Pelarut dalam proses elektroplating yang tidak dapat melapisi logam adalah

Elektroplating atau proses penyepuhan merupakan proses pelapisan yang menggunakan prinsip pengendapan logam dengan cara elektrokimia.Benda kerja yang akan dilapisi dijadikan katoda,sedangkan logam yang melapisi benda kerja dijadikan sebagai anoda.Tahapan-tahapan elektroplating adalah sebagai berikut :

Benda kerja atau bahan yang akan dilapisi terlebih dahulu melalui proses seperti pembersihan permukaan,modifikasi permukaan dan pembilasan.Tujuan dari pretreatmen ini adalah untuk menghapus kontaminan seperti debu dan lapisan tipis permukaan.Kontaminasi permukaan terdiri dari sampah organik dan debu mineral dari lingkungan atau proses sebelumnya atau terbentuk dari logam itu sendiri seperti lapisan oksida.Kontaminan dari film akan mengganggu ikatan bahan dengan logam pelapis,sehingga dapat menyebabkan hasil planting yang tidak bagus dan bahkan mencegah deposisi.Oleh karena itu pretreatment adalah sesuatu yang sangat pentinguntuk menjaga kualitas planting.Sebagian besar permukaan logam sebelum dilapisi ,diperlukan 3 perlakuan yaitu pembersihan permukaan,modifikasi permukaan dan pembilasan.Proses ini dikenal dengan butting yaitu proses penghalusan permukaan barang yang akan dilapisi.Dalam proses penghalusan tersebut menggunakan emery (amplas) yang berupa kain 120-320 kali putaran.Tetapi tidak semua bahan dilakukan proses ini.

2. Pembersihan dengan basa 

Membersihkan permukaan harus dapat meminimalkan kerusakan substrat saat menghilangkan kotoran,debu,lapisan tipis,dan puing-puing yang didasarkan pada dua cara yaitu kimia dan mekanik.Cara kimia yaitu meliputi pembersihan dengan menggunakan pelarut,larutan alkali dan pembersihan menggunakan pelarut,larutan alkali dan pembersihan menggunakan laruran asam encer.Proses ini dikenal dengan degreding atau pembersihan dari kotoran,minyak,cat,ataupun lemak.Dlam pembersihan ini menggunakan larutan NaOH sebagai metal cleaner.Alat yang digunakan dalam proses ini adalah bak yang terbuat dari plat seng yang didalamnya berisi larutan NaOH yang dipanaskan selama 30-60 menit,dengan suhu 60-70 derajat celcius,dengan konsentrasi 20gr/L-100g/L,(sebaiknya larutan ini diganti selang 2 bulan sekali).Benda kerja direndam dalam tangki yang mengandung larutan basa panas sebagai larutan pembersih untuk menghilangkan kotoran dan bahan padat yang melekat di permukaan .Setelah proses pembersihan dengan basa selesai dilakukan pembilasan dengan air.

3.Pembersihan dengan asam

Pembersihan dengan asam digunakan untuk menghilangkan logam berat oksida dan sejenisnya.Proses ini dikenal dengan pickling,setelah dicuci dengan air bersih pada tahap ini barang yang akan dicelupkan kedalam larutan picklingyang terbuat dari asam klorida HCl 32%,berfungsi untuk menghilangkan koral pada permukaan barang.Proses ini dilakukan selama 3-5 menit (penggantian larutan ini sebaiknya digunakan selama 1 bulan sekali).Setelah itu barang yang kan dilapisi barang yang akan dilapisi dibilas dengan air sebanyak 3 kali.

4. Degreasing

Penghilangan kontaminan terdiri dari minyak dan grease dari berbagai jenis,lilin,dan bahan-bahan organik.Kontamin ini dapat dihilangkan dengan pelarut-pelarut organik seperti n-heksana.

5.Modifikasi Permukaan

Modifikasi permukaan merupakan perubahan bentuk permukaan logam yang akan dilapisi.

6.Etching

Etching adalah proses pembukaan pori-pori dengan menggunakan larutan asam sulfat 10% yang bertujuan untuk mempercepat proses pelapisan nikel dan krom.Proses ini dilakukan selama 3-5 menit.Setelah itu dibilas menggunakan air mengalir.

