Pemain yang dengan pukulan sendiri dapat langsung kembali maka mendapat nilai

30 3. Peraturan Permainan: Waktu: 2 X 20 menit, istirahat 10 menit. Mematikan lawan dengan cara melemparkan bola ke arah tubuh lawan yang sedang berlari. Pemukul berhak melakukan 1 kali pukulan Ketika di ruang bebas tidak ada orang atau kosong, pemukul terakhir berhak melakukan 3 kali pukulan. Pergantian tempat terjadi jika regu pemukul terkena lemparan bola dari regu penjaga. Pengertian bebas terjadi jika: a. penjaga dapat menangkap bola sebanyak 3 kali berturut-turut b. Penjaga membakar ruang bebas c. Pelari masuk ruang bebas melalui garis belakang d. Pemain dari regu pemukul keluar dari garis lapangan. e. Saat memukul, tongkat pemukul 3. Peraturan Permainan: Waktu: 2 X 15, 2 X 20, 2 X 25 menit, istirahat 5 menit. Mematikan lawan dengan cara melemparkan bola ke arah tubuh lawan yang sedang berlari. Pemukul berhak melakukan 1 kali pukulan Setiap pemukul berhak melakukan 3 kali pukulan. Pergantian tempat terjadi ditandai dengan berakhirnya waktu permainan tiap regu. Tidak ada pengertian bebas terjadi jika: Mendapat nilai 0 a. Pemain tidak berhasil memukul bola dalam 3 kali pukulan, langsung digantikan oleh pemukul lain. b. Salah satu pelaripemukul tidak berhasil sampai di base selanjutnya karena terkena pukulan bola. Mendapat nilai 1 c. Jika semua tim pemukulpelariberhasil melaju ke base selanjutnya atau ruang bebas tanpa terkena pukulan bola. Pemenang ditentukan dari skor paling banyak yang 31 terlepas dari tangan pemukul. Mendapat nilai 1 a. Jika pemain dari regu pemukul dapat memukul bola dengan benar dan kembali ke ruang bebas dengan selamat karena bantuan pukulan temannya. b. Jika pemain dari regu penjaga berhasil menangkap bola yang dipukul secara langsung. Mendapat nilai 2 a. Jika pemain dari regu pemukul dapat memukul bola dengan benar dan langsung kembali ke ruang bebas dengan selamat atas pukulannya sendiri. dikumpulkan oleh masing- masing tim yang bermain. Jika salah seorang pemukul terkena bola sebelum sampai di base 1 maka ia mengulangi pukulannya, dan jika yang terkena adalah rekannya di base yang lain maka ia harus menggantikan temanya sebagai pemukul. Selain peraturan modifikasi di atas ada 6 model modifikasi tambahan yaitu modifikasi teknik berlari pemain dari pos ke pos selanjutnya.6 model modifikasi teknik lari ini dirancang sesuai dengan tujuan permainan modifikasi kasti ini yaitu untuk untuk meningkatkan status komponen kebugaran jasmani. Adapun 6 model modifikasi teknik lari yang akan digunakan diantaranya sebagai berikut: 32 Tabel 5. Desain Modifikasi Teknik