat dari modelnya yang sederhana, longgar dan memiliki kerah yang tinggi.

Berikut adalah pakaian adat Riau untuk laki-laki dan perempuan!

Baca Juga: 10 Pakaian Adat Sumatera Barat yang Perlu Dikenal

1. Baju Kurung

Panjang baju kurung untuk perempuan sampai ke

Foto: Zalora.com.my

Baju kurung biasanya dikenakan kaum perempuan segala usia. Bentuk bajunya berlengan panjang, dengan panjang sedikit di atas lutut.

Untuk baju kurung yang dikenakan sehari-hari di rumah panjangnya sepinggang, ataupun sedikit di bawah pinggang. Model bajunya longgar dan tidak boleh ketat atau memperlihatkan lekuk-lekuk tubuh si pemakai.

Bahan kainnya bervariasi dengan motif polos dan bunga-bunga. Dalam membuatnya tidak diperbolehkan menggunakan kain tipis dan tembus pandang.

Warna baju kurung pun bermacam-macam. Bagi orang tua biasanya mengenakan baju kurung dengan warna tidak mencolok. Sementara, atribut pelengkapnya berupa selendang atau kain tudung yang dipakai pada bahu dan untuk menutupi kepala.

2. Baju Kebaya Labuh

Panjang baju kurung untuk perempuan sampai ke

Foto: Facebook.com/cottonmetaphore

Baju kebaya labuh yang juga disebut kebaya panjang atau belah labuh, memiliki panjang tiga jari di bawah lutut atau sampai betis.

Bentuk busana tidak terlalu longgar dan tidak terlalu sempit. Panjang lengan kebaya labuh berkisar dua jari dari pergelangan tangan, sehingga bisa memperlihatkan gelang yang dipakai.

Sementara lebar lengannya berkisar tiga jari dari permukaan lengan tangan. Pada bagian muka baju dilengkapi empat sampai lima kancing.

Sama halnya dengan baju kurung, baju kebaya labuh dikenakan bersama dengan selendang atau kain tudung.

Sebagai paduan, dikenakan sarung batik, kain pelekat dan kain lejo yang disesuaikan dengan warna baju kebaya labuh.

Baca Juga: 8 Ragam Pakaian Adat Sumatera Utara dan Ciri Khasnya

3. Baju Teluk Belanga

Panjang baju kurung untuk perempuan sampai ke

Foto: Pinterest.com

Pakaian adat Riau untuk laki-laki disebut baju teluk belanga. Modelnya berkerah dan berkancing dengan memakai kancing tep, kancing emas atau kancing permata. Lengan bajunya lebar, agak longgar dengan panjang agak menutup pergelangan tangan.

Umumnya busana teluk belanga dibuat setelan dengan celana, dan terbuat dari katun atau bahan lain yang berwarna polos.

Sebagai atribut, dikenakan kain samping berupa kain pelekat atau kain songket. Cara pasang kain samping ini bervariasi. Ada yang pemakaiannya seperti kain biasa, dipunjut ke samping, ataupun ditarik ke samping kiri pinggang, tergantung siapa pemakainya.

Pria Melayu Riau memakai baju teluk belanga bersama dengan penutup kepala berupa songkok, ikat kepala, juga tanjak. Tanjak dibuat dari jenis kain yang sama dengan baju dan celana.

4. Baju Cekak Musang

Panjang baju kurung untuk perempuan sampai ke

Foto: Pinterest.com

Bentuk pakaian adat Riau cekak musang mirip dengan busana teluk belanga. Model bajunya berkerah, tidak berkancing dan pada bagian leher berbelah ke bawah sepanjang kurang lebih 5 cm. Tujuannya agar memudahkan ketika dipakai atau dimasukkan dari atas melalui kepala.

Terdapat 3 kantong pada bagian muka baju. Satu di bagian atas sebelah kiri dan dua buah kantong di bagian bawah.

Umumnya, baju cekak musang hadir dengan setelan celana panjang sampai ke mata kaki. Set baju dan celana tidak bermotif atau polos, dengan variasi warna bermacam-macam tergantung selera si pemakai.

Ketika dikenakan terutama dalam acara resmi, baju cekak musang dilengkapi dengan penutup kepala berupa kopiah berwarna hitam.

6. Busana Pengantin Wanita

Panjang baju kurung untuk perempuan sampai ke

Foto: Facebook.com/Gunawan-Ws-Gunssalon

Pakaian adat Riau untuk pengantin perempuan bervariasi sesuai dengan upacara pernikahan.

Dalam upacara bersanding, mempelai perempuan mengenakan setelah kebaya labuh atau busana kurung yang terbuat dari kain tenunan khas Melayu Riau dengan corak dan warna yang sama.