7.Pembilasan

Pada proses pelapisan ,bahan kerja yang mengandung sisa-sisa pelarut atau residu,sehingga permukaan bahan kerja harus dibilas dengan air.Air bilasan yang mengandung kotoran akan dikirim ke unit pengolahan limbah untuk diproses sebelum dibuang ke lingkungan.

8.Proses Elektroplating

Ada tiga pengendapan logam secara elektrolitik yaitu elektrodeposisi arus searah (DC),pulsa planting dan laser-deposisi logam diinduksi (Deposition Laser-Induced metal).Elektrodeposisi arus searah merupakan planting menggunakan sumber listrik arus searah (DC) yang berasal dari batrai atau rectifier (yang mengubah arus bolak-balik menjadi arus DC dengan tegangan rendah) dan mampu memberikan arus sesuai yang diperlukan.Elektroplanting dilakukan dalam sel elektrolisis dengan elektroda yang tenggelam dalam bak elektroplating(elektrolit),yang terhubung pada sumber arus DC.Benda kerja yang akan dilapisi bermuatan negatif bertindak sebagai anoda dan katoda bermuatan positif melengkapi rangkaian listrik.

9.Drying 

Drying adalah proses pengeringan setelah bahan terlapisi.Dalam proses ini terdiri dari dua cara yaitu dengan media pencelupan air panas pada suhu 60 derajat Celcius dan proses ini hanya sebentar saja untuk pembersihan.Cara kedua yaitu pemanasan menggunakan oven.Proses ini dilakukan selama 20 menit dengan suhu 60 derajat celcius.

Demikian adalah tahapan dalam elektroplating dan semoga bermanfaat dalam menambah wawasan.

Sumber : Riyanto .2012. Elektrokimia dan Aplikasinya. Graha Ilmu : Yogyakarta

You're Reading a Free Preview
Pages 7 to 18 are not shown in this preview.

You're Reading a Free Preview
Pages 22 to 37 are not shown in this preview.

You're Reading a Free Preview
Pages 44 to 49 are not shown in this preview.

You're Reading a Free Preview
Pages 56 to 67 are not shown in this preview.

Pelarut dalam proses elektroplating yang tidak dapat melapisi logam adalah

Loading Preview

Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.

Prinsip dasar Electroplating adalah melapisi permukaan barang metal dengan logam  jenis lain untuk memperbaiki kualitas permukaan dari benda  tersebut. Proses pelapisan tersebut  dilakukan dengan bantuan arus listrik DC dengan media larutan elektrolit (larutan penghantar).

Pelarut dalam proses elektroplating yang tidak dapat melapisi logam adalah

Keterangan Gambar:

1. Bak Plating. 2. Anoda (+). 3. Katoda / benda kerja (-). 4. Lapisan logam yang terbentuk. 5. Larutan Elektrolit. 6. Rectifier (Sumber arus DC). 7. Voltmeter. 8. Amperemeter.

9. Tembaga untuk penghantar listrik.

Untuk keperluan proses elektroplating dibutuhkan komponen-komponen sebagai berikut:

Bak Plating harus terbuat dari bahan yang tahan dengan larutan elektrolit yang digunakan. Umumnya terbuat dari PVC atau PP. Untuk ukuran yang besar bisa menggunakan besi atau semen yang dilapisi PVC atau PP. Ukuran bak menentukan ukuran dan jumlah barang yang akan diproses.

Anoda adalah  kutub positip dari rectifier. Anoda dibuat dari bahan logam yang akan dijadikan material pelapis. Dengan adanya arus listrik bahan anoda tersebut akan larut ke dalam larutan elektrolit . Dalam waktu bersamaan ion logam dalam larutan yang dekat dengan barang metal yang akan dilapisi, berubah menjadi logam dan melapisi barang metal yang jadi objek. Contohnya anoda Nickel, Copper, Zinc, Tin,  dan Brass.