Lari Permainan Kasti Modifikasi Permainan Nomer 1 Tempat memukul ke Pos 1 : Lari menghindari bola sampai di Pos 1 Pos 1 menuju Pos 2 : Lari menghindari bola sampai di Pos 2 Pos 2 menuju Pos 3 : Lari menghindari bola sampai di Pos 3 Pos 3 ke Ruang bebas : Lari sampai ruang bebas Pergantian Permainan per regu : 2X15 menit. Istirahat diantara pergantian : 5 Menit Modifikasi Permainan Nomer 2 Tempat memukul ke Pos 1 : Lari menghindari bola sampai di Pos 1 Pos 1 menuju Pos 2 : Lari menghindari bola sampai di Pos 2 Pos 2 menuju Pos 3 : Lari menghindari bola sampai di Pos 3 Pos 3 ke Ruang bebas : Lari sampai ruang bebas Pergantian Permainan per regu : 2X15 menit. Istirahat diantara pergantian : 5 Menit Modifikasi Permainan Nomer 3 Tempat memukul ke Pos 1 : Lari menghindari bola sampai di Pos 1 Pos 1 menuju Pos 2 : Lari menghindari bola sampai di Pos 2 Pos 2 menuju Pos 3 : Lari menghindari bola sampai di Pos 3 Pos 3 ke Ruang bebas : Lari sampai ruang bebas Pergantian Permainan per regu : 2X20 menit. Istirahat diantara pergantian : 5 Menit Modifikasi Permainan Nomer 4 Tempat memukul ke Pos 1 : Lari menghindari bola sampai di Pos 1 Pos 1 menuju Pos 2 : Lari menghindari bola sampai di Pos 2 Pos 2 menuju Pos 3 : Lari menghindari bola sampai di Pos 3 Pos 3 ke Ruang bebas : Lari sampai ruang bebas Pergantian Permainan per regu : 2X20 menit. Istirahat diantara pergantian : 5 Menit 33 Modifikasi Permainan Nomer 5 Tempat memukul ke Pos 1 : Lari menghindari bola sampai di Pos 1 Pos 1 menuju Pos 2 : Lari menghindari bola sampai di Pos 2 Pos 2 menuju Pos 3 : Lari menghindari bola sampai di Pos 3 Pos 3 ke Ruang bebas : Lari sampai ruang bebas Pergantian Permainan per regu : 2X25 menit. Istirahat diantara pergantian : 5 Menit Modifikasi Permainan Nomer 6 Tempat memukul ke Pos 1 : Lari menghindari bola sampai di Pos 1 Pos 1 menuju Pos 2 : Lari menghindari bola sampai di Pos 2 Pos 2 menuju Pos 3 : Lari menghindari bola sampai di Pos 3 Pos 3 ke Ruang bebas : Lari sampai ruang bebas Pergantian Permainan per regu : 2X25 menit. Istirahat diantara pergantian : 5 Menit Gambar 1. Model Desain Modifikasi Permainan Kasti 34 Beberapa peraturan khusus dalam modifikasi permainan kasti ini adalah sebagai berikut : 1 Apabila pukulan bola keluar lapangan maka bola bisa digantikan dengan bola yang ada di pinggir lapangan, 2 Pergantian tim jaga dan tim pemukul ditentukan oleh waktu, 3 Pelari yang terkena pukulan sebelum sampai di tempat hinggap maka ia menjadi pemukul selanjutnya, 4 Jika tim pelari salah satu ada yang terkena bola maka mereka mengulangi larinya dari tempat hinggap sebelumnya.