Baca Juga: Makna Riasan Paes Jawa pada Pengantin Perempuan, Sudah Tahu Moms?

Adapun aksesoris pelengkap busana pengantin perempuan, yaitu:

  • Hiasan kepala berupa perkakasan andam, pada bagian kening disebut ramin, sanggul lipat pandan atau sanggul lintang serta dihiasi dengan sunting dan genta-genta atau bunga goyang yang bermotif bunga cina.
  • Kalung emas dan rantai papan atau dukoh bertingkat tiga, lima dan tujuh menghiasi leher.
  • Gelang berkepala burung merak sebagai pertanda memberikan kesuburan dan kemakmuran pengantin perempuan pad bagian lengan kanan dan kiri.
  • Bagian bahu kiri diberi tampan-tampan atau sebai yang bertekat benang emas dan kelingan.
  • Canggai yang terbuat dari perak atau emas pada jari tangan, yaitu jari kelingking dan ibu jari.
  • Bagian pinggang diikat dengan pending emas yang berfungsi untuk menambah kerampingan badan pengantin.
  • Bagian kaki kiri dan kanan diberi gelang kaki emas atau perak yang berkepala kuntum bunga cempaka.
  • Kaki beralaskan kasut atau selepa yang terbuat dari beledru yang dihiasi dengan kelingkan dan manik.

7. Busana Pengantin Pria

Panjang baju kurung untuk perempuan sampai ke

Foto: Pinterest.com

Pakaian adat Riau untuk pengantin laki-laki berupa busana teluk belanga ataupun cekak musang bermotif, yang dipadukan dengan aksesoris yang membuat tampilannya terlihat megah dan berkelas.

Adapun perlengkapan busana pengantin untuk laki-laki antara lain:

  • Set busana kurung cekak musang yang warnanya sama antara baju dengan celana. Motif busananya berupa bunga cengkeh dan tampuk manggis yang bertabur benang emas.
  • Kain samping memiliki motif serupa dengan celana.
  • Hiasan kepala memakai distar yang berbentuk mahkota, tanjak dalam berbagai bentuk, seperti ikat datuk bendahara, ikat laksemana dan lain-lain.
  • Memakai sebai sebelah kiri bahu yang berwarna kuning bersulam kelingan.
  • Bagian leher pengantin dikalungkan rantai panjang berbelit dua sebagai pertanda ikatan ayah dan ibu.
  • Memakai pending atau bengkong warna kuning menurut derajatnya, pakai les ungu, hijau atau merah.
  • Memakai canggai pada bagian ibu jari kelingking.
  • Memakai sepatu runcing atau capal kulit.
  • Memakai keris pendek berhulu burung selindit yang disisipkan di pinggang sebelah kiri, keris bersarung dan diikat dengan kain kuning dengan makna menghindari mala petaka.
  • Memegang sirih telat atau sirih pemanis.

Baca Juga: 5 Ragam Pakaian Adat Sulawesi Utara, Busana Pengantinnya Unik dan Mewah!

8. Tenun Songket Riau

Panjang baju kurung untuk perempuan sampai ke

Foto: Monitorriau.com

Tenun songket merupakan salah satu kebanggaan masyarakat Riau. Selain sebagai oleh-oleh, songket juga digunakan sebagai bagian dari pakaian adat.

Songket Riau memiliki corak motif yang khas dan ditenun menggunakan benang sutra atau benang kapas, yang diselingi tenunan motif tertentu menggunakan benang emas atau perak.

Terdapat beberapa jenis songket khas Riau yaitu tenun songket Melayu Siak, songket Melayu Pekanbaru, dan songket Indragiri, yang masing-masing memiliki corak motif berbeda-beda. Umumnya, motifnya berkaitan dengan tumbuhan, hewan dan alam.

Baca Juga: 9 Makanan Khas Riau yang Menggoyang Lidah, Wajib Dicoba!

Demikian ragam pakaian adat Riau yang membuat pemakainya yang erat dengan pengaruh Melayu dan agama Islam. Bagaimana Moms? Terlihat bersahaja dan berwibawa bukan?

Sumber

  • http://lib.unnes.ac.id/42496/1/5403416044_Nurul%20Farisah%20Zairina_Pend.%20Kesejahteraan%20Keluarga.pdf
  • https://natunakab.go.id/baju-lelaki-perempuan-melayu/
  • http://ksgeo.ppj.unp.ac.id/index.php/ksgeo/article/view/389
  • http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._KESEJAHTERAAN_KELUARGA/197207122001122-MILA_KARMILA/BUSANA.PENGANTIN_.PDF/BUS._PENG._RIAU.pdf