Ada juga anoda y ang tidak bisa larut. Jadi untuk menggantikan ion logamnya harus ditambahkan bahan kimia ke dalam larutan elektrolit, seperti anoda chrom, carbon, Platinize Titanium, dan Stainless Steel.

Katoda adalah kutub negatif dari rectifier. Dalam proses elektroplating sisi katoda ini dbuat dari bahan yang akan dilapisi. Permukaan benda objek yang dekat dengan anoda akan lebih mudah terlapisi dibandingkan dengan yang lebih jauh atau terhalang. Dengan mengatur posisi benda kerja terhadap anoda akan membantu meratakan lapisan dan mempercepat proses plating.

Lapisan logam yang terbentuk mempunyai karakteristik yang khusus. Tergantung dari  kadar kandungan bahan kimia dalam elektrolit, kondisi  proses, dan kualitas arus listrik. Diperlukan pengetahuan yang lebih dalam tentang elektroplating untuk bisa menghasilkan lapisan logam dengan karakteristik yang sesuai dengan kebutuhan. Lapisan logam ini dalam satuan micron, dan bisa diukur dengan menggunakan thickness meter.

Larutan elektrolit berfungsi sebagai penghantar listrik dan media pelarutan dari ion logam. Larutan elektrolit ini biasanya terdiri garam yang mengandung ion logam, buffer (pengatur pH), dan aditif (Surfactant, Brightener dan Katalis). Volume larutan elektrolit yang menyusut karena penguapan bisa dikembalikan lagi ke volume semula dengan menambahkan air bilasan dari proses plating tersebut. Untuk mempertahankan kadar dari larutan elektrolit, bisa dilakukan test secara berkala, dan menambahkan bahan kimia yang berkurang.

Rectifier merupakan sumber arus DC dari Proses Electroplating. Rectifier sebaiknya yang bisa diatur Volt DC nya, sehingga bisa disesuaikan dengan ukuran benda kerja dan jenis Platingnya.

Volt meter disini untuk mengukur Volt yang sedang digunakan dalam proses Plating. Volt diatur untuk mendapatkan ampere yang diinginkan atau sesuai dengan perhitungan standar. Pengaturan Volt yang tidak tepat akan mempengaruhi kualitas lapisan dan lamanya proses kerja.

Ampere meter untuk mengukur ampere dari arus listrik selama proses Plating. Ampere ini sangat penting, karena bisa digunakan untuk menghitung  jumlah logam yang melapisi, sehingga bisa digunakan untuk menghitung biaya produksi. Ampere meter idealnya yang digital agar lebih akurat dalam pembacaannya. Ampere ini juga sebagai parameter standar dari Plating, sebab setiap proses Plating mempunyai standar ampere per-desimeterpersegi yang berbeda-beda.

Tembaga untuk penghantar listrik dari Rectifier ke anoda atau katoda. Ukuran dari tembaga disesuaikan dengan ampere yang digunakan. Sebisa mungkin jangan banyak sambungan, karena dapat memperburuk aliran arus listrik. Setiap sambungan yang ada harus sering di cek dan dibersihkan agar arus listrik tetap lancar.

Berikut adalah nama-nama bahan kimia yang biasa dipakai dalam proses elektroplating berikut dengan berat dan tipe kemasannya:

1. Nickel Square (Norilsk-Finland) – 50 kg/drum. 2. Nickel Square (Sumitomo-Japan)  – 20 kg/box. 3. Nickel Sulphate (Norilsk-Finland) – 25 kg/bag. 4. Nickel Sulphate (Sumitomo-Japan) – 20 kg/bag. 5. Nickel Chloride (Eramet-France) – 25 kg/bag. 6. Nickel Chloride (Sumitomo-Japan) – 20 kg/bag. 7. Phosphorus Cooper Ball – 27 mm (Mitsubishi-Japan) – 20 kg/bag. 8. Cooper Sulphate (Mitsubishi – Japan) – 20 kg/bag. 9. Cooper Sulphate (Sumitomo – Japan) – 20 kg/bag.

10. Zinc Alloy EZDA3 (Nyrstar-Australia) – ingot (9-10 kg/slab).