7. Profil Pondok Pesantren Budi Mulia Yogyakarta a.

Pondok Pesantren Pondok Pesantren adalah lembaga pendidikan islam tradisional di Indonesia. Ia sudah tumbuh dan berkembang beberapa adab yang lalu. Sedangkan kata pesantren sendiri berasal dari kata santri, yang diberi awalan pe dan akhiran an menjadi Pesantrian Pesantren yang bisa berarti tempat tinggal para santri. Terdapat beberapa penyebutan untuk istilah kata pesantren yang ada di beberapa daerah di Indonesia.Seperti penyebutan pesantren di jawa dan Madura sering disebut dengan pondok.Kemudian penyebutan di Aceh corak pendidikan seperti itu disebut dengan meunasah, di Sumatra Barat dengan Surau.Seperti yang di ungkapkan John L. Esposito. 2002: 8 dalam karyanya Ensiklopedi Oxford Dunia Islam Modern 5 menerangkan bahwa Sejak abad ke-17 35 Pesantren di Jawa menjadi pusat-pusat pengganti otoritas gaya hidup keraton. Tujuan umum pesantren adalah membina warga negara agar berkepribadian muslim sesuai dengan ajaran-ajaran agama Islam dan menanamkan rasa keagamaan tersebut pada semua segi kehidupan serta menjadikannya sebagai orang yang berguna bagi agama, masyarakat dan negara MujamilQomar2002 : 6. Pondok pesantren terkadang dipandang dari sistem pendidikan yang dikembangkan dapat dikelompokkan menjadi 3 macam yaitu: 1. Kelompok pertama Pesantren ini memiliki santri yang belajar dan tinggal bersama kiai, kurikulum tergantung kiai, dan pengajaran secara individu. 2. Kelompok kedua Kelompok kedua pesantren ini memiliki madrasah, kurikulum tertentu, pengajaran bersifat aplikasi, dan kiai memberikan pelajaran secara umum dalam waktu tertentu, santri bertempat tinggal di asrama untuk mempelajari pengetahuan agama dan umum. 3. Kelompok ketiga Model ketiga ini ia hanya memiliki asrama, santri belajar di sekolah, madrasah, bahkan perguruan tinggi umum atau agama di luar, kiai sebagai pengawas dan pembina mental. 36 Menurut MustofaSyarif 1983 : 6 menyatakan bahwa ada 5 komponen pokok, yang selalu ada pada pondok pesantren yaitu: Kiai, Masjid, Santri, Asrama, yang keempat adalah komponen fisik, dan kelima pengajian yang merupakan komponen non pisik.

b. Hakikat Santri

Menurut ZaeniMuchtarom 1988 : 2 istilah santri diterapkan pada kebudayaan para Muslimin yang memegang peraturan dengan keras dan biasanya tinggal bersama di kota dalam perkampungan dekat sebuah masjid. Santri adalah orang muslim saleh yang memeluk agama Islam dengan sungguhsungguh dan dengan teliti menjalankan perintah-perintah agama Islam sebagaimana yang diketahuinya, sambil membersihkan akidahnya dari sirik yang terdapat di daerahnya. Sedangkan menurut Haidar Putra Daulay 2007 : 64 menyatakan bahwa santri adalah siswa yang belajar di pesantren, santri ini dapat digolongkan menjadi dua kelompok: 1. Santri mukim, yaitu santri yang berdatangan dari tempat-tempat yang jauh yang tidak memungkinkan dia untuk ulang ke rumahnya, maka dia mondok tinggal di pesantren. Sebagai santri mukim mereka memiliki kewajiban-kewajiaban tertentu. 2. Santri kalong, yaitu siswa-siswa yang berasal dari daerah sekitar memungkinkan mereka pulang ke tempat kediaman masing-masing. 37 Santri kalong ini mengikuti pelajaran dengan cara pulang pergi antara rumahnya dengan pesantren. Asal arti kata santri itu sendiri yaitu dari bahasa sansekerta yang berarti melek huruf.Dari pernyataan ini dapat diasumsiakan bahwa seorang yang menyandang gelar santri adalah orang yang melek huruf, melek kitab atau melek agama.Pada umumnya sebutan santri pada masa sekarang lebih kita pahami dengan seseorang yang menuntut ilmu dalam lingkungan pondok pesantren.Kaum santri ini pun sebagian besar memiliki tujuan untuk menuntut ilmu agama bersama gurunya di pondok pesantren. Santri tinggal dan hidup di lingkungan pondok pesantren bersama dengan santri lain, namun kaum santri juga tidak lepas dari lingkungan masyarakat yang ada di sekitarnya. Mereka dituntut untuk bisa membaur dengan masyarakat di luar pondok. Sekarang bisa kita temukan begitu banyak anak-anak sekolah ataupun mahasiswa yang berstatus sebagai santri di sebuah pondok pesantren.Hal ini tidak lepas dari perkembangan sistem pendidikan yang terjadi di pondok pesantren masa kini. Model santri ini juga bisa mengikutidan menikmatibagaimana iamenuntut ilmu disekolah-sekolah umum. Setelah itu barulah pendidikan model pondok pesantren ia dapatkan ketika masuk dalam pondok.